BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

DAFTAR ISI. Abstrak... Prakata... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... Daftar Pustaka...

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

FORMAT I PROFIL SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN. I. Aspek Kebijakan Kota/Kabupaten. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Kota/Kab :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB II METODA DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI MASALAH PERMUKIMAN PADA KAMPUNG NELAYAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang Kota dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Akhir Sementara ini.

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan Penyediaan Prasarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

KAJIAN KONDISI EMPIRIS DRAINASE KAWASAN PESISIR MENUJU SANITASI BERKELANJUTAN

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

`BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pada dasarnya pembangunan dalam sektor permukiman adalah

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB IV PANDUAN KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN BANJARNEGARA. Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Banjarnegara

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kesiapan Kebijakan dalam Mendukung Terwujudnya Konsep Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

FENOMENA PENGELOLAAN PRASARANA DI KAWASAN PERBATASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI KELURAHAN PANJISARI KABUPATEN LOMBOK TENGAH. Oleh:

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA BITUNG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Pangkalan Balai, Desember 2013 KEPALA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADITYA PERDANA Tugas Akhir Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penduduk dapat ditampung dalam ruang-ruang sarana sosial dan ekonomi, tetapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh pelayanan infrastruktur yang memadai. Sebagai contoh, kegiatan perekonomian penduduk suatu kota mungkin dapat ditampung pada ruang-ruang yang berupa sarana perekonomian, seperti kawasan perdagangan, jasa, dan industri yang dimiliki oleh kota tersebut, tetapi tanpa dukungan penyediaan jaringan infrastruktur yang baik, seperti jaringan jalan, air bersih, pembuangan sampah, drainase, dan sanitasi, kegiatan tersebut tidak dapat berjalan dengan optimal. Kegiatan perekonomian suatu wilayah yang didukung oleh pelayanan infrastruktur yang baik, dapat mendorong peningkatan intensitas dan kualitas kegiatan tersebut, yang berakibat pada peningkatan kesejahteraan penduduknya. Peningkatan jumlah penduduk perkotaan akan memacu kebutuhan ruang serta sarana dan prasarana terhadap pelayanan perkotaan, sehingga kota akan tumbuh dengan segala potensi dan tantangan yang dimilikinya. Kawasan perkotaan dan perkembangannya adalah sesuatu yang tidak terpisahkan satu sama lain. Kawasan perkotaan dengan kompleksitas kegiatannya akan terus berkembang dari waktu ke waktu dan meliputi semua bidang pembangunan. Adanya perkembangan di kawasan perkotaan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk berdomisili dan melakukan aktivitas ekonominya di kawasan perkotaan tersebut. Hal ini mengakibatkan terjadinya migrasi yang menambah beban kawasan perkotaan baik dari sisi ruang maupun intensitas aktivitas. Pulau Dompak terdiri dari beberapa perkampungan diantaranya Desa Tanjung Dukuh, Desa Sekatap dan Desa Tanjung Siambang. Namun dari ketiga desa ini terdapat dua kawasan perumahan nelayan yang berada di wilayah Rukun Tetangga 2 dan Rukun Tetangga 5. Perkampungan nelayan Pulau Dompak 1

merupakan suatu perkampungan yang terletak di Kota Tanjungpinang dan kini berada dalam lingkup pusat pemerintahan Provinsi Kepulauanriau sekaligus menjadi lokasi studi dalam penelitian Penyediaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Kawasan Perumahan Nelayan di Pulau Dompak. Pulau dompak yang sekaligus merupakan kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauanriau akan memiliki keragaman aktifitas, sehingga akan membutuhkan pelayanan sarana dan prasarana perkotaan sebagai pendukung aktifitas. Kawasan Perumahan Nelayan Pulau Dompak menjadi bagian kegiatan pengembangan perumahan yang menunjang kehidupan bagi para pegawai pemerintahan Provinsi Kepulauanriau dan mahasiswa kampus Raja Ali Haji yang berada di wilayah Pulau Dompak. Untuk mendukung aktifitas di Pulau Dompak sistem jaringan pergerakan menuju kawasan perumahan nelayan Pulau dompak dapat diakses melalui jalan darat dan jalur laut, dimana jalur darat kini telah terhubung dengan jaringan rencana pengembangan Pulau Dompak sebagai Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauanriau. Hanya saja akses untuk menuju kawasan perumahan nelayan tidak termasuk dalam program peningkatan jaringan jalan Pulau Dompak. Pada umumnya jaringan jalan dikawasan perumahan nelyan Pulau Dompak berupa jaringan jalan setapak baik dengan perkerasan maupun tanpa perkerasan. Sedangkan jalur laut memiliki kendala yaitu tidak tersedianya tempat bersandarnya perahu. Selain itu sistem jaringan air bersih di kawasan perumahan nelayan Pulau Dompak tidak tersedia, sehingga masyarakat mengunakan sumber air tanah dangkal (sumur galian) untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan jaringan air kotor juga tidak tersedia dan masyarakat hanya memanfaatkan cubluk sebagai wadah penampungan limbah kotor, namun tidak untuk rumah yang berada di atas air. Kawasan perumahan nelayan Pulau Dompak juga belum terlayani oleh jaringan drainase, jaringan persampahan dan jaringan energi (listrik). Untuk mewujudkan pembangunan yang merata di kawasan perumahan nelayan Pulau Dompak maka di butuhkan beberapa rencana untuk mewujudkan 2

kawasan perumahan Pulau Dompak yang terlayani oleh sarana, prasarana dan jaringan utilitas. 1.2 Rumusan Masalah 1. Kawasan Perumahan Nelayan Pulau Dompak tidak terlayani secara optimal oleh sarana dan prasarana; 2. Terbatasnya penyediaan akses menuju sarana dan prasarana publik; dan 3. Tidak tersedianya angkutan menuju Pulau Dompak. 1.3 Tujuan dan Sasaran Berdasarkan latar belakang dan perumusan permasalahan sebagaimana tersebut diatas maka tujuan dari studi ini adalah mewujudkan kawasan perumahan yang terlayani oleh sarana, prasarana dan jaringan utilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sasaran yang dibutuhkan untuk studi ini antara lain: Mengetahui kondisi sarana perumahan nelayan, Mengetahui kondisi prasarana perumahan nelayan, Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana perumahan nelayan, dan Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pemerintahan Provinsi Kepulauanriau. 1.4 Manfaat Studi Adapun manfaat yang dapat diambil dari studi ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah setempat: 1. Sebagai alternatif pemecahan permasalahan perumahan, 2. Sebagai pertimbangan untuk menyediakan sarana dan prasarana serta jaringan utilitas di wilayah Pulau Dompak, 3. Sebagai masukan untuk pengembangan perumahan, dan 4. Sebagai pertimbangan untuk kawasan perumahan yang berada di wilayah terpencil/pelosok. 3

1.5 Ruang Lingkup 1.5.1 Ruang Lingkup Materi Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penelitian, ruang lingkup materi yang akan dikaji merupakan pembahasan mengenai literatur Perumahan, dan sarana parasarana dalam kaitan Penyediaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Kawasan Perumahan Nelayan di Pulau Dompak. A. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk merupakan faktor penentu jumlah penyediaan akan kebutuhan sarana dan prasarana. Pulau Dompak yang direncanakan sebagai Pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauanriau akan menjadi suatu kawasan yang pesat pembangunannya. Dalam studi ini, akan dilakukan analisis mengenai proyeksi jumlah pertumbuhan penduduk dan jumlah kebutuhan sarana dan prasarana untuk kawasan perumahan nelayan dan kebutuhan untuk Pulau Dompak sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kepulauanriau. B. Standar pelayanan minimum penyediaan sarana dan prasarana Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam studi kali ini meliputi penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini. Pembahasan dilakukan secara kuantitatif, dengan pertimbangan didasarkan pada kebutuhan dasar penyediaan sarana dan prasarana lingkungan. 1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah Secara administratif wilayah studi termasuk dalam Kelurahan Dompak Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang dimana Pulau Dompak yang memiliki luas 1.420 Ha yang meliputi 1 RW dan 5 RT dengan batas-batas sebagai berikut : 1. Sebelah Utara :Kelurahan Batu Sembilan, kelurahan Sungai Jang 2. Sebelah Selatan :Kabupaten Bintan 3. Sebelah Barat :Kelurahan Sungai Jang 4. Sebelah Timur :Kelurahan Gunung Lengkuas (Kabupaten Bintan). 4

Wilayah studi ini mempunyai ketinggian bervariasi antara 0-65 mdpl dengan kemiringan antara 0-15%. Untuk lebih jelasnya mengenai wilayah studi dapat dilihat pada table 1.1, adapun wilayah studi pada RW 1 dapat dilihat berikut ini : Table 1.1 Luas Wilayah Studi Per-RT Tahun 2011 No RT Luas Wilayah (Ha) 1 1 562,4 2 2 199,8 3 3 96,2 4 4 329,7 5 5 231,9 Jumlah 1.420 Sumber : Profil Desa 2011 Berdasarkan dari tabel diatas Pulau Dompak memiliki luasan sebesar 1.420 Ha yang terbagi dalam lima lingkungan rumah tangga, dimana lingkungan rumah tangga dengan luasan tertinggi terletak pada lingkungan rumah tangga RT1 dengan luasan 562,4 Ha. 5

PETA ADMINISTRASI KOTA TANJUNGPINANG 6

PETA WILAYAH KAJIAN PULAU DOMPAK 7

1.6 Metodologi Penelitian Dalam metode penelitian untuk mengkaji studi ini terdapat dua metode yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data. 1.6.1 Metodologi Pendekatan Studi yang dilakukan akan melalui tahapan tertentu, sesuai dengan latar belakang, permasalahan yang dihadapi, serta tujuan akhir studi ini. Maka metode pendekatan studi yang akan dilakukan agar dapat mencapai hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pertumbuhan penduduk tahun 2011-2031 2. Pendekatan terhadap wilayah studi, mengenai identifikasi penggunaan lahan 3. Pendekatan terhadap kondisi fisik Pulau Dompak 4. Pendekatan terhadap kondisi sarana dan prasarana Pulau Dompak dan kawasan perumahan nelayan 5. Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana untuk melayani pusat pemerintahan Provinsi Kepulauanriau 6. Memberikan saran dan rekomendasi terhadap penyediaan sarana dan prasarana kawasan perumahan nelayan Pulau Dompak. 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam studi ini terdiri dari dua metode, yaitu: a. Survey Primer Adalah pengumpulan data yang dapat langsung diperoleh dari sumbersumber data yang ada. Cara untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut: Observasi, yaitu suatu studi penelitian yang sistemantis tentang fenomena dan gajala psikis pengamatan pada Kawasan Perumahan Nelayan Pulau Dompak. Wawancara/komunikasi langsung, berupa proses tanya jawab. 8

b. Survey Sekunder Adalah pengumpulan data dengan mencari data dari instansi-insatansi yang ada, yang berhubungan dengan kajian wilayah yaitu di Pulau Dompak. Instansi tersebut misalnya: BAPPEDA, Kantor Kelurahan dan sebagainya. 1.6.3 Metode Analisis Data Dalam studi tentang Penyediaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Kawasan Perumahan Nelayan Di Pulau Dompak terdapat beberapa metode analisis yang digunakan, adapun metode analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Kuantitatif dimana pada analisis ini menjelaskan hasil pengamatan dengan menghitung kebutuhan yang ingin dicapai dan menggunakan metoda sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan Dalam menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan di Pulau Dompak, diperlukan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Dimana data kualitatif adalah analisis bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh. Dalam analisis kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan, data yang digunakan adalah data kualitatif berupa hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. 2. Analisis Data Analisis data kualitatif adalah analisis bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh. Statistik yang dipergunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis data ini menggunakan normatif standar pelayanan minimum SNI 03-1733-2004 Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan. 9

1.7 Kerangka Pemikiran Gambar 1.3 Kerangka Berpikir Kebijakan : Rencana Tata Ruang : 1 RTRW P Kepri Landasan Hukum : 1. UU No.1 Tahun2011, perumahan dan kawasan permukiman 2. Inpres No. 5 Tahun 1990, peremajaan permukiman kumuh 3. Permen PU No.6 Tahun 2007 pedoman umum tata bangunan dan lingkungan Latar Belakang : Perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah tidak akan terlepas dari kegiatan yang ada di dalamnya. Maka dibutuhkan suatu prningkatan kualitas kawasan perumahan nelayan yang terdapat dipulau Dompak ditinjau dari kelengkapan sarana dan prasarana lingkungan serta aktivitas pendukung kegiatan nelayan yang memadai dan berfungsi sebagai penyeimbang perkembangan dan pertumbuhan wilayah dan kegiatannya serta dengan keberadaan lingkungan sekitarnya. Isu Permasalahan: Perumusan dalam studi ini adalah Apakah lingkungan perumahan di Pulau Dompak telah terlayani oleh failitas sarana dan prasarana perkotaan ditinjau dari komponen sarana dan prasarana pendukung kegiatan dimasa mendatang. Tujuan : Berdasarkan latar belakang dan perumusan permasalahan sebagaimana tersebut diatas maka tujuan dari studi ini mewujudkan kawasan perumahan yang terlayani oleh sarana, prasarana dan jaringan utilitas. Sasaran : Mengetahui kondisi sarana perumahan nelayan, Mengetahui kondisi prasarana perumahan nelayan, Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana perumahan nelayan, dan Mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pemerintahan Provinsi Kepulauanriau. Kondisi eksisting sarana dan prasarana lingkungan perumahan nelayan Pulau Dompak Analisis: Deskriptif Kuantitatif 1. SNI 03 1733 2004 2. Proyeksi kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan Upaya Penyediaan sarana dan prasarana Lingkungan Kawasan Perumahan Nelayan Di Pulau Dompak 10

1.8 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan yang terdapat dalam laporan Tugas Akhir ini, meliputi: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang studi, permasalahan studi, tujuan dan sasaran, ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi, metodologi, dan kerangka pemikiran studi. BAB II TINJAUAN TEORI DAN TINJAUAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan materi studi tugas akhir yang akan dibahas yaitu mengenai teori-teori tentang Analisis Penyediaan Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan. BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini berisikan mengenai gambaran umum Kota Tanjungpinang serta lingkup terkecilnya Pulau Dompak yang meliputi kondisi fisik, kependudukan dan kondisi eksisting sarana dan prasarana di Pulau Dompak. BAB IV ANALISIS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN KAWASAN PERUMAHAN NELAYAN Bab ini membahas mengenai analisis tentang Kebutuhan dasar sarana dan prasarana lingkungan kawasan perencanaan saat ini dan masa akan datang serta membuat indikasi program penanganan. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini berisi kesimpulan dari keseluruhan studi yang telah dihasilkan, rekomendasi dari studi ini berupa usulan terhadap penyediaan sarana dan prasarana untuk saat ini hingga masa yang akan datang. 11