BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam merespon soal tes diagnosis serta latar belakang siswa yang mempengaruhi kemampuan merespon soal tersebut. Soal tes yang diberikan kepada siswa adalah soal pilihan ganda yang dikembangkan dari uji coba soal essay dan nontes berupa angket tertutup yang dikembangkan dari uji coba angket terbuka. 2. Asesmen kesulitan belajar adalah metode asesmen yang diterapkan dengan menggunakan perangkat asesmen berupa perangkat tes dan nontes yang dikembangkan melalui tahap uji coba, serta penggunaan panduan penyusunan dan pelaksanaan asesmen kesulitan belajar siswa yang dapat mengungkap latar belakang kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejalagejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, dalam kondisi apa adanya. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis (Zuriah, 2006: 47). 27
28 C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII sebuah SMP Negeri di Kota Bandung tahun ajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tiga kelas, yaitu kelas VII H, VII I, dan VII C. Kelas VII H dan VII I merupakan sampel dalam tahap uji coba perangkat asesmen kesulitan belajar, sedangkan kelas VII C adalah sampel pada tahap penerapan asesmen kesulitan belajar. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling dilakukan berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian (Soehartono, 2000: 63). Pertimbangan memilih kelas VII H, VII I, dan VII C, karena berdasarkan hasil observasi peneliti, siswa di kelas tersebut umumnya memperoleh nilai yang rendah dalam tes formatif klasifikasi tumbuhan, sehingga kemungkinan besar siswanya mengalami kesulitan belajar. D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat penilaian tes, perangkat penilaian nontes, pedoman wawancara guru, dan Anecdotal record. Instrumen penelitian tersebut dijabarkan dalam penjelasan di bawah ini: 1. Perangkat penilaian tes terdiri dari soal essay dan pilihan ganda. Soal essay dan pilihan ganda yang diujicobakan dan diterapkan ke siswa mencakup materi klasifikasi tumbuhan untuk mengukur kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan.
29 2. Perangkat penilaian nontes yaitu berupa angket terbuka yang dilanjutkan dengan angket tertutup, untuk mengetahui tanggapan siswa tentang faktorfaktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada diri siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. 3. Pedoman wawancara guru untuk mengungkap tanggapan guru tentang penerapan asesmen kesulitan belajar siswa untuk menilai kesulitan siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. 4. Anecdotal record atau catatan penting berisi catatan kejadian-kejadian faktual penting yang terjadi selama pengembangan dan penerapan asesmen kesulitan belajar. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari pengembangan dan penerapan perangkat penilaian, pengisian angket oleh siswa, dan wawancara terhadap guru. Adapun rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.1: Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data 1. Pengembangan dan penerapan perangkat penilaian Soal essay dan pilihan ganda yang mencakup materi klasifikasi tumbuhan untuk mengukur kesulitan belajar yang dialami siswa. Aktivitas siswa dalam kegiatan mengerjakan soal essay kemudian soal pilihan ganda untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. Siswa
30 No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data 2. Angket Lembar angket Tanggapan siswa mengenai faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar pada diri siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. 3. Wawancara Pedoman wawancara guru Tanggapan guru mengenai penerapan asesmen kesulitan belajar. 4. Dokumentasi Anecdotal record Catatan hal-hal penting yang terjadi selama penelitian. Siswa Guru Kegiatan pengembangan dan penerapan asesmen kesulitan belajar. F. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini terdiri atas tahap persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir penelitian. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian a. Penyusunan proposal penelitian b. Seminar proposal c. Penyusunan surat izin penelitian d. Penentuan sampel penelitian dengan cara mendata nilai tes formatif klasifikasi tumbuhan dan sampel yang digunakan yaitu kelas VII H, VII I dan VII C. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Pengembangan Perangkat Penilaian Tes
31 1) Melakukan studi kurikulum untuk mengetahui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang kemungkinan besar sulit tercapai oleh siswa. 2) Menganalisis konsep atau materi yang terdapat pada SK dan KD tersebut dan dianggap sulit oleh siswa melalui studi literatur berdasarkan hasilhasil penelitian yang relevan. 3) Melakukan studi literatur mengenai teknik-teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kesulitan belajar siswa. 4) Merumuskan indikator-indikator berdasarkan konsep sulit yang sudah ditentukan untuk menyusun soal essay. 5) Menyusun kisi-kisi soal essay berdasarkan indikator-indikator yang telah dirumuskan, jenjang kognitif soal berdasarkan Taksonomi Bloom revisi yang terdiri dari C1 (mengingat) dan C2 (mengerti). Alasan pemilihan kedua jenjang kognitif ini adalah karena indikator tersebut sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah. 6) Menyusun masing-masing satu butir soal untuk setiap indikator. 7) Memvalidasi atau men-judgement soal essay yang telah dibuat kepada dosen ahli atau guru bidang studi. 8) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada soal essay setelah kegiatan validasi. 9) Mengujicobakan soal essay yang telah divalidasi dan diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII H. 10) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan uji coba soal essay.
32 11) Menganalisis hasil jawaban soal essay secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan bantuan program komputer Anatest. 12) Menyusun soal pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi soal essay, pengecoh/distraktor yang digunakan pada soal pilihan ganda sebagian dari pemaknaan hasil jawaban uji coba soal essay dan sebagian lagi diambil dari buku mata pelajaran biologi kelas VII. 13) Memvalidasi atau men-judgement soal pilihan ganda yang telah dibuat kepada dosen ahli atau guru bidang studi. 14) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada soal pilihan ganda setelah kegiatan validasi. 15) Mengujicobakan soal pilihan ganda yang telah divalidasi dan diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII I. 16) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan uji coba soal pilihan ganda. 17) Menganalisis hasil jawaban soal pilihan ganda secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan bantuan program komputer Anatest. b. Pengembangan Perangkat Penilaian Nontes 1) Pengembangan Angket a) Menyusun kisi-kisi angket terbuka yang memuat faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. b) Menyusun pertanyaan angket terbuka berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
33 c) Memvalidasi atau men-judgement pertanyaan angket terbuka yang telah dibuat kepada dosen ahli. d) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pertanyaan angket terbuka setelah kegiatan validasi. e) Mengujicobakan angket terbuka yang telah divalidasi dan diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII H. f) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan uji coba angket terbuka. g) Menganalisis hasil jawaban angket terbuka secara kualitatif. h) Menyusun pertanyaan angket tertutup berdasarkan kisi-kisi angket terbuka dan ditambah beberapa indikator, pilihan jawaban yang digunakan pada pertanyaan angket tertutup berasal dari pemaknaan hasil jawaban uji coba angket terbuka. i) Memvalidasi atau men-judgement angket tertutup yang telah dibuat kepada dosen ahli. j) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pertanyaan angket tertutup setelah kegiatan validasi. k) Mengujicobakan angket tertutup yang telah divalidasi dan diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII I. l) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan uji coba angket tertutup. m) Menganalisis hasil jawaban angket tertutup secara kualitatif. 2) Pengembangan Pedoman Wawancara
34 a) Menyusun kisi-kisi pertanyaan wawancara untuk mengetahui tanggapan guru terhadap penerapan asesmen kesulitan belajar. b) Menyusun pertanyaan wawancara berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. c) Memvalidasi atau men-judgement pertanyaan wawancara yang telah dibuat kepada dosen ahli. d) Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pertanyaan wawancara setelah kegiatan validasi. c. Penerapan Perangkat Penilaian Tes 1) Mengujikan soal pilihan ganda berdasarkan hasil uji coba yang telah diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa kelas VII C untuk menilai kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. 2) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan penerapan soal pilihan ganda. 3) Menganalisis hasil jawaban soal pilihan ganda secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan bantuan program komputer Anatest. 4) Memvalidasi hasil kesulitan belajar yang terungkap melalui penerapan soal pilihan ganda dengan melakukan tes lisan soal essay kepada siswa yang memperoleh skor terendah. d. Penerapan Perangkat Penilaian Nontes 1) Penerapan angket a) Memberikan angket tertutup berdasarkan hasil uji coba yang telah diperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya kepada siswa
35 kelas VII C untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. b) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama kegiatan penerapan angket tertutup. c) Menganalisis hasil jawaban angket tertutup secara kualitatif. 3) Penerapan Pedoman Wawancara a) Melakukan wawancara kepada guru bidang studi IPA yang mengajar di kelas penelitian. b) Menganalisis hasil wawancara guru secara kualitatif. 3. Tahap Akhir Penelitian a. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian kemudian dianalisis dan dibahas. b. Penarikan kesimpulan dari analisis data dan pembahasan. Secara singkat, prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini digambarkan pada Bagan 3.1.
36 Tahap Persiapan Penelitian Penyusunan proposal penelitian Seminar proposal Penyusunan surat izin penelitian Penentuan sampel penelitian Pengembangan perangkat penilaian tes Studi kurikulum SK dan KD sulit Analisis konsep sulit Studi teknik-teknik penilaian Men-judgement soal essay Menyusun butir soal essay Menyusun kisikisi soal essay Merumuskan indikatorindikator sulit Tahap Pelaksanaan Penelitian Memperbaiki soal essay Menganalisis jawaban soal pilihan ganda Menguji coba soal essay Menguji coba soal pilihan ganda Menganalisis jawaban soal essay dan identifikasi distraktor Memperbaiki soal pilihan ganda Menyusun soal pilihan ganda Men-judgement soal pilihan ganda Pengembangan perangkat penilaian nontes (angket) Menyusun kisikisi angket Menyusun pertanyaan angket terbuka Men-judgement angket terbuka Menyusun angket tertutup Menganalisis jawaban angket terbuka Menguji coba angket terbuka Memperbaiki angket terbuka Men-judgement angket tertutup Memperbaiki angket tertutup Menguji coba angket tertutup Menganalisis jawaban angket tertutup Pengembangan pedoman wawancara Menyusun kisi-kisi wawancara Menyusun pertanyaan wawancara Memperbaiki pertanyaan wawancara Men-judgement pertanyaan wawancara Penerapan perangkat penilaian tes Mengujikan soal pilihan ganda Menganalisis jawaban soal pilihan ganda Melakukan uji cuplik kesulitan belajar siswa Penerapan perangkat penilaian nontes (angket) Memberikan angket tertutup kepada siswa Menganalisis jawaban angket tertutup Penerapan pedoman wawancara Melakukan wawancara kepada guru Menganalisis hasil wawancara Tahap Akhir Penelitian Menganalisis data hasil penelitian Menarik kesimpulan dari analisis data dan pembahasan Bagan 3.1 Bagan Alur Penelitian
37 G. Tahap Pengolahan Data Analisis data dilakukan secara kualitatif dan melalui statistik deskriptif. Semua data selanjutnya diintegrasikan untuk dianalisis secara menyeluruh bagi penyusunan kesimpulan tentang penerapan asesmen kesulitan belajar siswa untuk menilai kesulitan siswa SMP dalam mempelajari konsep keanekaragaman makhluk hidup. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1. Analisis Perangkat Penilaian Tes Hasil jawaban soal essay siswa dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif (reliabilitas, validitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran) serta dijadikan sebagai bahan distraktor pada soal pilihan ganda. Jawaban soal pilihan ganda yang diperoleh ditabulasi kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Pengolahan data hasil uji coba soal essay dan pilihan ganda ini agar lebih memudahkan, kegiatan analisisnya menggunakan program komputer Anatest. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien product moment yang dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: r xy = NΣ XY ( ΣX )( ΣY ) 2 2 ( ΣX ) NΣY 2 2 ( NΣX )( ( ΣY ) )
38 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan X = skor tiap butir soal Y = skor total tiap butir soal N = jumlah siswa. Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas, digunakan kriteria validitas tes seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2: Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria validitas 0,80 < r 1,00 Sangat tinggi 0,60 < r 0,80 Tinggi 0,40 < r 0,60 Cukup 0,20 < r 0,40 Rendah 0,00 < r 0,20 Sangat rendah (Arikunto, 2003). Taraf kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang dapat menjawab soal dengan benar pada butir soal tersebut. Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: P= Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes. Adapun tolak ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan taraf kesukaran butir soal yang diperoleh, dapat dilihat melalui Tabel 3.3: B JS
39 Tabel 3.3 Interpretasi Taraf Kesukaran Butir Soal Taraf Kesukaran Nilai TK Sukar 0,00 0,30 Sedang 0,31 0,70 Mudah 0,71 1,00 (Arikunto, 2003:210). Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2003:211). Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda setiap butir soal yaitu: B D= J A A B J B B = P P A B Keterangan: D = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = proporsi kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Adapun tolak ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda yang telah diperoleh, digunakan Tabel 3.4: Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal Daya Pembeda Nilai DP Soal dibuang Negatif Jelek 0,00 0,20 Cukup 0,21 0,40 Baik 0,41 0,70 Baik Sekali 0,71 1,00 (Arikunto, 2003:218). Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes dalam penelitian adalah dengan menggunakan metode belah dua (split-half method), pembelahannya dapat dilakukan dengan ganjil-genap atau awal-akhir. Untuk
40 mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut: r 11 2r1 = 1 + r 1 2 2 1 1 2 2 Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas r = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. 1 2 1 2 Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas tes yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas, digunakan kriteria reliabilitas tes seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.5: Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas Tes 2. Analisis Validasi Kesulitan Belajar Siswa Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,81 < r 1,00 Sangat tinggi 0,61 < r 0,80 Tinggi 0,41 < r 0,60 Cukup 0,21 < r 0,40 Rendah 0,00 < r 0,21 Sangat rendah (Arikunto, 2003:75). Validasi kesulitan belajar siswa dilakukan untuk melihat kecocokkan kesulitan belajar yang dialami siswa pada indikator tertentu. Kegiatan analisis ini dilakukan dengan melihat perbandingan jawaban siswa yang memperoleh skor terendah pada penerapan soal pilihan ganda dan jawaban tes essay yang dilakukan secara lisan. 3. Analisis Perangkat Penilaian Nontes Data yang diperoleh melalui angket diolah dengan mempresentasikan jawaban siswa dengan perhitungan sebagai berikut:
41 Jumlah jawaban siswa % Siswa = X 100% Jumlah seluruh siswa Dari persentase data angket kemudian dilakukan penafsiran jawaban angket dengan membuat kategori untuk setiap kriteria dengan menggunakan aturan Koentjaraningrat (Ginanjar, 2008; dalam Abdussalam, 2010): 4. Analisis Hasil Wawancara Guru Tabel 3.6 Aturan Koentjaraningrat Persentase Kategori 0 % Tidak ada 1 % - 25 % Sebagian kecil 26 % - 49 % Hampir setengahnya 50 % Setengahnya 51 % - 75 % Sebagian besar 76 % - 99 % Pada Umumnya 100 % Seluruhnya Hasil wawancara guru digunakan sebagai bahan masukan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai penerapan asesmen kesulitan belajar siswa dalam menilai kesulitan siswa dalam mempelajari konsep klasifikasi tumbuhan. 5. Analisis Anecdotal Record Data yang diperoleh dari Anecdotal Record atau catatan penting akan dianalisis secara deskriptif untuk perbaikan uji coba selanjutnya. Hasil dari catatan penting ini juga menjadi bahan perbaikan dalam penerapan asesmen kesulitan belajar siswa.