44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif, Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15, Riant Nugroho, 2009:569). Bogdan dan Taylor, 1975:5 (Moleong, 2012:4) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. David Williams, 1995 (Moleong, 2012:5) menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan.
45 Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan suatu kejelasan yang komprehensif tentang bentuk kerjasama pemeliharaan kawasan revitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan masyarakat Cibaduyut, melalui pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan kualitatif diharapkan dapat mengkaji permasalahan-permasalahan tentang bentuk kerjasama pemeliharaan di Sentra Sepatu Cibaduyut, bahkan peneliti dimungkinkan untuk mengembangkan (mendiskripsikan) secara lebih detail tentang permasalahan yang dikaji serta ikut terlibat atau mengalami di dalamnya. Permasalahan-permasalahan yang terjadi diamati oleh peneliti secara detail serta menemukan suatu fakta dengan interpretasi yang tepat dan melukiskan secara akurat sifat dan tindakan dari fenomena kelompok maupun individual pada tataran empirik. Hal ini berarti peneliti harus dapat melibatkan diri dari berbagai studi bahan atau kasus empiris, pengalaman pribadi, introspeksi, kisah hidup, wawancara, observasi, sejarah, interaksional dan teks visual yang menggambarkan kondisi rutin, problematic dan makna fenomena kelompok maupun individu tersebut (Klenke, 2008:7) Penekanan pada pendekatan kualitatif dan metode deskriptif ini didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti akan mendapatkan suatu bentuk cara kerjasama yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan masyarakat Cibaduyut untuk memelihara kawasan yang telah dilakukan revitalisasi.
46 3.2 Data dan Instrumen Penelitian Data penelitian yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan pada saat survei dengan menggunakan instrumen. Sedangkan data sekunder adalah data-data yang sudah diolah menjadi data setengah jadi atau sudah jadi yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Menurut Loftland dan Loftland, 1984:47 (Moleong, 2012:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, maksudnya dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah juga instrumen penelitian. Dalam konteks ini, peneliti harus bersikap kritis, sensitif, dan berintegrasi dengan objek penelitian. Instrumen pendukung, peneliti menggunakan BB Pearl Recorder, Camera Nikon D 3100 dan buku catatan yang digunakan pada saat proses pengumpulan data di lapangan. Analisis data yang digunakan dengan langkah-langkah, yaitu: pertama, mengorganisir informasi dan membaca keseluruhan informasi ; kedua, membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya; ketiga, peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori; keempat, peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain; kelima, menyajikan secara naratif.
47 3.3 Informan Dalam penelitian ini informan merupakan sumber data utama yang sangat penting, dimana pencatatan sumber data utama dilakukan melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha gabungan di antara ketiga kegiatan, yaitu melihat,mendengar dan bertanya. Hal tersebut dilakukan secara sadar dan terarah karena memang direncanakan oleh peneliti. Terarah karena memang dari pelbagai macam informasi yang tersedia tidak seluruhnya akan di gali oleh peneliti. Senantiasa bertujuan karena peneliti mempunyai seperangkat tujuan penelitian yang diharapkan dicapai untuk memecahkan sejumlah masalah penelitian. Peneliti menentukan informan guna memperoleh data dengan teknik pengumpulan data yang tepat yang berasal lebih dari satu sumber (Creswell,2007:119, Riant Nugroho, 2009:601). Dalam penentuannya dapat dilakukan dengan cara memilih informan sesuai dengan tujuannya artinya informan yang dipilih betul-betul memahami dan dapat memberikan informasi (data) yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Untuk informan yang terlebih dahulu digunakan adalah Walikota Bandung, yang selanjutnya berdasarkan dari penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh Walikota Bandung melakukan penelusuran wawancara terhadap OPD-OPD yang akan terlibat dalam hal pemeliharaan revitalisasi kawasan serta masyarakat setempat, seperti : 1. Dinas Bina Marga (Bidang Perencanaan); 2. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Bidang Penataan Bangunan); 3. Dinas
48 Pemakaman dan Pertamanan (Sekretaris Dinas); 4. Kecamatan dan Kelurahan setempat (Camat dan Lurah); 5. Tokoh masyarakat setempat (Pemilik Toko di Kawasan Cibaduyut). Dan peneliti pun tidak menutup kemungkinan bertambahnaya sumber data/informan karena didasarkan atas timbangan triangulasi (peneliti-objek-situasi kondisi), dikarenakan untuk mendapatkan informasi yang cukup. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yag merupakan suatu proses penting dalam penelitian menggunakan cara : 1. Proses memasuki lokasi (getting in), dengan kegiatan interaksi pada institusi terkait maupun masyarakat sebagai obyek dari subyek penelitian; 2. Ketika berada di lokasi penelitian (getting A long) dengan melakukan adaptasi dan menyesuaikan kondisi dan situasi lingkungan sehingga mampu memperoleh data yang relevan dengan sasaran penelitian; 3. Mengumpulkan data (logging the data) dengan menggunakan teknik berupa : a. Wawancara, merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)
49 wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Wawancara akan dilakukan kepada Walikota bandung selaku Pengarah Tim Revitalisasi, OPD-OPD dan masyarakat yang akan terlibat dalam hal pemeliharaan revitalisasi kawasan seperti : 1. Dinas Bina Marga (Bidang Perencanaan) 1 orang; 2. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Bidang Penataan Bangunan) 1 orang; 3. Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Sekretaris Dinas) 1 orang; 4. Kecamatan dan Kelurahan setempat (Camat dan Lurah) 4 orang; 5. Tokoh masyarakat setempat (Pemilik Toko di Kawasan Cibaduyut) 8 orang, jumlah informan yang diwawancarai 15 orang. b. Observasi, dengan melihat secara langsung (on the spot) atas suasana Kawasan Wisata Cibaduyut. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik keadaan,kejadian serta kondisi lingkungan, untuk menjawab pertanyaan dan untuk bahan evaluasi terhadap aspek yang diteliti. c. Dokumentasi, atas potensi sumber obyek dan subyek maupun kualitas sumberdaya aparatur serta tata kerja dan instansi yang terlibat terhadap rencana revitalisasi. 3.5 Rancangan Analisis Data/Informasi Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa data berpedoman pada Miles dan Huberman, 1992 (Sutopo 2003:171) yang meliputi 3 (tiga) kegiatan, yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Miles dan
50 Huberman menyebut rangkaian kegiatan analisis data tersebut sebagai model interaktif seperti pada gambar di bawah ini : Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulankesimpulan verifikasi Gambar 3.1 Model Interaktif Analisis Data Miles-Huberman (sumber Sutopo 2003:172) Penjelasan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : a. Reduksi Data : Pada tahap ini peneliti melakukan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan serta pengabstraksian terhadap data yang diperoleh di lapangan, kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data dilakukan terus-menerus selama proses penelitian berlangsung. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi;
51 b. Penyajian Data : Penyajian data atau display data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. c. Menarik Simpulan : Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus-menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang bersifat tentatif, akan tetapi dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus-menerus maka diperoleh kesimpulan yang bersifat grounded. Dengan kata lain pada setiap kesimpulan senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. 3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini mengambil studi kasus di Kawasan Industri-Perdagangan Sentra Sepatu Cibaduyut. Adapun jadwal kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
52 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Melakukan Survey Lapangan dan 1. Melihat Proses Revitalisasi Dilaksanakan 2. Pembuatan Proposal dan Seminar Usulan Penelitian 3. Melakukan Wawancara dan 4. Kajian di lapangan Pengolahan Data Hasil Wawancara dan Kajian di Lapangan 5. Bimbingan, Perbaikan dan Ujian Tesis Jan- Sept 2011 2012 2013 Okt Nop Des Jan- Mei Juni- Okt Nop- Des Jan- Sept