PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI PADA REMAJA DUSUN KENAIBAN DAN PENCIL, DESA KENAIBAN, JUWIRING, KLATEN, JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN PEMBUATAN PROPOSAL KEGIATAN PADA REMAJADUSUN NGEPUH LOR, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

PENGEMBANGAN ORGANISASI KEPEMUDAAN

ORGANISASI. Oleh Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MC.OFFICE PADA PEGAWAI DESA BOLOPLERET, KEC. JUWIRING, KLATEN.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Merdikanto (2003) mendefinisikan partisipatif sebagai. berikut:

SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA DAN MINUMAN KERAS SERTA DAMPAK HUKUM BAGI PENGGUNANYA

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING GUNA PERSIAPKAN GENERASI BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. bersinggungan dengan generasi muda yang lainnya atau masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Yanah, 2014 Peranan Karang Taruna dalam mengembangkan kesadaran moral pemuda

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya akan Sumber Daya Alamnya (SDA). Karena, kecendrungan negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. wadah pembinaan sumber daya manusia, oleh karena itu perlu mendapatkan. karena menjadi landasan bagi pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

Apa motivasi Anda ber-organisasi????

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan jaman, mahasiswa sudah tidak lagi didefinisikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki harapan yang besar agar pada masa yang akan datang para pemuda dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PENYULUHAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN UNTUK PARA REMAJA

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN

2016 PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN DENGAN METODE FAST (FATHONAH,AMANAH,SHIDDIQ,TABLIGH) DALAM MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I KONSEP ORGANISASI

Peningkatan Kemampuan Public Speaking Dan Presentasi Dalam Menghadapi Tuntutan Profesi Di Dunia Kerja Widayatmoko 1 dan Wulan Purnama Sari 2

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BINA KELUARGA REMAJA (BKR) DALAM RANGKA MENINGKATKAN POLA ASUH REMAJA YANG BENAR DAN TERARAH

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PERAN KARANG TARUNA MANGGALA SEWU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... vii LANDASAN TEORITIS TENTANG PERANAN GURU BK

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Kata kunci : keterampilan kepemimpinan dasar, metode outbond, kualitas hidup remaja.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

BAB I PENDAHULUAN. diterima itu negatif, yang nantinya dapat menjerumuskan siapapun. Pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V PENUTUP. yaitu tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan di sektor ekonomi, sosial budaya, ilmu dan teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR65 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN KARANG TARUNA 01 KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen

KARANG TARUNA BINTIM

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh orang tua, pemerintah, pendidik maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

PENGARUH KEMAMPUAN PIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA POLISI SATLANTAS POLRES KUTAI KERTANEGARA. Gatot Siswanto 1

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

PENINGKATAN MUTU TK DAN PAUD DENGAN PENDAMPINGAN GURU DAN ORANG TUA SISWA

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu bertahan hidup dan mampu menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

4 GAMBARAN UMUM STUDI KASUS PENELITIAN

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

PENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Karang Taruna Huyula di Desa Bongohulawa saat ini memiliki anggota sebanyak 175

Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 3, September 2015 Halaman

Transkripsi:

Seri Pengabdian Masyarakat 2014 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 2, Mei 2014 Halaman 141-145 PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI PADA REMAJA DUSUN KENAIBAN DAN PENCIL, DESA KENAIBAN, JUWIRING, KLATEN, JAWA TENGAH Siti Hapsah Isfardiyana 1 dan Riani Leviana Anggita Sari 2 1 Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia 2 Jurusan Psikologi,Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Indonesia ABSTRACT Youth is the next generation that needs to prepare for future challenges. To face the challenge of increasingly severe and the need to work in the society, the youth need to have the ability / soft skills such as leadership, speaking in front of people, working in teams and understand others. Organization plays an important role in the development of adolescent personality relation to the self-development into a container to have leadership skills, public speaking, work in teams, understanding other people and manage things. Training on organizational management in adolescents Kenaiban and Pencil village provides motivation for adolescents to be more active in the organization Youth and develop themselves within the organization. Keywords: organizations, youth, training. ABSTRAK Pemuda merupakan generasi penerus yang perlu untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa mendatang. Untuk menghadapi tantangan yang makin berat dan keharusan untuk terjun ke dalam masyarakat maka pemuda perlu untuk memiliki kemampuan/ softskill seperti kepemimpinan, berbicara didepan orang, bekerja dalam tim dan memahami orang lain. Organisasi memegang peranan penting dalam perkembangan kepribadian remaja kaitannya yang menjadi wadah pengembangan diri untuk memiliki kemampuan leadership, public speaking, berkerja dalam tim, memahami orang lain dan mengelola sesuatu. Pelatihan tentang manajemen organisasi pada remaja Dusun Kenaiban dan Pencil memberikan motivasi agar remaja dapat lebih aktif dalam organisasi Karang Taruna dan mengembangkan diri dalam organisasi. Kata kunci : organisasi, remaja, pelatihan. 1. PENDAHULUAN Herawati dan Kurniawan (2012) dalam tulisanya menyampaikan bahwa organisasi merupakan suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang yang tergabung dalam suatu wadah tertentu guna mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan bersama. Atau pada intinya organisasi adalah koordinasi secara rasional kegiatan sejumlah organisasi 141

Isfardiyana, Sari untuk mencapai tujuan bersama yang dirumuskan secara eksplisit, melalui pengaturan dan pembagian kerja serta melalui herarki kekuasaan dan tanggung jawab. Terdapat beberpa hal yang mencirikan bahwa sekumpulan orang yang ada dalam organisasi tersebut didasari : a. Adanya kerjasama di antara kelompok orang dalam ikatan formal b. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai c. Adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur d. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik e. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan f. Adanya hukum organization Herawati dan Kurniawan (2012) dalam tulisanya menyampaikan bahwa menurut Sutarto (1978), asas organisasi merupakan asas umum yang dapat diterapkan pada setiap organisasi apa pun. Asas organisasi berdasarkan cara pandang klasik yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: a. Asas pertama adalah perumusan tujuan dengan jelas. Dengan rumusan tujuan yang jelas berarti kebutuhan manusia baik jasmani maupun rokhani yang ingin dicapai dalam kerjasama itu benar-benar jelas akan memudahkan penentuan haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi, penentuan aktifitas apasaja yang akan dilakukan. b. Asas kedua adalah departemenisasi, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang akan diserahi beban kerja tertentu. c. Asas ketiga adalah pembagian kerja, yaitu rincian serta pengelompokan aktifitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu, atau rincian serta pengelompokan tugas yang semacam atau erat hubungannnya satu sama lain untuk dilakukan oleh pejabat tertentu. d. Asas keempat adalah koordinasi, yaitu didalam organisasi harus ada keselarasan aktifitas antar satuan atau keselarasan tugas antar pejabat. e. Asas kelima adalah pelimpahan wewenang, yaitu penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. f. Asas keenam adalah rentangan kontrol, yaitu jumplah terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu. g. Asas ketujuh adalah jenjag organisasi yaitu tingkat-tingkat satuan organisasi yang disusun menurut kedudukannya dari atas kebawah dalam fungsi tertentu. h. Asas kedelapan adalah satuan perintah, yaitu tiap-tiap pejabat hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan tertentu. i. Asas kesembilan adalah fleksibelitas, yaitu organisasi haruslah merupakan struktur organisasi yang muda dirubah untuk disesuaikan dengan perubahanperubahan yang terjadi tanpa mengganggu kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. j. Asas kesepuluh adalah berkelangsungan, yaitu tiap-tiap satuan organisasi harus memiliki sarana-sarana tertentu agar dapat melakukan aktivitas operasinya yang secara terus menerus. k. Asas kesebelas adalah keseimbangan, yaitu tiap-tiap satuan organisasi harus diletakan pada struktur organisasi sesuai dengan eranannya 142

Seri Pengabdian Masyarakat 2014 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 3, No. 2, Mei 2014 Gambar 1. Ilustrasi diskusi dan pengarahan organisasi Sumber : www.google.com Oktavijani (2013) menyatakan bahwa menurut Zubaidi (2005), m elihat kondisi sekarang ini, banyak terjadi penyimpangan moral dikalangan genenerasi muda seperti miras, tawuran pelajar, seks bebas dan lain sebagainya. Dari isu-isu moral yang dilakukan generasi muda seperti yang telah dicontohkan tersebut sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi sampai tuntas. Akibat yang ditimbulkan cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan sederhana, karena tindakantindakan tersebut sudah menjurus pada tindakan kriminal, sehingga kondisi seperti itu sangat memprihatinkan masyarakat khususnya para orang tua dan para pendidik. Menurut pengamat sosial terjadinya krisis moral seperti sekarang ini sebagian bersumber dari kesalahan lembaga pendidikan nasional yang dianggap belum optimal dalam membentuk kepribadian peserta didik. Bercermin pada keterbatasan upaya lembaga pendidikan dalam membekali nilai-nilai moral peserta didik, maka dibutuhkan pula peran dari lembaga selain dari lembaga pendidikan formal untuk ikut turut serta dalam memperhatikan pola pendidikan moral. Lembaga-lembaga organisasi sosial maupun organisasi keagamaan seperi organisasi kepemudaan. Karang Taruna (KT) adalah organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk massyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan berkembang di bidang usaha kesejahteraan sosial dan bidang-bidang yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial. Tugas pokoknya adalah menganggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, bersama-sama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya dalam rangka peningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat. (Suharta, 2009) Pemuda sebagai penerus generasi bangsa tentu perlu untuk terus membekali diri dengan berbagai kemampuan terutama kemampuan leadership, public speaking, kepekaan terhadap lingkungan, memecahkan masalah dan bekerja dalam tim.kemampuan ini dapat diperoleh dengan remaja bergabung dan aktif dalam suatu organisasi kepemudaan. Oleh karena itu, program pelatihan manajemen organisasi untuk remaja Dusun Kenaiban dan 143

Isfardiyana, Sari Pencil perlu untuk dilakukan agar dapat memberi motivasi pada remaja untuk dapat mengikuti organisasi. 2. METODE PELAKSANAAN Program ini dilaksanakan dengan metode pemberian materi, training, permainan dan diskusi mengenai manajemen organisasi. Adapun uraian kegiatan dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pelatihan Remaja Durasi No Materi Metode (Jam) 1 Motivasi mengikuti dan aktif di organisasi kepemudaan Training/ materi 2 2 Manajemen organisasi Training/ materi 2 3 Training dan permainan yang meningkatkan kepemimpinan, tanggungjawab, dan kerja tim Training 2 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemuda lebih mengetahui dan memahami mengenai pentingnya mengikuti organisasi untuk meningkatkan softskill seperti kepemimpinan, berbicara didepan orang, bekerja dalam tim dan memahami orang lain. Peserta juga senang mengikuti training karena materi yang disajikan tidak melulu membosankan melainkan menggunakan metode yang dikemas dalam permainan. Gambar 1. Dokumentasi kegiatan 4. KESIMPULAN Organisasi memegang peranan penting dalam perkembangan kepribadian remaja kaitannya yang menjadi wadah pengembangan diri untuk memiliki kemampuan leadership, public speaking, berkerja dalam tim, memahami orang lain dan mengelola sesuatu. Pelatihan tentang manajemen organisasi pada remaja Dusun Kenaiban dan Pencilmemberikan motivasi agar remaja dapat lebih aktif dalam organisasi Karang Taruna dan mengembangkan diri dalam organisasi. 144

Seri Pengabdian Masyarakat 2014 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 3, No. 2, Mei 2014 5. REFERENSI Herawati, Nur Rafida. Kurniasih, Rini. 2012. Konsep Dasar Organisasi Definisi, Tujuan Dan Proses : Universitas Sebelas Maret : Surakarta Oktavijani, Lia. 2013. Peranan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GPA) Dalam Penanaman Moral Generasi Muda Di Kecamatan Purwodadi : Universitas Negeri Semarang Suharta, Rb. 2009. Pengembangan Organisasi Kepemudaan:Universitas Negeri Yogyakarta 145