BAB IV KESIMPULAN. Skripsi yang berjudul Makna Motif dan Warna Hollyebok ( 혼례복 ) dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAHAN PERKULIAHAN BUSANA PENGANTIN (BU 474) BUSANA PENGANTIN KOREA. Disusun Oleh : Mila Karmila, S.Pd, M.Ds NIP

KAJIAN RELEVANSI ATRIBUT PADA BUSANA PENGANTIN ADAT SUNDA DENGAN PRINSIP DAN POLA MASYARAKAT SUNDA

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

Bab 4. Simpulan dan Saran. Setelah penulis melakukan analisis makna dari dua motif yaitu motif burung

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi wanita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) ialah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan masyarakat. Budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

UPACARA PENDAHULUAN

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan bermasyarakat. Salah satu dari benda budaya itu adalah ulos. mengandung makna sosial dan makna ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB IV PENUTUP. keluarga. Inti utama dari etika adalah menjaga sebuah tradisi, agar tercipta

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

KEDUDUKAN DAN PERAN PEREMPUAN PADA KOMUNITAS SUKU DAYAK HINDU BUDHA BUMI SEGANDHU INDRAMAYU DALAM SISTEM SOSIAL

4. Simbol dan makna tari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang terbesar dibandingkan

menjadi tren di pasaran. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak hanya pakaian dan alat-alat kecantikan. Beberapa aksesoris pendukung pun mulai

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS BUTIK BUSANA MUSLIMAH

MENGHAYATI PERAN ISTRI

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG TRADISI MELARANG ISTRI MENJUAL MAHAR DI DESA PARSEH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB V KESIMPULAN. Kecamatan Pariaman Utara yang menghasilkan. Ada empat desa yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

Di Ujung Pantai Gelap, Pasti Ada Mercusuar

Oleh : TIM DOSEN SPAI

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

EKSISTENSI KAUM HAWA

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB VI PENUTUP. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi atau bisa disebut dengan unmet need KB di salah

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecemburuan dan semangat dalam menjalankan pekerjaan (Sanguiwon) di. dirilis pada tanggal 24 Desember 2014.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Aunur Rohim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, UII Pres, Yogyakarta, 2001, hlm. 70 2

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB 5 RINGKASAN. Peranan wanita bagi masyarakat Jepang pada era Meiji adalah sebagai seorang istri

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Kain songket adalah benda pakai yang digunakan oleh masyarakat

+ 3,63 + 2,60 ± 0, ,00

BAB I PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok umum bagi masyarakat di Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Identitas Madura dalam desain (corak) batik tar poteh Tanjung Bumi

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

KESIMPULAN. Berdasarkan keseluruhan uraian dapat disimpulkan. penemuan penelitian sebagai berikut. Pertama, penulisan atau

REPRESENTASI OPTIMISME SEORANG ANAK MENCARI MAKNA CITA-CITA DALAM FILM PENDEK CINTA CITA. ( Analisis Semiotik Charles Sanders Peirce) SKRIPSI

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. nilai-nilai tradisionalnya. Sebelum Perang Dunia II, sistem keluarga Jepang didasarkan

Bab 1. Pendahuluan. bepergian ke rumah pemandian umum atau disebut dengan sentou 銭湯 pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. besar.segala hal yang menyangkut tentang perkawinan haruslah dipersiapkan

8. Sebutkan permasalahan apa saja yang biasa muncul dalam kehidupan perkawinan Anda?...

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB I PENDAHULUAN. Masing-masing budaya asli merupakan identitas masing-masing masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap daerah pasti memiliki identitas-identisas masing-masing yang

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUJUAN

TRILOGI NOVEL MARITO

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan film, pasti mengharapkan filmnya ditonton orang sebanyakbanyaknya.

Pertobatan Sejati Suatu Syarat

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. bagi mahasiswa-mahasiswi sangat beragam. Mereka dapat memilih jurusan sesuai

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Skripsi yang berjudul Makna Motif dan Warna Hollyebok ( 혼례복 ) dalam Pakaian pada Pernikahan Korea ini membahas mengenai pakaian pernikahan tradisional hollyebok yang dikenakan oleh keluarga kerajaan pada masa Dinasti Joseon kisaran tahun 1392-1910. Hal ini disebabkan karena melihat dari sejarah Korea beberapa masa sebelum dinasti Joseon yang masih memiliki kekompleksan dalam berkebudayaan. Pada masa dinasti Joseon inilah, dirasa kebudayaan Korea sudah memiliki sebuah ketetapan dan tidak begitu mengalami banyak perubahan hingga saat ini. Hal ini pula yang mendasari penelitian mengenai hollyebok hanya pada masa dinasti Joseon, serta kalangan pengguna hollyebok dari keluarga atau pengikut kerajaan. Dalam menganalisa makna simbolis yang ada pada hollyebok digunakan teori semiotika dengan acuan Charles Sanders Pierce. Semiotika yang dikemukakan oleh Pierce ini banyak menjelaskan hal yang berhubungan dengan tanda, serta makna simbolisasi dari tanda tersebut. Melalui teori semiotika ini terdapat beberapa kesimpulan yang bisa diperoleh dari makna setiap bentuk bagian pakaian, motif serta warna. Setiap bentuk dari tiap-tiap bagian memiliki makna, selain berfungsi sebagai penutup tubuh secara keseluruhan, melindungi bagian tubuh dari udara dingin dan serangan serangga juga menunjukkan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Motif pada pakaian tidak hanya berfungsi sebagai sebuah hiasan atau dekorasi tapi juga merupakan ekspresi doa dan pengharapan bagi pemakai. Keadaan 65

tersebut terjadi karena Korea pada masa itu mendapat pengaruh ajaran Budha dan Konfusianisme. Motif yang timbul dari pengaruh ajaran-ajaran tersebut merupakan simbol cerminan ajaran itu sendiri. Simbol-simbol yang terlihat pada motif kain yang digunakan dalam hollyebok adalah doa dan pengharapan supaya kedua mempelai bisa menjadi keluarga yang penuh berkah rejeki, selalu panjang umur, diberikan keturunan yang baik, bisa memberikan cinta dalam keluarga. Berdasarkan sejarah panjang Korea, berbagai macam pola kebudayaan berkembang. Terlihat dari hasil karya budaya yakni sebuah busana yang memiliki berbagai macam bahan dasar, bentuk, warna dan motif yang berbeda. Setiap bagian, motif dan warna tersebut memiliki fungsi, serta maksud dan tujuan yang berbeda terhadap penggunanya. Melihat sejarah panjang Korea, berbagai macam pola kehidupan berkembang. Motif dan warna yang ada pada hollyebok, memiliki arti yang menggambarkan doa dan pengharapan orang tua dan tetua tentang bagaimana pernikahan yang seharusnya dijalani sebagaimana yang dicita-citakan oleh ajaran Konfusius, Budha dan Taois. Selain itu disaat hollyebok dikenakan pada saat upaca ritual pernikahan maka kedudukan orang tersebut akan dapat terlihat. Motif dan warna yang digunakan pada hollyebok bukanlah sembarang motif atau warna melainkan motif dan warna yang hanya kaum istana dan yangban yang dapat menggunakan. Beberapa dari motif dan warna memiliki kesamaan makna, yang berarti pula penekanan atas doa dan pengharapan orang tua dan tetua. 66

Melihat bagian-bagian pakaian beserta fungsinya, beberapa makna yang sudah dijabarkan di bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bagian yang paling pribadi setiap manusia atau istilah lainnya adalah alat kelamin haruslah ditutup, karena merupakan hal yang tabu dan tidak seharusnya terlihat. Sehingga baik pria maupun wanita menggunakan alat atau sarana sebagai penutup. 2. Wanita selain bagian tubuh yang sangat pribadi (alat kelamin), bagian tubuh lain seperti dada kaki juga harus tertutup dengan lapisan-lapisan pakaian sebagaimana ajaran konfusianisme bahwa seorang wanita tidak diperkenankan mempertontonkan tubuh telanjang mereka. 3. Cuaca yang ekstrim juga mempengaruhi jumlah lapisan pakaian yang digunakan. Serta bahan yang digunakan juga mempengaruhi, karena fungsi pakaian selain sebagai penutup tubuh adalah pelindung dari cuaca yang ekstrim. Baik dalam cuaca dingin maupun cuaca panas. 4. Menentukan kedudukan sang pemakai dalam masyarakat. Karena masyarkat Korea pada masa dinasti Joseon masih menggunakan sistem kelas sosial yang diadaptasi dari budaya ajaran Budha, Konfusius dan Taois. Untuk makna yang terkandung dari motif dan warna yang digunakan oleh keluarga istana pada masa dinasti Joseon pada busana pernikahan hollyebok ( 혼례복 ) terangkum dalam beberapa hal sebagai berikut: 1. Motif binatang imajiner seperti naga dan phoenix dalam masyarakat Korea memiliki nilai yang tinggi karena dianggap sebagai penyimbolan 67

kewibawaan, kekuasaan, ketangkasan dan kebaikan. Selain itu juga menjadi simbol sesorang raja dan ratu. 2. Motif lain yang digunakan merupakan sebuah bentuk akulturasi ajaran Budha, Konfusius dan Taois dengan budaya Korea. 3. Warna yang digunakan juga memiliki makna yang hampir sama dengan motif yang digunakan. Warna merupakan elemen penting bagi masyarakat Korea karena dianggap sebagai simbolisasi sarana yang membantu manusia untuk memperhatikan keselarasan dalam hidup didunia. Gabungan antara warna dan motif yang dipadukan dengan bentuk busana hollyebok merupakan simbolisasi harapan dan doa orang tua terhadap kedua pengantin, agar dapat menciptakan sebuah harmonisasi kehidupan berumah tangga layaknya simbol-simbol yang digunakan pada busana. Diharapkan kedua pasangan pengantin untuk bisa bebas mengekspresikan rasa cinta mereka dalam pernikahan, dan mendapatkan banyak keberuntungan serta kebagiaan. Serta diberikan banyak keturunan dan kemakmuran. Bagi suami diharapkan menjadi pemimpin dalam keluarga serta bisa menjadi orang yang melindungi keluarga. Sedangkan untuk istri diharapakan untuk bisa menjadi pendamping yang baik bagi suami dan ibu yang bisa menjaga keluarga serta senantiasa bisa menjaga kehormatan suami dan keluarga, serta menghasilkan anak-anak yang banyak dan hebat. Lima warna yang digunakan oleh masyarkat Korea dalam setiap bagian dekorasi disetiap elemen kehidupan memiliki sebuah nilai keindahan. Perpaduan tersebut menjadikan harmonisasi warna yang disesuaikan dengan motif yang ada. 68

Sehingga nampak indah bagi kita yang disuguhi pemandangan perpaduan warna dan motif yang digunakan pada busana Korea, khususnya busana hollyebok. Masyarakat Korea memiliki pedoman yakni keindahan dalam kesederhanaan. Hal ini dibuktikan dari bentuk busana yang dikenakan. Walaupun untuk busana yang dikenakan oleh keluarga istana dalam kerajaan dan kaum yangban pasti lebih terlihat mewah. Secara umum masyarakat Korea menggunakan hanbok dalam kesederhanaan sehari-hari namun tetap menonjolkan sisi keindahan dari hanbok itu sendiri. 69