BAB II. KAJIAN PUSTAKA. dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu : seperti Facebook, hi5, Linked In, bebo, dll.

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP PENDETEKSIAN DAN PENGKOREKSIAN KERUSAKAN GAMBAR HASIL PENGIRIMAN MELALUI FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Situs Jejaring Sosial Facebook 1. Social Media Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu : a. Sosial Networks, sosial media untuk bersosialisasi atau berinteraksi seperti Facebook, hi5, Linked In, bebo, dll. b. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan sperti google talk, yahoo! M, skype, phorum, dll. c. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, musik seperti youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll. d. Publish seperti wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll. e. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama seperti koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll. f. MMO seperti kartrider, warcraft, neopets, conan, dll. g. Virtual worlds seperti habbo, imvu, starday, dll. h. Livecast seperti y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll. i. Livestream sepeti socializr, froendsfreed, socialthings!, dll. j. Micro blog seperti twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll.

Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam. (Rustian, 2012) 2. Jejaring Sosial (Social Network) Jejaring sosial adalah suatu situs yang berisi tentang sosial dimana situs tersebut menyediakan tempat untuk bersosialisasi satu sama lain di dunia maya. Banyak contoh contoh dari jejaring sosial itu sendiri yaitu Facebook, Friendster, Myspace dan Twitter. (Wiryamita, 2011) 3. Pengertian facebook Menurut Wati dan Rizky (2009) facebook merupakan jejaring sosial (social network) yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk saling mengenal dan berkomunikasi dalam berbagai keperluan dan juga bersifat rekreasi. Facebook adalah situs jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.

Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturutturut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orangorang yang memiliki alamat surat email suatu universitas (seperti:.edu,.ac,.uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini. Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat email apa pun dapat mendaftar di facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis. Hingga Juli 2007, facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya. 4. Kelebihan facebook Setiap aplikasi, tentu memiliki kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan disamping keterbatasannya. Menurut Wati dan Rizky (2009), beberapa kelebihan dari keberadaan facebook adalah:

a. Lebih Informative Pada facebook telah tersedia beberapa fasilitas yang berbeda dengan situs jejaring lain, misalnya tersedia: news feed, status update, photos, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengguna facebook dapat memantau apa saja yang terjadi dalam facebook. b. Kemudahan dalam pengecekan komunikasi dengan orang lain dalam jejaring sosial tersebut. c. Pengguna facebook dapat memasang foto-foto tertentu, yang dapat diketahui dan dilihat orang lain. d. Sebagai media promosi, membangun komunitas, bahkan menghimpun massa untuk kepentingan dan tujuan-tujuan lain sesuai dengan kepentingan. e. Mekanisme pencegahan atas pengambilalihan akun facebookillegal, yaitu apabila pengguna facebook berhasil mengambil alih akun facebook dan berusahaa menganti alamat emailnya, maka facebook akan mengirim e- mail konfirmasi ke alamat e-mail yang lama. B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (DEPDIKBUD, 2007). Belajar itu adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 2003). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya (Usman, 2006). Belajar juga adalah usaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu ketrampilan. Belajar adalah suatu proses untuk mencapai tujuan tetapi bukan suatu tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Hamalik, 2007). Teori Gestalt oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar disertai dengan 8 macam prinsip belajar sebagai berikut : a. Belajar berdasarkan keseluruhan. b. Belajar adalah suatu proses keseluruhan. c. Siswa sebagai organisasi keseluruhan. d. Terjadi transfer, penyesuaian pertama memperoleh respon yang tepat. e. Belajar adalah reorganisasi pengalaman. f. Belajar harus dengan insight, melihat pengertian tentang sangkut-paut dan hubungan tertentu yang mengandung suatu problem. g. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa. h. Belajar berlangsung dengan terus menerus. (Slameto, 2003)

Sedangkan menurut Sukardi (2008), prestasi belajar adalah taraf prestasi yang telah dicapai dari bermacam-macam mata pelajaran yang diikuti, ini dapat diteliti dari nilai-nilai dalam rapor tiap semester nilai ujian akhir tiap tingkatan sebuah sekolah yang dilaluinya. Maka prestasi belajar dapat diartikan sebagai suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah terjadinya proses belajar yang dapat diketahui melalui evaluasi (penilaian) dan diwujudkan dalam bentuk angka (nilai rapor) serta perubahan perilaku dan kepribadian. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis dengan melalui proses belajar. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu : a. Faktor internal adalah : 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, misalnya : penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : (a) Faktor intelektif yang meliputi: (1) Faktor potensial yaitu kecerdasan atau bakat. (2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

(3) Faktor non-intelektif, yaitu unsur unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. (b) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 3) Faktor eksternal, yaitu : (a) Faktor sosial, yang terdiri atas: (1) Lingkungan keluarga. (2) Lingkungan sekolah. (3) Lingkungan masyarakat. (4) Lingkungan kelompok. (b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. (c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. (d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. (Ahmadi dan Supriyono,2004) Menurut Syah (2007) minat (ketertarikan terhadap sesuatu) tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainya seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Akan tetapi minat selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Contohnya seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika,

akan memusatkan perhatianya lebih banyak dari pada siswa lainya. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. 3. Ciri ciri Prestasi Belajar Ciri ciri tingkah laku yang diperoleh dari hasil belajar adalah: a. Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial. b. Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu yang relatif lama. c. Kemampuan baru tersebut diperoleh melalui usaha. (Ismail, 2009) C. Statistik Menurut Taniredja dan Mustafidah (2011) statistika diartikan sebagai kegiatan untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data, menganalisis data dengan metode tertentu, menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Di dalam bidang ilmu manajemen, ilmu statistik berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Ilmu statistik dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Statistik deskriptif yaitu menjelaskan bagaimana cara data dikumpulkan dan diringkas terhadap hal-hal penting pada data.

2. Statistik inferensi adalah setelah data dikumpulkan dan diinterpretasikan data menjadi statistik deskriptif maka statistik mengambil peran dalam mengambil keputusan. Dari sudut pandang statistik, data bisa dibagi menjadi : 1. Data kualitatif yaitu sebuah data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Sebagai contoh : jenis pekerjaan seseorang (petani, nelayan, pegawai, dan sebagainya), status penikahan (belum menikah, menikah, duda, janda), gender (pria, wanita), kepuasan seseorang (tidak puas, cukup puas, sangat puas), dan sebagainya. Data jenis ini harus dikuantifikasi agar bisa diolah dengan statistik. 2. Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sebagai contoh, usia seseorang, tinggi seseorang, penjualan dalam sebulan, jumlah bakteri dalam sebuah percobaan biologi tertentu dan sebagainya. Oleh karena data kualitatif harus dikuantifikasikan, atau diubah menjadi data kuantitatif. Pengubahan bisa dengan cara memberi skor tertentu (seperti pria diberi skor 1, sementara wanita diberi skor 2), member ranking (tidak puas 1, puas 2, dan seterusnya) atau pendapat (tidak 1, dan ya 2) dan sebagainya. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaahan) degan ciri mempunyai karakteristik yang sama. Macam populasi ada dua yaitu:

a. Populasi Terhingga Populasi terhingga adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan kajian penelitian yang jumlahnya tertentu. b. Populasi Tak terhingga 2. Sampel Populasi tak terhingga adalah sekumpulan objek yang akan diteliti berjumlah tidak terhingga banyaknya. (Supangkat, 2007) Menurut Arikunto (2006), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-25% atau 20-25% atau lebih. Riduwan (2007) menyatakan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Dalam penelitian ini digunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan menggunakan rumus dari Yamane dalam Riduwan (2007) seperti pada persamaan 1:....(1) dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Presisi (ditetapkan 10 persen dengan tingkat kepercayaan 90 persen)

Jumlah sampel bertingkat (berstrata) dilakukan dengan cara pengambilan sampel proporsi untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing angkatan. Riduwan (2007) menyatakan pengambilan sampel bertingkat menggunakan rumus seperti pada persamaan 2: (2) dimana : = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel seluruhnya = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya E. Angket (Questionnaire) Angket atau yang biasa disebut questionnaire adalah daftar pertanyaan dimana pada setiap pertanyaan telah disediakan jawaban untuk dipilih, atau disediakan tempat untuk mengisikan jawabannya. Dalam Penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data dari variabel kegiatan mengakses facebook yang dilakukan mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Untuk mengukur nilai variabel penelitian agar dapat menghasilkan data yang lebih akurat, efisien dan komunikatif, menggunakan skala dalam bentuk angka. Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan rating scale dengan 4

alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2007), penggunaan skala ini lebih fleksibel karena tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Dalam skala model rating scale, responden akan menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Pemberian skor untuk setiap pertanyaan ditunjukan pada Tabel 1. Alternative jawaban Tabel 1.Pemberian Skor Untuk Setiap Pertanyaan Selalu / Sering / Jarang / Sangat Sesuai Kurang sesuai sesuai Positif 4 3 2 1 negatif 1 2 3 4 Tidak pernah / Tidak sesuai F. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu cara untuk mengungkapkan data dengan mengunakan bahan-bahan yang tersedia. Bahan-bahan tersebut dapat berupa transkrip, laporan, catatan, surat-surat dan lain. G. Instrumen Penelitian Instrumen (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007) adalah sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Instrumen penelitian digunakan untuk menilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada banyaknya variabel yang diteliti (Sugiyono, 2010).

H. Pengujian Instrumen Untuk mendapatkan hasil instrumen yang diharapkan, maka perlu dilakukan uji instrumen. Uji instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Data yang baik sesuai dengan kenyataan atau disebut juga data valid. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud. Hasil penelitian disebut valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat untuk mengukur apa yang sebenarnya diukur ( Sugiyono, 2010). Menurut Sugiyono (2010), instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen disebut mempunyai validitas internal atau rasional/logis apabila kriteria yang ada didalam instrumen secara rasional (teoristis) telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen disebut mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.

1. Analisis Validitas Validitas merupakan ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas soal adalah korelasi product moment seperti pada persamaan 3: ( )( ) ( ( ) )( ( ) )...(3) Keterangan: r xy : koefisien korelasi tiap pertanyaan n : banyak subjek :jumlah skor item :jumlah skor total :jumlah kuadrat skor item :jumlah kuadrat skor total : jumlah perkalian skor item dengan skor total Soal dikatakan valid apabila r xy r tabel. (Trihendradi, 2009) 2. Analisis Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.suatu instrumen tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mencari reliabilitas suatu soal digunakan rumus Alpha seperti pada persamaan 4: [ ] [ ]...(4)

Keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal 2 b : jumlah varians tiap soal 2 t : varians total Suatu instrumen dikatakan reliabel jika r 11 >r tabel I. Deskripsi Data (Syarifudin, 2009) Data yang diperoleh dari lapangan, disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis deskripsi data yang dimaksud rata-rata hitung atau mean, nilai tengah atau median, nilai yang sering muncul atau modus. Di samping itu juga akan disajikan tabel distribusi frekuensi dan histogram dari frekuensi serta tabel kecenderungan untuk setiap variabel. 1. Modus (Mo) Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang paling sering muncul dalam kelompok tersebut. Untuk menentukan modus menggunakan persamaan 5: ( ) (5) Keterangan: Mo =Modus b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya. b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya.

(Supangkat, 2007) 2. Median (Md) Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya. Untuk menentukan median menggunakan persamaan 6 : ( )...(6) Keterangan: Md = Median b = Batas bawah, dimana medianakan terletak n = Banyak data/jumlah sampel p = Panjang interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median (Supangkat, 2007) 3. Mean (Me) Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata kelompok tersebut. Rata-rata ini diperoleh dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Untuk menghitung Mean menggunakan persamaan 7: (7) Keterangan : Me = Mean (rata-rata) = sigma (baca jumlah)

Xi = Nilai X sampai ke i sampai ke n n = Jumlah individu (Sugiyono, 2007) 4. Tabel Distribusi Frekuensi a) Menentukan Kelas Interval Untuk menentukan kelas interval, digunakan rumus Sturges, seperti pada persamaan 8. Keterangan : K = Jumlah kelas interval N = Jumlah data observasi Log = Logaritma b) Menghitung Rentang Data.(8) (Sugiyono, 2005) Untuk menentukan rentang data digunakan rumus seperti pada persamaan 9. Rentang = Skor Tertinggi Skor Terendah.. (9) c) Menentukan Panjang Kelas Untuk menentukan panjang kelas, digunakan rumus seperti pada persamaan 10. Panjang kelas = Rentang dibagi jumlah kelas. (10) J. Uji Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data, maka lebih dulu dilakukan prasyarat analisis meliputi:

1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual hasil berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai Skewness dan Kurtosis dari residual. Nilai Z statistik untuk kurtosis dan skewness dapat dihitung dengan rumus seperti pada persamaan 11 dan 12. (11) (12) 2. Uji Linieritas Dimana N adalah jumlah sampel, jika nilai Z hitung > Z Tabel maka berarti distribusi tidak normal. Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Pengujian linieritas dilakukan dengan teknik analisis varian (Uji- F) dengan menggunakan prosedur Means pada SPSS yaitu dengan melihat nilai probabilitas dari komponen yang penyimpangan terhadap derajat linier (Deviation from Linearity) pada tabel anova. K. Hasil Penelitian Sejenis 1. Penelitian yang dilakukan Firman (2013) tentang Analisis korelasi pemanfaatan internet terhadap prestasi Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Purwokerto terdapat kesimpulan yaitu, ada

hubungan pemanfatan internet terhadap prestasi mahasiswa walaupun korelasi lemah yaitu sebesar 0,282. 2. Penelitian yang dilakukan Nurmihasti (2012) tentang dampak kegiatan mengakses facebook terhadap prestasi belajar siswa kompetensi keahlian jasa boga kelas XI di SMK N 3 WONOSARI terdapat kesimpulan yaitu, tidak terdapat dampak antara kegiatan mengakses facebook terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMK N 3 WONOSARI, karena prestasi belajar siswanya dalam kategori sangat baik. Hal ini dikarenakan kompetensi keahlian belajar di SMK N 3 WONOSARI adalah jasa boga, jadi adanya situs jejaring sosial facebook tidak berdampak terhadap prestasi belajar siswa-siswi SMK N 3 WONOSARI.