LAMPIRAN. Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin digemari semua lapisan masyarakat, bahkan olahraga

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. ada dua yaitu, Kumite dan Kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan

KARATE OLIMPIADE BRAWIJAYA 2014

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

PERATURAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE DALAM RANGKA PEKAN OLAHRAGA PELAJAR SMA (POPSMA)

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi status sosial dalam beberapa komunitas. Karate juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olah Raga Karate adalah salah satu cabang olah raga bela diri yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JUDO. dengan jotosan pada pergelangan tangan yang berakibat fatal. Judo merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Nakayama

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi maksimal seorang atlet harus memeliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

meningkatkan prestasi dalam pertandingan kumite dan kata. Kata adalah jurus

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka

PEDOMAN PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KARATE SISWA SEKOLAH DASAR (SD) TINGKAT NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Persaingan olahraga saat ini

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

I N K A I KRITERIA PENILAIAN. KYU 8 KYU 7 (Ke KUNING) KIHON :

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.

TEKNIK TEKNIK DALAM JUDO JUDO NO GIJUTSU NI TSUITE

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

PENGARUH LATIHAN KARET DAN LATIHAN BEBAN TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN DAN KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN

I. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Juklak karate LATAR BELAKANG

EVALUASI KONDISI FISIK DOMINAN PADA ATLET KARATE-DO DOJO LANAL INKAI KOTA SABANG TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AIKIDOU. Sebelum membahasan tentang arti kata aikidou, perlu ditekankan tentang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PUSAT OLAHRAGA BELADIRI JEPANG DI SEMARANG Penekanan desain Arsitektur Neo Vernacular

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

PROPOSAL RENCANA USAHA KONVEKSI. Diajukan Sebagai Persyaratan Wirausaha Baru Jawabarat 2017 Oleh. Haris Fazlurrahman

2014 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. luas, yaitu sebagai tindakan melindungi diri. Definisi yang kami gunakan lebih sempit

OKK TAHUN 2010 UNDIKSHA PANITIA PELAKSANA 0KK TAHUN 2010 BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TERSEDIA:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan tehnik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

2016 PERBANDINGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME ANTARA ATLET KATA DAN KUMITE CABANG OLAHRAGA KARATE

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

Do menjadi konsep yang lazim, setidaknya sejak kelahiran pelajar dari Okinawa, Teijinsoku pada tahun 1663, seperti yang dia tulis di puisinya:

Powered by TCPDF (

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

PROPOSAL INSTITUT KARATE DO NASIONAL PENDAHULUAN

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

KATA Oleh : Danardono

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tahun Kambing. informasi artikel berita : dari warga, oleh warga, untuk warga dan untuk perkembangan ShinKyokushin Karate

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG SERAGAM SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Nomor : In.06.0/R.3/PP.03.1/1701/2009 Semarang, 3 Agustus 2009 Lamp : 1 (satu) berkas. H a l : Pemberitahuan Ketentuan OPAK

INFORMASI KONTES ROBOT ELEKTRO FAIR 2018

BERITA NEGARA. ARSIP NASIONAL. Pakaian Dinas. Pegawai. Pencabutan.

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

PROPOSAL KEJUARAAN KARATE

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Transkripsi:

LAMPIRAN Gambar 1. Pakaian Karate-Do (Uwagi dan Zubon) Gambar 2. Dojo sebagai tempat latihan 54

Gambar 3. Rei-Shiki (upacara penghormatan) Gambar 4. Posisi duduk Sei-Za 55

Gambar 5. Kihon pada Dachi Waza (posisi kuda-kuda) Gambar 6. Kihon pada Te Waza dan Ashi Waja 56

Gambar 7. Kihon pada Nage Waza (teknik bantingan) Gambar 8. Posisi siap (Yoi) sebelum memainkan Kata 57

Gambar 9. Penghormatan dalam posisi berdiri (Rei) sesudah memainkan Kata Gambar 10. Arena pertandingan karate. 58

ABSTRAK UNSUR-UNSUR YANG DIPERLUKAN DALAM KARATE-DO Karate-Do merupakan salah satu cabang olahraga yang terkenal di seluruh dunia yang berasal dari Jepang. Dengan mempelajari Karate-Do kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain. Karate-Do juga dapat membentuk pribadi diri menjadi lebih baik, berdisiplin, menghormati orang yang lebih tua, dan dapat menyehatkan badan. Karate-Do ialah salah satu olahraga yang menarik untuk dipelajari dan untuk mengetahui etika-etika Budo yang terdapat di Jepang. Dalam kertas karya ini penulis akan mencoba untuk memaparkan tentang unsur-unsur Karate-Do. Untuk itu penulis memberi judul pada Kertas Karya ini Unsur-Unsur Yang Diperlukan Dalam Karate-Do. Karate-Do terdiri dari tiga kata, yaitu Kara yang berarti kosong/hampa/tidak berisi, Te yang berarti tangan (secara keseluruhan), Do yang berarti jalan menuju suatu tujuan/pedoman. Kita mengatakan bahwa istilah Karate lebih cocok dipakai untuk mengacu pada penegasan unsur olahraganya saja. Sedangkan istilah Karate-Do lebih cocok dipakai sebagai sebuah penegasan terhadap keseluruhan ruang lingkup yang berkaitan dengan seni beladiri. Karate-Do memiliki unsur-unsur khusus sebagai pembentuk identitas khasnya, di mana unsur tersebut tidak boleh tidak tersedia. 59

Unsur penggerak dalam Karate-Do, yaitu para murid dan guru yang belajar bersama dalam suatu Dojo. Terdapat berbagai macam tingkatan dalam Karate-Do, yaitu tingkat Kyu : disebut Kohai yang memakai ikat pinggang yang bewarna putih. Dan tingkat Dan disebut Yudansha yang memakai ikat pinggang bewarna hitam. unsur sarana penunjang adalah yang meliputi pakaian, tempat, dan alat. Pakaian Karate-Do disebut dengan Uwagi yang terdiri dari semacam jaket berlapis dua. Celana Karate-Do disebut dengan zubon yang panjang dan longgar, serta ikat pinggang berwarna sesuai tingkatan. Tempat disebut dengan Dojo, yang berarti tempat untuk mempelajari. Lalu ada alat sebagai pelengkap latihan seperti makiwara (samsak). Selanjutnya ialah unsur program permanen yang maksudnya adalah rangkaian proses kegiatan yang harus ada dan berlangsung secara berurutan dalam latihan Karate-Do dalam Dojo. Unsur-unsur tersebut ialah Rei-Shiki, Taiso, Kihon, Kata, Kumite, Mondo, Taiso penutup, dan Rei-Shiki penutup. Rei-Shiki ialah upacara atau penghormatan pembuka. Duduk dengan posisi Sei-Za (posisi duduk tukang jahit). Rei-Shiki pembuka dan Rei-Shiki penutup sama bentuknya. Taiso ialah persiapan seluruh anggota tubuh seoptimal mungkin sebelum maupun sesudah pelaksaan rangkaian kegiatan teknik-teknik yang menjadi substansi dasar dari seni beladiri tersebut. 60

Kihon ialah bentuk-bentuk baku yang menjadi acuan dasar dari semua teknik/gerakan yang mungkin dilakukan berbagai macam teknik. Kihon dilakukan dalam posisi seluruh tubuh dalam kondisi Shijentai yang berarti tanpa ketegangan sedikitpun. Kata ialah latihan khusus yang menjadi intisari dari sebuah jenis seni beladiri yang ditampilkan dalam rangkaian beberapa buah teknik yang disusun sedemikian rupa dalam sebuah standardisasi. Kumite ialah tangan-tangan yang beradu. Dalam pemahaman Karate-Do, Kumite didefinisikan sebagai bentuk latihan dimana dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena dan saling berusaha keras dan sportif untuk saling menunjukkan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan tetap tunduk kepada aturan yang sangat ketat. Mondo ialah pertemuan resmi antara guru dengan para siswanya dalam sebuah Dojo. Pada saat mondo dilakukan mereka mendiskusikan pokok bahasan latihan yang telah diberikan. Lalu guru akan mengakhirinya dengan frasa/koan singkat yang memiliki arti fisiolofis. Saat latihan selesai para siswa melakukan Taiso penutup dan Rei-Shiki penutup. Lalu, para murid meninggalkan Dojo tanpa meninggalkan barangnya didalam Dojo. 61