BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui apakah variabel CR, ROA dan ROE terhadap harga saham pada Perusahaan Transportation Services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. A. Deskripsi Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Sumber data diperoleh dari Laporan Keuangan yang diterbitkan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan IDX Yearly Statistics. Sampel data berjumlah 31 perusahaan transpostation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kriteria tertentu. Pertimbangan kriteria tertentu tersebut antara lain sebagai berikut: 35

36 1. Perusahaan transportation services yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014. 2. Perusahaan yang memiliki laporan tahunan yang lengkap pada tahun 2011-2014. 3. Perusahaan selama masa penelitian mempunyai variabel yang dibutuhkan. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka diperoleh sampel data perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia seperti terlihat di dalam Tabel 4.1. Kriteria Tabel 4.1 Sampel Penelitian Jumlah Perusahaan Transportation Services 31 Memiliki data laporan keuangan 31 Menerbitkan laporan keuangan 2011-2014 21 Jumlah sampel data 21 Jumlah keseluruhan data 84 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh jumlah sampel 21 perusahaan. Pada penelitian ini data disusun secara panel data (pooled), jadi jumlah data yang diperoleh sebanyak 84 (21 x 4). Namun, berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh data berdistribusi tidak normal. Diduga karena ketidakrataan data, sehingga dilakukan trimming terhadap data yaitu Ln (Log Natural) dan Missing Value data untuk memperoleh nilai rata-rata dari keseluruhan, jumlah sampel tetap 21 perusahaan dengan hasil uji normalitas berdistribusi normal.

37 B. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian terdiri dari nilai minimum, maximum, mean dan std. deviation setelah data dilakukan Ln (Logaritma Natural). Setelah data ditabulasi, langkah selanjutnya data dideskripsikan, seperti tersaji dalam Tabel 4.2. berikut: Tabel 4.2 Deskriptif Data Penelitian Variabel Penelitian Minimum Maximum Mean Std. Dev. Current Ratio (CR) -6,91 3,09-0,3839 1,40575 Return on Assets (ROA) -3,91 6,77 1,4367 1,80621 Return on Equity (ROE) -3,00 7,09 2,2415 1,58879 Harga Saham 0,46 9,61 5,6017 1,28721 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa pada variabel CR nilai minimum sebesar -6,91 nilai maximum sebesar 3,09 nilai mean sebesar -0,3839 dan nilai std. dev sebesar 1,40575, variabel ROA nilai minimum sebesar -3,91 nilai maximum sebesar 6,77 nilai mean sebesar 1,4367 dan nilai std. dev sebesar 1,80621, variabel ROE nilai minimum sebesar -3,00 nilai maximum sebesar 7,09 nilai mean sebesar 2,2415 dan nilai std. dev sebesar 1,58879, variabel harga saham nilai minimum sebesar 0,46 nilai maximum sebesar 9,61 nilai mean sebesar 5,6017dan nilai std. dev sebesar 1,58879 C. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan agar memperoleh nilai yang tidak bias dan efisien dari persamaan linear. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

38 1. Uji Normalitas Bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan bantuan komputer program SPSS dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 1,002 dan Asymp.sig. sebesar 0,268. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas Tolerance VIF Kriteria Current Ratio (CR) 0,634 1,578 Tidak terjadi multikolinearitas Return on Assets (ROA) 0,112 8,957 Tidak terjadi multikolinearitas Return on Equity (ROE) 0,120 8,328 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel IV.3 di atas diperoleh semua nilai tolerance lebih besar dari 0,01 dan semua nilai VIF kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan data tidak terjadi korelasi antar variabel bebas atau tidak terjadi gejala multikolinearitas.

39 3. Uji Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Penelitian t hitung t tabel Sig. Kriteria Current Ratio (CR) 0,005 1,993 0,996 Tidak terjadi heteroskedastisitas Return on Assets (ROA) -0,223 1,993 0,825 Tidak terjadi heteroskedastisitas Return to Equity (ROE) 0,176 1,993 0,861 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer diperoleh nilai t hitung lebih kecil t tabel dan nilai signifikansi lebih besar 0,05, sehingga dapat disimpulkan di dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain atau data tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Berdasarkan hasil uji autokorelasi dengan bantuan komputer program SPSS dengan Run Test diperoleh nilai Z sebesar -1,505 dan nilai signifikansi sebesar 0,132, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data tidak terjadi autokorelasi.

40 D. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji Regresi Linear Berganda Bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variabel B Std. Error t hitung Sig. Konstanta 6,197 0,439 14,109 0,000 Current Ratio (CR) 0,299 0,195 1,533 0,133 Return on Assets (ROA) 0,047 0,380 0,123 0,903 Return on Equity (ROE) -0,112 0,402-0,279 0,782 R 0,285 F Hitung 1,207 R Square 0,081 Probabilitas F 0,319 Adjusted R 2 0,014 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 6,197 + 0,299X 1 + 0,047X 2 0,112X 3 Interpretasi: a. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 6,197, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel independen dianggap konstan, maka harga saham sebesar 6,197. b. Nilai koefisien regresi variabel Current Ratio (b 1 ) bernilai positif sebesar 0,299. Hal ini berarti bahwa jika variabel Current Ratio (X 1 ) dinaikkan satu satuan dengan catatan variabel Return on Assets (X 2 ) dan Return on Equity (X 3 ) dianggap konstan (0) maka akan menaikkan harga saham sebesar 0,299.

41 c. Nilai koefisien regresi variabel Return on Assets (b 2 ) bernilai positif sebesar 0,047. Hal ini berarti bahwa jika variabel Return on Assets (X 2 ) dinaikkan satu satuan dengan catatan variabel Current Ratio (X 1 ) dan Return on Equity (X 3 ) dianggap konstan (0) maka akan menaikkan harga saham sebesar 0,047. d. Nilai koefisien regresi variabel Return on Equity (b 3 ) bernilai negatif sebesar -0,112. Hal ini berarti bahwa jika variabel Return on Equity (X 3 ) dinaikkan satu satuan dengan catatan variabel Current Ratio (X 1 ) dan Return on Assets (X 2 ) dianggap konstan (0) maka akan menurunkan harga saham sebesar 0,047. 2. Uji F (Signifikansi secara Simultan) Digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan variabel CR, ROA dan ROE terhadap Harga Saham. Hasil uji F diperoleh nilai F hitung = 1,207 dan ρ-value = 0,139, sehingga F hitung < F tabel (1,207 < 2,70) dan ρ-value > 0,05 (0,139 > 0,05) maka H 0 diterima artinya CR, ROA, ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. 3. Uji t (Signifikansi secara Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh CR, ROA, dan ROE terhadap harga saham. Berikut langkah-langkah perhitungan signifikansi secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan dengan bantuan Komputer Program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

42 Tabel 4.6 Hasil Uji t (Signifikansi Parsial) Variabel t hitung t tabel Sig. Kriteria Current Ratio (CR) 1,533 1,993 0,133 Berpengaruh tidak signifikan Return on Assets (ROA) 0,123 1,993 0,903 Berpengaruh tidak signifikan Return on Equity (ROE) -0,279 1,993 0,782 Berpengaruh tidak signifikan Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel IV.6 berisikan hasil uji t tersebut di atas maka dapat disimpulkan: a. Nilai t hitung variabel Current Ratio (CR) = 1,533 dan ρ-value = 0,133, sehingga t hitung < t tabel (1,533 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,133 > 0,05) maka H 0 diterima sehingga variabel Current Ratio (CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. b. Nilai t hitung variabel Return on Assets (ROA) = 1,123 dan ρ-value = 0,903, sehingga t hitung < t tabel (1,123 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,903 > 0,05) maka H 0 diterima sehingga variabel Return on Assets (ROA) berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. c. Nilai t hitung variabel Return on Equity (ROE) = -0,279 dan ρ-value = 0,782, sehingga t hitung < t tabel (-0,279 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,782 > 0,05) maka H 0 diterima sehingga variabel Return on Equity (ROE) berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. d. Variabel Current Ratio (CR) berpengaruh paling besar terhadap Harga Saham dibandingkan variabel Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).

43 4. Uji koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) Bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah nol sampai dengan satu (0 < > 1). Nilai Adjusted R Square nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,014 atau 1,4%. Hal ini menunjukkan variabel independent mampu menerangkan variasi variabel dependent sebesar 1,4%, dan sisanya sebesar 98,6% dipengaruhi oleh variabel di luar model. E. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data maka dapat dibahas pembahasan sebagai berikut: 1. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham Perhitungan hasil penelitian variabel Current Ratio menunjukkan perolehan nilai t hitung = 1,430 dan ρ-value = 0,155, sehingga t hitung < t tabel (1,430 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,155 > 0,05), maka menerima H 0, artinya Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) yang menyatakan "Ada pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Transportation Services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia" tidak terbukti kebenarannya.

44 Berdasarkan uji regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi variabel Current Ratio positif, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel Current Ratio ditingkatkan akan meningkatkan Harga Saham. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009). Hasil penelitian ini mendukung penelitian Thamrin (2012) dengan judul Analisis Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa variabel current ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Pengaruh Return on Asset terhadap Harga Saham Perhitungan hasil penelitian variabel Return on Assets menunjukkan perolehan nilai t hitung = 0,123 dan ρ-value = 0,903, sehingga t hitung < t tabel (0,123 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,903 > 0,05), maka menerima H 0, artinya Return on Assets berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga

45 Saham. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) yang menyatakan "Ada pengaruh yang signifikan antara Return on Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Transportation Services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia" tidak terbukti kebenarannya. Berdasarkan uji regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi variabel Return on Assets positif, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel Return on Assets ditingkatkan akan meningkatkan Harga Saham. Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan (Sawir, 2009). Return on Assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negative menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Prihatini (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR

46 Terhadap Return Saham menjelaskan bahwa ROA dan CR berpengaruh signifikan positif. 3. Pengaruh Return on Equity terhadap Harga Saham Perhitungan hasil penelitian variabel Return on Equity menunjukkan perolehan nilai t hitung = -0,279 dan ρ-value = 0,782, sehingga -t hitung < -t tabel (-0,279 < 1,993) dan ρ-value > 0,05 (0,782 > 0,05), maka menerima H 0, artinya Return on Equity berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) yang menyatakan "Ada pengaruh yang signifikan antara Return on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Transportation Services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia" tidak terbukti kebenarannya. Berdasarkan uji regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien regresi variabel Return on Equity negatif, hal ini menunjukkan bahwa jika variabel Return on Equity ditingkatkan akan menurunkan Harga Saham. Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham (Harahab, 2007). Tingkat ROE memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, semakin besar ROE semakin besar pula harga saham karena besarnya ROE memberikan indikasi bahwa pengembalian yang diterima investor akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar saham akan naik.

47 Hasil penelitian ini mendukung penelitian Kusuma (2013) dengan judul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perbankan Syariah Di Indonesia, menemukan variabel ROE berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan laba.