SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI

dokumen-dokumen yang mirip
GLOBAL! CORRUPTION! BAROMETER 2017

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

PERAN SERTA MASYARAKAT

KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN KORUPSI: OPINI PUBLIK DI ASIA TENGGARA

TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013

Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

Disusun dan dipublikasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Desember 2012 Buku ini

GOOD GOVERNANCE GUNA MENCEGAH TSUNAMI SOSIAL. Oleh: Sofian Effendi Universitas Gadjah Mada

SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

I. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN NARATIF KALIMANTAN TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. tindak kecurangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara seperti perilaku

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

1II PROFIL RESPONDEN...

BAB I PENDAHULUAN. Korupsi merupakan salah satu bentuk fraud yang berarti penyalahgunaan

Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi

LAPORAN NARATIF NUSA TENGGARA TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

I. PENDAHULUAN. aparatur pemerintah dan kalangan-kalangan yang memiliki akses kekuasaan.

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.

Mam MAKALAH ISLAM. Paradigma Baru Pelayanan KUA Bidang Perkawinan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha. Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia

LAPORAN NARATIF SULAWESI SELATAN SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA

Integritas Pelayanan Publik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu

Global Corruption Barometer 2013

DEPARTEMEN KRIMINOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA. Kuesioner Penelitian

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

Trend Pemberantasan Korupsi 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUTUP. Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dapat. Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara independen dalam sistem

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

Tindak Pidana Korupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

Perilaku Permisif Masyarakat Terhadap Korupsi di Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16

BAB I PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan penelitian Corruption Perception Index (CPI) tahun 2015

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : KEP Nomor : KEP- IAIJ.

INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Metodologi. Survey kuantitatif dengan metode CATI (Computer Assisted Telephone Interview)*

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

BAB III METODE PENELITIAN sampai dengan Desember peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

ETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI. Norita ST., MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SALAH PERSEPSI SOAL KORUPSI

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

Tren Korupsi Semester 1 Tahun Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan-

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-026/A/JA/10/2013 TENTANG

LAPORAN NARATIF JAWA TIMUR SURVEY DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014

Fraud yang terjadi pada kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang berbeda, maka survei kepuasan masyarakat dalam rangka pelaksanaan

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015

Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009

Bagaimana Cara Memberantas Korupsi?

PENERAPAN ANTIKORUPSI PADA DUNIA BISNIS PERAN KADIN DALAM MEWUJUDKAN PENGUSAHA BERINTEGRITAS

Transkripsi:

SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI 1

METODOLOGI RISET 2

Data survei dikumpulkan dari April Juni, 2017 Catatan : Tanggal mencakup Survei kuantitatif Nasional dan Provinsi Oversample, dan Survei kualiatif (FGD) 7/26/17 FOOTER GOES HERE 3

Temuan berdasarkan SURVEI KUANTITATIF dan penjelasan lebih lanjut dengan DATA KUALITATIF SURVEI KUANTITATIF Dari rumah ke rumah (tatap muka), menggunakan tablet/perangkat genggam Sampel total 2,235 (Warga Indonesia usia 19 th lebih atau di bawah 19 th dan berstatus menikah) (MOE +/- 2.1%) Melibatkan 34 Provinsi, 177 Kabupaten/Kota, 212 Desa/Kelurahan Total 2,335 didistribusikan ke 51% urban dan 49% rural DATA KUALITATIF Focus group discussion/ Triad Melibatkan 15 grup (Masyarakat Umum, Petugas Kesehatan, Petugas BPJS) Dilaksanakan di 5 Provinsi (Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Maluku Utara, Jawa Timur) Melibatkan 2 kota di setiap Provinsi (Perwakilan urban dan rural) 7 provinsi oversample untuk memungkinkan analisis mendalam Focus Group Discussion dengan grup masyarakat umum (8 * 177 terdiri dari 133 Kabupaten dan 46 Kota responden) Triad dengan grup Petugas Kesehatan dan grup Petugas BPJS (3 responden) 7/26/17 FOOTER GOES HERE 4 7/26/17 FOOTER GOES HERE 4

Profil Responden 5

Profil demografi sample 2017 serupa dengan sample 2016 (tapi sedikit lebih muda, kurang berpendidikan dan kurang makmur) 31% 29% 17% 23% 38% 35% 16% 11% 50% 50% 50% 50% Tahun 2016 Tahun 2017 Perempuan Laki-Laki Tahun 2016 Tahun 2017 19% 27% 56% 53% 22% 20% 22% 27% 28% 30% 26% 24% 22% 21% Tahun 2016 Tahun 2017 19-30 th 31-40 th 41-50 th diatas 50 th Tahun 2016 Tahun 2017 7/26/17 FOOTER GOES HERE 6

Sampel 2017 identik dengan 2016 di bidang geografi 20% 20% 26% 26% 16% 16% 16% 15% 6% 6% 8% 8% 5% 5% 3% 4% Tahun 2016 Tahun 2017 51% 51% 49% 49% Urban Rural Year 2016 Year 2017 7/26/17 FOOTER GOES HERE 7

Temuan 8

Temuan kunci Warga negara terus pesimis terhadap tren korupsi Optimisme tentang keseriusan pemerintah untuk melawan korupsi telah meningkat dari level yang sudah tinggi Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kesiapan mengajukan keluhan dan pengalaman melakukan pengaduan keluhan yang sebenarnya Suap kecil / gratifikasi adalah bentuk korupsi yang paling umum, hal yang penting : pentingnya pencegahan KPK terus menerima tingkat kepuasan yang tinggi.

A. Toleransi warga terhadap korupsi 10

Praktik suap terus dianggap tidak wajar Base : Semua Responden 30% 26% 69% 69% Wajar Tidak Wajar Tidak Tahu/ Menolak Menjawab 1% 5% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.000 Resp Base : 2.235 Resp P1. Menurut pendapat B/I/S, apakah merupakan hal yang wajar atau tidak wajar bagi masyarakat Indonesia memberikan sesuatu seperti: uang, barang, hiburan, hadiah di luar persyaratan/ketentuan untuk memperlancar suatu proses atau sebagai bentuk terima kasih ketika berhubungan dengan instansi pemerintah?

Tahun 2017 Penduduk yang memiliki tingkat pendapatan dan pendidikan tinggi, lebih cenderung mengatakan bahwa korupsi adalah tidak wajar PRESENTASE RESPONDEN YANG MENJAWAB TIDAK WAJAR 57% Pendidikan 69% 74% 79% 66% Jender 72% Tidak Pernah Sekolah/SD SMP SMA Diploma/S1/S2/S3 Perempuan Laki-laki 60% Pengeluaran 71% 73% 65% Daerah 72% Rural Urban

Kebanyakan orang Indonesia terus menolak nepotisme. Namun persentase mereka yang menganggap nepotisme adalah "normal" meningkat sejak tahun lalu Base : Semua responden Suatu kejahatan Tidak etis Tindakan yang perlu dilakukan untuk memperlancar suatu proses Normal Tidak Tahu/ Menolak Menjawab 51% 43% 30% 20% 12% 11% 13% 8% 5% 6% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.000 Resp Base : 2.235 Resp P2. Apakah pendapat B/I/S mengenai penggunaan hubungan pribadi untuk memperlancar proses pengurusan suatu kepentingan? Itu adalah... KARTU BANTU

Tahun 2017 Masyarakat yang lebih cenderung menerima nepotisme sebagai "normal": Kurang berpendidikan, berpenghasilan kecil PERSENTASE RESPONDEN YANG MENJAWAB NORMAL & TINDAKAN YANG PERLU DILAKUKAN 13% 54% 34% 45% 37% 28% 23% 33% 33% 44% 42% 29% Tahun 2016 Tahun 2017 Perempuan Laki-laki Tahun 2016 Tahun 2017 49% 32% 32% 42% 28% 37% 44% 42% 31% 31% Tahun 2016 Tahun 2017 Rural Urban Tahun 2016 Tahun 2017

B. Persepsi Korupsi 15

87% melihat tidak ada perbaikan pada level korupsi dalam 1 tahun terakhir Base : Semua Responden 70% 18% 55% 32% Meningkat Tidak mengalami perubahan Menurun Tidak Tahu 11% 13% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.000 Resp Base : 2.235 Resp P3. Dalam dua tahun terakhir, bagaimana menurut B/I/S tingkat korupsi di Indonesia saat ini, apakah meningkat, menurun, atau tidak mengalami perubahan? 15

Tahun 2017 Pendaftaran CPNS, Polisi, Pengadaan, Pengadilan, Anggaran dianggap yang TER- korup Base : Semua Responden (n : 2.235) LEVEL KORUPSI TINGGI DI SEKTOR BERIKUT Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 56% Polisi Pengadaan barang dan jasa untuk Pemerintah Pengadilan Implementasi anggaran oleh Pemerintah 50% 48% 45% 44% Universitas Perawatan kesehatan masyarakat Ketika mengurus kelengkapan administrasi publik berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 27% 27% 25% 23% P4. Menurut pendapat B/I/S, seberapa tinggi penyebaran korupsi ketika...(bacakan SEKTOR) (BACAKAN JAWABAN : TINGKAT KORUPSI TINGGI, TINGKAT KORUPSI RENDAH)

Tahun 2017 Pengalaman korupsi mempengaruhi Persepsi korupsi LEVEL KORUPSI TINGGI DI SEKTOR BERIKUT Pengadilan 56% 86% Polisi 55% 83% Perawatan kesehatan masyarakat Universitas Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 24% 33% 60% 59% 59% 82% Pernah diperas Tidak pernah diperas berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 21% 43% Ketika mengurus kelengkapan administrasi publik 20% 44% Pengadaan barang dan jasa untuk Pemerintah 23% 21% Implementasi anggaran oleh Pemerintah 23% 19% P4. Menurut [endapat B/I/S, seberapa tinggi penyebaran korupsi ketika...(bacakan SEKTOR) (BACAKAN JAWABAN : TINGKAT KORUPSI TINGGI, TINGKAT KORUPSI RENDAH)

C. Pengalaman Korupsi 19

Tahun 2017 PERNAH BERHUBUNGAN DENGAN LEMBAGA Base : Semua Responden (n : 2.235) Permintaan uang tidak resmi paling umum dilakukan di Kepolisian dan aplikasi pegawai negeri sipil PERNAH DIMINTA UANG TIDAK RESMI Base : Responden yang pernah berhubungan dengan sektor Layanan dokumen administratif 52% Layanan dokumen administratif 25% Pelayanan perawatan kesehatan 43% Pelayanan perawatan kesehatan 6% berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 30% berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 15% Polisi 13% Polisi 41% Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 11% Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 29% Universitas umum 9% Universitas umum 23% Pengadilan P7. Dalam 1 tahun terakhir, pernahkah B/I/S atau keluarga B/I/S berhubungan dengan pegawai pemerintah dalam hal di bawah ini? 6% Pengadilan 32% P8. Apakah B/I/S atau keluarga B/I/S pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang B/I/S butuhkan di luar biaya resmi?

Jumlah suap atau pemerasan rata-rata adalah Rp 112.000,- P11. Secara rata-rata, berapakah nilai uang yang diminta ke atau diberikan oleh B/I/S atau salah satu keluarga B/I/S ke pegawai pemerintah tersebut? tolong beritahu kami hanya nilai uang ekstra yang diberikan (tidak termsuk nilai biaya resmi nya)

Total korupsi kecil di Indonesia tahun lalu paling sedikit Rp 1.2 Trillion Catatn : Penghitungan estimasi diatas berdasarkan jumlah household 64.771.000 (Sumber : Buku Statistika tahun2015) P10A. Dalam 1 tahun terakhir, seberapa seringkah B/I/S atau anggota keluarga B/I/S Diminta memberikan uang/hadiah kepada pegawai pemerintah untuk menyelesaikan suatu proses tertentu? Apakah satu kali, 2-5 kali, 6-10 kali, atau lebih dari 10 kali? (KARTU BANTU) P10B. Dalam 1 tahun terakhir, seberapa seringkah B/I/S atau anggota keluarga B/I/S Memberikan uang/hadiah kepada pegawai pemerintahuntuk menyelesaikan suatu proses tertentu? Apakah satu kali, 2-5 kali, 6-10 kali, atau lebih dari 10 kali? (KARTU BANTU) P11. Secara rata-rata, berapakah nilai uang yang diminta ke atau diberikan oleh B/I/S atau salah satu keluarga B/I/S ke pegawai pemerintah tersebut? tolong beritahu kami hanya nilai uang ekstra yang diberikan (tidak termsuk nilai biaya resmi nya)

D. Persepsi terhadap Tindakan Anti-Korupsi 23

Pemerintah meningkatkan citra positifnya dalam keseriusan memerangi korupsi selama 1 tahun terakhir Base : Semua Responden Sangat Serius Serius Tidak Serius Sangat Tidak Serius Tidak Tahu 52% 49% 28% 20% 21% 10% 7% 7% 3% 3% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.000 Resp Base : 2.235 Resp P20. Menurut B/I/S, apakah Pemerintahan Indonesia sudah cukup serius melawan korupsi? KARTU BANTU

Tindakan Anti Korupsi Paling Efektif: Dokumen Admin, Kesehatan Masyarakat, Sekolah / Guru. Paling Efektif: Pekerjaan Pemerintah, Universitas, Pengadilan Base : Semua Responden PEMBERANTASAN KORUPSI ADALAH EFEKTIF / SUKSES Mengurus kelengkapan administrasi publik Pelayanan Kesehatan pihak administrasi dan guru di sekolah negeri Implementasi budget oleh pemerintah Polisi Pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil Universitas Pengadilan 22% 20% 16% 20% 18% 17% 16% 23% 16% 17% 18% 44% 35% 36% 33% 31% 30% Tahun 2016 Base : 2.235 Resp Tahun 2017 Base : 2.000 Resp P6. (UNTUK SETIAP YA DI P5) Sebelumnya B/I/S memberitahu saya bahwa pemerintah sudah mengambil langkah untuk mengatasi korupsi di bidang di bawah ini. Seberapa sukses kah langkah pemberantasan korupsi oleh pemerintah di bidang tersebut? (BACAKAN 1-2)

E. Partisipasi masyarakat dalam usaha anti korupsi 26

Tahun 2017 Sebagian besar menganggap pemerintah (bukan masyarakat) yang paling berperan memberantas korupsi Base : Semua responden (n : 2.335) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 63% Presiden 37% Polisi 28% Masyarakat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pemerintah Daerah 15% 15% 13% Kejaksaaan Agung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 8% 8% P23. Menurut pendapat B/I/S, siapakah yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah korupsi di Indonesia? (ROTASI PILIHAN JAWABAN) (KARTU BANTU DI TABLET) (PROBING MAKSIMAL TIGA JAWABAN)

Ketertarikan masyarakat dalam mempelajari isu korupsi meningkat, tapi tetap rendah SANGAT TERTARIK Mekanisme pengaduan korupsi Cara masyarakat membela hak ketika berhadapan dengan korupsi Yang bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas korupsi Langkah pemerintah untuk mencegah korupsi Detail tentang investigasi dan tuntutan terhadap pejabat publik yang dituduh kasus korupsi Langkah pemerintah dalam menghadapi korupsi Usaha KPK untuk menegakkan peraturan pemberantasan korupsi Kekayaan dan aset dari pejabat publik Perundang-undangan terkait perlawanan terhadap korupsi 8% 10% 11% 12% 12% 14% 14% 15% 15% 15% 13% 15% 17% 19% 18% 20% 23% 23% Tahun 2016 Tahun 2017 P36. Seberapa besarkah ketertarikan B/I/S untuk mengetahui topik-topik di bawah ini? Apakah B/I/S sangat tertarik, tertarik, tidak tertarik, atau sangat tidak tertarik? (BACA A-I) KARTU BANTU

Tahun 2017 Ketertarikan yang lebih tinggi dalam mempelajari korupsi semakin tinggi pada mereka yang menganggap korupsi adalah tidak wajar SANGAT TERTARIK Mekanisme pengaduan korupsi 16% 54% Cara masyarakat membela hak ketika berhadapan dengan korupsi 24% 23% Yang bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas korupsi 16% 14% Langkah pemerintah untuk mencegah korupsi 21% 72% Detail tentang investigasi dan tuntutan terhadap pejabat publik yang dituduh kasus korupsi Langkah pemerintah dalam menghadapi korupsi Usaha KPK untuk menegakkan peraturan pemberantasan korupsi Kekayaan dan aset dari pejabat publik 17% 18% 19% 14% 60% 55% 46% 84% Suap adalah wajar Base : 1.533 Resp Suap adalah TIDAK wajar Base : 588 Resp Perundang-undangan terkait perlawanan terhadap korupsi 14% 45% P36. Seberapa besarkah ketertarikan B/I/S untuk mengetahui topik-topik di bawah ini? Apakah B/I/S sangat tertarik, tertarik, tidak tertarik, atau sangat tidak tertarik? (BACA A-I) KARTU BANTU P1. Menurut pendapat B/I/S, apakah merupakan hal yang wajar atau tidak wajar bagi masyarakat Indonesia memberikan sesuatu seperti: uang, barang, hiburan, hadiah di luar persyaratan/ketentuan untuk memperlancar suatu proses atau sebagai bentuk terima kasih ketika berhubungan dengan instansi pemerintah?

Kesiapan masyarakat untuk membela haknya tetap tinggi Base : Semua responden 21% 33% 59% 51% Sangat siap Siap Tidak siap Sangat tidak siap Tidak tahu/tidak menjawab 14% 10% 1% 5% 1% 5% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.000 Resp Base : 2.235 Resp P12. Seberapa siapkah B/I/S untuk membela hak B/I/S sebagai warga negara ketika pegawai pemerintah mempersulit urusan B/I/S dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU

Mereka yang tidak siap untuk komplain mengatakan tidak punya infomasi mengenai caranya. Isu kekhawatiran adanya balas dendam menurun Base : Respondent yang TIDAK siap / SANGAT TIDAK siap Tidak memiliki informasi yang cukup mengenai cara memperoleh kembali hak saya 30% 33% Tidak yakin dapat memperoleh kembali hak saya 19% 17% Dibutuhkan waktu (termasuk untuk perjalanan, menunggu antrian, dll) 10% 9% Takut akan balas dendam Dibutuhkan biaya tambahan (termasuk biaya transportasi, telepon, atau pengiriman surat) Mungkin prosesnya tidak menyenangkan atau memalukan 9% 9% 6% 7% 13% 17% Tahun 2016 Base : 261 Resp Tahun 2017 Base : 304 Resp Tidak menjawab 6% 13% P14. Apakah alasan utama B/I/S tidak siap untuk membela hak B/I/S dari pegawai pemerintahan bila mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU

Komplain paling sering dilakukan ke Supervisor dari oknum pegawai pemerintah Base : Responden yang siap / SANGAT tidak siap Melaporkannya pada atasan yang bersangkutan 60% Mencoba berdamai dengan cara tidak resmi 8% 60% Melaporkan ke LAPOR!SP4N atau sistem pengaduan pemerintah lainnya 5% 11% Melaporkan ke KPK 5% 7% Meminta bantuan pengacara atau dukungan LSM 5% 5% Tahun 2016 Base : 1.856 Resp Menuliskan di media sosial 4% 9% Tahun 2017 Berpartisipasi dalam demonstrasi melawan korupsi 4% 5% Base : 1.600 Resp Melaporkan ke inspektorat kementrian yang terkait 0% 3% Melaporkan ke media massa 2% 3% P13. Bagaimanakah cara B/I/S untuk membela hak B/I/S sebagai warga negara ketika pegawai pemerintah mempersulit urusan B/I/S dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU

Keluhan yang dilaporkan (tentang korupsi) tetap rendah Base : Respondent yang melaporkan isu korupsi (n : 51) Tidak pernah diperas Pernah diperas 8% Polisi (37%) KPK (24%) NGO (20%) Lembaga tempat mendapatkan layanan publik (18%) Kejaksaan Agung (10%) Pemerintah daerah (10%) Media (10%) Tahun 2017 2% Base : Respondent yang melaporkan isu korupsi (n : 77) Tahun 2016 3% 7% Polisi (23%) KPK (14%) NGO (13%) Lembaga tempat mendapatkan layanan publik (29%) Kejaksaan Agung (3%) Pemerintah daerah (10%) Media (0%) P8. Apakah B/I/S atau keluarga B/I/S pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang B/I/S butuhkan di luar biaya resmi? P15. Pernahkah B/I/S mengajukan laporan ke lembaga pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat terkait kasus korupsi?

LAPOR! kurang dikenal dan kurang digunakan Base : Semua responden Tidak tahu LAPOR! 86% 89% Tahu LAPOR!, tapi tidak pernah menggunakannya Tahu Lapor! dan pernah menggunakannya 11% 10% 3% 1% Base : 2.000 Resp Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 2.235 Resp P17. Pernahkah B/I/S mendengar sistem pelaporan dari pemerintah terkait masalah pelayanan publik yang dinamakan LAPOR! (Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat)? P18. Apakah B/I/S pernah menggunakan sistem tersebut?

F. Persepsi terhadap KPK 35

Tingkat kepuasan terhadap KPK sangat tinggi dan stabil Base : Responden yang tahu KPK Sangat puas Puas Tidak puas Sangat tidak puas Tidak tahu/tidak menjawab 61% 58% 25% 24% 9% 12% 4% 4% 1% 2% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : 1.835 Resp Base : 1.819 Resp P31. Apakah B/I/S merasa sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas terhadap kinerja KPK saat ini? KARTU BANTU

Tahun 2017 Evaluasi terhadap kinerja umumnya didasarkan pada catatan penangkapan Base : Responden yang puas / sangat puas terhadap kinerja KPK Base : Respondent yang tidak puas / sangat tidak puas terhadap kinerja KPK Lebih banyak koruptor yang ditangkap dan diadili 63% Tidak berkurangnya koruptor yang ditangkap dan diadili 34.0% Tidak pandang bulu Semakin banyak orang paham dan anti terhadap korupsi Penyelenggara negara semakin takut melakukan korupsi 13% 6% 3% Pilih kasih Tidak berkurangnya pemberian dan penerimaan gratifikasi (hadiah) dan suap kepada pejabat negara 6.5% 6.5% Pungutan liar dalam pelayanan publik semakin berkurang 3% Tidak meningkatnya orang yang paham dan anti terhadap korupsi 4.8% Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi 2% Penyelenggara negara tidak semakin takut melakukan korupsi 4.6% Semakin banyak keuangan negara yang terselamatkan 2% Tidak berkurangnya pungutan liar dalam pelayanan publik 2.7% Pemberian dan penerimaan gratifikasi (hadiah) dan suap kepada pejabat negara berkurang Memberantas korupsi dengan cepat 1% 1% Tidak meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi 2.5% Transparan dalam memberantas korupsi 1% Tidak meningkatnya keuangan negara yang terselamatkan 0.2% P32/P33. Mengapa B/I.S puas / tidak puas dengan kinerja KPK saat ini?