BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua kelompok subjek (Sugiyono, 200:11). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya antara ayah yang bekerja dan ibu yang bekerja. B. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian komparatif ini adalah variabel mandiri (Sugiyon o, 200:11), sehingga variabel yang digunakan adalah gaya. C. Definisi Operasional dalam penelitian ini diartikan sebagai gaya interaksi antara orang tua dan anak yang terjadi selama orang tua membesarkan anak yang dapat mempengaruhi tingkah laku anak dalam kehidupan seharihari. Menurut teori Baumrind, gaya orang tua dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a) Authoritarian, yaitu gaya yang mencerminkan sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak, dimana orang tua membatasi, bersifat 29

30 menghukum dan mendesak anak untuk mengikuti petunjuk yang diberikan orang tua. Adapun indikatornya : sikap acceptance rendah tapi control yang tinggi, menghukum bersikap mengomando (mengharuskan atau memerintah anak untuk melakukan suatu tanpa kompromi) bersikap kaku (keras) cenderung emosional atau bersikap menolak b) Authoritative, yaitu gaya yang mencerminkan sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak, dimana orang tua mendorong anak agar mandiri dan memberi kesempatan kepada anak untuk berdialog secara verbal. Adapun indikatornya: sikap acceptance tinggi dan kontrolnya tinggi bersikap responsive terhadap kebutuhan anak mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk. c) Permissive adalah gaya yang mencerminkan sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak, dimana orang tua menerapkan sedikit sekali disiplin dan sekalipun mereka menerapkan disiplin kepada anak, mereka bersikap tidak konsisten dalam penerapan. Adapun indikotornya: sikap acceptancenya tinggi, namun control rendah

31 memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan dorongan atau keinginannya. D. Subjek Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek (Arikunto, 2010:172). Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 200:90). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah orang tua yang berdomisili di Kelurahan Labuhbaru Barat. Adapun jumlah populasi sebanyak 1.89. 2. Sampel penelitian Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 200:91). Sedangkan menurut Arikunto (2002:117) sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk mengambil sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat Arikunto (2002 :112) yang menyatakan bahwa untuk sekedar ancarancar, apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila populasi besar, maka dapat diambil antara 101%, atau 202%, atau lebih. Mengacu pada pandangan Arikunto tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebesar 10 %. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 18 orangtua yang dibulatkan menjadi 160, yang terdiri dari 80 orang tua

32 lakilaki dan 80 orang tua perempuan. Karakteristik subjek penelitian adalah orang tua (ayah dan ibu) yang bekerja, mempunyai anak yang berada pada usia kanakkanak dan remaja, dan berdomisili di Kelurahan Labuhbaru Barat. 3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik incidental sampling. Incidental sampling adalah teknik penentuan sampling berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang cocok dengan sumber data. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara (Sugiyono, 200:16). Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dari instrument penelitian yang digunakan peneliti sebagai alat bantu dalam menggumpulkan data penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yaitu skala parenting style. 1. Alat ukur Skala parenting style disusun berdasarkan teori dan indikator yang dikemukakan oleh Baumrind. Skala parenting style disusun berdasarkan model skala likert dengan menggunakan empat alternative pilihan jawaban. Dalam model skala likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan yang bersifat

33 favorabel dan unfavorabel. Pemberian skor untuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dapat dilihhat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Skor untuk alternatif pilihan jawaban model Skala Likert Favorabel Unfavorabel Pernyataan Skor Pernyataan Skor Sangat Sesuai (SS) 4 Sangat Sesuai (SS) 1 Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2 Tidak Sesuai (TS) 2 Tidak Sesuai (TS) 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 Sangat Tidak Sesuai (STS) 4 Berikut ini adalah blue print gaya ( parenting style) untuk masingmasing jenis gaya yang mengacu pada teori Baumrind: Tabel 3.2 Blue Print Skala parenting style Authoritative (Try Out) Jenis Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah Authoritative a. sikap acceptance dan kontrolnya tinggi, b. bersikap responsive c. mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan d. memberikan penjelasan 6, 39 19, 2 10, 33, 42 1, 3, 43 13, 30, 4 2, 24 17, 29, 40 8,31 tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk Jumlah 10 10 20

34 Tabel 3.3 Blue Print Skala parenting style Authoritarian (Try Out) Jenis Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Authoritarian a. sikap acceptance rendah, control tinggi b. menghukum c. bersikap mengomando d. bersikap kaku e. cenderung emosi 22, 44 1, 32 12, 47 16, 36 21, 46 4, 41, 26 9, 48 4 20, 38 3,23 4 Jumlah 10 10 20 4 4 4 Tabel 3.4 Blue Print Skala parenting style Permissive (Try Out) Jenis Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Permissive a. sikap acceptance nya tinggi, namun control rendah b. memberi kebebasan kepada anak 11, 49, 18 7, 28, 37 27, 34 14, 0 Jumlah 6 4 10 F. Uji coba alat ukur Suatu skala dikatakan dapat digunakan apabila dinyatakan valid dan reliabel. Sebelum alat ukur ini digunakan dalam peneitian yang sesungguhnya perlu dilakukan uji coba (try out). Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan konsistensi guna mendapatkan instrument yang benarbenar mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji coba alat ukur ini dilakukan pada tanggal 917 Mei 201 terhadap 0 orang tua di RW 03, RW 01, dan RW 02 di Kelurahan Labuhbaru Barat.

3 1. Uji validitas Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009:). Azwar mengemukakan untuk mengetahui apakah skala yang dibuat sesuai dengan tujuan pengukuran perlu dilakukan uji validitas, dan uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat preofessional judgement (Azwar, 2009:4). Pendapat professional dalam mengkaji validias isi skala penelitian ini adalah pembimbing skripsi dan narasumber. 2. Uji daya diskriminasi aitem Salah satu cara sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan memeriksa apakah masingmasing butir telah sesuai dengan indikator yang diungkap. Analisis rasional ini juga dilakukan oleh pihak yang berkompeten untuk menganalis skala tersebut, setelah melakukan pengujian validitas isi kemudian memilih aitem yang memiliki daya beda aitem tertinggi. Daya beda aitem adalah sejauhmana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aitem total (Azwar, 2010:9). Pengujian daya diskriminasi aitem atau beda aitem pada skala gaya orangtua dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total. Adapn teknik korelasi yang digunakan untuk menganalisa adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

36 rix [ i 2 ( i)( x) ix n 2 2 ( i) 2 ( x) ][ x ] n n rix = Koefisien korelasi product moment i = skor aitem x = skor skala n = jumlah subjek Ketentuan yang digunakan untuk menentukan suatu aitem itu valid atau gugur mengacu kepada pendapat Azwar. Menurut Azwar (2006:6) apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari 0,30 dan jumlahnya melebihi aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka peneliti dapat memilih aitemaitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat memperimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria menjadi 0.2, sehingga jumlah aitem yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini batas yang digunakan untuk menentukan suatu aitem valid adalah 0.30. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dari 20 aitem gaya authoritative yang diujicobakan, terdapat 18 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur, koefisien korelasi aitem yang valid berkisar antara 0,333 0,68. Rincian dapat dilihat pada tabel 3. berikut :

37 Tabel 3. Blue print skala gaya Authoritative yang valid dan gugur Jenis Authoritative Indikator a. sikap acceptance dan kontrolnya tinggi, b. bersikap responsive c. mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan d. memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk Valid Gugur F UF F UF 6, 39 1, 43 3 19, 2 10, 33, 42 29, 40 13, 4 2, 24 8,31 Jumlah 9 8 1 2 17 30 Berdasarkan aitemaitem yang valid, maka disusun blue print baru gaya authoritative untuk penelitian, seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Blue print skala gaya authoritative untuk penelitian Jenis Authoritative Indikator a. sikap acceptance dan kontrolnya tinggi, b. bersikap responsive c. mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan d. memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan yang buruk Nomor aitem F 1, 11 19, 13 2, 33, 24 29, 8 UF 6, 39 2, 20 10, 42 40, 31 Jumlah 9 8 Untuk gaya authoritaritarian, dari 20 aitem yang diujicobakan, terdapat 18 aitem yang valid dan 3 aitem yang gugur, koefisien korelasi aitem yang valid berkisar antara 0,336 0,666. Rincian dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut :

38 Tabel 3.7 Blue print skala gaya Authoritarian yang valid dan gugur Jenis Authoritarian Indikator a. sikap acceptance rendah, control tinggi b. menghukum c. bersikap mengomando d. bersikap kaku e. cenderung emosi Valid Gugur F UF F UF 22, 44 16 36 1, 32 12, 47 38 21, 46 4, 41 9, 48 3,23 26 20 Jumlah 8 9 2 1 Berdasarkan aitemaitem yang valid, maka disusun blue print baru gaya authoritarian untuk penelitian, seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Blue print skala gaya authoritarian untuk penelitian Jenis Authoritarian Indikator a. sikap acceptance rendah, control tinggi b. menghukum c. bersikap mengomando d. bersikap kaku e. cenderung emosi Nomor aitem F 22, 17 1, 21 4, 41 38 UF 16 32, 26 12, 30 9, 3 3,23 Jumlah 8 9 Untuk gata permissive dari 10 aitem yang diujicobakan, terdapat 8 aitem yang valid dan 2 aitem yang gugur, koefisien korelasi aitem yang valid berkisar antara 0,31 0,94. Rincian dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut :

39 Tabel 3.7 Blue print skala gaya Permissive yang valid dan gugur Jenis Permissive Indikator a. sikap acceptance nya tinggi, namun control rendah b. memberi kebebasan kepada anak Valid Gugur F UF F UF 49, 18 27, 34 11 7, 28, 14 0 37 Jumlah 4 1 1 Berdasarkan aitemaitem yang valid, maka disusun blue print baru gaya permissive untuk penelitian, seperti terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Blue print skala gaya permissive untuk penelitian Jenis Permissive Indikator a. sikap acceptance nya tinggi, namun control rendah b. memberi kebebasan kepada anak Nomor aitem F 27, 34 14, 28, 37 UF 36, 18 Jumlah 3 7 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas mempunyai berbagai nama seperti kepercayaan, keterandalan, keajengan, konsisten, kestabilan, dan sebagainya. Namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur yang dapat dipercaya adalah apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, jika aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar, 2 009:4). Untuk mengetahui

40 koefisien realibilitas alat ukur dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut : = 2 1 1 + 2 α = koefisien reliabilitas alpha 1 = varians skor belahan 1 2 = varians skor belahan 2 = varians skor skala Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0,00 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Dan sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati 0,00 berarti reliabilitasnya rendah (Azwar, 2010:83) Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16.0 for windows untuk skala gaya authoritative diperoleh koefisien alpha sebesar 0.880, untuk skala gaya authoritarian diperoleh koefisien alpha sebesar 0.872, dan untuk skala gaya permissive diperoleh koefisien alpha sebesar 0.736. Maka dapat disimpulkan butir butir pernyataan untuk skala gaya authoritative, authoritarian, dan permissive adalah reliabel. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat parenting style pada ayah dan ibu adalah teknik analisa ttest separated varians (Sugiyono, 2003:13). Penggunaan teknik analisa data ini dikarenakan ttest merupakan salah satu teknik parametrik yang digunakan untuk menguji hiotesis

41 parametric yang digunakan menguji hipotesis komparatif dua sample independent. Adapun rumusnya sebagai berikut : = 1 2 1 + 2 t N = septed varians = means variabel 1 = means variabel 2 = varians skor variable 1 = varians skor variable 2 = jumlah sampel

42 H. Jadwal Penelitian No Kegiatan Masa pelaksanaan 1 2 3 4 6 7 8 9 Pengajuan synopsis Penentuan dosem pembimbing Penyusunan proposal penelitian ACC proposal penelitian Seminar proposal Pelaksanaan dan Pengelolaan data penelitian ACC seminar hasil Ujian seminar hasil Munaqasah Agustus 2012 September 2012 September 2012 Februari 201 Februari 201 Maret 201 Maret 201 Mei 201 Mei 201 Juni 201 Juni 201