BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II DASAR TEORI. yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perlu kita ketahui tentang perbedaan sistem dengan prosedur. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terus terjadi secara berulang-ulang dengan menyediakan barang kepada pelanggan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem berasal dari bahasa yunani system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT SARANA AGRO NUSANTARA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSEDUR PENERIMAAN KAS. Secara umum prosedur penerimaan kas dapat digambarkan sebagi berikut (lihat bagan Prosedur Penerimaan Kas).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN Definisi Sistem dan Prosedur Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan, baik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Prosedur Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama contohnya prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian-rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkahlangkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan prosesproses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Pengertian Prosedur menurut Para Ahli : Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. (Mulyadi, 2001:5) Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar: a. Menulis b. Menggandakan c. Menghitung d. Memberi kode e. Mendaftar f. Memilih (mensortasi) g. Memindah h. Membandingkan 8

9 Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. (Cole dalam Baridwan, 1990:3) prosedur adalah urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau departeme atau lebih untuk menangani transaksi secara seragam dari transaksi yang sama dan terjadi berulang-ulang. Pekerjaan klerikal terdiri dari kegiatan menulis, menggadakan menghitung, memberi kode, mendatar, memindah dan membandingkan yang di lakukan unuk mencatat indormasi dalam formulir,buku jurnal dan buku besar. (G.PA.A.Widanaputra, Herkulanus Bambang Suprasto, Dodik Aryanto, MM.Ratna Sari, 2009:1) Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur adalah urutan kegiatan klerikal, melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih. Kegiatan klerikal yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar. 2.1.1 KarakteristikProsedur Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, sebagai berikut: a. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana. b. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan yang ada dan tanggung jawab. c. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin. d. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

10 2.1.2 Manfaat Prosedur Suatu prosedur dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya : a Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan datang. b Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang perlunya saja. c Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana. d Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efesien dan efektif. e Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masingmasing. Prosedur merupakan suatu rangkaian kegiatan dan yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mendapatkan keseragaman dalam melakukan transaksi yang terjadi. Melalui prosedur data tersebut, dikumpulkan, dan disampaikan kepada yang memerlukan. Dengan demikian, prosedur akuntansi akan terlihat bekerja sebagai aliran hukum berikut distribusi dan pelaksana pekerjaan oleh masingmasing bagian yang terlibat. 2.2 Definisi Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.

11 Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barangbarang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank yang bebas diambil (giro dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku ajar Amerika yaitu uang kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank dan barang barang lain yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat dipakai di Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia. Pengertian Kas Menurut Para Ahli : Kas Menurut Mulyadi (2001:163) Kas adalah : Kas diartikan sebagai alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya. Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2008 : 83) Kas adalah : Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan kas adalah uang atau alat pertukaran yang digunakan sebagai alat pembayaran financial ataau alat pembayaran untuk suatu kebutuhan.

12 2.3 Definisi Penerimaan Kas Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan,yangberasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya. Menurut Mulyadi (2001:455) adalah : Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan jasa, berasal dari transaksi penjualan tunai maupun transaksi lain nya. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan sistem pengendalian intern penerimaan kas adalah suatu susunan yang didalamnya meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga penerimaan saldo dalam kas. 2.4 Definisi Prosedur Penerimaan Kas Prosedur penerimaan kas adalah merupakan prosedur-prosedur penerimaan kas dapat berasal dari berbagai macam sumber, diantaranya : Pelunasan Piutang, Piutang tunai tetapi ada juga sumber penerimaan yang jarang terjadi seperti : penjualan aktiva tetap. penerimaan kas bisa berbagai macam cara seperti : lewat pos, pembayaran langsungke kasir atau pelunasan ke Bank. Prosedur penerimaan uang atau melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transanksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu agar dapat memenuhi prinsip-prinsip internal control. Adanya prosedur penerimaan kas supaya tidak akan terjadi kecurangan atau kekeliruan dalam penerimaan kas. Prosedur penerimaan kas di dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak tercatat atapun tidak diterimanya kas menjadi lebih kecil kemungkinannya. Dalam merancang

13 prosedur penerimaan kas perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengawasan kas yang dapat digunakan sebagai pedoman, antara lain : 1. Setiap penerimaan kas harus segera dicatat. 2. Penerimaan kas harus disetor ke bank setiap hari. 3. Petugas penerima kas tidak merangkap sebagai pelaksana pembukuan penerimaan kas. 4. Fungsi penerimaan kas dan fungsi pengeluaran kas terpisah. 5. Laporan penerimaan kas dibuat secara periodik Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya berasal dari penjualan tunai dan dari penerimaan pembayaran piutang dari para debitur. Prosedur penerimaan kas yangditerapkan oleh suatu perusahaan sangat tergantung kepada besar kecilnya perusahaanserta struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Sebagai ilustrasi kami perlihatkan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai maupun dari penerimaan piutang. 2.5 Sumber - Sumber Penerimaan Kas Di dalam penerimaan kas perusahaan jasa Hotel ada bermacam-macam sumber penerimaan kas nya sebagai berikut : 1. Sumber Penerimaan Kas Penjualan Kamar Yaitu penerimaan kas yang berupa cash atau credit card yang penerimaan nya pada hari itu juga dan khusus penerimaan kas penjualan kamar 2. Sumber Penerimaan Kas Minuman dan Makanan Yaitu sumber penerimaan kas dari hasil penjualan outlet makanan dan minuman yang berupa cash atau credit card. 3. Sumber Penerimaan Kas Pengumpulan Piutang dari Agent Yaitu sumber penerimaan kas yang berasal dari penagihan-penagihan piutang dari travel agent maupun dari City ledger Perusahaan yang membuat contrak sales.

14 4. Sumber Penerimaan Kas Uang Muka Yaitu sumber penerimaan kas yang berupa uang cash atas reservasi pada penjualan, reseservasi kamar, meeting room dan lain-lain. 2.6 Elemen-Elemen yang Terdapat Dalam Penerimaan Kas Elemen-elemen yang terdapat dalam penerimaan kas perusahaan jasa berbeda dengan prosedur penerimaan kas perusahaan dagang dan manufaktur. Dalam perusahaan jasa, elemen-elemen pembentuk prosedur sistem penerimaan kas adalah sebagi berikut : 2.6.1 Bagian yang Terlibat Pada prosedur Penerimaan Kas Fungsi-fungsi yang terkait pada prosedur penerimaan kas pada sebuah hotel adalah sebagai berikut : 1 Penjualan Kamar a. Front Office Cashier, dimana bagian ini bisa di rangkap bagian front office yang bertugas menerima dan melaporkan setiap pembayaran tamu. b. Nigth Audit,bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu hari masing-masing outlet. c. Income Audit,bertanggung jawan untuk mencocokan kembali hasil penjualan kamar. d. General Cashier, bertanggung jawab penerimaan kas. 2 Penjualan Makanan a. Cashier Outlet mempunyai tanggung jawab penuh atas semua penerimaan outlet b. Night Audit, bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu hari. c. Income Audit, mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan makanan dan minuman dan mengkoreksi kembali pekerjaan night auditor.

15 d. General Cashier bertanggung jawab penuh atas semua penerimaan kas hasil penagihan penjualan makanan dan minuman. 3 Pengumpulan Piutang a. Account Reeceivable, bertugas menyiapkan tagihan dan penagihan atas reservasi melalui sales atau agent. b. Collector betugas untuk penagihan piutang c. General Cashier mempunyai tugas atas penerimaan kas. 4 Penerimaan Uang muka a. Front Office, meneriman tamu reservasi dan menerima uang pembayarn reservasi tamu. b. Nigth Audit,bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai kamar dalam satu hari masing-masing outlet. c. Income Audit,bertanggung jawan untuk mencocokan kembali hasil penjualan kamar. d. General Cashier, bertanggung jawab penerimaan kas 2.6.2 Dokumen yang di Gunakan Setiap ada transaksi yang terjadi tentunya harus di dokumentasikan ke formulir transaksi. Pengguaan dokumen ini adalah salah satu cara untuk membuat suatu bukti transaksi kemudian bisa di gunakan sebagai bukti audit adapun dokumen yang di gunakan sebagi berikut: 1. Faktur Penjualan Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. Informasi tersebut antara lain data pengguna jasa, jumlah harga, dan otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi. Faktur penjualan ini diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli ke fungsi kas dan sebagai

16 dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. 2. Bukti Penerimaan Kas Dokumen ini berisikan tentang jumlah kas yang diterima dari pengguna jasa. 3. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetor kas ke bank. Selanjutnya dari fungsi kas diserahkan kepada fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas. 2.6.3 Catatan yang di Gunakan Penerimaan Kas Catatan akuntansi yang digunakan di dalam prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Jurnal Penerimaan Kas Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjualan. 2. Jurnal Umum Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk atau tarif dasar jasa yang dijual. 2.6.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Penjualan Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pengguna jasa dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pengguna jasa melakukan pembayaran tarif jasa ke fungsi kas.

17 2. Prosedur Penerimaan Kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran tarif dari pengguna jasa dan memberikan tanda pembayaran kepada pengguna jasa. 3. Prosedur Pencatatan Penjualan Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. 4. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank Dalam prosedur ini fungsi kas melakukan penyetoran kas dari hasil penjualan ke bank secara penuh. 5. Prosedur Pencatatan ke Buku Dalam prosedur pencatatan ini fungsi akuntansi yaitu memposting jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar. 2.7 Definisi Pengendalian Intern Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. (Mulyadi, 2001:163) menurut definisi pengendalian intern diatas adalah sebagai berikut: a. Menjaga kekayaan organisasi. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. c. Mendorong efisiensi baik dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

18 Menurut tujuannya, pengendalian intern dibagi menjadi dua, yaitu: pengendalian intern akuntansi meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.