Sampai jumpa pada Peringatan HKSN Tahun 2015 di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

dokumen-dokumen yang mirip
LINTAS BATAS KESETIAKAWANAN SOSIAL JAKARTA JAMBI KESETIAKAWANAN SOSIAL TANPA BATAS

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 /HUK / 2014 TENTANG PANITIA PUSAT PERINGATAN HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

SAMBUTAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN RI PADA ACARA HARI ULANG TAHUN KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 17 AGUSTUS 2017

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM DAN PERENCANAAN DIT KKKRS 2018

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No menetapkan Peraturan Presiden tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang Undang D

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/15~ /V.12/HK/2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA SARASEHAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT RI KE-70 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77 / HUK / 2010 TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2012 DAN HUT KE-67 PGRI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2014 Seri E Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 123 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Web site SETNEG RI, Kamis, 26 Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 223/ HK / 2015 TENTANG

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT IJIN, PEMBERITAHUAN KEGIATAN MASYARAKAT DAN PENYAMPAIAN PENDAPAT DIMUKA UMUM

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN SE KABUPATEN JEMBRANA

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-70 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2015

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-72 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2017

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 724 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. lingkup pendidikan anak. Perhatian terhadap aspek lingkungan anak sangat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. maupun udara. Dalam melaksanakan tugasnya TNI dibagi menjadi tiga satuan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

KEBIJAKAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA UPACARA PERINGATAN KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2015

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

TATA CARA PENGUSULAN DAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN RI Kamis, 26 Februari 2009

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-71 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-69 KEMENTERIAN AGAMA TANGGAL 3 JANUARI 2015

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Panduan Peringatan HAB Kementerian Agama ke PANDUAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI KEMENTERIAN AGAMA KE-68 TAHUN 2014

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 83 / HUK / 2005 TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA

Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG GELAR KEHORMATAN, WARGA KEHORMATAN, DAN PENGHARGAAN DAERAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERAN MUSEUM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE 65 KEMENTERIAN AGAMA RI TANGGAL 3 JANUARI 2011

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

INDONESIA Kerangka Acuan Kegiatan Pendukung: PAMERAN, IGNITE STAGE, PANGGUNG PRB, KERAJINAN DAERAH dan WISATA KULINER

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG MASYARAKAT

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

Transkripsi:

Sampai jumpa pada Peringatan HKSN Tahun 2015 di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur 1

Sekapur Sirih Revolusi Mental dari perspektif Kesetiakawanan Sosial adalah terbangunnya kesadaran moral sebagai perwujudan kepekaan sosial yang dapat diaktualisasi dalam bentuk Peduli, Berbagi dan Toleransi, sebagai modal Pengembangan Karakter dan Jati diri Bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, berbudaya dan beradab, serta berdaya saing dan dinamis yang dilandasi oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan Pancasila. Insan Indonesia Setia Kawan 2

A. SEJARAH HKSN HARI SOSIAL ke I atau pertama kali diperingati pada tanggal 20 Desember 1958 dicetuskan oleh Menteri Sosial Bapak H. Moeljadi Djojomartono. Momentum Hari Sosial diambil dari peristiwa masa perjuangan di Yogyakarta yang pada waktu itu timbul rasa senasib sepenanggungan, saling bahu membahu, memiliki tujuan yang sama, kebersamaan antara rakyat dan para pejuang dimaknai sebagai simbol kepekaan sosial, maka pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Sosial. Pada Peringatan yang ke XIX tanggal 20 Desember 1976, oleh Menteri Sosial Bapak HMS. Mintardja, SH. Nama HARI SOSIAL diubah menjadi HARI KEBAKTIAN SOSIAL. Dan pada Peringatan yang ke XXVI tanggal 20 Desember 1983, oleh Menteri Sosial Ibu Nani Soedarsono, SH. nama HARI KEBAKTIAN SOSIAL diubah lagi menjadi HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL. B. HAKEKAT HKSN 1. Membangun ingatan kolektif tentang semangat peduli, berbagi dan toleransi yang bersumber pada kearifan lokal. 2. Membangun kohesifitas sosial untuk mengurangi kesenjangan. 3. Memperkuat integrasi sosial sebagai basis kekuatan integrasi nasional. C. TEMA HKSN 2014 "Bersatu Untuk Sesama" 1

D. AGENDA NASIONAL HKSN 2014 1. Semiloka Nasional tentang Kesetiakawanan Sosial nasional dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014 di Jakarta yang diikuti dan dihadiri 300 orang peserta dengan narasumber Yudi Latief, Pieter George Manoppo, dan Hartono Laras dengan hasil-hasil berupa rekomendasi agar kesetiakawanan sosial dimasukan dalam pengarusutamaan (mainstream) pembangunan nasional, menyusun desain induk eksetiakawanan sosial asaional dan penguatan kesetiakawanan sosial melalui payung hukum yang kuat berupa Perpres dan Keppres. 2. Nation Character Buillding (NCB) internalisasi nilainilai kesetiakawanan sosial dalam bentuk capacity building untuk membangun kepekaan sosial bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam kehidupan sehari-hari. NCB Dilaksanakan di Provinsi Jambi, Nusa Tenggara Barat dan Aceh dengan peserta sebanyak 460 orang. 3. Pemberian penghargaan bagi warga negara yang berjasa besar di bidang kemanusiaan, khususnya di bidang usaha kesejahteraan sosial, antara lain : 2 a. Satyalancana Karya Satya, adalah penghargaan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 sepuluh) tahun, 20

(dua puluh) tahun atau 30 (tiga puluh) tahun. b. Satyalancana Kebaktian Sosial adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Presiden sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umunya atau dalam lapangan perikemanusiaan pada khususnya. c. Satyalancana Perintis Kemerdekaan adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada mereka yang telah berjuang mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan, diakui dan disahkan sebagai Perintis Kemerdekaan d. Piagam Kesetiakawanan Sosial adalah penghargaan yang diberikan oleh Menteri Sosial RI sebagai bentuk pengakuan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam bidang usaha kesejahteraan sosial. 4. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Sosial RI dengan 21 Mitra Kerja sebagai Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional. 5. Tersusunnya Desain Induk Kesetiakawanan Sosial Nasional (sudah diseminarkan dan disampaikan pada rapat koordinasi antar kementerian / lembaga di Jakarta). 6. Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS), merupakan langkah 3

percepatan penanganan kemiskinan dengan cara penjangkauan (Outreach) ke daerah-daerah melalui pola kemitraan dengan pendekatan kesetiakawanan sosial dalam bentuk kegiatan Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial. Esensi dari LBKS adalah menembus batas wilayah, agama, etnis/suku, budaya dan keberagaman. Dengan tujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang nilai kepekaan sosial terhadap sesama, memperkuat kedaulatan sosial masyarakat. Kegiatan LBKS dilaksanakan pada tanggal 13 17 Desember 2014 melintasi 5 provinsi dengan rute: DKI Jakarta Banten (Kab.Pandeglang) Lampung (Kab. Lampung Selatan) Sumatera Selatan (Lahat) Jambi (Kota Jambi). Kegiatan ini didukung oleh Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional, berupa: bantuan-bantuan paket pendidikan, pelayanan kesehatan gratis, bahan-bahan kebutuhan dasar, dan lain sebagainya bagi masyarakat. 7. Acara Puncak Peringatan HKSN tahun 2014, dilaksanakan di Lapangan Ex MTQ, Kota Jambi, Provinsi Jambi pada tanggal 20 Desember 2014. E. AGENDA-AGENDA KEGIATAN HKSN DI DAERAH 1. Pelaksanaan Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) diseluruh Indonesia, dengan bentuk kegiatan: a. Kampanye One Day One Care melalui penyuluhan sosial dalam bentuk : pentas Seni Budaya (wayang, ketoprak, dangdut dst). 4

b. Seminar, sarasehan, talk show di media lokal c. Pemasangan media luar ruang seperti spanduk, umbul-umbul, baliho 2. Bhakti Sosial dalam bentuk : a. Pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi masyarakat tidak mampu. b. Pameran hasil karya warga binaan sosial. c. Lomba-lomba seni dan ketangkasan. d. Olah raga bersama seperti sepeda sehat, gerak jalan yang bersifat massal. e. Donor darah g. Pengobatan masyarakat h. Nikah massal I. Khitanan Massal j. Kerja bhakti, gotong royong seperti membangun rumah, perbaikan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), k. Perbaikan sarana lingkungan, seperti membersihkan sungai, tempat ibadah, panti-panti, fasilitas umum, fasilitas sosial. l. Pemberian bantuan perlengkapan pendidikan dan keterampilan. m. Pemberian bantuan sarana instalasi air bersih bagi kawasan tertentu n. Penataan kawasan lingkungan kumuh dan kotor o. Memperbaiki/ Membangun jembatan, pengerasan jalan setapak lingkungan. p. Pembentukan Satgas Kesetiakawanan Sosial sebagai pionir penggerak perubahan sosial di setiap desa/ kelurahan untuk cikal bakal jaringan Kesetiakawanan Sosial. 5

F. DAFTAR MITRA JARINGAN KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL. 1. TNI AD 2. TNI AL 3. TNI AU 4. POLRI 5. Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) 6. Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) 7. Artha Graha Peduli 8. Yayasan Pondok Kasih 9. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10. PT. Bank BRI, Tbk. 11. Yayasan Amalillah 12. Pundi Amal SCTV 13. MNC TV 14. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 15. PT. Indosiar Visual Mandiri 16. Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) 17. Yayasan Muslim Asia (Asia Muslim Charity Foundation/ AMCF) 18. Yayasan Metropolitan Peduli 19. Yayasan Kasih Tuna Daksa 20. Yayasan Surya Kebenaran Internasional 21. PT. Tiga Delapan Tiga/ TNOL.CO.ID 22. Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia 23. Yayasan Rumah Zakat Indonesia 24. Yayasan Satu Untuk Negeri TV One 25. Univ. Prof. Dr. Moestopo (beragama) 26. Yayasan Kharisma Merah Putih 27. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 28. Monex Investindo Futures 29. Profajar Eksibit 6

G. Keterlibatan Stake Holder / Mitra Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional Pada rangkaian acara HKSN 2014 para Stake Holder terlibat sesuai dengan kapasitas dan fokus kegiatan masing-masing untuk kepentingan masyarakat seperti : 1. Bantuan bagi kaum disabilitas berupa pembuatan kaki dan tangan palsu serta pemberian kursi roda serta alat bantu lainnya, alat bantu dengar, alat bantu jalan dan alat bantu peraga. 2. Bantuan pengobatan gratis 3. Bantuan Perlengkapan sekolah 4. Bantuan sembako H. CAPAIAN YANG DIHARAPKAN DARI HKSN 1. Penyelenggaraan HKSN di seluruh Indonesia mulai terukur, terstruktur dan terintegrasi. 2. Tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk peduli, berbagi dan toleransi meningkat. 3. terdapat perubahan pada tingkat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. I. PENDUKUNG ACARA a. Taman Budaya Provinsi Jambi b. Drumband Tanah PIlih c. Paduan Suara Mahasiswa Universitas Jambi d. Paduan Suara Universitas Batang Hari e. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Komputer f. Sanggar Seni Melodiens g PNS dari Dinsos Jambi h. Dinas Budaya dan Pariwisata i. Guru Musik dan Seni j. Karang Taruna k. Pekerja Sosial Masyarakat l. TAGANA 7

8 m. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan n. Organisasi Sosial o. Pramuka p. Pelajar

J. SUSUNAN ACARA PUNCAK PERINGATAN HKSN 2014 NO KEGIATAN URAIAN 1. Pra Acara 1. Atraksi 2. Paduan Suara 3. Lagu-lagu daerah 4. Tari-tarian daerah 2 Acara Pokok 1. Lagu Indonesia Raya 2. Lagu Mars Kesetiakawanan Sosial 3. Pembacaan Kalam Illahi / Do'a 4. Sambutan dan Laporan Gubernur Jambi 5. Penyerahan-penyerahan oleh Menteri Sosial RI (pataka, Penghargaanpenghargaan dan bantuan-bantuan) 6. Sambutan Menteri Sosial RI 7. Penyerahan-penyerahan oleh Presiden RI (Satyalancana Karya Satya, Satyalancana Kebaktian Sosial, Satyalancana Perintis Kemerdekaan) 8. Amanat Presiden RI 9. Hymne Kesetiakawanan Sosial 3 Acara Tambahan 1. Persembahan seni budaya dan atraksi teatrikal 2. Peninjauan KSN Jambi Emas Expo 2014 3. Peninjauan lapangan ke lokasi penataan kawasan lingkungan sosial terpadu (Kampung Bantar), dilanjutkan panen raya lele hasil budidaya perikanan darat milik warga binaan sosial 9

K. PROFIL LAPANGAN EX MTQ JAMBI (Lokasi acara Puncak Peringa 12 10 12 7 5 3 Keterangan gambar : 1. Tribun Undangan A (Kanan) 1.000 undangan 2. Tribun Utama 800 kursi 3. Tribun Undangan B (Kiri) 1.000 kursi 4. Tenda Pengamanan Presiden A (Kanan) 5. Tenda Pengamanan Presiden B (Kiri) 6. Level Area Penyerahan Penghargaan 7. Level area Pers 10

tan HKSN 2014 12 9 11 8 6 7 12 4 1 2 8. Tenda Massa A (Kanan) 4.000 orang 9. Tenda Pameran 10. Tenda Massa B (Kiri) 4.000 orang 11. Panggung Hiburan 12. Tower Lampu Sorot Lapangan Total undangan sebanyak 10.000 undangan 11

L. PROFIL KAMPUNG BANTAR Foto profil Liposos Kampung Bantar, Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi sebagai percontohan kawasan lingkungan sosial terpadu untuk pengembangan kawasan terpadu mandiri. Kawasan Kampung Bantar yang terletak di Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, pada mulanya adalah area lahan gambutberrawa, tidak produktif serta rimbun yang dihuni oleh berbagai binatang buas. Sejak tahun 1990 digunakan untuk menjadi area transmigran lokal yang kemudian dibawah binaan Departemen Sosial RI (pada waktu itu) dijadikan lokasi pemukiman dengan nama LIPOSOS I dan LIPOSOS II. Melalui perjuangan yang keras serta didukung oleh pemerintah setempat disertai semangat gotong royong dalam kerangka kesetiakawanan sosial, maka kawasan tersebut berhasil menjadi tumpuan harapan kehidupan dan penghidupan warganya, dimana secara mandiri masyarakat setempat berhasil merubah menjadi kawasan produktif. Dengan cita, cinta dan harapan yang tidak muluk-muluk, akhirnya kawasan ini dinobatkan sebagai kawasan terpilih karena tertata dengan baik, dengan julukan Kampung BANTAR (Bersih, Aman dan Pintar). 12

Pintu gerbang menuju Kampung Bantar Pondok serbaguna (LK3, POSYANDU, PAUD, Koperasi) 13

Jalanan Kampung yang tertata rapi dan bersih Papan Perkumpulan Unit Usaha Ekonomi Masyarakat 14

Rumah warga selalu tampak rapih dan bersih dengan bangunan masih terbuat dari papan dan kayu. Perkebunan sayuran milik masyarakat 15

Kolam budidaya ikan lele Kolam budidaya parit budidaya ikan lele sepanjang 2,5 km. 16