BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. Paparan Data dan Hasil Penelitian. Sulton2 bergerak dalam bidang perdagangan retail (eceran). Perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam memandang bahwa sumber daya alam yang tersedia cukup untuk seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan adalah kurangnya atau terbatasnya barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaan dan penyaluran dana zakat, infak, sedekah yang telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Penelitian yang dilakukan Umah dan Kristin,(2011) yang berjudul Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi secara konvensional dipahami sebagai prosedur rasional yang digunakan untuk

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB I PENDAHULUAN. itu bertugas untuk mengelola dana sebagaimana mestinya. Zakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera. Negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, maka hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang pemilihan judul

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

ZAKAT TERHADAP AKTIVA : KONSEPSI, APLIKASI, DAN PERLAKUAN AKUNTANSI (STUDI KASUS DI BMT AL-BAROKAH KABUPATEN BLORA) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat berupa shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. (Nurhayati, 2014)

Dr. Aset Ijarah 1,000,000,000

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi pengelola zakat

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

kewajiban zakat adalah urusan dengan Allah (vertical ),namun dalam menunaikan

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang akuntansi. Beberapa penelitian tentang zakat misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan namanya harta. Harta merupakan titipan dari Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang fitrah. Sedangkan universalitas Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima rukun Islam. Kewajiban mengeluarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi zakat, PSAK 109, Lembaga Amil Zakat dan rerangka pemikiran. Selain itu

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Zakat Pada Lembaga Amil Zakat

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zakat merupakan salah zatu dari rukun Islam, seornag mukmin

BAB IV PEMBAHASAN. Departemen Agama) setelah dikeluarkannya keputusan Kepala Kantor. tentang Susunan Pengurus Badan Amil Zakat, Infaq dan shadaqah.

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

IMPLEMENTASI PSAK NO. 109 PADA BADAN AMIL ZAKAT SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

PERHITUNGAN ZAKAT PERDAGANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PAJAK PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. warga non-muslim agar memeluk agama Islam. Hal ini diperlukan tujuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. seperti Sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data pertumbuhan terakhir yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB I PENDAHULUAN. Setelah berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI) timbul peluang. untuk mendirikan bank-bank lain yang memiliki prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, bank-bank saat ini banyak menawarkan bentuk jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. karenanya dan sebaliknya, Kedudukan ini setara dengan perintah shalat, Islam untuk menunda zakat dan mengerjakan shalat.

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN BUOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemilik harta dari sifat tama, syirik, kikir dan bakhil. Dikatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Secara umum Badan Lembaga Agama mempunyai tujuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. disebut didalam Al-Quran, salah satunya pada surah Al-Baqarah ayat 43 : yang rukuk. (QS. Al-Baqarah Ayat 43)

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk indonesia mencapai 252,20 juta jiwa (BPS: 2015). Dimana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan bagi setiap muslim yang mampu. Zakat adalah suatu tanda yang jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun menderita kekurangan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokoknya akan barang dan jasa. Oleh sebab itu pemanfaatan zakat saat ini menjadi perhatian dibeberapa kalangan, banyak studi dan riset yang menunjukkan bahwa instrumen zakat ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan. Dalam memaksimalkan zakat pemerintah membentuk Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang mengelola dana zakat, infaq dan shodaqoh yang dibentuk oleh masyarakat dan disahkan oleh pemerintah. Selain itu pemerintah juga menetapkan UU no 38 tahun 1999, telah memfasilitasi keinginan untuk mengoptimalkan zakat nasional, atributnya pun telah ada, berupa Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), maupun BSZ (Beban Setelah Zakat) bagi perusahaan dalam masalah zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Di sisi lain tidak sedikit Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) yang concern untuk menampung dana zakat, bahkan UU no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk

lembaga baitul maal, yakni menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, shodaqoh (ZIS), hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat, infaq, shodaqoh. Sesuai dengan perkembangan kegiatan ekonomi dan mata pencaharian masyarakat pribadi maupun badan (perusahaan), maka jenis-jenis harta yang dizakati juga mengalami perkembangan. Perusahaan sebagai suatu entitas juga tidak luput dari perhatian untuk dijadikan subjek zakat. Zakat perusahaan baru diputuskan pada awal tahun 2009. Menurut Riyanti 2007, dalam penelitiannya menyatakan bahwa potensi zakat perusahaan yang belum tergali, disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perkembangan zakat kekayaan ini, karena masih terdoktrin bahwa zakat hanya sebatas zakat fitrah dan zakat kekayaan pribadi. Wacana zakat perusahaan masih menjadi perdebatan dikalangan ulama Indonesia, mereka yang mempersempit lapangan sumber-sumber zakat, menyatakan tidak ada zakat pada perusahaan, dengan alasan karena tidak ada ketegasan dari Rasulullah. Menurut mereka, harta benda yang menjadi sumber zakat itu harus ada ketegasan dari Rasulullah SAW. Sedangkan mereka yang memperluas lapangan sumber zakat, memakai alasan keumuman nash tentang zakat. Pada saat ini hampir sebagaian besar perusahaan dikelola tidak secara individual, tetapi dikelola secara bersama-sama dalam sebuah lembaga dan organisasi dengan peran manajemen yang modern. Misalnya saja lembaga atau organisasi dalam bentuk PT, CV, atau koperasi. Para ahli ekonomi menyatakan

bahwa saat ini komoditas-komoditas yang dikelola perusahaan tidak terbatas hanya pada komoditas-komoditas tertentu yang bersifat konvensional dalam skala, wilayah dan level yang sempit. Bisnis yang dikelola telah meluas bahkan dalam bentuk ekspor-impor. Menurut Hafidhuddin (2002), perusahaan itu pada umumnya mencakup tiga hal yang besar. Pertama, perusahaan menghasilkan produk-produk tertentu. Jika dikaitkan kewajiban dengan zakat, maka produk yang dihasilkannya harus halal dan dimiliki oleh orang-orang yang beragama islam, atau jika pemilikannya bermacam-macam agamanya, maka berdasarkan kepemilikan saham dari yang beragama Islam. Kedua, perusahan yang bergerak di bidang jasa, seperti perusahaan dibidang akuntansi, dan lain sebagainya. Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keungan, seperti lembaga keungan, baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, dan lain sebagainya). Menurut Qardhawi (1991), perdagangan merupakan salah satu bentuk usaha yang legal. Jumlah kekayaan rakyat yang tidak sedikit jumlahnya dengan berbagai jenis dan macamnya, telah difungsikan dalam perdagangan dan perdagangan tersebut telah menjadi mata pencaharian yang memberikan hasil tidak sedikit, dan pedagang-pedagang itu ada yang telah memiliki kekayaan dan barang sampai seharga beribu-ribu dan berjuta-juta. Dan wajarlah pula apabila Islam mewajibkan dari kekayaan yang diinvestasikan dan diperoleh dari perdagangan itu agar dikeluarkan zakatnya setiap tahun sebagai zakat uang, dan tanda terima kasih kepada Allah SWT, membayar hak orang-orang yang berhak,

dan ikut berpartisipasi buat kemaslahatan umum demi agama dan negara yang merupakan kepentingan setiap jenis zakat. Adapun yang menjadi landasan hukum kewajiban zakat pada perusahaan adalah nash-nash yang bersifat umum, yang telah dijelaskan dalam Al-qur an surat Al-Baqarah ayat 267. Pada intinya Allah SWT memerintahkan umat muslim agar mengeluarkan zakat/menafkahkan dari sebagian hasil usahanya haruslah miliknya yang baik, yang disenanginya, bukan barang yang buruk yang dia sendiri tidak menyukainya baik berwujud makanan, buah-buahan atau barang-barang maupun binatang ternak dan sebagainya. Landasan yang berasal dari sunnah Nabi adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanadnya sendiri dari sumber Samra bin Junda, yang artinya mengatakan: Rasulullah saw. memerintahkan kami agar mengeluarkan sedekah dari segala yang kami maksudkan untuk dijual. (Qardhawi, 1991: 302) Berbicara tentang zakat perusahaan, maka akun yang menjadi perhatian sebuah laporan perubahan posisi keuangan adalah akun harta hingga kewajiban. Suatu organisasi bisnis dapat menciptakan realitas kehidupan organisasinya bukan hanya dari orientasi keuntungan saja, tetapi organisasi tersebut dapat berorientasi dari zakat. Sehingga dalam hal tersebut, setiap perusahaan atau entitas bisnis dalam menjalankan usahanya berorientasi meningkatkan profit (keuntungan) perusahaan agar nilai zakat yang dikeluarkan dapat meningkat pula. Dengan demikian pengukuran kinerja perusahaan tidak lagi diukur dengan laba bersih, melainkan dapat diukur dengan zakat. Disamping itu, secara otomatis peningkatan tersebut juga memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Perusahaan yang telah menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan aktivitasnya, maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk menunaikan kewajiban berzakat atas kekayaan yang dimilikinya. Karena kekayaan yang dimiliki perusahaan adalah amanah yang didalamnya terkandung hak bagi orang lain (mustahiq). Untuk menginformasikan tentang kewajiban mengeluarkan zakat Farhan (2013) menjelaskan bahwa perdagangan merupakan salah satu bentuk usaha yang legal, dan perusahaan adalah salah satu entitas atau badan yang melakukan kegiatan perdagangan, dimana dalam kegiatan trading tersebut akan menghasilkan laba atau keuntungan. Begitu juga dalam penelitian Emilia (2010), Nikmatuniayah (2012), Fauziyah (2011), Setiawan (2010), Hayati (2012) juga menjelaskan tentang kewajiban pengeluaran zakat. Maka wajar jika islam mewajibkan atas harta perusahaan dari hasil perdagangan tersebut dikeluarkan zakatnya. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada perusahaan dagang Toko Emas Sulton2. Perusahaan dagang Toko Emas Sulton2 ini telah menerapkan pembayaran zakat perusahaannya setiap satu tahun. Perhitungan zakat perusahaan yang dilakukan oleh Toko Emas Sulton2 berdasarkan konsep fiqih zakat, yaitu dengan menghitung semua nilai yang tertera pada emas yang diperjual belikan lalu dikalikan dengan kadar zakat 2,5%. Pada Toko Emas Sulton2 belum ada metode tetap yang digunakan dalam perhitungan zakat perusahaannya. Hal tersebut memungkinkan akan terjadinya kekeliruan dalam penilaian harta kekayaan yang dikenakan wajib zakat oleh perusahaan, karena kurangnya pemahaman konsep akuntansi dan fiqih zakat. Lain halnya dengan

penelitian yang dilakukan Emilia (2010), Riyanti (2007) menemukan bahwa perusahaan membayarkan zakatnya dengan tingkat nominal tetap dan tidak mendasarkan perhitungan zakatnya pada nisab dan perkembangan modal usaha, Farhan (2013) dalam perhitungan zakat perusahaan CV. Minakjinggo, perusahaan menghitung zakatnya dari 2,5% omzet dan aset yang dimiliki perusahaan. Zakat pada CV. Minakjinggo juga dibayarkan setiap bulannya. Nisab, haul, bebas hutang dan kepemilikan aset adalah beberapa syarat zakat yang tidak diperhatikan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut bagaimana konsep dan aplikasi zakat perusahaan atas kekayaan (current asset) yang dimiliki oleh Toko Emas Sulton2, metode perhitungan dan perlakuan akuntansi zakat pada perusahaan dagang emas Toko Emas Sulton2, dan bagaimana konsep perlakuan akuntansi terhadap aktiva atau aset perusahaan sebagai dasar metode perhitungan zakat perusahaa. Apabila diamati aset lancar perusahaan terkandung zakat manakala nilai dari aktiva-aktiva tersebut telah mencapai nishab dan cukup haul. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Konsepsi, Aplikasi, Dan Perlakuan Akuntansi Terhadap Zakat Aset Pada Perusahaan Dagang Toko Emas Sulton2 di Malang. Alasan penulis memilih ingin melakukan penelitian di perusahaan dagang tersebut, karena perusahaan telah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim untuk membayar zakat apabila objek zakat telah mencapai nisab dan haulnya, selain itu penulis ingin mengetahui apakah konsep, aplikasi, dan perlakuan akuntansi yang telah diterapkan pada toko emas telah sesuai dengan

konsep hukum zakat dan standar akuntansi yang telah ada. Dalam penelitian ini penulis berharap apabila pengaplikasian metode perhitungan telah sesuai dengan perlakuan akuntansi dan fiqih zakat, maka hal tersebut dapat mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik dengan menjadikan zakat sebagai salah satu elemen dalam penilaian kinerja perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana perbandingan konsep dengan aplikasi zakat aset pada Toko Emas Sulton2? 2) Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aset sebagai dasar metode perhitungan zakat perusahaan Toko Emas Sulton2? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui perbandingan konsep dengan aplikasi zakat aktiva pada Toko Emas Sulton2. 2) Untuk mengetahui perlakuan akuntansi terhadap aktiva sebagai dasar metode perhitungan zakat perusahaan Toko Emas Sulton2. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan diadakannya penelitian adalah sebagai berikut :

1) Bagi Perusahaan Memberikan sebuah saran bagi perusahaan yang bersangkutan untuk dapat menggunakan metode yang tepat dalam perhitungan zakat perusahaan dalam penerapan praktek akuntansi syari ah yang baik. 2) Bagi Masyarakat Memperkenalkan perkembangan zakat kekayaan suatu perusahaan dalam bentuk zakat perusahaan yang nantinya dikenakan terhadap harta kekayaan perusahaan tersebut yang dapat menambah potensi terkumpulnya dana zakat yang besar dengan tujuan mensejahterakan masyarakat. 3) Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi sebuah media untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam rangka memecahkan masalah secara ilmiah. 4) Bagi Fakultas Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta untuk mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan telah dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. 5) Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan masukan untuk membantu memberikan gambaran yang lebih

jelas bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian khususnya mengenai akuntansi syariah. 1.4 Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian ini masih daam paparan konsep dan aplikasi saja. Untuk pengaplikasian metode perhitungan zakat aset perusahaan masih membutuhkan beberapa tahapan peneitian. Selain itu masih ada beberapa akun aset yang belum dibahas dari sisi PSAK Toko Emas Sulton2.