Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR DAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITIES UNTUK SISWA DI SMP ARTIKEL

Yudha Sasmita Jonatha

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI AINUN NADIFAH NIM.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

agnestria et al., Pengaruh Penggunaan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing...

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL. Oleh: Frety Lutviana Saputri NIM

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Pengaruh Metode Discovery

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Falestina Rosyida et al., Model Tugas Analisis Video Kejadian Fisika dengan Verifikasi Konsep...

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Journal of Mechanical Engineering Learning

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA Vol. 1, Desember 2017

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Kata Kunci: Contextual Teaching and Learning, metode eksperimen, pembelajaran IPA, dan hasil belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

ABSTRACT. Keywords: MathLearning Outcomes, Inquiry Without LKS, LKS accompanied Inquiry

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

sari et al., Pengaruh Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses...

Economic Education Analysis Journal

Lutvi Dwi Aprilia dan Supardiyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN LESSON STUDY MENGGUNAKAN MODEL PBL(PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL. Oleh: KENDID MAHMUDI NIM

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOORPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN DISCOVERY INQUIRY DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Journal of Innovative Science Education

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Aulya Nanda P., Sri Astutik, Rif ati Dina H.

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Email : ida.purwati32@yahoo.co.id Abstract Purposes of this study were: (1) to examine differences in learning outcomes using cooperative learning model type of snowball throwing base on discussions with the conventional learning in teaching physics in the junior class (VII th ); (2) to study the student learning activities during the learning using cooperative learning model types snowball throwing base on learning discussion in junior high school physics class VII. This type of research is experimental research. The design of this study is control group pre-test posttest. Methods used to collect data were observation, documentation, interviews and tests. The data analysis used: (1) the percentage of students learning activities; (2) difference of pre test and post test score and use of t-test statistic to analyze. Analysis of the data using the t test showed t tes = 2.69 and t tabel = 2.18, so t tes >t table the nihil hypothesis (Ho) is rejected and the working hypothesis (Ha) is accepted. Student learning activities is 91.16% belongs to the category very active. Keywords: cooperative learning, snowball throwing, physics learning. PENDAHULUAN Era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang mampu berkompetensi dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat ditentukan oleh penguasaan sains. Penguasaan sains dapat diupayakan melalui peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan sekarang senantiasa melakukan inovasi dalam pembelajaran, pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan, program, layanan, metode, teknologi, proses dan evaluasi. Pembaharuan di bidang pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ada tiga hal utama yang perlu disoroti dalam konteks pembaharuan pendidikan yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektifitas metode pembelajaran (Nurhadi dan Senduk, 2004:1). Pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan di sekolah menengah. Menurut Harlen (dalam Imansofyani, 2008), karakteristik pembelajaran fisika antara lain: 1) merupakan ilmu yang berhakekat pada proses dan produk, artinya dalam belajar fisika tidak cukup hanya mempelajari

produknya melainkan juga menguasai cara memperoleh produk tersebut; 2) produk fisika cenderung bersifat abstrak dan dalam bentuk pengetahuan fisik dan logikamatematik. Berdasarkan kenyataan tersebut, salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa adalah model atau metode pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dan lingkungan belajar yang kurang kontruktivis. Tujuan pembelajaran tercapai bila dalam proses belajar mengajar siswa mendapat pengetahuan dan pengalaman belajar yang bermakna, hal ini melibatkan partisipasi aktif siswa. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing Disertai Diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP. Ini dimaksudkan untuk mengadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar fisika. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika kelas VII di SMP. (2) Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dalam pembelajaran fisika kelas VII di SMP. METODE Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006) penelitian eksperimen ini berbentuk true experimental design yaitu jenis penelitian yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan yaitu dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan tetapi ikut mendapatkan pengamatan, yaitu biasa disebut sebagai kelas kontrol. Adapun desain penelitian ini adalah menggunakan desain control group pre-test post-test. Metode analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk persentase. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan aktivitas siswa.

a. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa ditentukan dari nilai aspek kognitif produk, kognitif proses, dan afektif yang meliputi perilaku berkarakter, dan keterampilan sosial. Untuk menghitung hasil belajar siswa, peneliti mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan guru bidang studi fisika sehingga diperoleh perbandingan sebagai berikut. HB = 4N 1 : 3N 2 : 2N 3 : 1N 10 Kemudian dianalisis dengan uji t (t test ) dengan rumus sebagai berikut: t = M M X + Y N + N 2 1 N + 1 N (Arikunto, 2010: 354) Keterangan : M x = (mean hasil belajar kelas eksperimen) M y = (mean hasil belajar kelas kontrol) X 2 = x ( ) (jumlah kuadrat deviasi pada kelas eksperimen) 2 Y = y ( ) N y (jumlah kuadrat deviasi pada kelas kontrol) N x = jumlah siswa kelas eksperimen N y = jumlah siswa kelas kontrol Selanjutnya untuk menguji perbedaan yang signifikan, t hitung dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% melalui ketentuan sebagai berikut : (1) Harga t hitung t tabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan Ha diterima, (2) Harga t hitung < t tabel maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan Ha ditolak.

b. Aktivitas belajar siswa Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses belajar mengajar dengan mendeskripsikan hasil dari observasi aktivitas yang didasarkan pada pedoman penilaian aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada kelas eksperimen Dengan kriteria aktivitas seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Kriteria Aktivitas Siswa Persentase Aktivitas Kriteria aktivitas 75% Pa 100% Sangat aktif 50 % P a < 75% Aktif 25% P a <50 % Cukup aktif P a < 25% Kurang aktif (Arikunto, 2006) HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan responden penelitian dilakukan dengan cara mengadakan uji homogenitas terhadap populasi. Populasi diambil dari kelas VII semester gasal tahun 2012/2013 di SMP Negeri 5 Candipuro yang terdiri dari tiga kelas. Uji homogenitas menggunakan nilai ulangan harian mata pelajaran fisika pokok bahasan pengukuran. Hasil perhitungan menunjukkan harga F hitung = 0,3042858839, harga F hitung ini dikonsultasikan dengan F tabel dengan dbk = 2 dan dbd = 88 pada taraf signifikan 5%, ditentukan dalam F tabel = 0,103. Sesuai perhitungan pada lampiran P didapatkan nilai Ftabel = 0,103 sehingga diperoleh F hitung > F tabel (0,3042858839 > 0,103) jika dikonsultasikan dengan kriteria homogenitas, maka kelas VII bersifat homogen. Adapun kelas yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIB yang dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas VIIC sebagai kelas eksperimen.

Hasil Analisis Perbedaan Hasil Belajar Siswa Permasalahan pertama yang akan dianalisis yaitu adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dengan pembelajaran konvensional pada siswa SMP, untuk menjawab rumusan masalah tersebut digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh harga t test = 2,69 kemudian harga t test dikonsultasikan dengan harga t tabel dengan db =58 dengan taraf signifikansi 5 %. Nilai db = 58 mempunyai harga t tabel = 2,18. Dengan demikian nilai t test > t tabel (2,69 > 2,18) sehingga hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai diskusi dengan pembelajaran konvensional. Hasil Analisis Aktivitas Siswa Data hasil observasi dalam penelitian ini berupa data aktivitas siswa selama menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Persentase Rata-rata Aktivitas Siswa Tiap Indikator (Pertemuan I, II) Aktivitas Aktivitas Persentase No. Aktivitas Siswa siswa siswa rata-rata pertemuan 1 pertemuan 2 Aktivitas (%) (%) siswa (%) (1) (2) (3) (3) (3) 1 Mengamati demonstrasi (A) 76,66% 78,33% 77,49% Menjawab 2 pertanyaan dari 85% 90% 87,5% guru (B) 3 Berdiskusi kelompok (C) 91,66% 95% 93,33% Menyampaikan 4 hasil diskusi 100% 100% 100% kelompok (D) 5 Aktif dalam diskusi kelas (E) 96,66% 98,33% 97,49% Dari data di atas, dapat dilihat bahwa persentase rata-rata aktivitas siswa dari tertinggi hingga terendah pada masing-masing indikator dapat diurutkan sebagai

berikut: menyampaikan hasil diskusi kelompok, aktif dalam diskusi kelas, berdiskusi kelompok, menjawab pertanyaan dari guru, mengamati demonstrasi. Aktivitas Siswa Presentase 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% A B C D E Aktivitas Siswa Pertemuan I Pertemuan II Persentase rata-rata Aktivitas siswa Gambar 2. diagram hasil aktivitas siswa Dari tabel 2. dapat dihitung persentase aktivitas siswa pada kelas eksperimen secara klasikal, yaitu : Pa =, %, %, % %, % = 91,16% Dari data di atas, diperoleh persentase aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi secara klasikal sebesar P a = 91,16%. Jika disesuaikan dengan kriteria aktivitas siswa seperti pada tabel 3.2, maka nilai aktivitas sebesar 91,16% termasuk pada kriteria sangat aktif. PEMBAHASAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi merupakan pembelajaran memberi kesempatan pada siswa belajar bagaimana belajar secara individu dan secara kelompok serta menyampaikan ide atau gagasan baik secara lisan maupun tulisan dari suatu permasalahan. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa diterapkan disekolah. Hasil penelitian dan analisa data dapat menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu t hitung = 2,69 dan t tabel = 2,18. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika pokok bahasan suhu antara pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dengan

menggunakan model konvensional. Adanya perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa hasil belajar fisika pokok bahasan suhu yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi lebih baik daripada yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan pada model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi, siswa dapat bekerja sama sesama siswa baik secara individu maupun secara kelompok serta mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat menggunakan potensi yang dimiliki. Secara umum kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi membuat siswa aktif, kreatif, kooperatif. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menggali informasi serta kreatif menyampaikan ide-ide dalam setiap pembelajaran. Berdasarkan perhitungan (W) prosentase aktivitas mengamati demonstrasi pada RPP I sebesar 76,66% dan RPP II sebesar 78,33%. Mengamati demonstrasi adalah siswa menyimak dan memperhatikan demonstrasi yang dijelaskan oleh guru. Prosentase aktivitas menjawab pertanyaan pada RPP I sebesar 85% dan pada RPP II sebesar 90%. Pada aktivitas menjawab pertanyaan ini siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya. Prosentase aktivitas diskusi dalam kelompok pada RPP I sebesar 91,66% dan RPP II sebesar 95%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dapat merangsang siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak berjalan pada satu arah saja, melainkan terjadi interaksi dua arah dari guru ke siswa serta dari siswa ke siswa. Prosentase aktivitas menyampaikan hasil diskusi kelompok pada RPP I sebesar 100% dan RPP II 100%. Dalam aktivitas ini siswa menyampaikan hasil diskusinya dengan benar serta merasa percaya diri setelah mengamati demonstrasi dan melakukan diskusi. Prosentase aktivitas dalam diskusi kelas pada RPP I sebesar 96,66% dan RPP II sebesar 98,33%. Hal ini menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi baik digunakan untuk meningkatkan keterbukaan siswa dalam mengeluarkan pendapat untuk membuat pertanyaan dari permasalahan yang diberikan guru. Siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu

yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Sehingga dalam model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Hasil analisis rata-rata aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi secara klasikal sebesar 91,16%. Kriteria aktivitas belajar termasuk dalam kategori sangat aktif. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dalam pembelajaran mendorong siswa aktif dan kreatif mencari alternatif pemecahan masalah yang dihadapkan pada siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika kelas VII di SMP 2) Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing disertai diskusi dalam pembelajaran fisika kelas VII di SMP termasuk dalam kategori sangat aktif. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2006). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Imansofyani. 2008. Peningkatan Pemahaman Konsep Pemantulan dan Pembiasan Melalui Alat Peraga Penjejak Sinar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sagaranten. Diambildari(http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/skripsi lainnya/peningkatanpemahamansiswa). [13 agustus 2012]. Nurhadi, dan Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : UNM.