BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi. yang tersusun dalam suatu kurikulum pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

belajar yang diciptakan guru, yaitu sebagai subyek pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

: FARID YULIYADI A

BAB I PENDAHULUAN. yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA DENGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA CHART

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kelemahan-kelemahan yaitu: 1) Sebanyak 27 siswa (79,4%) kurang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi LUSI NOVIASARI A

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

PRATIYAN ISNAENI K

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran mempunyai makna dan. dengan guru yang mengajar (Usman dan Setyowati,1993 ).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah juga sangat penting karena kualitas kerja sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 2 SIMO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangatlah penting, sebab pendidikan dapat diartikan sebagai proses. budi pekerti yang luhur serta moral yang baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TTW

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional dengan. pembelajaran melainkan hanya mengaplikasikan pola yang sudah

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

(PTK pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mondokan Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak didiknya. Aktivitas kegiatan seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB 1 PENDAHULUAN. berpengetahuan tetapi minim keterampilan/kompetensi. pembelajaran berhasil sesuai yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunukasi antar manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesampingkan proses belajar. Pendidikan tidak semata-mata berusaha

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CHART

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan, dan dari tidak terampil menjadi terampil.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah wadah untuk mencerdaskan bangsa, mengembangkan masyarakat dengan berbagai dimensinya, mengembangkan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan serta sikap masyarakat. Pendidikan menempati posisi tersendiri dalam kancah kehidupan masyarakat secara keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari kondisi buruk saat ini menuju kondisi yang lebih baik di masa mendatang. Pemerintah Indonesia telah bertekad untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara Indonesia menikmati pendidikan yang bermutu, sebagai langkah utama meningkatkan taraf hidup warga negara. Usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional diantaranya dengan melakukan perubahan-perubahan pada berbagai komponen pendidikan. Perubahan komponen pada proses pembelajaran yang awalnya berpusat pada guru (teacher center), kini beralih dengan proses pembelajaran berpusat pada siswa (student center). Selanjutnya perubahan pada peningkatan profesionalitas guru sebagai komponen pelaksana dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada siswa menekankan tahap eksplorasi kemampuan siswa dalam menemukan, menggali serta menerapkan ilmu pengetahuan. Guru harus mampu membimbing siswa agar potensi yang 1

2 dimiliki siswa lebih terarah pada hal yang positif. Maka dari itu diperlukan guru yang profesional dan kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu mengelola kelas sehingga tercipta interaksi yang baik antara guru dengan siswa maupun sesama siswa dalam proses pembelajaran. Sukmadinata (2003) berpendapat bahwa interaksi yang baik didasari oleh kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan para siswanya, baik secara lisan, tertulis, menggunakan media pendidikan, maupun aktivitas-aktivitas kelompok. Interaksi yang dapat diciptakan guru akan memacu siswa mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Suasana kelas yang interaktif mengindikasikan keberhasilan guru dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar siswa. Semakin tinggi partisipasi siswa dalam proses pembelajaran maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman, pengusaan materi serta hasil belajar siswa. Sesungguhnya hasil belajar adalah hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga guru tidak boleh hanya mengutamakan hasil belajar dan mengesampingkan proses pembelajaran atau sebaliknya, karena keduanya saling berkaitan. Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini adalah belum semua guru memahami pentingnya proses pembelajaran. Guru lebih terfokus pada hasil akhir yang harus diperoleh siswa dan melupakan tujuan utama dari pendidikan. Kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi yang membuat siswa merasa jenuh.

3 Padahal siswa akan memahami dan mengingat lebih lama jika proses pembelajaran yang dilakukan memacu siswa untuk menggali pengetahuan. Permasalahan yang terjadi berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VII F SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2011/2012 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan belum efektif, interaksi antara guru dan siswa masih kurang. Hal ini disebabkan jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran diantaranya: 1. guru tidak dapat mengawasi siswa secara keseluruhan, 2. siswa yang duduk di belakang ramai sendiri karena merasa tidak diawasi, 3. konsentrasi siswa terhadap pelajaran kurang terfokus, dan 4. siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Permasalahan pada proses pembelajaran ini berpengaruh pada hasil belajar siswa yang belum maksimal, yakni 21 dari 45 siswa atau sekitar 47% belum tuntas KKM atau menunjukkan nilai di bawah 70. Biologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mengandung suatu bahan kajian yang mempelajari tentang makhluk hidup dan aspek kehidupannya, baik masa lampau ataupun masa sekarang dan akan terus berkembang. Disamping itu, biologi juga mempelajari tentang penerapan konsep-konsep biologi dalam mengembangkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Siswa menganggap biologi adalah ilmu yang rumit dan banyak hafalannya, maka diperlukan strategi khusus dalam membelajarkan biologi pada siswa. Pemilihan strategi pembelajaran menurut Uno (2007) harus

4 berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, harus disesuaikan juga dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi proses pembelajaran yang akan berlangsung. Pembelajaran biologi membutuhkan perhatian yang serius dari guru, yaitu bagaimana seorang guru harus dapat memberikan materi yang tepat sehingga siswa dapat menerima dengan mudah dan jelas serta mampu menerapkannya. Karena itu, guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Siswa akan belajar secara aktif jika rancangan pembelajaran yang disusun guru mengharuskan siswa, baik secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan belajar. Rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar secara aktif perlu didukung kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Fasilitas belajar yang dapat diberikan oleh guru diantaranya dengan strategi pembelajaran reading guide (panduan membaca) dengan media student worksheet (lembar kerja siswa) yang dapat memberikan stimulus agar siswa dapat belajar secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan hasil belajar yang memuaskan serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran reading guide adalah strategi yang memandu siswa untuk membaca panduan yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan, dengan waktu yang sudah ditentukan. Disisi lain

5 guru juga akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca oleh siswa setelah kegiatan membaca tersebut. Media student worksheet atau lebih dikenal dengan sebutan LKS (lembar kerja siswa) adalah lembaran-lembaran yang berisi pertanyaanpertanyaan, cara kerja suatu kegiatan hasil pengamatan atau tugas yang berhubungan dengan aktivitas belajar siswa. Media ini merangsang siswa untuk membaca atau melaksanakan sesuatu yang berhubungan dengan isi dari student worksheet yang telah dirancang oleh guru sesuai prosedur penyusunan student worksheet. Melalui strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet diharapkan siswa lebih konsentrasi dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar yang lebih memuaskan. Siswa akan merasa mempunyai tugas yang harus diselesaikan dan berperan aktif dalam menyelesaikannya namun tidak merasa terbebani dengan tugas karena siswa diperbolehkan membaca materi dari buku pegangan siswa. Waktu yang digunakan akan lebih efisisen karena materi yang disuguhkan pada siswa dapat dirancang oleh guru sesuai waktu yang tersedia. Tugas guru disini cukup menjadi fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa maka perlu diadakan suatu penelitian tindakan. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, oleh karena itu harus berkaitan dengan pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan yang seperti itu adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih peserta didik. PTK dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersamasama dengan peserta didik, atau peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2009). Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang penerapan strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VII F SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2011/2012. B. Pembatasan Masalah 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2011/ 2012. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet.

7 3. Parameter Penelitian Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar biologi dari aspek kognitif dan afektif. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah melalui strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII F SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2011/ 2012? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VII F SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun ajaran 2011/ 2012 melalui strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan pada tingkat teoritis kepada pembaca dan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi melalui strategi pembelajaran reading guide dengan media student worksheet.

8 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi : a. Sekolah Sebagai penentu kebijakan, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi. b. Guru 1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru atau calon guru untuk memilih strategi dalam mengajar biologi. 2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru biologi, sebagai salah satu altenatif pembelajaran. c. Siswa Bagi siswa terutama subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman secara langsung untuk belajar lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. d. Peneliti 1) Mengaplikasikan teori yang pernah diperoleh. 2) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.