BAB III METODE PENELITIAN. yaitu Februari sampai dengan Maret Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. Bruce A. Chadwick, dkk. Dalam buku Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan. Sosial, mendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai :

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Saebani (2008 : 123) menyatakan sebagai berikut: Penelitian dilakukan di MAN Yogyakarta 3, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

seperti pendapat Masyhuri dan Zainuddin (2008; 19) penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengenai Strategi Kampanye Politik dalam Pemilihan Kepala Kampung di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan/lisan dari orang

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan proses berfikir yang bersifat deduktif,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitan yang bertujuan untuk menganalisis inovasi teknologi komunikasi,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Boyband Korea (Studi pada Komunitas Safel Dance Club ) mengambil. penggemar boyband Korea di Kota Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian mengenai evaluasi Kinerja KPU Kota Salatiga

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam objek yang akan diteliti. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Unit Pelayanan Terpadu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap ritual sebagai syarat pengambilan sarang burung walet terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah, pada penelitian ini penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan Kinerja Kantor Kesatuan Bangsa dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong, perubahan gaya hidup,

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Pengertian

Transkripsi:

31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian lapangan ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu Februari sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Hamparan Perak, merupakan kecamatan terluas (2.589,31 Km2) dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang. Mengingat tingkat kompleksitas tentang peran Aparat Pemerintah Desa dalam menjalankan kinerja pelayanan publik, maka penelitian ini hanya mengambil lokasi di Desa Tandam Hulu II Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Alasan pemilihan lokasi ini antara lain didasarkan pada belum adanya standar penilaian kinerja Aparat Pemerintah Desa, belum transparannya proses pelayanan serta adanya keluhan masyarakat tentang kinerja pelayanan aparat selama ini sebagai akibat dari belum berorientasinya bentuk pelayanan yang mengarah pada kepuasan masyarakat. Dari dasar data di atas, nampak bahwa situasi Desa Tandam Hulu II memiliki tingkat kompleksitas yang paling tinggi yaitu luas wilayah yang cukup besar diikuti jumlah penduduk yang banyak. Atas dasar itu, Desa Tandam Hulu II memberikan ketertarikan yang lebih untuk menelusuri tentang akuntabilitas kinerjanya dalam pelayanan publik kepada masyarakat.

32 3.2. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk desain penelitian studi kasus terpancang atau embadded case study. Digunakannya pendekatan kualitatif ini, mengikuti pemikiran Meleong (1998:5), bahwa Pendekatan ini lebih mudah menyesuaikan diri apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, serta dianggap lebih peka terhadap penajaman pengaruh dari polapola nilai yang dihadapi. Selain itu oleh Bogdan dan Taylor (Meleong,1998:3).metode kualitatif diidentifikasikan sebagai Penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Sementara itu desain penelitian yang berbentuk studi kasus terpancang dalam penelitian ini merupakan suatu riset kualitatif dengan pengumpulan data yang terarah berdasarkan tujuan dan pertanyaan riset yang lebih dahulu ditentukan. Riset ini tidak mengkaji keseluruhan aspek, akan tetapi memusatkan diri pada aspek yang dipilih berdasarkan kepentingan dan tujuan menurut penelitiannya (Sutopo, 1988:15). Kasus terpancang ini menurut Yin (1998:106) masuk kepada kasus tunggal, yaitu manakala kasus tersebut merupakan kasus yang penting untuk menguji teori yang ada, dimana kasusnya lebih merupakan suatu peristiwa yang ekstrim, langka atau unik sehingga kasus ini cukup berharga untuk didokumentasikan dan dianalisis guna mengungkap suatu permasalahan. Desain ini merupakan suatu perangkat penting guna memfokuskan penelitian pada suatu studi kasus.

33 3.3. Populasi dan Sampel Populasi sasaran penelitian ini adalah para Stakeholders baik yang berfungsi sebagai aktor-aktor yang menjalankan tugas pelayanan publik maupun yang berfungsi obyek penerima layanan. Para Stakeholders tersebut terdiri atas Aparat Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Pengurus Organisasi atau Lembaga sosial kemasyarakatn Desa dan masyarakat itu sendiri. Selain itu sasaran penelitian ini juga dilengkapi dengan informan yang dipandang mengerti dan memahami dalam pelaksanaan kinerja Aparat Pemerintah Desa dalam Pelayanan Publik. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan informan penelitian. Dalam menentukan informan ini dipakai dengan dua cara yaitu Informan awal dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling sebagai suatu usaha untuk menggali informasi dari pihak tertentu secara seleksi dengan mempertimbangkan konsep teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan lain sebagainya (Sutopo,1998). Teknik ini cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Informan selanjutnya didasarkan atas Snowball sampling yaitu peneliti pertama-tama datang pada seseorang yang menurut pengetahuannya dapat dipakai sebagai key informan, tetapi setelah berbicara secara lengkap, informan tersebut menunjukkan subyek lain yang dipandang mengetahui lebih banyak masalahnya sehingga peneliti menunjuknya sebagai informasi baru, demikian

34 seterusnya sampai berakhir pada suatu tingkat kejenuhan dari informasi, dimana sudah tidak ada lagi variasi informasi yang diberikan dalam informasi. 3.4. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini difokuskan pada akuntabilitas kinerja Aparat Pemerintah Desa terutama dalam kegiatan pelayanan publik kepada masyarakat. Karena begitu luasnya kajian akuntabilitas kinerja bagi suatu organisasi pemerintah, maka dengan mengingat keterbatasan tenaga, waktu dan biaya peneliti, fokus akuntabilitas lebih ditekankan pada jenis Akuntabilitas Manfaat dan Prosedur. Kajian akuntabilitas ini merupakan pertanggungjawaban mengenai apakah suatu program atau kegiatan secara efektif telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan manfaatnya serta telah mempertimbangkan masalah moralitas, etika, keadilan, kepastian hukum dan ketaatan pada keputusan politik. Sedangkan dalam pengukurannya digunakan teknik secara umum sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di depan yaitu dengan mereview kemajuan indikator kinerja atas pencapaian tujuan dan sasaran. Adapun cara-cara pengukurannya dapat diakukan melalui: a. Pembandingan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan b. Pembandingan antara kinerja nyata dengan hasil (sasaran) yang diharapkan c. Pembandingan antara kinerja nyata dengan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui perkembangan dan trend data kinerja d. Pembandingan antara kinerja nyata dengan standarnya.

35 Dari uraian di atas, variabel penelitian yang dikaji dapat diuraikan sebagaimana matrik berikut ini : Tabel 1 : Matrik Fokus Penelitian No. Variabel Aspek Sub Aspek 1 Akuntabilitas Kinerja Aparat Pemerintah Desa -Efisiensi dan Efektivitas -Keadilan -Daya tanggap (Responsivitas) - Tingkat pencapaian tujuan - Tingkat akurasi dan sosialisasi informasi - Tingkat kelayakan - Kesamaan hak - Penghargaan dan hukuman - Kemampuan mengenali kebutuhan masyarakat - Adanya pemberdayaan akses publik - Kemampuan merespon opini publik 2 Pelayanan Publik -Prosedur pelayanan -Manfaat pelayanan - Transparansi - Kesederhanaan dan kemudahan akses - Tingkat kepuasan masyarakat - Tingkat kepercayaan masyarakat

36 3.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Observasi langsung. Bukti lain bagi studi kasus adalah observasi langsung. Observasi langsung merupakan suatu pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara pengamatan langsung terhadap obyek penelitian guna memperoleh data dan informasi untuk melengkapi deskripsi fokus kajian. Kegiatan ini dilakukan karena melalui observasi langsung, peneliti memiliki cukup waktu untuk mencatat dan menemukan berbagai peristiwa dari perspektif yang berbeda serta dapat menghindarkan diri dari masalah bias hasil penelitian. b. Wawancara Mendalam (Indepth Interview) Interview adalah: Menurut Miles dan Huberman (Sutopo,1988:24) menyatakan bahwa Indepth Cara pengumpulan data yang dilakukan secara informal, yang dapat dilaksanakan dalam waktu dan konteks yang dianggap tepat, guna mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan dapat dilakukan berhatihati sesuai dengan keperluan penelitian tentang kejelasan masalah yang dijelajahinya. Demikian pula Yin (1987:108) menambahkan bahwa Salah satu sumber informasi yang sangat esensial bagi studi kasus adalah wawancara. Wawancara ini bisa mengambil beberapa bentuk, yaitu yang paling umum adalah tipe open ended, dimana peneliti dapat bertanya kepada Informan kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa, disamping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Tipe kedua adalah

37 wawancara pendek dan terarah. Sedangkan tipe yang ketiga adalah kebutuhan akan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terstruktur. Ketiga bentuk wawancara digunakan sebagai suatu teknik yang dilaksanakan agar dapat menggali dan menangkap kejujuran informasi yang akurat dan benar sehingga mampu memberikan masukan dalam proses penganalisaan pokok kajian penelitian. c. Studi Dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian melalui buku, arsip, foto atau dokumen-dokumen lainnya mengenai pelaksanaan kinerja Aparat Pemerintah Desa dalam Pelayanan Publik. 3.6.Analisis Data. Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat menemukan tema, hipotesis kerja dan kesimpulan (Meleong,2000,103). Dalam penganalisaan datanya, digunakan model interaktif karena dianggap paling relevan dengan metode penelitian kualitatif terpancang yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini mengacu pada kebanyakan peneliti kualitatif terdahulu, yang sering mengikuti model tersebut. Dalam model analisis interaktif ini sebagaimana dikemukakan oleh Milles dan Huberman (1992:19) terdapat tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Tiga hal utama dan pengumpulan data tersebut merupakan sebuah proses siklus yang saling berinteraksi. Dalam hal ini peneliti harus siap bergerak diantara empat sumbu kumparan selama pengumpulan data, selanjutnya

38 bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Adapun secara jelas 3 siklus proses analisis dengan model interaktif sebagai berikut: a. Reduksi Data (data reduction) Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dengan demikian proses reduksi data ini ditujukan sebagai analisis untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang hal-hal yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. b. Penyajian data (data display) Proses kedua dari analisis adalah penyajian data yang dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data tersebut penulis akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Penyajian data tersebut bisa berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang baik dan mudah diraih. Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran dikiaskan dalam penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna. c. Menarik Kesimpulan / Verifikasi

39 Proses analisis ketiga yaitu menarik kesimpulan atau verifikasi merupakan suatu usulan untuk menarik kesimpulan dari pengumpulan data, dimana peneliti mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan preposisi. Peneliti yang berkompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu dengan longgar, dari mulamula yang belum jelas kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan berbentuk.