Rapat Dewan Pengarah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah. Kepulauan Nias, Provinsi Sumut. Jakarta, 3 Mei 2005

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rancangan Awal Butir-Butir Pembahasan Rapat Bulanan Anggota Dewan Pengarah BRR Aceh-Nias Juli 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Butir-Butir Laporan Gubernur NAD pada Sidang Kabinet Terbatas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias, 5 Juli 2005

II. PASAL DEMI PASAL Pasal l Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Butir-Butir Bahan Pembahasan Rapat Dewan Pengarah BRR Aceh-Nias

Butir-Butir Pembahasan Sidang Kabinet Terbatas Tentang Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD Nias

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESI A,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09.A TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARSIP TSUNAMI ACEH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 of 5 21/12/ :57

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Permasalahan Bidang Polhukam

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI KAWASAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.06/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2006 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh Prof Dr Abdullah Ali

I. Permasalahan yang Dihadapi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2007 TENTANG

2 Utara telah diserahkan kepada unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tenta

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN AGAM

presiden REPUBLl K INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA - MADURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2010 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. Organisasi. Tata Kerja.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR : PER-01/M.EKON/02/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA - MADURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/PMK.06/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2000 TENTANG DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG

WALIKOTA LHOKSEUMAWE

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 109 TAHUN 2000 (109/2000) TENTANG DEWAN GULA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun Anggaran 2010

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BIREUEN

/I; Nomor : 128KEPIBP-BRR/KPA/III/2007 TENTANG

2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH OTONOM BARU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TUGAS DEWAN PERTIMBANGAN OTONOMI DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

TENTANG KEPALA BADAN PELAKSANA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

Analis Hukum Senior, Direktorat Hukum Bank Indonesia

Nomor : 5/PER/BP-BRR/I/2007 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2001 TENTANG DEWAN BIMBINGAN MASSAL KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Rapat Dewan Pengarah Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumut Jakarta, 3 Mei 2005

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumut dibentuk melalui Perppu No. 2 Tahun 2005 Susunan organisasi dan tata kerja serta hak keuangan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias diatur lebih lanjut dalam Perpres No. 34 Tahun 2005 Susunan keanggotaan dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi ditetapkan melalui Keppres No. 63/M Tahun 2005 2

Kutipan Ketentuan Umum Perppu 2/2005 Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut sebagai Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana. Dewan Pengarah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana, selanjutnya disebut Dewan Pengarah, adalah kelengkapan organisasi yang merupakan perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aspirasi berbagai pihak yang diwakilinya menjadi acuan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Dewan Pengawas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana, selanjutnya disebut Dewan Pengawas, adalah kelengkapan organisasi fungsional yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi telah berjalan secara efisien dan efektif serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Wilayah Pasca Bencana. Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Bencana, selanjutnya disebut Badan Pelaksana, adalah pengelola dan penanggung jawab kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Wilayah Pasca Bencana. 3

Kedudukan BRR Aceh-Nias Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari : Dewan Pengarah; Dewan Pengawas; Badan Pelaksana. Sumber: Perppu 2/2005 (Bab III Pasal 7) Perpes 34/2005 (Bab I, Pasal 1) 4

Susunan Dewan Pengarah Dewan Pengarah beranggotakan 17 (tujuh belas) orang, terdiri atas: seorang Ketua merangkap anggota; seorang Sekretaris merangkap anggota; dan 15 (lima belas) anggota. Anggota Dewan Pengarah terdiri dari unsur-unsur: Pemerintah Pusat; Pemerintahan Daerah; Pemuka Agama/Ulama dan Pemuka Adat; Tokoh Masyarakat; dan Akademisi. Ketua, Sekretaris, dan Anggota Dewan Pengarah diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Presiden. Dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugas, Dewan Pengarah dapat membentuk Sekretariat. Sumber: Perppu 1/2005 (Bab IV Pasal 9, 10, 11) 5

Komposisi Keanggotaan Dewan Pengarah Anggota Dewan Pengarah dari Pemerintah Pusat berjumlah 6 orang: Menko Polhukam (Ketua merangkap anggota) Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas (Sekretaris merangkap anggota) Menko Perekonomian Menko Kesra Menteri Keuangan Menteri Pekerjaan Umum Anggota Dewan Pengarah dari Pemerintah Daerah berjumlah 3 orang: Ketua DPRD Provinsi NAD dan Kapolda Provinsi NAD Gubernur Provinsi Sumut Anggota Dewan Pengarah dari unsur pemuka agama/ulama dan pemuka adat berjumlah 3 orang Anggota Dewan Pengarah dari unsur tokoh masyarakat berjumlah 2 orang Anggota Dewan Pengarah dari unsur akademisi berjumlah 3 orang Sumber: Perpres 34/2005 (Pasal 3) 6

Tugas dan Wewenang Dewan Pengarah Dewan Pengarah bertugas memberikan arahan dalam perumusan, perencanaan, dan pelaksanaan proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Dewan Pengarah wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Pengarah berwenang: meminta penjelasan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana mengenai segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi; meminta masukan dan/atau bantuan instansi Pemerintah maupun pihak lain yang dipandang perlu; dan/atau melakukan kerja sama dengan para ahli atau konsultan sesuai kebutuhan. Sumber: Perppu 2/2005 (Pasal 11) 7

Sekretariat Dewan Pengarah Dalam rangka membantu kelancaran tugas, Dewan Pengarah dapat membentuk Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pengarah Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Pengarah ditetapkan lebih lanjut oleh Ketua Dewan Pengarah Sumber: Perpres 34/2005 (Pasal 5) 8

Tata Hubungan Kerja Dewan Pengarah Dewan Pengarah, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana berada di bawah serta bertanggung jawab langsung kepada Presiden Dewan Pengarah berwenang meminta penjelasan kepada Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana mengenai segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Pelaksana dapat berkonsultassi kepada Dewan Pengarah dan Dewan Pengawas sewaktu-waktu apabila diperlukan Laporan-laporan yang disampaikan oleh Dewan Pengarah, Dewan Pengawas, atau Badan Pelaksana kepada Presiden, ditembuskan kepada organ Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi lainnya Dewan Pengarah, Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana melaksanakan Rapat Koordinasi secara berkala 6 bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan Sumber: Perpres 34/2005 (Bab II Pasal 13) 9

Struktur Organisasi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dewan Pengarah Presiden Dewan Pengawas Penugasan Pelaporan Wakil Kepala Kepala BAPEL Pengawasan/ Pemeriksaan Perwakilan Nias Keuangan Sekretariat Komunikasi/ Hubungan Masyarakat Perwakilan Jakarta Program tingkat Desa Perencanaan & Monitoring Infrastruktur, Perumahan, Penataan Ruang Agama dan Sosial Budaya Pendidikan & Kesehatan Pengembangan Kelembagaan Pengembangan Ekonomi & Usaha 10

Beberapa Hal yang Perlu Dipersiapkan oleh Dewan Pengarah Konsolidasi Internal Dewan Pengarah, dengan memperjelas peran dan tanggung jawab dari masing-masing anggota dewan pengarah Dewan Pengarah perlu membentuk kelembagaan dan menetapkan tata kerja Sekretariat Dewan Pengarah Dewan Pengarah perlu menyusun suatu rencana dan agenda kerja, dikaitkan dengan rencana kerja yang disusun oleh Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Untuk itu, Dewan Pengarah perlu melakukan rapat koordinasi dalam waktu dekat dengan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana untuk penyusunan agenda dan rencana kerja mendesak khususnya untuk Tahun 2005 dan perencanaan tahun 2006 Dewan Pengarah perlu melakukan konsultasi dengan pihak terkait di tingkat Pusat dan Daerah serta dengan komunitas donor, dalam rangka memperoleh masukan dalam penyusunan dan pemantapan agenda dan rencana kerja Dewan Pengarah perlu melaporkan agenda kerjanya kepada Presiden dalam waktu dekat, untuk memperoleh arahan lebih lanjut Dewan Pengarah perlu menyiapkan rencana pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan rencana dan agenda kerja yang telah disepakati 11

Agenda yang perlu disepakati oleh Dewan Pengarah Perlu disepakati pertemuan secara berkala internal anggota Dewan Pengarah Perlu disepakati pertemuan koordinasi secara berkala dengan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana (6 bulan sekali atau bila diperlukan) Perlu disepakati pertemuan konsultasi secara berkala dengan pihak terkait lainnya (sepeti dengan DPR, kementerian/lembaga di Pusat, Pemda Kabupaten/Kota, komunitas donor, LSM, dunia usaha) Perlu disepakati jadual pelaporan berkala kepada Presiden (disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan rehabilitasi & rekonstruksi) Perlu disepakati mekanisme dan tata kerja antara anggota Dewan Pengarah dengan Sekretariat Dewan Pengarah, yang akan ditetapkan melalui Keputusan Ketua Dewan Pengarah Perlu disepakati rencana tindak lanjut secara mendesak program kegiatan Dewan Pengarah untuk mendapatkan dukungan pendanaan melalui APBN TA 2005 dan TA 2006 12