LAPORAN DEMPLOT PEMUPUKAN ORGANIK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

HASIL PERCOBAAN. C N C/N P K Ca Mg ph Cu Zn Mn (%) (%) ppm Kompos 9,5 0,5 18,3 0,5 0,8 0,6 0,2 7,2 41,9 92,4 921,8 Kompos diperkaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Pupuk Organik Cair AGRITECH

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahan-bahan organik yang dibuat menjadi pupuk cair memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

Modul Praktikum Kesuburan Tanah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Caisin merupakan tanaman dengan iklim sub-tropis, namun mampu

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. yang baik yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

2015 KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN BIONUTRIEN S267 TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA SAWIT TM-03

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

PENYERAPAN UNSUR HARA OLEH AKAR DAN DAUN

Transkripsi:

LAPORAN DEMPLOT PEMUPUKAN ORGANIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PALA Proyek Demplot inii Dibiayai oleh MERCYCORPS MALUKU Dengan Konsultan Pelaksana: Dr. Ir. I. Marzuki, M.Si Mei 2015

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i I. PENDAHULUAN Latar belakang... 1 Tujuan... 1 Manfaat... 1 II. METODE PELAKSANAAN Desain Demplot... 2 Variabel Pengamata... 2 III. HASIL PENGAMATAN Pembungaan... 3 Pembuahan... 3 Hasil Produksi (Proyeksi... 3 IV. PEMBAHASAN... 4 V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan... 5 Rekomendasi... 5 LAMPIRAN... 6

KATA PENGANTAR Pemupukan pada tanaman pala adalah praktik budidaya yang tidak lazim bagi petani di Maluku. Kemampuan alam dalam menyuburkan tanah pertanian akan menurun dan akan mencapai batas terendah manakala setiap tahun nutrisi tanah yang terangkut melalui hasil panen tidak dikembalikan ke tanah melalui pemupukan. Sudah saatnya petani mempraktikkan pertanian organik dengan menambahkan unsur-unsur organik ke dalam tanah atau langsung ke tanaman jika menginginkan kenaikan produktivitas hasil. MercyCorps Indonesia di Maluku melihat pemupukan organik pada pertanaman pala ini sebagai sebuah terobosan meskipun tidak mudah diterima oleh sebagian besar petani. Potensi produksi pala secara maksimal hanya dapat dicapai jika tersedia nutrisi yang cukup untuk menghasilkan panen. Dengan sebuah eksperimen sederhana, petani pala di Desa Liliboi, Ureng, dan Tamilouw diajak untuk bertindak bagaimana meningkatkan produksi tanpa merusak/mencemari lingkungan pertanaman. Dalam hal ini konsep pertanian organik mulai diterapkan di kebun-kebun petani pala, dengan harapan terjadi perubahan yang dapat memberikan produktivitas--hasil produksi yang lebih baik.

1 I. PENDAHULUAN Latar belakang Produktivitas hasil pala di Maluku saat ini tidak lebih dari 300 kg/ha. Hasil yang rendah ini terutama disebabkan oleh faktor: (a) kesuburan tanah yang menurun, (b) praktik bertani yang tradisional, dan (c) kerusakan tanaman oleh hama dan penyakit. Faktor kesuburan tanah yang menurun terjadi karena setiap panen mengangkut nutrisi tanah yang cukup banyak tanpa ada pengembalian ke dalam tanah secara sepadan. Ratusan tahun praktik bertani tanpa pupuk telah diterapkan dalam usaha budidaya tanaman pala di Maluku. Dengan praktik seperti ini maka nutrisi di dalam tanah dikuras setiap tahun oleh panen. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan produksi maka input berupa pupuk harus ditambahkan ke tanah atau langsung ke tanaman. Pemupukan dengan pupuk kimia (seperti urea, TSP, dan KCL) yang dilakukan berulang-ulang cenderung merusak kualitas tanah. Kesadaran petani akan pentingnya keselamatan lingkungan pertumbuhan tanaman dari efek buruk pupuk kimia mendorong munculnya alternatif menggunakan pupuk organik. Pupuk organik diproduksi dari bahan-bahan organik baik dari sisa-sisa tanaman maupun kotoran/hewan. Formulasi pupuk organik padat seperti kompos, dan formulasi cair yang diberikan dalam bentuk semprotan saat ini menjadi pilihan penting untuk mengembalikan produktivitas hasil tanaman. Pengayaan tanah dengan kompos atau bahan organik lainnya selain memperbaiki kesuburan fisik tanah namun juga meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air sebagai persediaan tanaman. Tanah yang subur secara fisik (gembur) mendorong perkembangannya mikroba tanah berguna (kesuburan biologis). Pemupukan dengan penyemroptan (foliar spray) hanya berlaku bagi nutrisi yang larut dalam air dan dapat diserap tanaman melalui epidermis daun. Meskipun metode pemupukan ini tidak lazim dipraktikkan pada pertanaman pala, namun melihat kondisi kesuburan tanah yang menurun dan perlunya secara cepat memulihkan produktivitas maka ini memiliki potensi memperbaiki produksi jika diterapkan secara benar. Tujuan Demplot pemupukan pala ini bertujuan untuk: (a) meningkatkan produktivitas pala dengan pemberian pupuk organik cair; dan (b) menemukan jenis pupuk organik cair yang secara efektif dapat meningkatkan produksi pala secara signifikan, dan dapat diadopsi pemakaiannya oleh petani. Manfaat Demplot pemupukan bermanfaat memperkenalkan kepada petani pentingnya menjaga kesuburan tanah untuk produktivitas tanaman dengan mensuplai kebutuhan nutrisi tanaman secara berkala.

2 II. METODE PELAKSANAAN Desain Demplot Demplot pemupukan organik pada tanaman pala dilaksanakan sejak Desember 2014 sampai awal Mei 2015. Lokasi demplot berada di tiga lokasi: Desa Liliboi, Desa Ureng, dan Desa Tamilouw. Demplot di Tamilouw mengambil dua sublokasi, yaitu di Dusun Sihulo dan Dusun Namaulun. Setiap lokasi demplot melibatkan 16 pohon pala jenis Banda yang berumur lebih dari 15 tahun, milik petani setempat. Sebanyak 64 pohon diberi tanda untuk demplot. Dalam demplot ini digunakan tiga jenis pupuk organik cair, yaitu Supermes, Biotrack Plus, dan Green Tonic. Pemberian pupuk cair dilakukan dengan cara menyemprotkan pada kanopi pohon. Dua minggu sebelum penyemprotan, setiap pohon diberi 5 kilogram pupuk kompos dengan cara membenamkan ke dalam tanah melingkar di sekitar batang. Pemberian pupuk kompos berfungsi sebagai pupuk dasar untuk jangka 6 12 bulan ke depan. Pupuk Organik Cair Dosis Volume Penyemprotan Frekuensi Pemberian Supermes 20 ml/l air 5 L/pohon 8 minggu Biotrack Plus 10 ml/l air 5 L/pohon 8 minggu Green Tonic 6 ml/l air 5 L/pohon 8 minggu Berikut adalah tata-letak pohon pala dilapangan dan perlakuan penyemprotannya: No. Pohon Lokasi Demplot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Desa Liliboi Desa Ureng Desa Tamilouw Dusun Sihulo Dusun Namaulun Pohon pala yg tidak disemprot pupuk cair Pohon pala yg disemprot Supermes Pohon pala yg disemprot Biotrack Plus Pohon pala yg disemprot Green Tonic Variabel Pengamatan Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap tanaman pala dilihat pada variabel respons, yaitu: (a) Pembungaan; (b) Pembuahan; dan (c) Hasil Produksi (proyeksi).

3 III. HASIL PENGAMATAN 1. Pembungaan Respons pembungaan menggambarkan stimulasi pohon-pohon pala untuk berbunga sebagai akibat pemberian/penyemprotan pupuk organik cair. Pembungaan diukur dari persentase bunga baru yang muncul setelah enam minggu penyemprotan. Pupuk Organik Bunga baru yang muncul (%) Liliboi Sihulo Namaulun Rata-rata Supermes 22 26 28 25 Biotrack Plus 34 34 38 35 Green Tonic 12 22 20 18 Tanpa Pupuk Organik 8 8 9 8 2. Pembuahan Pembuahan awal pada tanaman pala demplot dapat dilihat delapan sampai sepuluh minggu setelah penyemprotan meskipun masih sangat terbatas hasilnya. Bakal buah yang masih berukuran kecil (panjang kurang dari 0,3 cm) menjadi indikasi terjadinya transformasi bunga menjadi bakal buah yang berkembang. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa secara rata-rata 80 persen bunga betina dapat bertahan dan tumbuh menjadi buah. Untuk mencapai ukuran buah sempurna dengan bobot 70 gram sedikitnya memerlukan delapan sampai sembilan bulan sejak bunga dibuahi. Penyemprotan Pupuk Organik Rata-rata Potensi Tambahan Buah (%) Supermes 20 Biotrack Plus 28 Green Tonic 14,4 Tanpa Pupuk Organik Cair 6,4 3. Hasil Produksi (Proyeksi) Mengacu pada hasil rata-rata bahwa 1 buah pala menghasilkan 1 biji dengan bobot kering sekitar 3-5 gram, sehingga pada lahan seluas 1 ha (100 pohon produktif) setiap tahunnya dapat diperoleh panen sebanyak 600 kg biji kering. Bobot ini setara dengan produksi 200.000 buah per ha per tahun. Mengacu pada kalkulasi ini dan dengan memperhatikan data pembuahan dengan pemupukan maka sesungguhnya petani dapat menghasilkan tambahan

4 produksi. Dengan demikian, jika input pemupukan dimasukkan ke dalam sistem bertani pala maka dapat diproyeksikan hasil panen seperti pada tabel berikut. Penyemprotan Pupuk Organik Supermes Biotrack Plus Green Tonic Tanpa Pupuk Organik Cair Proyeksi Hasil (ton/ha) 600 kg + 120 kg (potensi 720 kg) 600 kg + 168 kg (potensi 768 kg) 600 kg + 86 kg (potensi 686 kg) 600 kg + 38 kg (potensi 638 kg) IV. PEMBAHASAN Pupuk organik cair adalah nutrisi tanaman yang diformulasi sedemikian rupa sehingga mudah diserap melalui stomata daun. Tambahan surfaktan ke dalam pupuk cair akan menambah efektivitas penyerapan zat-zat nutrisi oleh kanopi tanaman pala. Bunga baru yang muncul setelah beberapa minggu pemberian pupuk organik cair adalah akibat dari stimulasi pembentukan bakal (primordia) bunga yang sebelumnya telah terbentuk pada jaringan reproduktif, yang terdapat pada ketiak ranting-ranting daun. Jumlah bakal bunga betina biasanya 2-3 per malai, meskipun kadang-kadang dijumpai ada yang sampai 4 bunga. Secara alami lebih dari 80% bunga pala akan berkembang menjadi buah setelah berhasil diserbuki dan dibuahi oleh polen bunga jantan. Pupuk organik cair Biotrack Plus tampaknya lebih mampu memstimulasi keluarnya primordia bunga yang lebih banyak (35 persen) dari dua jenis pupuk lainnya. Bunga sebanyak ini akan berubah menjadi bakal buah dengan tingkat keberhasilan paling sedikit 80 persen. Stimulasi pembuahan oleh pupuk Biotrack Plus diproyeksikan dapat meningkatkan produksi pala hingga sekitar 768 kg per ha. Hasil ini sesungguhnya masih di bawah kisaran potensi produksi pala yang mampu dicapai hingga 3 ton per ha. Kenaikan hasil panen dari pemupukan pada setiap panen hingga 168 kg per ha akan memberikan nilai tambah sebesar Rp 16,8 juta bagi pertani. Setidaknya dengan pupuk kompos saja, tanpa pupuk organik cair petani dapat memperoleh tambahan penghasilan Rp 3,8 juta. (dengan asumsi harga jual pala kering, Rp 100.000 per kg). Komposisi nutrisi yang berbeda pada setiap formulasi/jenis pupuk cair menentukan efektivitasnya. Juga ditentukan oleh seberapa banyak nutrisi terserap masuk ke tanaman melalui daun. Untuk meningkatkan efektivitas pupuk cair, waktu penyemprotan sangat berpengaruh. Suhu udara yang cukup rendah dan kelembapan udara yang relatif tinggi di waktu pagi hari akan mendorong penyerapan nutrisi yang tinggi oleh daun. Sebaliknya dengan penyemprotan di waktu siang hari akan berakibat mengakibatkan sebagian nutrisi ikut

5 menguap akibat dan bahkan terakumulasi pada permukaan kanopi yang dapat menyebabkan daun-daun mengering (terbakar oleh zat kimia). Pemberian pupuk dengan semprotan harus lebih sering dilakukan karena kadar nutrisi dalam cairan pupuk diformulasi pada konsentrasi yang relatif rendah untuk mencegah daun mengering/terbakar secara kimia. V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan (a) Penyemprotan pupuk organik cair beberapa kali sebelum pembungaan terbentuk dapat menstimulasi lebih banyak bunga menjadi buah; (b) Pupuk cair Biotrack Plus berpotensi meningkatkan produksi buah hingga 28 persen pada tanaman pala produktif yang telah berumur lebih dari 15 tahun dengan nilai tambah tidak kurang dari Rp 16 juta per ha. (c) Pemupukan dasar pada kebun pala dengan pupuk organik kompos, secara budidaya menguntungkan tanaman dari segi pertumbuhan vegetatif maupun perkembangan reproduktif. Rekomendasi Untuk meningkatkan produktivitas pala petani, kombinasi penggunaan pupuk organik kompos yang diberikan melalui tanah, dan pupuk organik cair melalui penyemprotan kanopi pohon sudah waktunya diterapkan agar produksi dapat dipulihkan. Dalam pemupukan harus tetap memperhatikan dosis dan waktu aplikasi sesuai dengan anjuran ahlinya. Untuk tahap awal, pupuk Biotrack Plus pada dosis 5 10 ml per liter air dengan volume semprot 5 liter per pohon dapat direkomendasikan untuk diberikan sebanyak 8 kali dengan interval pemberian setiap minggu. Pupuk kompos hendaknya diberikan setiap tahun sebanyak dua kali, yaitu 5 10 kg per pohon di awal musim hujan, dan 5 10 kg lainnya di akhir musim hujan.

6 LAMPIRAN 1. Dokumentasi kegiatan demplot di lapangan Tanaman Pala Demplot di Liliboi Bapak Manap dan Tanaman Pala Demplotnya di Tamilouw, Maluku Tengah Penyemprotan pupuk organik cair pada kebun pala di Tamilouw Penyemprotan pupuk organik cair oleh Bapak Demi, petani di Liliboi, Maluku Tengah 2. Sumber daya yang terlibat Teknisi Lapangan Petani yang terlibat Lokasi Demplot Dessy A. Marasabessy Demi Tulaseket Liliboi (HP: 081343396414) (HP: 085343252772) Abdul Latif Kelihu (HP: 081247004655) Manap Nusalelu (HP:082198227026) Jailani Samalo (HP: 082198430176) Tamilouw, Dusun Sihulo Tamilouw, Dusun Namaulun

7 3. Komposisi nutrisi pupuk organik cair yang digunakan SUPERMES Komposisi: C organic = 11,86% N = 3% P2O5 = 3,79% K2O = 3,59% CU = 0,09% Fe = 0,07% B = 0,06% mg = 0,09% mn = 0,08% Zn = 0,08% BIOTRACK PLUS BIOTRACK PLUS adalah pupuk hayati cair yang diperkaya hormon perangsang tumbuh, karena banyak mengandung mikroba bacillus sp. sebagai penghasil imunomodulator (berperan dalam proses imunisasi) dan berguna juga untuk memeperbaiki sruktur tanah, sehingga bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. Komposisi : Jenis Mikroba Satuan Jumlah Populasi Bacillus sp. Azospirillum sp. Lactobacillus sp. Bakteri Pelarut P Total bakteri Hormon Perangsang Tumbuh Auksin ( IAA) Sitokinin Giberelin (GA3) ph 4,2 Cfu/g Cfu/g Cfu/g Cfu/g Cfu/g 5,5 x 10 8 3,5 x 103 2,4 x 104 6,6 x 108 1,2 x 109 Manfaat : Memperbaiki struktur tanah dengan cara menambah secara signifikan jumlah populasi mikroba penambat N, pelarut P, K dan unsur hara lainnya, sehingga kesuburan tanah akan cepat kembali secara alami.

8 Mengandung banyak mikroba Bacillus sp. sebagai penghasil imunomodulator (berperan dalam proses imunisasi) sehingga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit. Mengandung mikroba-mikroba bermanfaat seperti Azospirillum sp., Lactobacillus sp., dan Bakteri Pelarut P, serta hormon perangsang tumbuh tanaman Auksin, Sitokinin dan Giberelin. Merangsang perkembangan dan pertumbuhan akar sehingga membantu penyerapan unsur hara makro dan mikro oleh tanaman. Mengurangi penggunaan pupuk kimia. Meningkatkan hasil panen. Fungsi Bakteri: No Nama Bakteri 1 Azospirillum sp 2 bacillus sp 3 lactobacillus sp Manfaat 1. Menambat Nitrogen 2. Menghasilkan hormon pertumbuhan Asam Indol Asetat (auksin), sitokinin, dan giberellin 3. Menyebabkan percabangan akar lebih berperan dalam penyerapan hara jika berasosiasi di daerah perakaran 1. Mampu bertindak sbg imunomodulator 2. Menghasilkan zat antibiotik 3. Genus Bacillus mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melarutkan fosfat dan kalium. 4. Memfiksasi nitrogen 5. Menghasilkan hormon auksin 1. Menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan 2. Meningkatkan percepatan perombakan bahan organik 3. Menghancurkan bahan organik (lignin dan selulosa) 4. Menekan pertumbuhan fusarium 4 bakteri pelarut fostat 1. Melarutkan fosfat GREEN TONIC Green Tonic adalah pupuk cair yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Unsur hara makro yang terkandung dalam pupuk daun Green Tonik meliputi: N 14,73 %, P2O5 1,56 % K2O 2,55 %, S 0,33 %, Ca 1,33 % dan Mg sebesar 0,02 %. Sedangkan unsur hara mikro: Fe 706,38 ppm, Cu 2,25 ppm, Zn sebesar 111,77 % ppm Mn sebesar 17,18 ppm.