- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2016 Kepala Pusat Data dan Informasi. Helmiati, SH, M.Si

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

2017, No Badan SAR Nasional Nomor PK. 15 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara R

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2018, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Tr

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Neg

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/XI/2011 TENTANG JARINGAN INFORMASI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (E-GOVERNMENT)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KABUPATEN LAMONGAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

bahwa berdasarkan pertimbangan publik informasi yang cepat dan akurat sehingga perlu

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN NOMOR PROTOKOL INTERNET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAREPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM SISTEM ELEKTRONIK

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tam

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

, No.1993 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 28 TAHUN 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR / PERMEN-KP/2017 TENTANG SATU DATA KELAUTAN DAN PERIKANAN

iwoyi MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN BUPATI BOGOR

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : 88 TAHUN 2011 TENTANG ALUR DATA DAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2016, No Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lem

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 88 TAHUN 2011 TENTANG ALUR DATA DAN INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN BLORA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2013

Transkripsi:

- 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi yang sangat pesat memberi peluang pengaksesan informasi yang cepat dan akurat dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; b. bahwa e-government di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu kesamaan pemahaman, keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dari seluruh unit kerja untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien;

- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang E-government di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348); 6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Nomor 5598); 7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

- 3 - Tertinggal, dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2015 tentang Register Nama Domain Instansi Penyelenggara Negara (Berita Nrgara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 209); 9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja (Berita Nrgara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 463); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. E-government adalah penyelenggaraan pemerintahan berbasis sistem elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan eifisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. 2. E-government Kementerian adalah aplikasi informasi yang berbasis internet dan perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian informasi dari pemerintah ke masyarakat, mitra bisnis, pegawai,

- 4 - badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya secara online. 3. Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan informasi elektronik. 4. Sistem Informasi adalah kesatuan komponen yang terdiri dari lembaga, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, sustitansi data dan informasi yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja untuk mengelola data dan informasi. 5. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. 6. Data adalah fakta berupa angka, karakter, simbol, gambar, tanda-tanda, tulisan yang mempresentasikan keadaan yang sebenanrnya. 7. Data center adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan sistem repositori. 8. Informasi Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Ketransmigrasian adalah gabungan, rangkaian dan analisis data yang berbentuk angka yang diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai, dan makna tertentu mengenai Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Ketransmigrasian. 9. Infrastruktur teknologi informasi adalah piranti keras, piranti lunak sistem operasi dan aplikasi, pusat dan jaringan komunikasi data serta fasilitas

- 5 - pendukung lainnya, untuk mendukung penyelenggaraan e-government. 10. Aplikasi adalah komponen sistem informasi yang di gunakan untuk menjalankan fungsi, proses dan mekanisme kerja yang mendukung pelaksanaan e- government. 11. Aplikasi umum adalah aplikasi e-government yang dapat digunakan oleh unit kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan publik. 12. Aplikasi Khusus adalah aplikasi e-government yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan unit kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. 13. Master Plan adalah dokumen perencanaan yang menjadi acuan penyelenggaraan e-government. 14. Portal Web adalah kumpulan halaman web yang berisi informasi elektronik yang dapat diakses. 15. Interoperabilitas adalah kemampuan dua sistem atau dua komponen atau lebih untuk bertukar infomasi dan untuk menggunakan informasi yang telah dipertukarkan. 16. Nama domain adalah alamat internet penyelenggara negara, orang, badan usaha dan/atau masyarakat yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk menunjukkan lokasi tertentu dalam internet. 17. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri atau dalam jaringan. 18. Badan Usaha adalah perusahaan perorangan atau perusahaan persekutuan, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. 19. Repositori adalah sistem pengkoleksian berkas siap pakai dan siap cetak dari berbagai macam

- 6 - sistem informasi menjadi suatu informasi turunan atau agregat secara terintegrasi. 20. Pola terpusat adalah pengintegrasian sistem informasi yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi dengan unit kerja eselon I untuk mendapatkan dan memberikan data agregat (data yang telah diolah dari data individu yang dimiliki oleh unit kerja) untuk kepentingan internal dan eksternal. 21. Pola tersebar adalah sistem informasi yang dilaksanakan oleh unit kerja eselon I untuk kepentingan unit kerja eselon I yang bersangkutan dan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi lain melalui pola terpusat yang di bangun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi. 22. Data agregat adalah data yang telah diolah dari data individu yang dimiliki oleh unit kerja. 23. Government Chief Information Officer selanjutnya disingkat dengan GCIO adalah Jabatan umum yang diberikan kepada orang di suatu instansi penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggung jawab untuk teknologi informasi dan sistem komputer yang mendukung tujuan e-government. 24. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi yang selanjutnya disebut Balilatfo adalah unit kerja di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang mempunyai tugas dan fungi di bidang perumusan, pengelolaan dan pengembangan sistem informasi desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. 25. Pusat Data dan Informasi yang selanjutnya disebut Pusdatin adalah unit kerja di kementerian

- 7 - yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data, infrastruktur bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi serta penyelenggaraan sistem informasi dan sumber daya informatika dalam rangka mendukung manajemen Kementerian. 26. Kementerian adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 27. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi pembangunan dan pengembangan sistem informasi desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi, yang terdiri dari: a. sumber daya manusia; b. data dan informasi; c. ifrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; d. aplikasi; e. nama domain Kementerian; f. portal web Kementerian; dan g. surat elektronik (e-mail) Kementerian.

- 8 - BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan e-government di kementerian. Pasal 4 Peraturan menteri ini bertujuan untuk: a. memberikan acuan pelaksanaan atau pedoman dalam rangka penyelenggaraan e-government dalam lingkungan Kementerian; b. menciptakan sinergi antar unit kerja dalam lingkungan Kementerian; c. mengoptimalkan penyelenggaraan e-government dalam pelayanan publik dalam lingkungan Kementerian; dan d. mendorong terjadinya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan memanfaatkan teknologi informasi. BAB III SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 5 (1) Sumber daya manusia yang dapat menyelenggarakan e-government harus sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan. (2) Standar kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 9 - BAB IV DATA DAN INFORMASI Pasal 6 Data dan informasi dalam penyelenggaraan e- government berupa: a. data dan informasi internal; dan b. data dan informasi eksternal. Pasal 7 (1) Data dan informasi internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dipergunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian. (2) Data dan informasi eksternal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dipergunakan untuk pelayanan kepada masyarakat. Pasal 8 (1) Data dan informasi dalam penyelenggaraan e- government wajib disediakan oleh masing-masing unit organisasi Kementerian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola dan dikumpulkan oleh unit organisasi dan Pusdatin. (3) Data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus disimpan pada data center Kementerian

- 10 - Pasal 9 Data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) harus memenuhi kaidah struktur data, interoperabilitas, kebaruan, keakuratan, kerahasiaan, dan keamanan informasi. BAB V INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pasal 10 Infrastruktur yang diperlukan dalam e-government harus sesuai dengan standar manual peralatan, interoperabilitas, dan keamanan sistem informasi yang ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 11 (1) Kementerian menyediakan fasilitas berupa pusat jaringan informasi untuk pengelolaan e- government. (2) Pusat jaringan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Standar fasilitas pusat jaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. peruntukan dan luas ruangan; b. kondisi ruangan seperti suhu, kelembaban, kebisingan; c. keamanan fisik dan logik; d. pemeliharan; dan e. back up dan restore.

- 11 - BAB VI APLIKASI Pasal 12 (1) Aplikasi e-government terdiri atas aplikasi umum dan aplikasi khusus. (2) Aplikasi e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dokumen: a. desain aplikasi; b. struktur program; c. kode program; d. prosedur standar manual; e. kebutuhan sumber daya informatika; f. Hak log-in; dan g. Dokumentasi. Pasal 13 (1) Aplikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 harus menggunakan perangkat lunak resmi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standar interoperabilitas, standar keamanan sistem informasi, dan mudah digunakan. Pasal 14 Hak cipta atas aplikasi dan struktur program (source code) yang dibangun oleh mitra kerja menjadi milik negara.

- 12 - BAB VII NAMA DOMAIN KEMENTERIAN Pasal 15 (1) Nama domain resmi kementerian adalah kemendesa.go.id atau yang di tetapkan pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Penggunaan nama sub domain dikoordinasikan oleh Pusdatin. BAB VIII PORTAL WEB KEMENTERIAN Pasal 16 (1) Nama domain portal web resmi kementerian adalah www.kemendesa.go.id. (2) Portal web resmi kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh Pusdatin. Pasal 17 (1) Nama domain situs web unit organisasi di kementerian yang menggunakan nama domain portal web sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) diletakkan di depan nama domain kementerian menjadi nama sub domain. (2) Situs web unit organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh unit organisasi masingmasing.

- 13 - BAB IX SURAT ELEKTRONIK Pasal 18 (1) Alamat surat elektronik resmi kementerian menggunakan nama domain mail.kemendesa.go.id. (2) Akun surat elektronik resmi kementerian menggunakan alamat @kemendesa.go.id. (3) Surat elektronik kementerian diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara kementerian dengan mengajukan permohonan secara resmi kepada Pusdatin. (4) Surat elektronik kementerian dikelola oleh Pusdatin. Pasal 19 (1) Portal web resmi kementerian dikelola oleh Balilatfo. (2) Portal web kementerian, antara lain meliputi: a. data dan informasi; b. peraturan perundang-undangan; c. berita; d. struktur organisasi Kementerian; e. forum diskusi publik; f. layanan online; g. internet; h. intranet; dan i. surat elektronik. Pasal 20 (1) Portal web kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, dilaksanakan oleh:

- 14 - a. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama untuk berita Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Ketransmigrasian. b. Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana untuk informasi peraturan perundangundangan, konsultasi hukum dan FAQ. (2) Dalam melaksanakan pengelolaan portal web kementerian, Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama dan Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana bekerja sama dengan Balilatfo. (3) Penyajian data dan informasi pada portal web kementerian disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Internasional. BAB X TATA KELOLA Pasal 21 (1) E-government di Kementerian menggunakan pola terpusat dan pola tersebar. (2) Pola terpusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam memenuhi kebutuhan kerja sama sistem informasi antar lembaga/instansi terkait dilaksanakan oleh Balilatfo. (3) Pola tersebar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh setiap unit kerja terkait sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya. Pasal 22 (1) E-government yang diselenggarakan oleh unit kerja Eselon I dikoordinasikan oleh Balilatfo. (2) Dalam penyelenggaraan e-government sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Balilatfo mempunyai tugas: a. sebagai Government Chief Information Officer (GCIO) kementerian;

- 15 - b. menetapkan master plan, standar sistem informasi desa, pembangunan daerah tertinggal, dan ketransmigrasian; c. memfalitasi pusat dan daerah dalam pembangunan dan pengembangan sistem informasi desa, pembangunan daerah tertinggal dan ketransmigrasian; d. menyediakan data dan informasi untuk keperluan internal dan eksternal sesuai dengan tugas dan fungsinya; e. membangun, mengembangkan dan memelihara aplikasi umum berdasarkan masukan proses kerja; f. menyediakan infrastruktur teknologi informasi unit eselon I di Kementerian; g. membangun, mengembangkan dan memelihara aplikasi yang melibatkan lebih dari satu unit eselon I; h. memfasilitasi dan mengelola nama sub domain pemerintah untuk situs web resmi unit eselon I; i. menyediakan menu unit eselon I pada situs web Kementerian sebagai sarana pendukung penyelenggaraan e-government; dan j. melakukan evaluasi sistem informasi secara berkala. Pasal 23 (1) Kepala Balilatfo diberikan tugas dan kewenangan sebagai GCIO. (2) GCIO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang: a. menyetujui atau menolak usulan anggaran dan kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja dan unit kerja yang berkaitan dengan e-government atau Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan

- 16 - b. mengintegrasikan seluruh sistem informasi di lingkungan Kementerian. (3) Satuan kerja wajib memberikan wewenang kepada GCIO dan perangkat kerja serta personilnya untuk mengelola seluruh sistem informasi yang ada pada satuan kerja untuk kepentingan integrasi e- government di Kementerian. Pasal 24 (1) Penyelenggara e-government unit Eselon I di Kementerian dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal, Sekretariat Badan, Biro Perencanaan untuk Sekretariat Jenderal dan Sekretariat Inspektorat Jenderal. (2) Sesuai kewenangannya penyelenggara e- government sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas: a. melaporkan dan mengkoordinasikan penyelenggara e-government; b. menyusun rencana e-government unit kerja sesuai master plan sistem informasi desa, pembangunan daerah tertinggal, dan ketransmigrasian; c. menyediakan sumber daya manusia yang kompeten; d. menyediakan dan memutakhirkan data dan informasi; e. menyediakan akses bagi sistem informasi lain; f. menyediakan aplikasi khusus; dan g. mengelola situs web. (3) Dalam melaksanakan tugasnya penyelenggara e- government unit eselon I sebagaiman dimaksud pada ayat (1) berkoordinasi dengan Balilatfo.

- 17 - Pasal 25 Penyelenggara e-government sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dapat bekerja sama dengan instansi Pemerintah Pusat, Daerah, Badan Usaha dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 26 Pengalokasian anggaran dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB XII EVALUASI Pasal 27 (1) Evaluasi e-government di Kementerian dilakukansecara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali oleh Kepala Balilatfo. (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. sumber daya manusia; b. data dan informasi; c. infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi; d. aplikasi; e. portal web unit eselon I; dan f. portal web kementerian. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada Menteri.

- 18 - BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Januari 2016 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Januari 2016 ttd. Salinan sesuai aslinya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan MARWAN JAFAR Transmigrasi Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana DIREKTUR JENDERAL Eko Bambang Riadi PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 93