BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara perseorangan ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mendapatkan keuntungan sebagai hasil akhir. 1 Dalam Islam kegiatan

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB V PEMBAHASAN. terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi Ekonomi Syariah UIN

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM PEMBERDAYAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN (STUDI KASUS PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANJARMASIN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

Peran Humas Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan dalam Mempublikasikan Kegiatan Keagamaan Melalui Website

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Agama Islam mewajbkan kepada semua penganutnya agar rajin

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

AHMAD GAZALI NIM

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA AGAMA DI SMA NEGERI 7 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pada lembaga-lembaga pendidikan tersebut mata pelajaran agama

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan segala usaha maksimal yang dilakukan manusia, baik lewat gerak anggota tubuh ataupun akal untuk menambah kekayaan, baik dilakukan secara perseorangan ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun untuk orang lain (dengan menerima gaji). 1 Adapun tujuan bekerja dalam Islam bukanlah sekedar memenuhi naluri yakni hidup untuk kepentingan perut. Islam memberikan pengarahan kepada suatu tujuan filosofis yang luhur, tujuan yang mulia, tujuan ideal yang sempurna yakni untuk ber-ta abbud, memperhambakan diri dan mencari keridhaan Allah swt. 2 Banyak sekali dalil mengenai perintah bekerja, salah satunya sebagaimana firman Allah swt. dalam surah Al-Jumu ah ayat 10 yang berbunyi: ف إ ذ ا ق ض ي ت الص لو ة ف ان ت ش ر و ا ىف ا ل ر ض و اب ت غ و ا م ن ف ض ل اهلل و اذ ك ر وا اهلل ك ث ي ر ا ت ف ل ح و ن ١٠ ل ع ل ك م Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 3 h. 104 1 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), 2 Hamzah Ya qub, Etos Kerja Islami, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1992), h. 13 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya: Transliterasi Arab-Latin, (Semarang: CV. Asy-Syifa, 2001), h. 1257

2 Allah swt. memerintahkan umatnya untuk tampil sebagai pekerja keras dan berprestasi dengan tidak menginggalkan urusan akhiratnya. Oleh karena itu, jika seseorang telah menunaikan shalatnya, maka diperintahkan kembali untuk mencari karunia-nya salah satunya yakni, dengan bekerja atau berusaha. Bekerja adalah cara agar semua kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi. Dari kebutuhan primer (kebutuhan pokok) seperti kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan tenpat tinnggal. Kebutuhan sekunder seperti keperluan terhadap kendaraan, pesawat radio, dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah kebutuhan akan barangbarang mewah seperti manusia memiliki perabot-perabot mewah, kendaraan mewah, dan sebagainya. 4 Dalam urutan-urutan hajat hidup manusia, maka sudah barang tentu kebutuhan primer itulah yang mendesak dan tidak boleh diabaikan. Kebutuhan sekunder dan kebutuhan akan barang-barang mewah masih bisa ditangguhkan, tetapi kebutuhan primer wajib dipenuhi secepat mungkin. Apabila kebutuhan primer tidak terpenuhi maka akan menjadikan manusia merana dan menderita. Namun, untuk memenuhi kebutuhan primer saja, masih ada sebagian manusia yang tidak mampu memenuhinya. Hal ini dikarenakan sulitnya memperoleh pekerjaan akibat lapangan kerja yang semakin sempit disebabkan oleh persaingan antar pencari kerja, yakni semakin bertambahnya angkatan kerja. Bertambahnya angkatan kerja membuat para pemilik lapangan pekerjaan tidak hanya mencari tenaga kerja dari segi kuantitas tetapi dari segi kualitas, sebab tenaga kerja yang berkualitas mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan berat dan 4 Hamzah Ya qub, Etos Kerja Islami, op. cit, h. 14

3 canggih yang kian menantang di abad teknologi modern sekarang ini. 5 Oleh karena itu, sudah semestinya bagi para pencari kerja meningkatkan kualitas atau skill yang ada pada dirinya agar tidak tersingkir dari persaingan kerja. Nelly Nailatie Ma arif menguraikan beberapa skill dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi sukses dalam bukunya The Power of Marketing: Practitioner Perspectives in Asia menyatakan bahwa Indication of the eleven most important skills required to be successful are as follows: communication skills, networking, having vision, innovative, planning, control, analytical skills, coordination function, personal management, financial skills, and accounting skills. 6 Artinya, ada 11 skill yang paling diperlukan untuk menjadi sukses, yakni kemampuan berkomunikasi, memiliki banyak jaringan/kenalan, memiliki penglihatan masa depan yang bagus, inovatif, mampu berencana, memiliki skill mengontrol baik diri sendiri maupun orang lain, mampu menganalisa, mampu menjalankan fungsi koordinasi, mampu mengatur diri sendiri (disiplin), mampu mengelola keuangan dan mampu mengelola pencatatan keuangan (akuntansi). Setiap individu seharusnya mampu menguasai minimal kesebelas skill tersebut. Apabila seseorang telah menguasai kesebelas skill tersebut akan sangat mudah baginya menghadapi persaingan kerja. Seseorang yang menginginkan pekerjaan tentu akan berupaya memperoleh pekerjaan dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Sebab, setiap orang tentu berminat untuk kerja dan 5 Ibid., h. 101 6 Nelly Nailatie Ma arif, The Power Of Marketing: Practitioner Perspectives in Asia, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h. 54

4 membutuhkan pekerjaan dengan berbagai alasan yang mendasarinya, tidak terkecuali bagi mahasiswa. Mahasiswa umumnya identik dengan kerja paruh waktu (part time). Ada beberapa alasan yang memengaruhi keinginan mahasiswa untuk kerja paruh waktu (part time). Pertama, keinginan menambah pengalaman sebelum terjun langsung ke dunia kerja sesungguhnya setelah lulus menjadi sarjana. Dengan adanya pengalaman mahasiswa akan lebih matang dalam menghadapi persaingan kerja dibandingkan mahasiswa lain yang tidak bekerja. kedua, keadaan ekonomi di mana latar belakang seorang mahasiswa berbedabeda, tidak semua mahasiswa berasal dari keluarga yang mampu. Padahal, kebutuhan sebagai seorang mahasiswa bermacam-macam seperti biaya kost, biaya makan, biaya kuliah, dan lain sebagainya. Sehingga keadaan tersebut menuntut mahasiswa untuk mandiri apalagi mahasiswa yang jauh dari rumah atau keluarga. Ketiga, di lingkungan pergaulan sekitar mahasiswa kerja paruh waktu (part time) sering dibicarakan. Dari mendengar dan melihat bukti dari orang-orang sekitarnya yang sudah bekerja, maka keinginan-keinginan akan ada untuk mengikuti hal tersebut. Dan keempat, kesempatan kerja yang sangat dekat dengan dirinya yaitu, dari segi lokasi kerja. Lokasi kerja yang dekat dengan tempat tinggal, kampus, dan tempat-tempat umum akan menarik minat mahasiswa untuk memperoleh kesempatan tersebut. Pada umumnya, minat untuk kerja paruh waktu (part time) tersebut bersumber dari dalam diri mahasiswa yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. Menurut Siti Fani Daulay, mahasiswa yang kerja paruh waktu (part time) dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi, mengisi waktu luang, hidup

5 mandiri, dan mencari pengalaman. 7 Namun, apakah faktor-faktor tersebut mampu memengaruhi minat mahasiswa untuk kerja paruh waktu (part time). Karena, jika dilihat dari segi waktu mahasiswa program strata satu (S1) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin berkuliah aktif dari hari Senin sampai Jum at, dimulai dari pagi hingga sore. Sehingga waktu luang yang ada hanya pada malam hari dan pada hari Sabtu dan Minggu. Status sebagai seorang mahasiswa yang tujuan utamanya adalah kuliah berarti mahasiswa dituntut melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik berkenaan dengan perkuliahan, seperti tetap dapat berprestasi dan dapat menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dari dosen tepat pada waktunya. Sehingga mahasiswa tidak mengalami keterlambatan dalam kelulusan menjadi sarjana. Agar tugas dan tanggungjawab tersebut dapat terpenuhi, mahasiswa harus meluangkan waktu di luar jam perkuliahan untuk belajar. Kemudian dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang dominan memengaruhi minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa. Mahasiswa yang berminat untuk kerja paruh waktu (part time) biasanya dikarenakan kebutuhan akan biaya untuk menunjang aktivitas perkuliahannya. Sebab, dunia kerja identik dengan uang. 8 Untuk mengetahu hal tersebut, penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Kerja Paruh Waktu (Part Time) Bagi Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. 7 Siti Fani Daulay, Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa yang Bekerja dan yang tidak Bekerja, Skripsi, (Sumatera Utara: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009), h. 1 8 Marini Kurniawati, Fenomena Mahasiswa Part Time: antara Kuliah dan Bekerja Studi Kualitatif tentang Motivasi Mahasiswa Melakukan Kerja Paruh waktu, Skripsi, (Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2007), h. 2

6 B. Rumusan Masalah 1. Apakah faktor sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin? 2. Variabel manakah yang dominan memengaruhi minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah faktor sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Mengetahui variabel manakah yang dominan memengaruhi minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. D. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan pembaca atau mahasiswa pada umumnya yang ingin memperdalam pengetahuan mereka mengenai kerja paruh waktu (part time).

7 2. Sebagai tinjauan mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin pada khususnya untuk menganalisis keinginan atau minat bagi mereka yang ingin kerja paruh waktu (part time). 3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang bermaksud melakukan penelitian sejenis. E. Definisi Operasional 1. Bekerja adalah melakukan suatu perbuatan (pekerjaan). 9 Yang dimaksud bekerja dalam penelitian ini adalah kerja paruh waktu (part time). Kerja paruh waktu (part time) merupakan kerja di bawah jam normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan pekerja tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. 10 2. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keinginan untuk kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarrmasin. 3. Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin tahun angkatan 2012/2013 dan tahun angkatan 2013/2014 yang belum bekerja. 9 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 578 10 Badan Pusat Statistik, Tenaga Kerja, http://www.bps.go.id/subjek/view/id/6, diakses Senin, 08 Juni 2015 Jam 10.00 W ITA

8 F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap penelitian terdahulu yang penulis lakukan berkaitan dengan penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat kerja paruh waktu (part time), penulis menemukan tulisan yang berhubungan dengan penulis teliti, yaitu: Pertama, Faktor-faktor Penyebab Perempuan Bekerja (Studi Kasus: Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) IAIN Antasari Banjarmasin, oleh Laila (NIM. 1001150139). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab perempuan bekerja, khususnya pekerja perempuan sebagai PNS di IAIN Antasari Banjarmasin dan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh dari keinginan PNS bekerja di IAIN Antasari Banjarmasin. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan perempuan bekerja sebagai PNS di IAIN Antasari ini, serta dari faktor-faktor tersebut, faktor mana yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap penyebab perempuan bekerja sebagai PNS di IAIN Antasari Banjarmasin. Jenis penelitian ini adalah field research. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Responden dalam penelitian ini mengambil para pekerja perempuan yaitu para PNS perempuan di IAIN Antasari yang dianggap sudah mapan. Responden yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang. Berdasarkan analisis data, maka dapat ditemukan bahwa bukan hanya faktor ekonomi saja yang menyebabkan perempuan bekerja melainkan masih

9 banyak faktor-faktor yang lain, yaitu di antaranya faktor ilmu, faktor cita-cita, faktor pengabdian pada sesama, panggilan jiwa dan faktor keberuntungan. Berdasarkan data yang diperoleh Laila dari hasil wawancara, maka dapat ditemukan bahwa faktor yang paling berpengaruh dari faktor-faktor yang telah ditemukan adalah faktor ilmu yang termasuk ke faktor pengabdian kepada sesama. Kedua, Faktor-faktor Penentu Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin, oleh Muhammad Hamid (NIM. 1001150189) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya membangun jiwa kewirausahaan pada mahasiswa, penerapan kewirausahaan memiliki pengaruh yang besar dalam menumbuhkan minat wirausaha. Dengan adanya penerapan kewirausahaan, mahasiswa memiliki bekal dalam menghadapi dunia bisnis serta dengan wirausaha merupakan solusi untuk meminimalisir pengangguran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi minat mahasiswa untuk berwirausaha pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin dan mengetahui apa saja yang menjadi kendala mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dalam berwirausaha. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, yaitu data yang ditemukan dari pernyataan seseorang (bukan data statistik), di mana peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi sebagai instrumen pengumpulan data. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin yang melakukan kegiatan wirausaha sebanyak 5 orang. Sedangkan objek penelitian ini adalah

10 mengenai faktor penentu minat mahasiswa dalam berwirausaha dan kendala mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dalam berwirausaha. Melalui teknik analisis kualitatif, yaitu dengan melakukan penelaahan dan pengkajian secara mendalam terhadap hasil penelitian mengenai faktor-faktor penentu minat mahasiswa untuk berwirausaha pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin, penelitian ini menghasilkan temuantemuan: pertama: Beberapa faktor yang menentukan minat mahasiswa dalam berwirausaha yaitu: 1. Faktor keinginan, 2. Faktor keluarga, 3. Faktor pendidikan, 4. Faktor lingkungan, 5. Faktor hobi dan jiwa wirausahawan, 6. Faktor peluang. Kedua: ditemukan beberapa kendala yang dihadapi mahasiswa dalam berwirausaha, yaitu: 1. Kendala dari segi pemasaran, 2. Kendala kekurangan SDM (sumber daya manusia), 3. Kendala cuaca, 4. Kendala biaya produksi, 5. Kendala kekurangan pengetahuan mengenai ilmu manaemen sumber daya manusia. Berdasarkan kajian pustaka di atas terdapat perbedaan di antaranya, pada kajian pustaka pertama, responden penelitian adalah perempuan yang bekerja sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS), sedangkan yang penulis teliti mengambil responden mahasiswa aktif Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pada kajian pustaka kedua, penulis meneliti tentang minat mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dalam berwirausaha, sedangkan yang penulis teliti tentang minat mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam untuk kerja paruh waktu (part time). Dengan demikian terdapat permasalahan yang berbeda antara beberapa penelitian yang telah penulis kemukakan di atas dengan persoalan yang penulis teliti.

11 G. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan diketahui apakah faktor sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi berpengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. GAMBAR 1.1. Kerangka Pemikiran Pribadi (X 1 ) Sosial (X 2 ) Minat Kerja Paruh Waktu Sosiologis (X 3 ) (Part Time) Lokasi (X 4 ) Keterangan: : Pengaruh Secara Simultan : Pengaruh Secara Parsial H. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kemungkinan benar atau kemungkinan juga salah. Hipotesis tersebut akan ditolak jika ternyata salah, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. Oleh karena itu, penulis akan mengajukan hipotesis berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut:

12 1. a. H 0 : secara simultan variabel sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi tidak memberikan pengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasisawa Fakultas syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. H 1 : Secara simultan variabel sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi memberikan pengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. b. H 0 : secara parsial variabel sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi tidak memberikan pengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. H 1 : secara parsial variabel sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi memberikan pengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin. 2. Di antara variabel sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi diduga variabel pribadi mempunyai pengaruh dominan terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.

13 I. Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini terdiri dari V bab yang disusun secara sistematis dengan susunan sebagai berikut: Bab I pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang masalah yang menguraikan alasan untuk memilih judul dan gambaran dari permasalahan yang diteliti. Permasalahan yang sudah tergambar dirumuskan dalam bentuk rumusan masalah. Setelah itu disusun tujuan dari penelitian yang merupakan hasil yang diinginkan. Signifikansi penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian. Definisi operasional dirumuskan untuk membatasi istilah-istilah dalam judul penelitian yang bermakna luas atau umum. Kajian pustaka disajikan sebagai informasi adanya tulisan atau penelitian dari aspek lain yang mempunyai perbedaan atau persamaan dengan penelitian yang dilakukan. Kerangka pemikiran yang merupakan pertautan antara variabel yang akan diteliti. Hipotesis penelitian sebagai dugaan sementara yang kemungkinan benar atau kemungkinan juga salah. Adapun sistematika penulisan, yaitu susunan skripsi secara keseluruhan. Bab II landasan teori, merupakan acuan untuk menganalisis data yang diperoleh. Landasan teoritis dalam penelitian ini meliputi minat dan kerja. minat yang terdiri dari pengertian minat, faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya minat, dan minat dalam pandangan Islam. Sedangkan kerja yang terdiri dari pengertian kerja, kerja paruh waktu (part time), usia kerja, angkatan kerja dan, kesempatan kerja, kewajiban-kewajiban kerja, dan faktor-faktor yang memengaruhi minat kerja.

14 Bab III berisikan metode penelitian yang terdiri dari jenis, sifat dan lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan data, skala pengukuran variabel, variabel penelitian, teknik pengolahan data, analisis data, dan tahapan penelitian. Semua ini agar peneliti lebih mudah dalam menyelesaikan penelitian. Bab IV pengolahan dan analisis data, yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian, analisis hasil penelitian, dan analisis data. Bab V penutup, yang terdiri dari simpulan dari hasil penelitian, serta saransaran sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.