2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

tabungan yaitu dengan cara menghimpun dana masyarakat baik lewat tabungan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir ini menurut Laporan Perasuransian (AJB Bumiputera, 2011) adalah

I. PENDAHULUAN. meminjam uang. Dalam hal ini orang yang menyimpan uang disebut nasabah.

PERAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PERASURANSIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahaya.resiko yang mengancam manusia sangatlah beragam, mulai dari kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan asuransi dalam mengurangi risiko di Indonesia. Industri jasa. modal untuk investasi diberbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia terutama disektor moneter dan perbankan

Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW IV 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya selalu dihadapkan dalam dua hal, yaitu hal-hal baik dan hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

Investor Daily 06/01/2017, Hal. 23 Juni, Asuransi Wajib Sampaikan Rencana Single Presence Policy

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua jenis yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di BNI Syari ah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2 Bank dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan dimaksud perlu disesuaikan kembali. Kebijakan countercyclical ini difokuskan untuk mendorong pertumbuhan Pem

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya bisa terjadi kapan saja dan bahkan tidak bisa diduga-duga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bagian I Laporan Realisasi Rencana Bisnis dan Laporan Hasil Pengawasan Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Reasuransi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Setiap orang sering menderita kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. variasi dari jumlah dan jenis perusahaan perbankan di Indonesia cukup luas, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Dalam. undang-undang tersebut, dinyatakan pula bahwa BPR berfungsi untuk

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun, perekonomian di Indonesia selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, kematian pun tidak bisa diprediksi.

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

Distribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga setiap bank perluh terus menjaga dan memilihara kepercayaan. nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia boleh dikatakan mengalami

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Manusia menghadapi berbagai masalah dalam menjalani kehidupannya yang tidak sedikit mengakibatkan kerugian (risiko). Kerugian (risiko) tersebut dapat berupa kerugian (risiko) yang dapat terjadi dalam kehidupan kita misalnya risiko kematian, sakit dan lain-lain. Namun didalam dunia perekonomian misalnya dalam bisnis kerugian (risiko) yang dapat terjadi yaitu resiko kerugian akibat kebakaran, kehilangan, kerusakan atau resiko lainnya. Untuk menghindari kerugian (risiko) tersebut banyak orang ingin menghindari kerugian (risiko) dengan alasan selalu ingin aman dan hidup tentram. Salah satu upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kerugian (risiko) yang tidak diinginkan oleh semua orang, maka diperlukan jasa dari perusahaan asuransi. Pada dasarnya asuransi di negara Indonesia ini hanya berbentuk konvensional saja namun sejalan dengan beropersinya bank-bank yang berbetuk syariah maka dibentuklah perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Hal ini sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Berdasarkan Undang- Undang No.40 Tahun 2014, tentang Perasuransian: Asuransi syariah pada prinsipnya merupakan kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi. Selain memiliki peraturan dalam menjalankan perusahaan asuransi tersebut. Perusahan asuransi syariah juga memiliki fungsi dalam menanggulangi resiko yang tidak terduga. Fungsi asuransi syariah ini tidak jauh beda dengan asuransi yang berbasis konvensional yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Selain itu asuransi syariah juga memberikan perlindungan terhadap masyarakatnya jika masyarakat tersebut terkena musibah dan kecelakaan yang tidak diinginkan. Keberadaan asuransi syariah selain karena tuntutan pasar juga karena kebutuhan suatu produk yang komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah terutama kemaslahatan ummat dan rahmat bagi alam. Kondisi ini

menunjukkan bahwa selain karena orientasi bisnis, Asuransi syariah juga berorientasi pada syi ar Islam.

3 Industri asuransi syariah di Indonesia ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik dilihat dari perkembangan perusahaan asuransi syariah di Indonesia maupun dilihat dari perkembangan asset/ kekayaan asuransi syariah di Indonesia. Untuk lebih jelasnya perkembangan perusahaan asuransi syariah di Indonesia dapat dilihat Tabel 1.1: Tabel 1.1 Perkembangan Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia Tahun 2009-2013 Nama Perusahaan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah 2 3 3 3 3 Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah Perusahaan Asuransi Kerugian Syariah Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Unit Syariah Perusahaan Reasuransi yang memiliki Unit Syariah Jumlah Perusahaan Asuransi Syariah 17 17 17 17 17 1 2 2 2 2 19 20 18 20 24 3 3 3 3 3 42 45 43 45 49 Tingkat Pertumbuhan 7,14% -4,44% 4,65% 8,89% Sumber: Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2013 Dilihat dari Tabel 1.1 di atas, tampak dari tahun 2009-2013 perkembangan perusahaan asuransi syariah di negara Indonesia ini mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,06%. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,89%. Dilihat dari perkembangan kekayaan perusahaan asuransi syariah di Indonesia, bahwa perkembangan kekayaan asuransi syariah berdasarkan jenis perusahaan asuransi syariah mengalami kenaikan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini:

4 Tabel 1.2 Kekayaan Perusahaan Perasuransian Syariah di Indonesia Tahun 2009-2013 Dalam miliyaran rupiah Tahun Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013 Seluruh Asuransi Jiwa 141,646 188,458 228,305 260,807 265,856 Asuransi Jiwa Syariah 3,900 5,632 7,275 10,016 12,792 Share Asuransi Jiwa Syariah Seluruh Asuransi Kerugian & Reasuransi Asuransi Kerugian & Reasuransi Syariah Share Asuransi Kerugian & Reasuransi Syariah Seluruh Asuransi & Reasuransi Asuransi & Reasuransi Syariah 2.75% 2.99% 3.19% 3.84% 4.81% 40,162 48,274 57,989 73,426 103,136 903 1,342 1,927 3,223 3,869 2.25% 2.78% 3.32% 4.39% 3.75% 181,809 236,732 286,294 334,233 368,992 4,803 6,974 9,202 13,239 16,661 Share Asuransi & 2.64% 2.95% 3.21% 3.96% 4.52% Reasuransi Syariah Sumber: Laporan Keuangan Otoritas Jasa Keungan Tahun 2013 Perkembangan kekayaan asuransi syariah ini terbagi kepada tiga jenis asuransi syariah yaitu dilihat dari Asuransi Jiwa Syariah, Asuransi Kerugian & Reasuransi Syariah dan Asuransi & Reasuransi Syariah. Dilihat dari perkembangannya ketiga jenis asuransi syariah ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan penurunan tingkat kekayaan yang dimiliki oleh tiga jenis perusahaan asuransi syariah tersebut. Untuk asuransi jiwa syariah dapat dilihat bahwa dari tahun 2009-2013 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,51%. Pertumbuhan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2013 dengan kekayaan Rp 265,856 milyar rupiah atau tingkat pertumbuhan sebesar 4,81%. Untuk Asuransi Kerugian & Reasuransi Syariah mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2009-2013. Pada jenis asuransi ini pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012

5 dengan kekayaaan sebesar Rp. 73,426 milyaran rupiah atau tingkat pertumbuhan sebesar 4,39%. Sedangkan untuk jenis Asuransi & Reasuransi Syariah perkembangan kekayaannya mengalami peningkatan yaitu dengan kekayaan sebesar Rp16.661 miliar atau tingkat pertumbuhan sebesar 4,52%. Peningkatan jumlah perusahaan asuransi syariah di Indonesia dan peningkatan jumlah asset/kekayaan memberikan indikasi adanya peningkatan permintaan asuransi syariah. Hal ini terjadi juga pada perusahaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No.88, Bandung 40251. Perkembangan jumlah pemegang polis pada PT. Takaful Keluarga dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,94% per tahun. Walaupun demikian, jumlah pemegang polis di perusahaan asuransi syariah PT. takaful keluarga pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan jumlah sebesar -4,21%. Penurunan ini disebabkan kurangnya promosi, sehingga masyarakat banyak yang tidak mengetahui akan manfaat dari asurasni syariah PT.Takaful Keluarga. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.3 dibawah ini: Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Pemegang Polis Asuransi Syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung Tahun Pemegang Polis Peningkatan (%) 2009 477-2010 523 0.46 2011 781 2.58 2012 775-0.06 2013 1368 5.93 2014 947-4.21 Jumlah 4871 4.7 Rata-rata 812 0.94 Sumber: Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga

6

7 Berdasarkan uraian di atas, timbul pertanyaan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi permintaan asuransi syariah pada PT. Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung tersebut, untuk itu perlu adanya kajian tentang Analisisi Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Syariah Pada Produk Takaful Dana Pendidikan (FULNADI) (Studi Kasus Pada Nasabah Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan, harga premi, tingkat pendidikan dan permintaan asuransi syariah di PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung? 2. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung? 3. Bagaimana pengaruh harga premi terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung? 4. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi hal-hal berikut ini : 1. Gambaran tingkat pendapatan, harga premi, tingkat pendidikan dan permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung. 2. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung. 3. Bagaimana pengaruh harga premi terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung. 4. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap permintaan asuransi syariah PT.Takaful Keluarga Kantor Cabang Bandung.

8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi manfaat teoritis dan bagi manfaat praktis sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, dan dimplementasikan dalam ekonomi mikro islam khususnya dalam bidang permintaan dan asuransi. 2. Secara praktis, penelitian ini mampu memberikan manfaat kepada: a) Perusahaan Asuransi Untuk perusahan asuransi syariah penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan gambaran mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan asuransi syariah b) Otoritas Jasa Keuangan/ Lembaga Terkait Penelitian ini diharapkan untuk dijadikan gambaran dan informasi mengenai pertimbangan berbagai kebijakan pemerintah yang ditujukan pada perusahaan asuransi syariah.