BAB 50 Pengantar Ekologi dan Biosfer Faktor abiotik dalam Biosfer Iklim dan faktor abotik lainnya adalah penentu penting persebaran organisme dalam biosfer lingkungan merupakan faktor penting dalam pesebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat.sel bisa pecah jika air yang terdapat di dalamnya membeku pada suhu dibawah 0 0 C,dan protein pada sebagian besar organisme akan mengalami denaturasi pada suhu diatas 45 0 C.selain itu,sejumlah organisme dapat mempertahankan suatu metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi.adaptasi yang luar biasa memungkinkan beberapa organisme hidup diluar kisaran suhu tersebut. internal suatu organisme sesungguhnya di pengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkunganya (lihat Bab 44),dan sebagian Faktor faktor abiotik utama Teks Asli Teks Penghapusan Teks Penyisipan Teks Halus lingkungan lingkungan merupakan faktor penting merupakan faktor dalam pesebaran penting dalam organisme (karena pesebaran pengaruhnya pada proses organisme. Sel bisa biologis dan pecah jika air di ketidakmampuan sebagian dalamnya membeku besar organisme untuk pada suhu dibawah mengatur suhu tubuhnya 0 0 C,dan protein secara tepat).sel bisa akan mengalami pecah jika air (yang denaturasi pada terdapat) di dalamnya suhu diatas 45 0 C. membeku pada suhu Organisme dapat dibawah 0 0 C,dan protein mempertahankan (pada sebagian besar suatu proses organisme) akan metabolisme pada mengalami denaturasi suhu yang sangat pada suhu diatas 45 0 C. rendah atau tinggi. (Selain itu,sejumlah) Adanya proses organisme dapat adaptasi mempertahankan suatu memungkinkan metabolisme (yang cukup beberapa organisme aktif) pada suhu yang hidup diluar kisaran sangat rendah atau (pada suhu tersebut. suhu yang sangat) tinggi. internal organisme Adaptasi (yang luar biasa) di pengaruhi oleh memungkinkan beberapa pertukaran panas organisme hidup diluar dengan kisaran suhu tersebut. lingkunganya dan internal (suatu) organisme tidak organisme (sesungguhnya) akan dapat di pengaruhi oleh mempertahankan pertukaran panas dengan suhu tubuhnya lebih lingkunganya (lihat Bab tinggi atau rendah 44),dan (sebagian) dari suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam pesebaran organisme. Sel bisa pecah jika air di dalamnya membeku pada suhu dibawah 0 0 C,dan protein akan mengalami denaturasi pada suhu diatas 45 0 C. Organisme dapat mempertahankan suatu proses metabolisme pada suhu yang sangat rendah atau tinggi. Adanya proses adaptasi memungkinkan beberapa organisme hidup diluar kisaran suhu tersebut. internal organisme di pengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkunganya dan organisme tidak akan dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi atau rendah dari suhu lingkungan sekitarnya. Fungsi-fungsi endotermis akan bekerja paling baik didalam kisaran suhu lingkungan tertentu.
organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan sekitarnya.sebagai makhluk endotermis,mamalia dan burung merupakan pengecualian utama,tetapi fungsi-fungsi endotermis sekalipun akan bekerja paling baik didalam kisaran suhu lingkungan tertentu yang bervariasi menurut spesies. organisme tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya lebih tinggi (beberapa derajat diatas) atau (dibawah) suhu lingkungan sekitarnya.(sebagai makhluk endotermis,mamalia dan burung merupakan pengecualian utama,tetapi) fungsi-fungsi endotermis (sekalipun) akan bekerja paling baik didalam kisaran suhu lingkungan tertentu (yang bervariasi menurut spesies.) lingkungan sekitarnya. Fungsifungsi endotermis akan bekerja paling baik didalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya,seperti yang telah Anda pelajari pada Bab 3. sangat penting bagi ketersediannya bervariasi secara dramatis di berbagai habitat.organisme air tawar dan air laut hidup terendam didalam suatu lingkungan akuatik,tetapi organisme tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai dengan tekanan osmosis air di sekitarnya.organisme di lingkungan darat menghadapi ancaman kekeringan yang hampir konstan,dan evolusinya dibentuk oleh Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya,(seperti yang telah Anda pelajari pada Bab 3). sangat penting bagi ketersediannya (bervariasi secara dramatis) di berbagai habitat.organisme (air tawar dan air laut hidup terendam didalam suatu) lingkungan akuatik,(tetapi organisme tersebut) menghadapi permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai (dengan tekanan osmosis air di sekitarnya).organisme (di lingkungan) darat menghadapi ancaman kekeringan (yang hampir konstan),dan evolusinya Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. sangat penting bagi ketersediannya terbatas di berbagai habitat. Organisme lingkungan akuatik menghadapi permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai. Organisme darat menghadapi ancaman kekeringan dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk menyimpan air. Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. sangat penting bagi ketersediannya terbatas di berbagai habitat. Organisme lingkungan akuatik menghadapi permasalahan keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai. Organisme darat menghadapi ancaman kekeringan dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk menyimpan air.
kebutuhannya untuk menyimpan air dalam jumlah yang mencukupi. dibentuk oleh kebutuhannya untuk menyimpan air (dalam jumlah yang mencukupi). Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir semua ekosistem, meskipun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi ini secara langsung. Intensitas cahaya bukan merupakan faktor terpenting yang membatasi pertumbuhan tumbuhan di lingkungan darat, tetapi penaungan oleh kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya matahari di bawah kanopi tersebut menjadi sangat ketat. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi perbatasan organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air secara selektif menyerap sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru yang melaluinya. Sebagai hasilnya, sebagian besar fotosintesis dalam lingkungan akuatik terjadi relatif di dekat permukaan air. Akan tetapi, organisme Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir semua ekosistem, (meskipun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi ini secara langsung). Intensitas cahaya bukan merupakan faktor terpenting yang membatasi pertumbuhan tumbuhan di (lingkungan) darat, tetapi penaungan (oleh) kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya (matahari) di bawah (kanopi tersebut menjadi sangat ketat). Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi perbatasan organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air (secara selektif) menyerap sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru (yang melaluinya). (Sebagai hasilnya, sebagian besar) fotosintesis dalam Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir semua ekosistem. Intensitas cahaya bukan merupakan faktor terpenting yang membatasi pertumbuhan tumbuhan di darat, tetapi penaungan kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya di bawahnya. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi perbatasan organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air menyerap sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru. Fotosintesis dalam lingkungan akuatik terjadi relatif di dekat permukaan Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir semua ekosistem. Intensitas cahaya bukan merupakan faktor terpenting yang membatasi pertumbuhan tumbuhan di darat, tetapi penaungan kanopi hutan membuat persaingan untuk mendapatkan cahaya di bawahnya. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi perbatasan organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air menyerap sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru. Fotosintesis dalam lingkungan akuatik terjadi relatif di dekat permukaan air. Organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus ke dalam air. Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan
fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air, yang selanjutnya akan mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya. Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan yang sensitif terhadap fotoperiode, yaitu panjang relatif siang dan malam hari. Fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai kejadian musiman, seperti perbungaan atau perpindahan (migrasi). lingkungan akuatik terjadi relatif di dekat permukaan air. (Akan tetapi), organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air, (yang selanjutnya akan mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya). Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan yang sensitif terhadap fotoperiode, (yaitu panjang relatif siang dan malam hari). Fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai kejadian musiman, (seperti perbungaan atau perpindahan (migrasi).) air. Organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus ke dalam air. Cahaya juga penting bagi perkembangan dan perilaku banyak tumbuhan dan hewan yang sensitif terhadap fotoperiode. Fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai kejadian musiman. yang sensitif terhadap fotoperiode. Fotoperiode merupakan suatu indikator yang lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan suhu, dalam memberi petunjuk mengenai kejadian musiman. pengaruh suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi (factor wind-chill atau pendinginan oleh angin). juga menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan. Selain itu,angin dapat menyebabkan pengaruh suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan (hilangnya panas melalui penguapan) (evaporasi) dan konveksi (factor windchill atau pendinginan oleh angin). juga menyebabkan hilangnya air di organisme (dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan). Selain itu,angin dapat pengaruh suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan evaporasi dan konveksi. juga menyebabkan hilangnya air di dalam tubuh organisme. Selain itu,angin dapat menyebabkan pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pengaruh suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan evaporasi dan konveksi. juga menyebabkan hilangnya air di dalam tubuh organisme. Selain itu,angin dapat menyebabkan pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan, dengan cara menghambat pertumbuhan anggota
pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan, yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin; anggota tubuh pohon yang berlawanan dengan arah tiupan angin akan tumbuh secara normal, yang menghasikan suatu penampakan lambaian bendera. menyebabkan pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan,(yaitu) dengan cara menghambat pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin; (anggota tubuh pohon yang berlawanan dengan arah tiupan angin akan tumbuh secara normal, yang menghasikan suatu penampakan lambaian bendera ). pertumbuhan tumbuhan, dengan cara menghambat pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin. tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin. Struktur fisik, ph, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak (patchiness) pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat. Pada aliran sungai,komposisi mempengaruhi faktor kimiawi dalam air, yang selanjutnya akan mempengaruhi tubuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik. Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasang-surut (intertidal zone) dan dasar laut menentukan jenis organisme yang dapat menempel atau meliang dalam habitat seperti itu. Struktur fisik, ph, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, (sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompok pada area tertentu yang acak (patchiness) pada ekosistem terrestrial yang sering kita lihat). Pada aliran sungai,komposisi mempengaruhi faktor kimiawi dalam air, (yang selanjutnya akan mempengaruhi tubuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik). Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasang-surut (intertidal zone) dan dasar laut menentukan jenis organisme yang (dapat menempel atau meliang) dalam habitat (seperti) itu. Struktur fisik, ph, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran sungai,komposisi mempengaruhi faktor kimiawi dalam air. Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasangsurut dan dasar laut menentukan jenis organisme yang hidup dalam habitat itu. Struktur fisik, ph, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran sungai,komposisi mempengaruhi faktor kimiawi dalam air. Pada lingkungan laut struktur substrat dalam zona pasang-surut dan dasar laut menentukan jenis organisme yang hidup dalam habitat itu.
Gangguan periodik Gangguan yang sangat merusak seperti kebakaran,badai,tornado dan letusan gunung berapi dapat menghancurkan Setelah adanya gangguan yang merusak, daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi perubahan selama proses pemulihan. Beberapa gangguan, seperti letusan gunung berapi,merupakan gangguan yang jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut waktu dan ruang, sehingga organisme tidak memiliki adaptasi evolusioner untuk menghadapinya. Sebaliknya, gangguan kebakaran, meskipun dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi, tetapi kejadian berulang seringkali terjadi pada beberapa komunitas, dan banyak tumbuhan telah beradaptasi terhadap gangguan periodik seperti ini. Pada kenyataannya, beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara periodik untuk memepertahankan hidupnya, kita akan melihat contoh-contoh mengenai hal ini ketika membahas ekosistem padang rumput dan Gangguan periodik Gangguan yang sangat merusak (seperti kebakaran,badai,tornado dan letusan gunung berapi) dapat menghancurkan Setelah adanya gangguan (yang merusak), daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi (perubahan selama proses pemulihan). Beberapa gangguan, (seperti letusan gunung berapi),merupakan gangguan yang jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut waktu dan ruang, sehingga organisme tidak (memiliki) adaptasi (evolusioner) untuk menghadapinya. Sebaliknya, gangguan (kebakaran, meskipun) dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi, tetapi (kejadian berulang) seringkali terjadi pada beberapa komunitas, (dan) banyak tumbuhan (telah) beradaptasi terhadap gangguan periodik seperti ini. (Pada kenyataannya), beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara periodik untuk memepertahankan hidupnya, (kita akan melihat contoh-contoh mengenai hal ini ketika Gangguan periodik Gangguan yang sangat merusak dapat menghancurkan Setelah adanya gangguan, daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi secara perlahan. Beberapa gangguan, jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut waktu dan ruang, sehingga organisme tidak mampu beradaptasi untuk menghadapinya. Sebaliknya, gangguan dalam jangka pendek meskipun tidak dapat diprediksi, tetapi seringkali terjadi pada beberapa komunitas, banyak tumbuhan dapat beradaptasi terhadap gangguan periodik seperti ini. Beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara periodik untuk Gangguan periodik Gangguan yang sangat merusak dapat menghancurkan Setelah adanya gangguan, daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi secara perlahan. Beberapa gangguan, jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut waktu dan ruang, sehingga organisme tidak mampu beradaptasi untuk menghadapinya. Sebaliknya, gangguan dalam jangka pendek meskipun tidak dapat diprediksi, tetapi seringkali terjadi pada beberapa komunitas, banyak tumbuhan dapat beradaptasi terhadap gangguan periodik seperti ini. Beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara periodik untuk memepertahankan hidupnya.
ekosistem lainnya pada pengaruh gangguan dalam ekosistem secara lebih rinci pada bab 54 dan 55. membahas ekosistem padang rumput dan ekosistem lainnya pada pengaruh gangguan dalam ekosistem secara lebih rinci pada bab 54 dan 55.) memepertahankan hidupnya.