dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas. maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan di Indonesia yang tercantum dalam UU Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia yang antara lain berupa: (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pendidikan di Indonesia selain dilakukan di lembagalembaga

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wadah dimana terdapat sebuah kegiatan positif untuk membangun pribadi yang baik dalam manusia itu sendiri maupun pribadi yang dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat. Pendidikan harus mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar menyiapkan peserta didik pada era yang semakin maju dan semakin ketatnya persaingan dalam dunia pendidikan. Sesuai dengan UU No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan pendidikan dapat tercapai khususnya pada tingkat satuan sekolah dasar berbondong-bondong untuk melenggarakan program sekolah yang dapat memajukan pendidikan dan meningkatkan prestasi peserta didiknya. Dalam berita dalam Kemenag Kabupaten Lebong menyebutkan bahwa dengan lingkungan yang bersih, rapi, dan rindang dapat menciptakan rasa nyaman 1

sehingga dengan kondisi itu dapat menjadikan siswa memiliki budaya bersih di rumah maupun dilingkungannya. Hal tersebut sesuai dengan harapan masyarakat sekarang ini yang menginginkan pendidikan yang terbaik untuk putra putri mereka. Mereka lebih menginginkan menyekolahkan putra putri mereka di sekolah yang memiliki prestasi yang baik. Sejalan dengan hal tersebut Halder (2012:1) menyebutkkan bahwa pendidikan lingkungan yang menjadi kunci untuk memecahkan masalah lingkungan dan kunci menjaga keberlanjutan global. Selain tenaga pendidik yang memadai sarana dan prasarana yang layak dilihat pula pada lingkungan belajar siswa yang terbebas dari polusi udara, bersih, nyaman dan sejuk. Dari itulah akan terwujud kegiatan belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan. Lingkungan hidup perlu diperhatikan agar hal tersebut dapat tercapai. Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa: Lingkunan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Perilaku manusia sangat mempengaruhi alam sekitar terutama pada era globalisasi ini. Pemanasan global yang terjadi sekarang ini perlu adanya peran serta manusia agar terciptanya lingkungan yang sehat 2

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa: Manusia menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan,sekaligus memiliki peran dan tanggung jawab besar untuki memberdayakan kekayaan lingkungan guna kelangsungan hidup ekosistem. Kenyataan yang terjadi adalah manusia cenderung mengeksploitasi kekayaan alam untuk pemenuhan kebutuhan mereka tanpa memperhatikan kelangsungan hidup alam sekitar. Perilaku ini cenderung menimbulkan kerusakan alam. Untuk itu perlu adanya kesadaran diri untuk melestarikan kekayaan alam dalam upaya untuk mendapatkan kehidupan dalam kaitannya dengan pendidikan yang layak dan nyaman. Pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata menjelaskan bahwa: adiwiyata adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Melalui program ini diharapkan sekolah dapat menciptakan warga sekolah, khusunya peserta didik 3

yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendung dan mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkarakter dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Program adiwiyata diharapkan mampu menumbuhkan semangat belajar siswa dengan belajar pada lingkungan sekitar dan terwujudnya karakter siswa melalui kegiatan pelestarian lingkungan. Program Adiwiyata telah mengajarkan para siswa untuk menjaga lingkungan hidup melalui pendidikan yang menyelipkan materi di dalam pelajaran yang secara tidak langsung mengandung unsur pancasila dan menghijaukan nilai lingkungan hidup. Sehingga dalam konteks responsibilitas dapat di katakan baik (Wahyuningtyas: 2013). Sebuah program harus ditindak lanjuti dengan sebuah evaluasi. Karena dalam melakukan sebuah evaluasi dapat diketahui bagaimana keberlangsungan program, kendala yang terdapat dalam program, dan mendapatkan masukan tentang keberlanjutan program. Hal ini sejalan dengan pendapat Widoyoko (2011) bahwa tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh sebuah informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/ hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. 4

Banyak evaluasi tentang adiwiyata yang dilakukan oleh peneliti yang berminat pada bidang adiwiyata. Tetapi pada Sekolah Dasar Negeri 2 Tegowanu Wetan belum dilakukan evaluasi program adiwiyata untuk menindak lanjuti program tersebut. SDN 2 Tegowanu Wetan merupakan sekolah yang mendapatkan penghargaan sebagasi Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (ADIWIYATA) oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dengan Nomor SK 660.1/ BLH.I/ 2181. Dari prestasi yang dimiliki oleh sekolah tersebut hendaknya perlu adanya evaluasi untuk menindak lanjuti keberlanjutan program. Evaluasi program yang dilakukan menggunakan pendekatan CIPP. CIPP merupakan singkatan dari, context evaluation: evaluasi terhadap konteks, input evaluation: evaluasi terhadap masukan, process evaluation: evaluasi terhadap proses, dan product evaluation: evaluasi terhadap hasil. Dari keempat singkatan tersebutlah yang menjadi dasar evaluasi yang di laksanakan karena dengan dasar tersebut peneliti dapat mengambil data dari konteks program sampai produk yang dihasilkan dari program. Dalam menjalankan program adiwiyata, sekolah ini masih terdapat kekurangan yaitu kurangnya partisipasi masyarakat. Padahal peran masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini dapat berjalan dengan maksimal. Dari kekurangan tersebut tidak didapatkan hubungan timbal balik antara sekolah dan masyarakat. Dari evaluasi tersebut diharap dapat membantu sekolah dalam keberlanjutan program 5

adiwiyata khususnya dalam meningkatkan peran serta masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana evaluasi program adiwiyata SDN 2 Tegowanu Wetan melalui model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product)? 2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam program adiwiyata di SDN 2 Tegowanu Wetan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengevaluasi program adiwiyata SDN 2 Tegowanu Wetan melalui model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) 2. Untuk memberikan masukan pada partisipasi masyarakat dalam program adiwiyata di SDN 2 Tegowanu Wetan. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan teori-teori selanjutnya yang berkaitan dengan program adiwiyata dan bahan pertimbangan pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan program adiwiyata. 6

1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi kepada pihak-pihak berikut: 1.4.2.1 Guru Pelaksanaan evaluasi adiwiyata dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat diharapkan dapat membantu guru dalam memecahkan masalah yang terjadi di antara pihak sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan program adiwiyata sehingga guru dapat meningkatkan kerja kerasnya dalam keberhasilan program adiwiyata. 1.4.2.2 Kepala Sekolah Diharapkan dengan adanya evaluasi program adiwiyata dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat ini dapat menjadi masukan bagi kepala sekolah yang sekiranya dapat membantu kelancaran program. Sehingga terjadi kerja sama antara kepala sekolah dan guru untuk mengupayakan agar masyarakat ikut berperan aktif dalam pelaksanaan program adiwiyata. 1.4.2.3 Siswa Dengan adanya evaluasi program adiwiyata dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat ini diharapkan agar para siswa aktif berperan dalam kegiatan akademik maupun non akademik. Hasil dari peran aktif siswa dapat dilihat oleh masyarakat sehingga dapat memunculkan ketertarikan dari masyarakat untuk mendukung pelaksanaan program adiwiyata. 7

1.4.2.4 Masyarakat Evaluasi program adiwiyata dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta dalam mendukung pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. sehingga dapat terjadi hubungan timbal balik antara pihak sekolah dengan masyarakat. 8