BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau MTS (Madrasah Tsanawiyah). SMK

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin cepat menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB I PENDAHULUAN. dengan tantangan dan ancaman global yang semakin ketat. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Sedangkan Sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SMK Pasundan 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Bisnis dan Manajemen yang merupakan lembaga pendidikan yang terus berupaya menghasilkan lulusan yang berkualitas, terampil, profesional, dan berdisiplin tinggi yang nantinya dapat bersaing di dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa: Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja, mengembangkan sikap profesional serta menjadi siswa yang produktif dan kreatif. Sejalan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan yang berorientasi pada siswa, maka siswa harus difokuskan pada setiap kegiatan belajar agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni minat untuk belajar. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan

2 mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari. Namun, yang jadi permasalahannya adalah bagaimana mengupayakan agar guru dapat meningkatkan minat belajar siswa? Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung yaitu Bapak Dadan Suwardan S. Pd diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan minat belajar pada siswa kelas XI Program Administrasi Perkantoran khususnya pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan rendah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum optimal. Berdasarkan data yang ada, nilai UAS siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan jauh dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. 1 Data Nilai UAS Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 KELAS KKM NILAI RATA-RATA UAS XI AP 1 70 59,70 XI AP.2 70 66,74 XI AP 3 70 69,55 XI AP 4 70 60.68 Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung

3 Tabel 1.1 memberikan informasi nilai UAS siswa yang tidak memenuhi KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang telah ditentukan sehingga mengharuskan siswa mengikuti perbaikan atau remedial. Adapun jumlah siswa yang melakukan remedial pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan adalah sebagai berikut: Tabel 1. 2 Data Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 KELAS JUMLAH SISWA KKM JUMLAH SISWA YANG REMEDIAL XI AP 1 44 Siswa 70 26 Siswa XI AP 2 43 Siswa 70 18 Siswa XI AP 3 45 Siswa 70 16 Siswa XI AP 4 44 Siswa 70 24 Siswa TOTAL 176 Siswa 84 Siswa Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung Tabel 1.2 memberikan informasi mengenai jumlah siswa yang mengikuti remedial, hampir setengahnya dari jumlah siswa perkelas. Hal ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Megelola Sistem Kearsipan belum optimal. Perlu diketahui bahwa tingkat pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam mencerna bahan pengajaran berbeda. Jika hal tersebut

4 dibiarkan maka dalam Ujian Nasional nanti para siswa tidak akan lulus. Karena itu harus ada suatu perubahan agar minat belajar para siswa meningkat. Berdasarkan data dan hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung rendah. Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa: Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat). Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, seperti terbatasnya jumlah media pembelajaran yang tersedia dan adanya gangguan-gangguan teknis pada saat akan menggunakan media pembelajaran, hal tersebut yang menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk meningkatkan minat belajar sehingga keinginan untuk maju dalam kegiatan belajar tidak terpenuhi karena tidak didukung oleh faktor-faktor pendukungnya. Oleh karena itu kegiatan belajar dengan menggunakan media pembelajaran sebagai alat perantara penyampaian materi muncul dan berkembang berdasarkan permasalahan yang ada sebagai alat untuk mengurangi kejenuhan

5 dalam belajar dan lebih mengkomunikatifkan penyampaian materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan minat siswa agar hasil belajar maksimal. Fenomena rendahnya minat belajar siswa harus segera dapat diatasi karena berdampak pada pencapaian tujuan sekolah. Minat belajar siswa dapat menentukan keberlangsungan kegiatan pendidikan suatu sekolah. Minat belajar siswa yang tinggi dapat memberikan keuntungan bagi sekolah, karena dengan minat belajar siswa yang tinggi maka hasil belajarnya akan naik sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah agar dapat memotivasi siswa serta lebih menarik perhatian siswa. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Krapp (dalam Suhartini, 2002:23) mengkategorikan minat menjadi tiga, yaitu minat personal, minat situasional, minat psikologikal. Dalam minat situasional, minat yang tidak stabil dan relatif berganti-ganti tergantung dari faktor rangsangan dari luar dirinya, seperti suasana kelas, cara mengajar guru dan dorongan keluarga. Peningkatan minat belajar siswa merupakan salah satu langkah yang ditempuh sekolah dengan mengembangkan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Lingkungan sekolah dan dukungan sekolah yang baik akan meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa yang optimal akan mewujudkan pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik dan mudah. Fenomena yang telah dijelaskan di atas, memberi peluang bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat

6 belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada SMK Pasundan 1 Bandung, yaitu rendahnya minat belajar siswa. Muhibbin Syah (2010:129) berpendapat bahwa rendahnya minat dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal, psikologi individu seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal, seperti sesuai saat individu tumbuh dan berkembang seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penggunaan Media Pembelajaran diduga menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa di SMK Pasundan 1 Bandung. Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya minat belajar siswa, yaitu menggunakan pendekatan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne (dalam M. Surya, 2004:40) mengatakan bahwa: Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemrosesan informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal ialah (1) keadaan di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran, dan (2) proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kondisi eksternal ialah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran. 1.2 Indentifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Indentifikasi Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah minat belajar siswa di SMK Pasundan 1 Bandung, khususnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Minat belajar yang baik dapat meningkatkan

7 kualitas belajar siswa sehingga akan terciptanya hasil belajar siswa yang optimal, lulusan yang cerdas, produktif, berdaya saing tinggi, dan siap kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal, psikologi individu seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal, seperti saat individu tumbuh dan berkembang seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Untuk meningkatkan minat belajar siswa diperlukan terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga tercipta suasana yang kondusif. Salah satu sarana dan prasarana belajar adalah tersedianya media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan kreatifitas dan inovasi pendidik dalam mendesain pembelajaran yang komunikatif dan interaktif. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah sebagai berikut: penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung belum dilaksanakan secara optimal, dan hal ini menyebabkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera diatasi mengingat bila tidak, hasil belajar siswa tidak akan optimal dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai.

8 1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan gambaran permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang masalah ini, maka pada penelitian ini diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung? 2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung? 3. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, serta memperoleh data untuk memecahkan masalah dari pelaksanaan konsep media pembelajaran yang berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsiapn di SMK Pasundan 1 Bandung. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal berikut:

9 1. Pelaksanaan konsep penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung. 2. Pelaksanaan konsep minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung. 3. Pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Apabila tujuan-tujuan peneliti dapat tercapai, maka peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang tertarik pada pembahasan yang dibahas. Adapun manfaat teoritis dan manfaat praktis dijabarkan sebagai berikut: 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bidang media pembelajaran. Khususnya tentang media pembelajaran, serta pengaruhnya terhadap minat belajar siswa. 2. Sebagai dasar dan acuan bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama. 1.4.2 Kegunaan Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna: 1. Bagi siswa dapat menumbuhkan minat belajar yang positif terhadap mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan dan meningkatkan hasil belajar yang baik.

10 2. Bagi guru sebagai masukan untuk dapat menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat membangkitkan minat belajar pada siswa. 3. Bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik agar menyediakan media yang tepat dalam setiap mata pelajaran khususnya mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan.