DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak Sepeda sudah menjadi sebuah fenomena di

DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

Desain Sepeda Listrik sebagai Sarana Penunjang Mobilitas Staff Industri Pabrik PT. INKA

Desain Sepeda Kampus Sebagai Sarana Penunjang Mobilitas Mahasiswa di Dalam Kampus, Studi Kasus : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Desain KRL Jabodetabek Dengan Konsep Fresh, Clean & New Image

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

REDESAIN BONCENGAN ANAK PADA SEPEDA MOTOR DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG POLA PENGEMBANGAN TRANSPORTASI WILAYAH

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

Arahan Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Singosari Malang sebagai Heritage Tourism

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Objek. Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

DESAIN TRANSPORTASI UNTUK DAERAH WISATA PANTAI (STUDI KASUS LOKASI KEPULAUAN BANGKA)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print C-45

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memberikan kesimpulan sebagai berikut : prosedur pelayanan di UPTSA tergolong mudah sehingga kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA BENDERA SENIN TANGGAL 5 SEPTEMBER Senin, 5 September 2016

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang mungkin kiranya kita sebagai warga negara Indonesia patut untuk

BAB V PENUTUP. Penilitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Electronic word of mouth

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Hal ini dibuktikan dengan banyak munculnya perusahaan

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Februari 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

Konsep Perancangan Kampung Baru Nelayan Kenjeran Surabaya Berbasis Potensi Wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

PERTEMUAN 9 Divisi Ekonomi Lingkungan Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelolaan yang sejauh ini dilaksanakan hampir sebagian besar tidak sesuai

Desain Interior Mobil Esemka Rajawali

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti. pada bab sebelumnya, maka kesimpulan akhir yang menjawab rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan sebuah minat berkunjung yang terdiri dari pengenalan akan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Transkripsi:

1 DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR Herdita Patriandi Narangga, dan Dr.Ir Bambang Iskandriawan, M,Eng Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: bisk@prodes.its.ac.id Abstrak Becak wisata kota Blitar adalah sarana transportasi wisata dalam berkeliling mengunjungi objek wisata kota Blitar, sebagai transportasi utama dalam tujuan wisata maka pengembangan desain dan konsep baru perlu dilakukan, tujuan utama pengembangan desain becak wisata dengan konsep baru adalah memberikan alternatif solusi dalam memperbaiki factor kenyamanan dan keamanan pengguna sebagai factor kebutuhan penting transportasi tetapi dengan tetap mempertahankan ciri khas becak di mata masyarakat, serta pengadaan transportasi wisata yang mendukung image kota Blitar yaitu kota sejarah. Gagasan awal yang melatarbelakangi perancangan becak ini berawal dari kebutuhan dan ketertarikan konsumen (dalam hal ini adalah wisatawan) akan becak. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek mekanisme, kerangka bentuk dan warna sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna dan memiliki ciri khas, agar aman, nyaman, menarik dan mudah mengingatnya, juga pengembangan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan ini mempunyai fungsi utama, becak sebagai alat transportasi wisata yang hanya beroperasi didalam pusat kota Blitar. Melalui perancangan ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi nyata yaitu meningkatkan perekonomian kota Blitar melalui sektor pariwisata serta keuntungan tersendiri bagi pengelola bisnis yang terkait di dalamnya. Kata kunci : wisata, kemudahan operasional, keamanan pengguna I. PENDAHULUAN Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilainilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi, dan lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini. Dalam upaya membangun iklim yang kondusif sebagai kota Patria yang didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengemnbangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar. Dalam mengembangkan pariwisatanya Kalimat Sapta Pesona menjadi kunci penting kota Blitar. Sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau Negara kita, agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) disuatu daerah serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya. Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu : AMAN, TERTIB, BERSIH, SEJUK, INDAH, RAMAH, DAN KENANGAN. Wisatawan umumnya mengharapkan tujuh unsur tersebut terealisasi di setiap daerah wisata dan objek wisata meliputi akomodasi, rumah makan/restoran, travel, dan prasarana pendukung dunia pariwisata lainnya, yang merupakan tanggung jawab bersama, Pemerintah dan masyarakat. Pemerintah kota Blitar mengatur perkembangan wisata kota yang terdiri dengan kegiatan : Pengembangan kawasan wisata kota Peningkatan promosi wisata kota Pengembangan Penunjang wisata kota Peningkatan event wisata daerah Pengembangan obyek dan daya tarik wisata. Salah satu dari program pemerintah kota yaitu mengembangkan penunjang wusata kota yaitu dalam segi sarana transportasi pendukung wisata dalam kota. Sarana transportasi pendukung wisata dalam kota adalah Becak wisata, becak wisata adalah kendaraan satu-satunya yang memang harus digunakan dalam berkendara pada trayek wisata dalam kota, Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu didukung dengan memfasilitasi wisatawan agar memberikan nilai tambah akan wisata kota serta memberikan faktor nyaman dan aman bagi pengguna. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek bentuk dan warna sehingga memberikan ciri khas agar menarik dan orang mudah mengingat, juga

2 mengembangkan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan becak ini mengkombinasikan becak sebagai alat transportasi wisata dan sarana pendukung promosi baru di kota Blitar. II. METODOLOGI PENELITIAN b. Akses naik turun becak kurang nyaman, dikarenakan groundcleareance becak yang terlalu tinggi, yaitu 300 mm c. Tidak ada keamanan untuk penumpang / bemper depan becak yang melindungi penumpang jika ada resiko tumbukan dari depan 2. Komponen becak yang kurang mendukung kenyamanan pengemudi becak saat mengoperasikan becak, antara lain : a. Sistem belok becak, meliputi handling serta sistem belok dengan menggunakan poros, jika muatan berlebihan dapat menyebabkan selip ketika belok. 3.2 Konsep desain Becak wisata adalah User friendly yaitu memberikan keamanan bagi pengguna, serta kemudahan operasional. Pemberian tampilan image yang menggambarkan ciri khas kota Blitar yang mempunyai image historis namun juga religious. 3.3 Analisa Sistem Mekanis Gambar. 1. Skema penelitian Analisa sistem mekanis digunakan untuk mengetahui sistem belok yang paling mudah dan efisien. Berikut ini adalah 3 konsep sistem mekanisme belok 3.1 Kebutuhan Desain III. STUDI ANALISA Kebutahan desain diperoleh dari hasil analisa masalah, analisa aktifitas, dan analisa user Masalah secara Khusus : Tampilan becak yang antara becak wisata dan becak lokal di Kota Blitar tidak ada perbedaan dari segi desain. Permasalahan Teknis pada Becak 1. Komponen becak yang kurang mendukung saat menaiki becak antara lain : a. Tempat duduk penumpang yang kurang lebar untuk 2 orang penumpang, hanya 55cm. Dari hasil analisa maka system mekanisme yang Gambar. 2. Alternatif sistem belok

3 Yang paling memungkinkan untuk menjawab analisa kebutuhan adalah alternatif 2 dengan konsep mekanis belok pada roda depan tetapi posisi as roda statis, sehingga posisi kabin penumpang tetap stabil ketika belok. Gambar 6. Sketsa Terpilih 3.5 Analisa Ergonomi Gambar. 3. Sistem belok Ergonomi pada becak yang akan didesain mengacu pada ukuran becak eksisting. Adapaun perubahan ukuran dikarenakan adanya permasalahan ergonomic pada becak eksisting. 3.4 Analisa Bentuk Studi dan analisa bentuk bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk sesuai kebutuhan pengguna dan sesuai sosial budaya masyarakat kota Blitar. Dari pengembangan bentuk yang diperoleh nantinya akan diterapkan pada bentuk becak wisata kota Blitar dengan tetap mempertahankan kesan dan ciri khas becak tradisional sebagai daya tarik bagi wisatawan. Gambar 7. Rekayasa perubahan desain Gambar 4. Skema Analisa bentuk Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa bentuk becak tidak menghilangkan kesan tradisional atau cirikhas becak itu sendiri, dengan kata lain konfigurasi tetap sama dengan becak jawa pada umumnya yaitu konfigurasi penumpang pada bagian depan, sedangkan pengemudi di belakang. Gambar 8. Anthropometri pengemudi Gambar 9. Layout perubahan desain Gambar 5 Brainstorming bentuk

4 IV. DESAIN AKHIR Berdasarkan konsep desain yang diperoleh dari analisa diatas berikut Desain becak digunakan oleh tiga orang, yaitu dua penumpang didepan dan satu orang pengemudi dibelakang Sistem belok becak menggunakan sistem belok roda depan Ukuran becak dan bentuk disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Maka desain final adalah sebagai berikut pesatnya perkembangan trend dan tekhnologi modern. Padahal disisi lain becak memiliki potensi yang besar untuk dapat dimaksimalkan. Melalui perancangan becak wisata Blitar ini diharapkan mampu memperbaiki kesan negatif terhadap becak dan mampu mempertahankan cirikhasnya di mata masyarakat, khususnya di kota Blitar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan nilai lebih agar kendaraan tradisional tidak tergeser oleh perkembangan jaman dan tetap diprioritaskan sebagai kendaraan yang mampu memberikan daya tarik tersendiri dan menambah nilai jual sehingga dapat memperoleh keuntungan. Pada penelitian ini masih banyak yang dapat diperbaiki, antara lain kursi pengemudi yang dapat dirubah tinggi rendahnya tapi tetap kuat konstruksinya pada ukuran yang disesuaikan, estetika struktur rangka yang masih bisa dikembangkan tetapi tidak mengurangi kekuatan konstruksi, bentuk body yang juga masih bisa dikembangkan. Desain becak wisata Blitar direkomendasikan hanya untuk kendaraan wisata dalam trayek kota yang luasnya tidak terlalu jauh dan medannya tidak terlalu berat, keterbatasan ini disebabkan karena penerapan sistem gerak kayuh (pengembangan system mekanis masih dapat terus dilakukan). VI. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis H.P.N. mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Iskandriawan selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan akademis maupun dukungan moral.. VII. DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, Eko, (1998). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Candimas Metropole, Jakarta Gambar. 10. Desain Final Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta V. KESIMPULAN Becak adalah kendaraan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk dapat dijadikan ikon suatu wilayah, oleh sebab itu kendaraan ini perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Becak, kendaraan yang telah lama digunakan oleh masyarakat semakin tergeser keberadaannya akibat Wahyudi, Erwin(2003). Jogja Fun Tourist e- Cab.Dalam Proyek Tugas Akhir Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.Surabaya Putranto, Bayu Dwi, 2009: DESAIN BECAK BETA SEBAGAI KENDARAAN WISATA DALAM KOTA

5 UNTUK MENDUKUNG PROMOSI HOTEL STUDI KASUS : HOTEL TUGU MALANG, Desain Produk Industri FTSP ITS Surabaya. Hapsoro, Tities (2008). Tugas Akhir Desain Bajaj Babe sebagai alat transportasi Angkutan Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata, Despro-ITS. http://pipp.blitarkota.go.id/index.php?p=2&cat=obye k%20wisata http://id.wikibooks.org/wiki/profil_becak_di_indone sia/becak_kayuh http://en.wikipedia.org/wiki/tricycle http://www.blitar.go.id/