Pembuatan Pupuk Organik Samijan BPTP Jawa Tengah
Peranan Pentingnya Pupuk Organik Meningkatkan dan memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologis tanah Mengurangi pencemaran lingkungan Dapat digunakan untuk mereklamasi lahan tandus dan lahan yang tercemar
Pupuk Organik Pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang telah mengalami dekomposisi dan digunakan untuk memasok hara tanaman
Pupuk Organik Cair Pupuk organik dalam bentuk cair setelah melalui proses fermentasi & dekomposisi Berasal dari kotoran hewan & tumbuh 2 an Mengandung unsur lebih lengkap seperti N, P, K, Ca dan Mg senyawa organik Berpeluang menurunkan penggunaan pupuk kimia 25-50%
Dekomposisi Organik Dekomposisi pelapukan/ perombakan bahan organik secara biologis oleh mikroba dekomposer (probiotik) Menghasilkan hara makro dan mikro, hormon, vitamin, zat tumbuh Penambahan bakteri dekomposer (probiotik) mempercepat pelapukan bahan organik
Kandungan Nutrisi Urinsa Fermentasi ph N P K Ca Warna Bau Sebelum 7,2 1,1 0,5 0,9 1,1 Kuning Menyengat Sesudah 8,7 2,7 2,4 3,8 5,8 Hitam Kurang Kotoran Padat 1,7 1,4 0,8 3,8
Prinsip Pembuatan POC Bahan utama POC Bakteri pengurai + 1% Bahan2 pelengkap dan pemerkaya kandungan unsur hara Bahan2 makanan dan perangsang bakteri Peralatan secukupnya
Bahan Utama POC Urin ternak (sapi, kambing, kelinci) Campuran kotoran ternak & air Air cucian beras
Bahan Bakteri Pengurai Rumen kotoran ternak ruminansia Kayu 2 lapuk alami, buah 2 an busuk Bonggol batang pisang Probiotik yang sudah jadi (EM4, Stardek, Biodek, Biosub, Prodek, Promi, dll)
Bahan Pemerkaya / Pelengkap Tanaman berkadar hara tinggi : legum, jerami, daun sirsat, daun maringgo/ dodok semoyo/ burbo, daun sirsat, salam, babandotan/ berokan, batang pisang, rontokan sabut kelapa, dll Jamur jamur kayu, jamur bromo, dll Rempah-rempah + 1-5%
NPK NPK NPK N N N N N N N N + Pestisida Aneka Bahan Pupuk Organik Nabati Foto : BPTP, BioReen, CV Rames Yogyakarta
Enzim + Aktivator Aktivator Hara K Hara P
Bahan Makanan & Perangsang Mikroba (Bakteri) Tetes tebu, batang tebu (+ 1-2%) Gula (+ 1-2%) Air kelapa (gula dan auxin) Terasi (1-2%) Ragi tape (1-2 bungkus) Susu Bekatul
Peralatan Pembuatan POC Drum plastik atau jerigen besar Plastik penutup drum yang relatif tebal Selang pengontrol tekanan udara Kayu pengaduk drum Saringan Jerigen kecil atau botol plastik
Contoh bak penampung
Pembuatan POC 100 liter 1. Masukkan bahan utama POC : Urin sapi sebanyak + 80% (80 ltr) Apabila digunakan bahan padat < 30% ditambahkan larutan (air biasa, cucian beras/leri, air kelapa, urin) s/d + 80%
Pembuatan POC 100 liter 2. Siapkan & campur bahan2 makanan & perangsang bakteri tetes, larutan gula, terasi, susu, ragi, dll menjadi satu dengan sedikit tambahan larutan
Pembuatan POC 100 liter 3. Campurkan larutan bakteri dengan bahan 2 makanan/ perangsang bakteri larutan bakteri jadi (EM4, Stardek, Biodek, Biosub, Prodek, Promi, dll) bahan 2 alami sumber bakteri (rumen, kayu lapuk alami, bonggol pisang, buah 2 an busuk) dengan dicacah/ dihaluskan dahulu
Pembuatan POC 100 liter 4. Masukkan larutan bakteri (bahan 2 sumber bakteri) + bahan 2 makanan/ perangsang bakteri kedalam bak pembuat POC 5. Aduk sampai merata agar bahan dan larutan tercampur dengan baik
Pembuatan POC 100 liter 5. Tambahkan (bila perlu) bahan 2 pelengkap lain - bekatul sumber makanan - tepung jamur, bahan 2 tanaman pemerkaya unsur hara - empon-empon (lengkuas, kunyit, jahe, temu ireng, kencur pelengkap pestisida nabati 6. Aduk sampai merata
Salah satu proses
Larutan Probiotik 100 liter 7. Tutuplah drum penampung dengan rapat perkuat dengan klem ring besi. 8. Untuk menghindari terjadinya ledakan pasang selang kecil (diameter 0,5-1 cm) sbg alat kontrol tekanan udara. Ujung selang dimasukkan ke dalam botol atau gelas plastik berisi air
Larutan Probiotik 100 liter 9. Biarkan larutan tersimpan dalam drum penampung minimal selama 20 hari (lebih lama lebih baik) 10. Untuk memaksimalkan proses fermentasi dan perkembangbiakan mikroba, sebaiknya dilakukan pengadukan larutan 5-10 hari sekali.
Larutan Probiotik 100 liter 11. Setelah + 1 bulan larutan siap untuk dimanfaatkan 12. Larutan hasil proses fermentasi semakin pekat konsentrasinya, kandungan bakterinya juga cenderung lebih banyak
Pemanfaatan POC Langsung sebagai pupuk cair untuk disemprotkan ke tanaman atau disiramkan ke tanah konsentrasi 1/40 1/50) Sebagai bahan bakteri probiotik untuk proses dekomposisi pupuk organik Endapan proses fermentasi sebagai bibit perbanyakan bakteri probiotik penambahan aktivator/ perangsang
Pemanfaatan POC Untuk pengendalian dini beberapa hama tanaman thrips, aphis, ulat daun, ulat buah, wereng, banci, kutu kebul, walang sangit, lalat daun, ulat grayak, walang hijau, sundep, dll - Cabai 6-7 liter/ 0,1 ha - Tomat 4-5 liter/ 0,1 ha - Kobis 2-3 liter/ 0,1 ha - Tembakau 2-3 liter/ 0,1 ha
Prinsip Pembuatan Pupuk Organik Padat Modul 2 Pengomposan
Prinsip Pengomposan 1. Siapkan tempat di dekat kandang atau lahan berukuran 1 x 3 x 1.25 m3. 2. Tumpukkan pupuk kandang atau limbah tan. secara berlapis @ setebal 20 cm, dan basahi dengan air bersih secukupnya (bila terlalu kering)
Prinsip Pengomposan 3. Siramkan dengan cairan larutan Bakteri Dekomposer (Biasanya menggunakan konsentrasi 5% bakteri). Bakteri dekomposer padat seperti Orgadek tdk perlu dilarutkan (langsung disebarkan 2,5-5,0 kg/ ton, tanpa dicampur air)
Prinsip Pengomposan 4. Berikan lapisan dari bahan-bahan organik (sisa tanaman) yang tersedia sebanyak mungkin secara berlapis 5. Siramkan/ taburkan bakteri dan bila perlu tambahkan bahan-bahan aktivatornya (mis. dedak)
Prinsip Pengomposan 6. Susun dan lakukan lapis demi lapis hingga 5-6 kali tumpukan dengan disiramkan larutan cairan Bakteri (serbuk Orgadek) hingga ketinggian 1.25 m.
Prinsip Pengomposan 7. Tutup dengan lembaran plastik atau terpal warna gelap untuk mempertahankan kelembaban.
Prinsip Pengomposan 8. Apabila digunakan Stardek, BioDek 1x seminggu dilakukan pembalikan untuk aerasi pengomposan. Untuk jerami, apabila terlalu kering perlu dilakukan penyiraman. Lakukan hingga 3-4 kali. 9. Apabila digunakan Orgadek selama 2-3 minggu tidak perlu dilakukan pembalikan, bahkan harus tetap dijaga kerapatan penutupnya.
Prinsip Pengomposan 10. Kompos yang telah matang berwarna hitam kecoklatan dengan suhu sekitar 30 o C berturut-turut selama 3 hari dengan kelembaban 40-60%, tidak mengeluarkan bau, dan siap digunakan sebagai pupuk 11. Setelah kompos jadi dapat dilakukan pengkayaan dengan pupuk hayati atau kimia untuk meningkatkan kandungan hara makro.
No Syarat Minimal Pupuk Organik Parameter Kandungan Padat (Remah/ Curah) Cair 1 C-organik (%) > 12 > 4 2 C/N ratio 15-25 < 2 3 Bahan ikutan (kerikil, beling, dll) < 2 < 2 4 Kadar air (%) (Granule/ curah) 15-25 5 Kadar logam berat (ppm) As < 10 < 10 Hg < 1 < 1 Pb < 50 < 50 Cd < 10 < 10 6 ph 4-8 4-8 7 Kadar total (P2O5) (K2O) (%) < 6 < 2 8 Mikroba patogen < 10 2 < 10 2
Syarat Minimal Pupuk Organik No Parameter Kandungan Padat Cair 9 Kadar unsur mikro (ppm) Zn 0-5000 0-1000 Cu 0-5000 0-1000 Mn 0-5000 0-1000 Co 0-20 0-5 B 0-2500 0-500 Mo 0-10 0-1 Fe 0-8000 0-800
Selamat Mencoba di Rumah Terima Kasih samijan_bptpjtg@yahoo.com 081 2293 5525