PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara September 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

2. Ekspor Produk DKI Jakarta

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2013

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2011

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

Transkripsi:

No. 21/04/36/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI TURUN 2,06 PERSEN MENJADI US$669,68 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 2,06 persen dibanding ekspor Januari, yaitu dari sebelumnya sebesar US$683,74 juta menjadi US$669,68 juta, sementara dibanding Februari nilai ekspor mengalami penurunan 5,29 persen. Ekspor nonmigas mengalami penurunan 2,11 persen dibanding Januari, dari US$683,54 juta menjadi US$669,11 juta, sedangkan dibanding Februari turun 5,37 persen. Ekspor migas meningkat 192,90 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,19 juta menjadi US$0,56 juta, sementara dibanding ekspor Februari meningkat 709,09 persen. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$195,96 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan karet dan barang dari karet (HS 40) dengan ekspor masing-masing sebesar US$45,41 juta dan US$41,74 juta. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,30 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang sebesar US$74,79 juta dan US$65,41 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$114,29 juta dan US$99,69 juta. Menurut sektor, ekspor nonmigas mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat. Ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$577,14 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$29,50 juta dan US$26,79 juta. 1. Ekspor Migas dan Nonmigas Nilai ekspor Banten pada turun 2,06 persen dibanding ekspor Januari, yaitu dari sebelumnya sebesar US$683,74 juta menjadi US$669,68 juta. Penurunan ekspor itu terutama disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 2,11 persen dibanding Januari, dari US$683,54 juta menjadi US$669,11 juta, mengingat kebalikan dari itu, ekspor migas meningkat 192,90 persen dibanding bulan sebelumnya, dari US$0,19 juta menjadi US$0,56 juta. Khusus mengenai ekspor migas pada, peningkatan tadi lebih disebabkan oleh nilai ekspor untuk komoditi hasil minyak yang meningkat, karena pada komoditi lain tidak tercatat kegiatan ekspor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 1

Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Juta US$ Tabel 1 Ringkasan Perkembangan Ekspor Banten Jan Feb Nilai FOB % Januari % Feb Jan total (8) Total Ekspor 683,74 669,68 1.486,71 1.353,41-2,06-8,97 100,00 Migas 0,19 0,56 0,16 0,76 192,90 371,51 0,06 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 0,19 0,56 0,16 0,76 192,90 371,51 0,06 - Gas - - - - - - - Nonmigas 683,54 669,11 1.486,55 1.352,66-2,11-9,01 99,94 Dibanding kondisi bulan yang sama tahun, nilai ekspor Banten mengalami penurunan 5,29 persen. Penurunan ekspor tadi lebih didorong oleh ekpor nonmigas yang turun 5,37 persen, karena sebaliknya ekspor migas pada meningkat 709,09 persen. Lebih lanjut, nilai ekspor kumulatif Banten untuk periode Februari Januari mencapai US$1.353,41 juta, turun 8,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor periode ini disebabkan oleh ekspor nonmigas yang mengalami penurunan 9,01 persen, karena kebalikan dari itu ekspor migas meningkat 371,51 persen Grafik 1 Perkembangan Nilai Ekspor Banten Februari 2014 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Menelusuri perkembangan ekspor lebih lanjut, pergerakan nilai ekspor migas dan nonmigas dibanding bulan sebelumnya tidak terlihat sejalan dengan perkembangan volume ekspor masing-masing. Perkembangan ekspor kedua komoditi tadi diduga tidak terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah US$ maupun pergerakan harga secara agregat di pasar perdagangan internasional. Nilai ekspor migas dan nonmigas dalam satu bulan ke depan diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah US$ dan fluktuasi yang masih cukup signifikan. Selain itu, harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang terus memperlihatkan kecenderungan untuk meningkat, juga merupakan salah satu faktor yang diduga akan menyulut penurunan nilai ekspor. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

2. Ekspor Nonmigas menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada mencapai US$496,12 juta, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar US$173,00 juta. Nilai ekspor nonmigas terbesar pada berasal dari golongan barang alas kaki (HS 64) yaitu mencapai US$195,96 juta, disusul oleh plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan karet dan barang dari karet (HS 40) dengan ekspor masing-masing sebesar US$45,41 juta dan US$41,74 juta. Enam dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada mengalami peningkatan, kecuali golongan barang alas kaki (HS 64), plastik dan barang dari plastik (HS 39), mesin/peralatan listrik (HS 85) dan barang-barang rajutan (HS 61). Peningkatan tertinggi terjadi pada golongan besi dan baja (HS 72) dan terendah berasal dari kertas/karton (HS 48), masing-masing sebesar US$11,40 juta dan US$1,96 juta. Selanjutnya penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada golongan barang alas kaki (HS 64) dan mesin/peralatan listrik (HS 85) yang secara berturut-turut turun US$16,70 juta dan US$1,48 juta. Tabel 2 Ekspor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Jan Feb Nilai FOB Feb thd Jan total nonmigas 1. Alas Kaki (64) 212,66 195,96 401,97 408,62-16,70 30,21 2. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 48,40 45,41 100,06 93,81-2,98 6,94 3. Karet dan Barang dari Karet (40) 34,07 41,74 68,20 75,80 7,67 5,60 4. Besi dan Baja (72) 27,07 38,47 93,79 65,54 11,40 4,84 5. Mesin/Peralatan Listrik (85) 35,23 33,75 66,41 68,98-1,48 5,10 6. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 27,97 32,65 55,72 60,62 4,68 4,48 7. Bahan Kimia Organik (29) 23,17 31,93 66,87 55,10 8,75 4,07 8. Tembaga (74) 26,38 29,45 89,26 55,84 3,07 4,13 9. Barang-barang Rajutan (61) 28,65 23,82 54,99 52,47-4,83 3,88 10. Kertas/Karton (48) 20,98 22,94 58,95 43,93 1,96 3,25 Total 10 Golongan Barang 484,58 496,12 1.056,22 980,70 11,54 72,50 Lainnya 198,96 173,00 430,33 371,96-25,97 27,50 Total Ekspor Nonmigas 683,54 669,11 1.486,55 1.352,66-14,43 100,00 Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk Januari- memberikan kontribusi 72,50 persen total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tadi turun 7,15 persen dibanding ekspor nonmigas periode yang sama tahun, yaitu sebesar US$1.056,22 juta. Lima dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) ekspor nonmigas pada periode Januari- mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu plastik dan barang dari plastik (HS 39), besi dan baja (HS 72), bahan kimia organik (HS 29), tembaga (HS 74) dan kertas/karton (HS 48), dengan penurunan tertinggi berasal dari golongan barang tembaga (74), yaitu mencapai US$33,42 juta. Lebih lanjut, bila dibandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada dan Januari, maka akan didapati sepuluh golongan barang yang sama. Enam dari sembilan golongan barang tadi, kecuali besi dan baja (HS 72), mesinmesin/pesawat mekanik (HS 84), bahan kimia organik (HS 29) dan barang-barang rajutan (HS 61) adalah golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 3

Banten selama setahun terakhir. Pangsa ekspor nonmigas secara gabungan untuk kelima golongan barang utama tadi tidak pernah kurang dari 50 persen sejak setahun terakhir. 3. Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Nilai ekspor nonmigas duabelas negara tujuan pada Januari mencapai US$501,88 juta, meningkat 0,40 persen atau sebesar US$2,01 juta dibanding bulan sebelumnya. Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$137,30 juta, disusul oleh Tiongkok dan Jepang, secara berturut-turut sebesar US$74,79 juta dan US$65,41 juta, sementara untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$114,29 juta dan US$99,69 juta. Tujuh dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami peningkatan ekspor nonmigas pada dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kecuali Belgia, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan India. Peningkatan tertinggi berasal dari Tiongkok, yaitu US$15,76 juta, sedangkan terendah terjadi pada Malaysia dengan penurunan US$2,24 juta. Penurunan ekspor tertinggi tercatat pada Amerika Serikat yang mengalami penurunan sebesar US$14,00 juta, dan terendah berasal dari Jepang yang turun US$0,56 juta. Lebih lanjut, nilai ekspor nonmigas gabungan untuk tujuan negara-negara ASEAN meningkat US$15,48 juta, sebaliknya untuk negara-negara Uni Eropa secara agregat mengalami penurunan sebesar US$9,95 juta. Tabel 3 Ekspor Nonmigas Banten menurut Negara Tujuan Jan Feb Nilai FOB Feb thd Jan total nonmigas ASEAN 98,82 114,29 231,62 213,11 15,48 15,75 1. Thailand 31,23 39,40 74,39 70,63 8,17 5,22 2. Malaysia 24,31 26,55 56,54 50,86 2,24 3,76 3. Vietnam 16,48 21,04 47,90 37,52 4,57 2,77 ASEAN Lainnya 26,80 27,30 52,79 54,10 0,51 4,00 UNI EROPA 109,64 99,69 207,08 209,33-9,95 15,48 4. Jerman 23,16 25,99 40,21 49,15 2,82 3,63 5. Belgia 28,39 21,72 42,36 50,11-6,67 3,70 6. Inggris 15,31 18,29 36,18 33,60 2,99 2,48 UNI EROPA Lainnya 42,78 33,69 88,33 76,47-9,09 5,65 NEGARA UTAMA LAINNYA 360,99 348,89 747,00 709,88-12,10 52,48 7. Amerika Serikat 151,30 137,30 311,98 288,60-14,00 21,34 8. Tiongkok 59,02 74,79 129,22 133,81 15,76 9,89 9. Jepang 65,97 65,41 134,18 131,38-0,56 9,71 10. Korea Selatan 37,06 33,10 93,96 70,16-3,96 5,19 11. India 33,65 21,89 36,19 55,54-11,76 4,11 12. Australia 13,98 16,40 41,46 30,38 2,43 2,25 Total 12 Negara Tujuan 499,87 501,88 1.044,58 1.001,75 2,01 74,06 Lainnya 183,68 167,23 441,97 350,91-16,44 25,94 Total Ekspor Nonmigas 683,54 669,11 1.486,55 1.352,66-14,43 100,00 Secara kumulatif, ekspor nonmigas periode Januari Februari untuk duabelas negara tujuan utama turun US$ 42,83 juta (4,10 persen) dibanding periode yang sama tahun 2014. Delapan dari duabelas negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami penurunan nilai ekspor, kecuali Jerman, 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

Belgia, Tiongkok dan India. Penurunan dan peningkatan tertinggi terjadi pada Jepang dan India yaitu US$23,80 juta dan US$19,36 juta. Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 21,34 persen, sementara pangsa ekspor untuk tujuan negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing sebesar 15,75 persen dan 15,48 persen. 4. Ekspor Menurut Sektor Menurut sektor, ekspor nonmigas mengalami penurunan pada sektor industri dan pertanian dibanding bulan sebelumnya, masing-masing sebesar US$9,55 juta dan US$4,88 juta, sedangkan untuk sektor pertambangan meningkat namun tidak signifikan. Lebih lanjut, penurunan nilai ekspor sektor industri ini sepertinya tidak berkaitan dengan peningkatan sepuluh golongan barang nonmigas utama pada walaupun secara agregat didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. Tabel 4 Nilai Ekspor Banten Menurut Sektor Jan Feb Nilai FOB Feb thd Jan total Total Ekspor 683,74 669,68 1.486,71 1.353,41-14,06 100,00 Migas 0,19 0,56 0,16 0,76 0,37 0,06 Non Migas 683,54 669,11 1.486,55 1.352,66-14,43 99,94 - Pertanian 14,74 9,85 29,87 24,59-4,88 1,82 - Industri 668,70 659,15 1.456,14 1.327,85-9,55 98,11 - Tambang & Lainnya 0,11 0,11 0,54 0,22 0,00 0,02 Secara kumulatif, nilai ekspor Januari Februari pada sektor nonmigas mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2014. Penurunan ekspor tertinggi berasal dari sektor industri sebesar US$128,29 juta (8,81 persen), sementara terendah pada sektor pertambangan yang turun US$0,32 juta (59,46 persen). Pangsa ekspor Januari Februari menurut sektor, masih didominasi oleh sektor industri, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu 98,11 persen. Pangsa ekspor sektor industri untuk periode Januari Februari tersebut naik dibanding periode yang sama tahun lalu. Grafik 2 Struktur Nilai Ekspor Banten Februari dan Migas Pertanian 2,01% 0,01% Tambang 0,04% Pertanian 1,82% Migas 0,06% Tambang 0,02% Industri 97,94% Industri 98,10% Januari-Februari Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 5

5. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat Menurut pelabuhan muat, nilai ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai nilai US$577,14 juta, disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan ekspor masing-masing sebesar US$29,50 juta dan US$26,79 juta. Seperti biasanya, Pelabuhan Tanjung Leneng masuk dalam tiga pelabuhan muat utama dengan nilai ekspor berada pada posisi kedua tertinggi setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Ekspor gabungan melalui di Banten meningkat, sebaliknya melalui pelabuhan di luar Banten mengalami penurunan. Penurunan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sebesar US$26,22 juta, sementara terendah berasal dari gabungan pelabuhan lainnya di luar Banten yang turun US$0,01 juta. Lebih lanjut, peningkatan ekspor tertinggi terjadi pada Pelabuhan Cigading yaitu sebesar US$8,45 juta, sementara terendah berasal dari Bandara Halim Perdana Kusuma yang meningkat US$0,02 juta. Tabel 5 Ekspor Banten Menurut Pelabuhan Muat Jan Feb Nilai FOB Feb thd Jan total Total Ekspor 683,74 669,68 1.486,71 1.353,41-14,06 100,00 - BANTEN 80,34 92,50 184,25 172,83 12,16 12,77 - Merak 18,79 20,77 49,68 39,55 1,98 2,92 - Tanjung Leneng 29,55 29,50 49,57 59,05-0,04 4,36 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 18,34 26,79 50,93 45,13 8,45 3,33 - Sukarno - Hatta 13,67 15,43 34,08 29,10 1,76 2,15 - LUAR BANTEN 603,40 577,18 1.302,46 1.180,58-26,22 87,23 - Tanjung Priok 603,36 577,14 1.302,36 1.180,49-26,22 87,22 - Halim Perdana Kusuma 0,00 0,02 0,02 0,02 0,02 0,00 - Pelabuhan Lainnya 0,04 0,03 0,09 0,06-0,01 0,00 Selanjutnya, peran ekspor pada dari pelabuhan muat di luar Banten masih terlihat lebih dominan dalam kegiatan ekspor di Banten dibanding total peran seluruh pelabuhan muat di Banten. Peran ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu 87,22 persen, kemudian disusul oleh Pelabuhan Tanjung Leneng dan Pelabuhan Cigading, dengan peran masing-masing 4,36 persen dan 3,33 persen. Adapun agregasi dari peran ekspor dari ketiga pelabuhan muat tersebut selama periode mencapai 94,59 persen sementara untuk bulan sebelumnya sebesar 95,25 persen. 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

B. PERKEMBANGAN IMPOR IMPOR FEBRUARI NAIK 1,65 PERSEN MENJADI US$662,24 JUTA Nilai impor Banten naik 1,65 persen dibanding Januari, yaitu dari sebelumnya US$651,52 juta menjadi US$662,24 juta, sedangkan dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan 15,41 persen. Impor nonmigas mengalami peningkatan 12,11 persen dari US$471,98 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$529,12 juta, sementara dibanding periode yang sama tahun, nilai impor nonmigas turun 20,56 persen. Impor migas turun sebesar 25,85 persen menjadi US$133,12 juta, dari sebelumnya mencapai US$179,54 juta pada Januari, sedangkan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor migas meningkat 13,98 persen. Nilai impor nonmigas terbesar berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$176,49 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (17) dengan nilai impor sebesar US$87,76 juta. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$90,07 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$64,87 juta dan US$53,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$181,47 juta. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi sementara untuk barang modal meningkat. Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$305,27 juta, disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$227,52 juta dan US$129,45 juta. 1. Impor Migas dan Nonmigas Nilai impor Banten naik 1,65 persen dibanding Januari, yaitu dari sebelumnya US$651,52 juta menjadi US$662,24 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh impor nonmigas pada yang mengalami peningkatan 12,11 persen dari US$471,98 juta pada bulan sebelumnya dan mencapai US$529,12 juta, karena sebaliknya impor migas turun sebesar 25,85 persen menjadi US$133,12 juta, dari sebelumnya mencapai US$179,54 juta pada Januari. Berkenaan dengan impor migas, penurunan tersebut merupakan akibat dari kenaikan nilai impor untuk komoditi hasil minyak dibanding Januari, mengingat untuk komoditi gas serta komoditi minyak mentah tidak tercatat adanya kegiatan impor. Selanjutnya, dibanding bulan yang sama tahun lalu, nilai impor penurunan 15,41 persen. Penyebab utama peningkatan impor ini adalah nilai impor nonmigas yang turun 20,56 persen, mengingat kebalikan dari itu nilai impor migas meningkat 13,98 persen dibanding Februari. Khusus untuk impor migas, peningkatan nilai impor tadi hanya disebabkan oleh meningkatnya nilai impor pada komoditi hasil minyak mengingat untuk komoditi migas yang lain, tidak tercatat adanya kegiatan impor. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 7

Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15 Oct-15 Nov-15 Dec-15 Jan-16 Feb-16 Juta US$ Tabel 6 Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Jan Feb Nilai CIF % Januari % Feb Jan total (8) Total Impor 651,52 662,24 1.690,62 1.313,77 1,65-22,29 100,00 Migas 179,54 133,12 288,14 312,66-25,85 8,51 23,80 - Minyak Mentah - - - - - - - - Hasil Minyak 179,54 133,12 288,14 312,66-25,85 8,51 23,80 - Gas - - - - - - - Nonmigas 471,98 529,12 1.402,48 1.001,10 12,11-28,62 76,20 Dibanding periode Januari Februari 2014, impor Banten periode yang sama pada tahun turun 22,29 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh impor komoditi nonmigas yang turun sebesar 28,62 persen, karena kebalikannya impor migas yang mengalami peningkatan 8,51 persen. Lebih lanjut, Tabel 1 menunjukkan peran impor komoditi nonmigas periode Januari Februari masih sangat dominan yaitu 76,20 persen. Dominasi komoditi nonmigas juga dapat dilihat dari perannya impor pada bulan Januari dan Februari yang masing-masing tercatat 72,44 persen dan 79,90 persen. Grafik 3 Perkembangan Nilai Impor Banten Februari 2013 1.200 1.100 1.000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL MIGAS NONMIGAS Perkembangan nilai impor migas dan nonmigas pada Februari dibanding bulan sebelumnya terlihat sejalan dengan arah perkembangan volumenya. Penurunan impor migas diduga terkait erat dengan apresiasi kurs rupiah US$ dan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional menunjukkan peningkatan. Berbeda dengan komoditi migas, impor nonmigas disinyalir tidak berkaitan dengan kedua faktor yang memengaruhi impor migas. Impor kedua komoditi ini untuk satu bulan ke depan diprediksi akan meningkat seiring dengan kurs rupiah US$ yang terus terkoreksi positif dan cenderung stabil dibanding Februari, meskipun harga komoditi migas dan nonmigas secara agregat di pasar perdagangan internasional yang diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan. 8 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

2. Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang HS 2 Digit Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang (HS 2 digit) pada meningkat 34,42 persen atau sebesar US$98,83 juta, dari sebelumnya US$287,16 juta menjadi US$385,99 juta. Kebalikan dari kondisi pertama, untuk golongan barang lainnya turun 22,56 persen atau sebesar US$41,69 juta. Nilai impor nonmigas terbesar berasal dari golongan barang bahan kimia organik (HS 29) yang mencapai US$176,49 juta, disusul oleh gula dan kembang gula (17) dengan nilai impor sebesar US$87,76 juta. Delapan dari sepuluh golongan barang (HS 2 digit) nonmigas mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik (HS 29) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23). Peningkatan tertinggi berasal dari golongan barang gula dan kembang gula (HS 17), dengan peningkatan sebesar US$60,77 juta, sementara untuk enam golongan barang yang lain meningkat kurang dari USS$12 juta. Lebih lanjut, penurunan impor pada bahan kimia organik (HS 29) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23), masing-masing sebesar USS$9,08 juta dan USS$6,00 juta. Tabel 7 Impor Nonmigas Banten Menurut Sepuluh Golongan Barang HS 2 Digit Jan Feb Nilai CIF Feb thd Jan total nonmigas 1. Bahan Kimia Organik (29) 185,57 176,49 433,75 362,06-9,08 36,17 2. Gula dan Kembang Gula (17) 26,98 87,76 159,08 114,74 60,77 11,46 3. Ampas/Sisa Industri Makanan (23) 42,49 36,49 109,49 78,97-6,00 7,89 4. Bahan Bakar Mineral (27) 14,49 21,87 57,02 36,36 7,39 3,63 5. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 6,84 16,73 142,72 23,57 9,89 2,35 6. Mesin/Peralatan Listik (85) 0,60 12,17 24,39 12,77 11,57 1,28 7. Pupuk (31) 0,41 10,53 22,89 10,94 10,12 1,09 8. Kapal Laut dan Bangunan Terapung (89) 0,00 9,31 0,91 9,31 9,31 0,93 9. Plastik dan Barang dari Plastik (39) 6,66 7,78 16,64 14,44 1,12 1,44 10. Berbagai Produk Kimia (38) 3,13 6,87 12,81 9,99 3,74 1,00 Total 10 Golongan Barang 287,16 385,99 979,70 673,14 98,83 67,24 Lainnya 184,83 143,13 422,78 327,96-41,69 32,76 Total Impor Nonmigas 471,98 529,12 1.402,48 1.001,10 57,14 100,00 Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari Februari mengalami penurunan USS$306,56 juta (31,29 persen) dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian pula untuk golongan barang lain juga turun USS$94,82 juta (22,43 persen). Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari Februari mencapai 67,24 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik (HS 29) yaitu sebesar 36,17 persen dan disusul oleh gula dan kembang gula (HS 17) dan ampas/sisa industri makanan (HS 23) dengan besar kontribusi masing-masing 11,46 persen dan 7,98 persen, sedangkan andil tujuh golongan barang lain masih kurang dari 4 persen. Lebih lanjut, jika disandingkan secara bersamaan, tujuh dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada Februari tersebut kecuali pupuk (HS 31), plastik dan barang dari plastik (HS 39) dan berbagai produk kimia (HS 38) adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Ketujuh golongan barang tersebut merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak Februari. Peran gabungan dari ketujuh golongan barang utama tersebut selama setahun terakhir tidak pernah kurang dari 78 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 9

3. Impor Nonmigas Menurut Negara Asal Barang Impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada meningkat 43,51 persen atau sebesar US$143,34 juta dibanding bulan sebelumnya, kebalikan dari itu, untuk nilai impor nonmigas dari negara lainnya mengalami penurunan US$86,20 juta atau sebesar 60,48 persen. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada adalah Thailand dengan nilai impor sebesar US$90,07 juta, diikuti oleh Australia dan Tiongkok, masing-masing sebesar US$64,87 juta dan US$53,32 juta, sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai US$181,47 juta. Tabel 8 Impor Nonmigas Banten Menurut Negara Asal Barang Jan Feb Nilai CIF Feb thd Jan total nonmigas ASEAN 147,90 181,47 273,98 329,37 33,57 32,90 1. Thailand 41,80 90,07 75,91 131,87 48,26 13,17 2. Singapura 50,48 61,19 115,68 111,67 10,70 11,15 3. Malaysia 33,60 26,16 62,63 59,75-7,44 5,97 ASEAN Lainnya 22,01 4,06 19,76 26,07-17,96 2,60 NEGARA UTAMA LAINNYA 203,58 295,39 942,78 498,97 91,81 49,84 4. Australia 11,08 64,87 95,60 75,95 53,79 7,59 5. Tiongkok 28,41 53,32 285,04 81,73 24,90 8,16 6. Brazil 58,33 44,69 251,04 103,02-13,64 10,29 7. Argentina 17,50 35,54 42,69 53,05 18,04 5,30 8. Arab Saudi 19,20 30,23 49,22 49,42 11,03 4,94 9. Jepang 14,38 22,78 93,27 37,15 8,40 3,71 10. Rusia 27,54 18,01 62,33 45,55-9,53 4,55 11. India 19,11 14,72 63,45 33,84-4,39 3,38 12. Italia 8,03 11,23 0,13 19,26 3,20 1,92 Total 12 Negara Tujuan 329,46 472,80 1.197,00 802,26 143,34 80,14 Lainnya 142,52 56,32 205,48 198,84-86,20 19,86 Total Impor Nonmigas 471,98 529,12 1.402,48 1.001,10 57,14 100,00 Delapan dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Februari, kecuali Malaysia, Brazil, Rusia dan India. Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Australia yang meningkat US$53,79 juta, sementara terendah terjadi pada Italia yang naik US$3,20 juta. Lebih lanjut, penurunan impor nonmigas tertinggi terjadi pada Brazil yaitu mencapai US$13,64 juta, sementara terendah berasal dari India dengan penurunan sebesar US$4,39 juta. Nilai kumulatif impor nonmigas periode Januari Februari untuk duabelas negara asal barang impor mencapai US$802,26 juta, dengan peran impor mencapai 80,14 persen. Pangsa impor nonmigas terbesar untuk periode tersebut berasal dari Thailand, yaitu 13,17 persen, diikuti oleh Singapura dan Brazil yang masing-masing memberi andil 11,15 persen dan 10,29 persen sementara kontribusi sembilan negara lain kurang dari 8,50 persen. Kecuali Italia, sebelas negara pemasok barang impor utama pada Februari merupakan negara-negara pemasok barang impor utama yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam negara diantaranya yaitu 3 negara dari ASEAN, yaitu Thailand, Singapura dan Malaysia ditambah dengan Brazil, Tiongkok dan Jepang adalah negara-negara yang selalu dalam dua belas pemasok barang impor utama, dengan pangsa impor gabungan tidak kurang dari 48 persen. 10 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan pada golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi, secara berturut-turut turun US$0,04 juta dan US$18,52 juta, sementara untuk barang modal meningkat US$29,28 juta. Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor menurut golongan penggunaan barang pada mengalami penurunan pada seluruh golongan, dengan penurunan tertinggi terjadi pada bahan baku/penolong yang turun sebesar US$113,83 juta. Tabel 9 Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Jan Feb Nilai CIF Feb thd Jan total Total Impor 651,52 662,24 1.690,62 1.313,77 10,72 100,00 Barang Konsumsi 23,62 5,10 14,50 28,72-18,52 2,19 Bahan Baku/Penolong 623,51 623,47 1.568,22 1.246,98-0,04 94,92 Barang Modal 4,40 33,67 107,91 38,07 29,28 2,90 Pangsa impor terbesar untuk Januari- masih berasal dari golongan bahan baku/penolong, yaitu mencapai 94,92 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, masing-masing sebesar 2,19 persen dan 2,90 persen. Pangsa impor untuk golongan bahan baku/penolong itu meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya maupun Februari. Hal yang sama juga terjadi pada golongan barang konsumsi yang mengalami peningkatan pangsa impor dibanding sebelumnya, sebaliknya untuk barang modal memperlihatkan kondisi yang berlawanan, yaitu mengalami penurunan pangsa impor. Grafik 4 Persentase Nilai Impor Banten Menurut Golongan Penggunaan Barang Februari dan Bahan Baku/ Bahan Baku/ Penolong Penolong 92,76% 94,91% Barang Konsumsi 0,86% Bahan Modal 6,38% Barang Konsumsi 2,19% Bahan Modal 2,90% Januari-Februari Januari- Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 11

5. Impor Menurut Pelabuhan Bongkar Menurut pelabuhan bongkar, nilai impor terbesar untuk berasal dari Pelabuhan Merak yang mencapai US$305,27 juta (46,10 persen), disusul oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng dengan impor masing-masing sebesar US$227,52 juta (34,36 persen) dan US$129,45 juta(19,55 persen). Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading merupakan pelabuhan utama dalam kegiatan impor di Banten, karena keduanya selalu memberikan kontribusi impor yang tinggi dan secara agregat, peran keduanya dalam kegiatan impor Banten tidak kurang dari 75 persen, setidaknya selama tiga tahun terakhir. Tabel 10 Impor Banten Menurut Pelabuhan Bongkar Jan Feb Nilai CIF Feb thd Jan total Total Impor 651,52 662,24 1.690,62 1.313,77 10,72 100,00 - Merak 313,32 305,27 847,41 618,59-8,05 47,09 - Tanjung Leneng 143,92 129,45 240,73 273,37-14,46 20,81 - Tanjung Sekong 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - Cigading 194,29 227,52 602,48 421,80 33,23 32,11 Keterangan : **) Angka Sementara Keterangan : **) Angka Perbaikan Nilai impor kumulatif periode Januari Februari melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Cigading mengalami penurunan, masing-masing US$228,82 juta dan US$180,67 juta, sedangkan Pelabuhan Tanjung Leneng meningkat US$ 32,65 juta. Peran kumulatif impor terbesar untuk periode Januari Februari masih berasal dari Pelabuhan Merak, yaitu 47,09 persen, kemudian diikuti oleh Pelabuhan Cigading dan Pelabuhan Tanjung Leneng sebesar masing-masing 32,11 persen dan 20,81 persen. Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat, kegiatan impor tidak tercatat sama sekali pada periode Januari Februari maupun periode yang sama tahun 2014 untuk Pelabuhan Tanjung Sekong. 12 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April 13

BPS PROVINSI BANTEN Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Agoes Soebeno, M.Si. Kepala BPS Provinsi Banten Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id; pst3600@bps.go.id Website : banten.bps.go.id 14 Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 21/04/36/Th. X, 1 April