Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

dokumen-dokumen yang mirip
diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.


sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

II. METODOLOGI A. PROSES PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

BAB II METODE PERANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

II. METODOLOGI. Metodologi. Fenomena. A. Kerangka Berfikir Studi


BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

BAB II METODE PERANCANGAN

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari


III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

II. METODE/PROSES PERANCANGAN. Data-data Analisis


1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

KONSEP PERANCANGAN. 1. Ide Desain Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


Pengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

II. METODOLOGI. Latar Belakang. Data Data Analisis. Solusi Permasalahan. Proses Produksi. Proses Produksi


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

LINGKUNAN DAN KESEHARIAN SEBAGAI APLIKASI KONSEP DESAIN MEBEL. Oleh: Olih Solihat Karso

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

BAB II. METODE PERANCANGAN

5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

BAB V APLIKASI HASIL EKSPERIMEN PADA PRODUK AKSESORIS

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1. PENDAHULUAN

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber

BAB IV KONSEP PERANCANGAN


Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB II METODE PERANCANGAN

PENGOLAHAN MATERIAL KALENG DAN KAYU DALAM DESAIN BANGKU MEJA

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

V. ULASAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN DESAIN (Desain Brief) Tahapan pertama yang akan dikerjakan dalam suatu perancangan yaitu menentukan apa yang akan dibuat, bahan material apa yang akan digunakan, desain apa yang akan dibuat, teknik apa saja yang akan diterapkan dan gagasan yang dirancang. 7

B. Kerangka Berfikir Studi pembuatan prodak terkait hubungan dengan media belajar yang telah di tetapkan melalui konsep media belajar, musik, dan bermain. Prodak ini bertujuan untuk kalangan menengah ke atas, meningkatkan kualitas fungsi lebih dengan yang cukup mini, unsur sosial pada prodak adalah ketiaka prodak jadi meja yang di gunakan pada saat belajar bersama, lebih mudah gampang dan cepat dan praktis Tataran komunitas/lingkungan ( Comunity Level) Bangku multi Fungsi ini barbahan besi hollow, Multiplek, dan Tacon, pemilihan bahan ramah lingkungan dan tempat alat kecil yang dilengkapi dengan penghubung listrik untuk spiker kecil maupun tempat carger handphone dan lainya, kuat di gunakan dalam jangka panjang sehingga sangat nyaman digunakan Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab pertanyaan pertanyaan yang nantinya timbul dan memperkuat konsep dari berbagai segi analisis maupun segi pendekatan 1. Pendekatan Ergonomi dan Antropometri Sebagai salah satu cabang ilmu, ergonomi atau dikenal juga dengan sebutan Human Factor Enginering adalah sebuah praktik mendesain sebuah produk sehingga pengguna bisa melakukan tugas kegunaan, operasional, pelayanan, dan dukungan dengan tingkat stres sekecil mungkin dan tingkat efisiensi semaksimal mungkin. Untuk mencapai ini, desainer harus membekali diri mereka dengan pengertian dan pengetahuan akan kebutuhan, karakteristik, kemampuan, dan batasan yang ditujukan untuk pengguna dan desain itu sendiri. Atau dengan kata lain, desainer harus membuat desain yang tepat sesuai dengan manusia bukan manusia yang sesuai desain. 2. Desain Furniture/Mebel Furniture hadir sebagai benda yang berhubungan erat dengan manusia dan aktivitasnya. Oleh karena itu, proses perancangannya membutuhkan konsepkonsep yang akan mendasari terciptanya furniture itu sendiri. Menurut Marizar, dalam konteks merancang desain furniture kreatif, ada sembilan langkah yang harus dilalui untuk mencapai desain furniture yang optimal, yaitu : a. Analisis Aktivitas Manusia Analisis mencakup semua aktivitas manusia yang dilakukan berkenaan dengan fungsi sebuah furniture. Dalam analisis akan ditemukan beragam 8

sikap tubuh manusia terhadap sebuah furniture, misalkan posisi duduk diatas sebuah kursi dan posisi duduk diatas sebuah, dan lain-lain. b. Bentuk dan Fungsi Kenyamanan dapat dicapai melalui bentuk yang sesuai dengan fungsi dan juga anatomi tubuh manusia. Bentuk furniture yang kreatif dan inovatif biasanya mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang ada disekitar lingkungan manusia. Ide bentuk bisa berasal dari bentuk bentuk bangunan, seperti rumah, bangunan, dan lainlain. Bentuk tersebut dapat dipilih untuk kemudian diolah menjadi bentuk baru guna memenuhi fungsi-fungsi sebuah furnitur. Analisis ini dapat membuka peluang yang besar dalam eksplorasi bentuk furniture yang kreatif dan inovatif. c. Ergonomi Menurut Marizar, Ergonomi merupakan sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan lingkungannya, yang saling berkaitan satu sama lain. Analisis ini bertujuan untuk mencari kesesuaian antara karakteristik pekerjaan dan karakteristik tubuh manusia. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna produk furniture dalam kehidupan nyata. d. Antropometri Antropometri dibutuhkan dalam proses desain furniture berkaitan dengan ukuran tubuh manusia secara fisik. Antropometri meliputi pengukuran terhadap berbagai sikap gerak tubuh manusia secara umum sebagai upaya penyesuaian dalam pencapaian kenyamanan dan keamanan. e. Bahan dan Tekstur Secara garis besar, bahan terbagi menjadi dua jenis.pertama, bahan dari alam seperti kayu, rotan, bambu, besi, kulit, dan sejenisnya. Kedua, bahan buatan atau sintetis seperti plastik, fiberglass, upholstery, kulit imitasi dan sejenisnya. f. Struktur dan Konstruksi Dalam sebuah desain mebel, struktur dan konstruksi merupakan faktor satu kesatuan dari unsur komponen penyusun mebel. Analisis ini bertujuan untuk menjamin kekuatan produk yang berkaitan dengan keselamatan penggunanya. Menurut Marizar (2005: 140), terdapat dua 9

sistem struktur dan konstruksi yang dikenal dalam bidang mebel, yaitu : build-in mebele dan build-up mebele. Build-in mebele merupakan sistem konstruksi mebel yang memanfaatkan dinding, lantai dan langit langit bangunan sebagai bagian penguat konstruksi. Sedangkan build-up mebele adalah sistem konstruksi mebel yang tidak terkait dengan bangunan atau dengan kata lain dibuat lepas bebas dari konstruksi bangunan. g. Analisis Warna Warna merupakan salah satu unsur desain furniture yang memerlukan kecermatan dalam proses analisisnya. Pemilihan warna akan sangat mempengaruhi karateristik karya desain yang terbentuk. Refrensi akan teori teori warna akan memperkuat pengetahuan desainer dalam menentukan warna yang akan diaplikasikan kedalam karya desain furniture. h. Ragam Hias Indonesia merupakan negeri yang memiliki kekayaanragam hias yang sangat beragam. Corak atau ragam hias biasanya mewakili suatu nilai atau makna tertentu, seperti pemaknaan spiritual, sakral dan emosional. Ragam hias yang dipilih dan diolah secara benar dapat memberikan nuansa yang lebih kaya jika diaplikasikan kedalam karya desain mebel. Ragam hias mampu mewakili warisan warisan nilai budaya lokal, ataupun trend pada suatu masa. i. Hardware dan aksesoris Sebuah furniture biasanya membutuhkan perangkat lain untuk menunjang konstruksi ataupun sistem penggunaanya. Perangkat seperti engsel, sekrup, paku, rel, kunci dan sejenisnya. Pemilihan hardware yang tepat dapat memberikan hasil akhir yang optimal kepada karya desain mebel. Sedangkan aksesoris dibutuhkan sebagai pemanis dalam karya desain furniture, namun terkadang aksesoris juga berperan dalam terbentuknya sebuah sistem furniture. 3. Identifikasi Karakter Kayu Plywood/Multipleks Plywood atau lebih dikenal dengan triplek/multipleks banyak digunakan untuk membuat kitchen set. Multipleks dibuat dari beberapa lapis kayu lembaran tipis, atau lapisan yang arah seratnya disusun saling 10

melintang antara lembaran bawah dengan lembaran bagian atas secara bersamaan dengan lem khusus di bawah tekanan besar sehingga didapatkan ketebalan tertentu. Lembaran-lembaran tersebut biasanya diperoleh dari proses pengupasan kayu. Dari proses ini diperoleh lembaran yang lebar dan panjang pada ketebalan yang kecil (0.3mm - 3mm). Dari kontruksi yang digunakan untuk membuat plywood, maka bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau melintir yang tergantung pula pada ketebalannya. Dimulai dari standar ketebalan 3mm, 4mm, 6, 9, 12, 15, 18mm dan seterusnya. Pada awalnya plywood diproduksi karena kebutuhan akan papan lebar sangat besar dan apabila menggunakan kayu solid sangat beresiko tinggi terhadap efek penyusutan kayu (melengkung, melintir dan pecah/retak). Kelebihan plywood adalah karena daya tahannya terhadap penyusutan kayu dan ukuran panjang lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas yang sama. Tetapi bukan berarti plywood punya daya tahan yang sama kuatnya terhadap cuaca, material ini hanya direkomendasikan untuk perabot didalam ruangan (indoor). Kelemahan paling besar pada plywood terdapat terdapat pada sisi tebalnya, sisi tebal plywood merupakan bagian yang paling mudah menyerap air dan permukaannya sangat kasar. Untuk mendapatkan kehalusan yang baik harus ditambahkan penutup pada sisi tebal. 4. Target Pasar Analisis ini sangat diperlukan untuk menentukan target pasar yang ingin dicapai atau dituju terlebih untuk melakukan target pasar dari produk yang desainer rancang, agar sasaran yang desainer tuju tepat untuk siapa desain ini diperlukan nantinya. 5. Estetika Bentuk Estetika bentuk hal utama yang perlu di perhatikan karena dari analisis inilah material limbah dapat diangkat menjadi nilai ekonomis yang tinggi dan tidak hanya mementingkan fungsi tetapi memiliki keindahan. 11

C. Proses Perancangan 1. Strategi Desain Strategi desain adalah suatu proses untuk menentukan metode dan langkah yang optimal dalam perancangan sebuah karya desain guna mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan. Metode atau teori yang ingin ditempuh harus sesuai dengan konsep dan pendekatan yang sesuai a. (DESAIN BRIF ) Membutuhkan Konsep Desain Menentukan Media b. (SCANNING) Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari informasi lewat internet dan buku maupun bertanya langsung dengan nara sumber yaitu pengrajin furniture c. (ANALISA DATA) Metode analisa Setelah data terkumpul, maka selanjutnya adalah melakukan analisa dari data yang telah didapat melalui berbagai sumber yang telah disebutkan diatas. d. (KONSEP DESAIN (RUMUSAN) Menentukan konsep desain yang akan dibuat berdasarkan analisa dari data pengamatan yang telah didapat seperti, pemilihan bentu desain, pemilihan bahan material, memilih bentuk, warna prodak, media yang di gunakan, penggunaan warna, layout serta illustrasi yang sesuai. e. (IMPLEMENTASI DESAIN) Proses kreatif dan rancangan desain Dalam proses ini dilakukan sketsa awal dan alternatif. Pembuatan sketsa dimaksudkan supaya mempunyai beberapa alternatif desain yang akan diaplikasikan, sehingga dapat menentukan desain yang cocok. f. (PROSES PRODUKSI) Dalam proses ini penulis memilih bahan material yaitu besi hollow untuk dijadikan bahan pada ruang belajar tersebut. Pembuatan 12

struktur kerangka pada meja belajar bangku santai harus teliti. Penempelan tacon pada mutipek juga harus teliti. Pengecekan engsel pada bangku harus teliti. Setelah itu dilakukan pelapisan pada multiplek memakai tacon pada permukaan kerangka Multiplek agar terlihat keaslian warna kayu. Pada pemasangan multiplek ke besi meja belajar menggunakan baut (skrub). 2. Rincian Proses Rancangan Dari beberapa macam alternatif sketsa dasar terpilihlah satu sketsa desain yang akhirnya menarik untuk di eksekusi. Proses penghitungan menggunakan beberapa teknik pendekatan antropometri dan ergonomi yang selanjutnya di lakukan proses digital bentuk 3D. Finishing Penyelesaian perancangan desain Meja Belajar bangku santai ini melalui banyak proses mulai dari Memotong, mengelas, pengeboran, dan menempelkan tacon pada multiplek supaya memperindahnya. 13