PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ELZA USWATUN KHASANAH A

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran matematika. Menurut NCTM (Kesumawati, 2008: 231) matematik dalam konteks di luar matematika.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER LESSONS PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

PENINGKATAN ANTUSIAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA SMP KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI METODE THINK-PAIR-SHARE

ABSTRAK. Kata kunci: hasil belajar, model pembelajaran Think-Pair-Share

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Oleh : SULASTRI ESTININGSIH NIM. A54A100137

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi AGUS AZAM A

UPAYA PENINGKATAN RESPON DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS IV SD N PILANGSARI 1, GESI, SRAGEN

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

(Tahun ajaran )

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK

I. PENDAHULUAN. sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar yang aktif dan kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK ARIF BUDAYA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS IVB SDN 01 NANGSRI KEBAKKRAMAT

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: GITA ASIH NOVENI A 210 080 138 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012 i

ii

ABSTRAK PENERPAN PEMEBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 Gita Asih Noveni, A 210 080 138. 80 Halaman Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit Boyolali melalui penerapan metode pembelajaran Think Pair Share. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit Boyolali yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam peneltian ini dilakukan dengan menggunakan metode alur. Langkah-langkah yang harus dilalui dalam metode alur meliputi pengumpulan data, penyajian data dan vertifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data keaktifan siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 17,02%. Sedangkan dari hasil penerapan metode pembelajaran Think Pair Share pada siklus I prosentase keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 46,37 % dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan prosentase sebesar 77,74 % Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII A SMP N 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Kata kunci: Think Pair Share, Keaktifan belajar siswa iii

1. Pendahuluan a. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Menurut Trianto (2011:1 ) dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Sejalan dengan perkembangan masyarakat, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah yang berkenaan dengan rendahnya mutu pendidikan, termasuk juga pada pelajaran ekonomi. Rendahnya mutu pendidikan dalam pelajaran ekonomi dapat dilihat dengan tidak adanya tanggung jawab siswa saat proses pembelajaran ekonomi dan prestasi belajar yang menurun pada pembelajaran ekonomi. Proses pembelajaran adalah suatu proses yang tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalam proses pembelajaran terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru berperan sebagai motivator dan fasilitator dalam belajar. Guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran aktif, kreatif, 1

inovatif, efektif dan menyenangkan dalam proses kegiatan pembelajaran dan hal ini juga mempengaruhin faktor-faktor metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar, terkadang guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang pasif sehinggah siswa kurang bersemangat dalam belajar dan malas tidak hanya pada mata pelajaran tertentu tetapi hampir terjadi pada semua mata pelajaran termasuk ekonomi. Kenyataan yang ada di dalam pendidikan saat ini adalah masih banyak masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Bukan hanya sekedar bagaimana keaktifan siswa saja namun juga bagaimana kemampuan siswa dalam bersosialisasi dari kecil dalam diri siswa itu sendiri. Kenyataan di dunia kerja tidak hanya mengandalkan kemampuan akademik saja melainkan dibutuhkan juga kemampuan bersosialisasi. Hal ini juga yang sering kali dilupakan oleh gurubahwa bidang akademik saja tidak cukup ada hal lain juga yang perlu ditingkatkan. Pada belajar ekonomi yang baik yaitu guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat siswa antusias terhadap persoalan yang menerapkan ada sehinggah mereka mampu mencoba memecahkan persoalannya. Guru perlu membantu mengaktifkan siswa untuk berfikir. Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali yang dipelajarinya, bahkan mengetahuinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak guru mata pelajaran Ekonomi di SMP Negeri 3 sawit metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah metode ceramah dan diskusi. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa siswa kelas VII SMP 3 Sawit, boyolali terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran ekonomi yang mempengaruhi hasil belajar, hal ini terbukti dalam proses pembelajaran, masih kurang aktif dalam belajar dari 36 siswa hanya 17,02%, hal ini berarti 83,3% siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan saat proses pembelajaran berlangsung. selain itu keaktifan belajar siswa di kelas juga tidak merata. Hal ini ditunjukan dengan adanya pembicaraan oleh beberapa siswa selama proses 2

pembelajaran berlangsung. Kondisi kelas sudah aktif meskipun masih kurang, namun keaktifan masih belum merata, hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru sudah sering menggunakan metode diskusi, namun guru terkadang kurang memperhatikan bahwa sebenarnya kelas terlihat hidup tetapi ada sebagian siswa yang masih berbicara sendiri tanpa memperhatikan guru yang ada di depan kelas. Pola pengajaran guru mata pelajaran ekonomi SMP Negeri 3 sawit masih menggunakan metode ceramah. Pembelajarannya cenderung didominasi oleh guru, sehinggah proses pembelajaran berjalan satu arah saja. Selain itu banyak siswa ramai pada saat proses pembelajaran berlangsung sehinggah konsentrasi siswa tidak fokus. Tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran juga rendah, sehinggah siswa jarang mengajukan pertanyaan. Guru juga kurang menggunakan media yang dipelajari. Pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak bersemangat untuk mempelajari ekonomi dengan baik sehinggah hasil belajar siswa dicapai rendah. Kenyatan di atas menunjukan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, dan perlu adanya suatu langkah untuk mengatasi masalah pada pelajaran ekonomi sehingga diperlukan perbaikan yang dapat mendorong siswa menjadi aktif, salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi yaitu dengan menggunakan model pembelajaran aktif Think Pair Share. Model pembelajaran Think Pair Share menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan metode ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi atau tujuan pembelajaran. b. Tujuan Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian itu dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. 3

1) Tujuan umum Dapat melaksanakan model pembelajaran think pair share, dimana model pembelajaran ini dapat meningkatkan keterlibatan dan keaktifan siswa. 2) Tujuan khusus Untuk mengetahui apakah penerapan metode think pair share pada pelajaran ekonomi dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sawit 2. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka Hasil penelitian Suci Agustina (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Kelas VII SMP 7 Muhammadiyah surakarta Tahun ajaran 2010/2011. Memaparkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa siswa pada materi energi panas bumi dan bunyi. Hal ini terlihat pada adanya penigkatan hasil belajar dari sebelum diberikan tindakan kelas, hasil belajar siswa hanyab mencapai daya serap 16,67%, pada siklus 1 mencapai daya serap 39,89%, pada siklus II mencapai daya serap 55,58%, sedangkan di akhir tindakan kelas hasil belajar siswa mencapai daya serap 78,78%. Penelitian yang lain yang dilakukan oleh Intan Tri Jayanti (2011) yang berjudul eksprerimentasi Pembelajaran matematika melalui metode Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika di tinjau dari motivasi belajar siswa pada kelas VII SMP 2 Kebak Kramat tahun ajaran 2010/2011. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya peningkatan peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa. 3. Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Desain penelitiannya menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tjipto Subadi (2010:76) penelitian tindakan kelas adalah suatu kajian yang bersifat 4

refleksi oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan. Penelitian ini sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran ekonomi melalui penerapan pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini dilakukan dengan cara kolaborasi kerjasama antara peneliti dengan guru ekonomi tempat penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dikelas melalui penerapan pembelajaran Think Pair Share. 4. Hasil Penelitian a. Hasil penelitian siklus I Hasil pengamatan pada silus tindakan siklus I mengenai kondisi keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung awbagai berikut: Tabel 4.2 Keaktifan belajar siswa siklus I No Aspek yang diamati Siklus I Jumlah siswa Prosentase 1. Siswa memberikan tanggapan 18 50 2. Keaktifan siswa dalam bertanya 21 58,3 3. Siswa aktif dalam menjawab 12 33,3 4. Perhatian siswa terhadap penjelasaan guru 22 61 5. Kemampuan siswa mengemukakan 14 38,8 pendapat 6. Kerjasama siswa dalam kelompok 15 41,6 7. Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat 15 41,6 Rata-rata prosentase keaktifan belajar 46,37% Dari tabel keaktifan belajar siswa siklus I diatas dapat digambarkan pada histogram dibawah ini: 5

70 60 50 40 50% 58.3% 33.3% 61% 38.8% 41.6% 41.6% 30 20 10 18 21 12 22 14 15 15 0 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah siswa Prosentase Gravik 4.2 Grafik keaktifan siklus I Keterangan indikator keaktifan belajar : 1= Siswa memberikan tanggapan 2= Keaktifan siswa dalam bertanya 3= Siswa aktif dalam menjawab 4= Perhatian siswa terhadap penjelasaan guru 5= Kemampuan siswa mengemukakan pendapat 6= Kerjasama siswa dalam kelompok 7= Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat Berdasarkan pada data diatas diketahui bahwa rata-rata prosentase keaktifan belajar siswa selama pembelajaran siklus I ini adalah dari 36 siswa VIII.A. sebesar 46,37% hasil peneliti jika dianalisis setiap indikatornyaakan diperoleh data sebagai berikut: 1) Keaktifan siswa dalam memberi tanggapan terhadap penjelasaan siswa lain adalah sebesar 50% hal itu berarti 50% siswa belum mempunyai keberanian untuk memberikan tanggapan. 6

2) Keaktifan siswa dalam bertanya sebesar 58,3%, hal ini menunjukan bahwa 42,7% siswa masih malu-malu dalam bertanya, hal ini disebabkan kurang motivasi dari guru. 3) Keaktifan siswa dalam menjawab 33,3% sedangkan 67,7% siswa masih belum punya keneranian dalam menjawab hal ini disebabkan kurang jelasnya materi yang disampaikan oleh guru. 4) Perhatian siswa saat guru menjelaskan sebesar 61% sedangkan 37% siswa masih tidak fokus disaat guru menjelaskan hal ini karena guru tidak menegur siswa yang gaduh. 5) Kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat sebesar 38,8% sedangkan 62,2% siswa belum berani karena guru masih kurang memberikan motivasi. 6) Kerjasama siswa dalam kelompok sebesar 41,6% sedangkan 59,4% siswa tidak mengerjakan karena guru kurang kontrol pada saat diskusi. 7) Siswa mendengarkan dengan baik saat teman berpendapat sebesar 41,6% sedangkan 59,4% siswa masih gaduh karena guru tidak menegur siswa yang membuat kegaduhan. Hasil yang diperoleh bahwa pelaksanaan tindakan yang menyatakan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi masih belum mencapai target rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 46,37%, oleh sebab itu peneliti dan guru sepakat dari data itu menjadi dasar untuk melanjutkan kegiatan penelitian selanjutnya dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat mencapai sesuai target. Data yang diperoleh pada siklus I berupa data keaktifan belajar siswa serta data observasi terhadap guru hasilnya dilakukan kroscek untuk mengetahui kevalidan data yang telah diperoleh kroscek dilakukan antara pelaksana tindakan yang sekaligus sebagai observer, guru kolaborator yang bertindak sebagai observer dan siswa. Kroscek dilaksanakan dengan lembar berupa lembar keaktifan belajar siswa siklus I, sehinggah dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada siklus I adalah valid. 7

b. Hasil Penelitian Siklus II Hasil penelitian tindakan kelas siklus II mengenai kondisi keaktifan belajar siswa selama proses pemebalajaran berlangsung diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.3 Keaktifan belajar siswa pada siklus II No Aspek yang diamati Siklus II Jumlah siswa Prosentase 1. Siswa memberikan tanggapan 29 80,5% 2. Keaktifan siswa dalam bertanya 29 80,5% 3. Siswa aktif dalam menjawab 27 75% 4. Perhatian siswa terhadap penjelasaan guru 30 83,3% 5. Kemampuan siswa mengemukakan 29 80,5% pendapat 6. Kerjasama siswa dalam kelompok 26 72,2% 7. Siswa mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat 26 72,2% Rata-rata prosentase keaktifan belajar 77,74% Dari tabel keaktifan belajar siswa siklus I diatas dapat digambarkan pada histogram dibawah ini: 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80.5% 80.5% 83.3% 80.5% 75% 72.2% 72.2% 29 29 27 30 29 26 26 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah siswa Prosentase Gambar 4.3 Grafik keaktifan siklus II 8

Keterangan indikator keaktifan belajar : 1= Siswa memberikan tanggapan 2= Keaktifan siswa dalam bertanya 3= Siswa aktif dalam menjawab 4= Perhatian siswa terhadap penjelasaan guru 5= Kemampuan siswa mengemukakan pendapat 6= Kerjasama siswa dalam kelompok Berdasarkan pada diatas diketahui bahwa rata-rata prosentasi keaktifan belajar siswa pada II ini adalah 77,74% dari 36 siswa kelas VIII. 1) Keaktifan siswa dalam memberi tanggapan terhadap penjelasaan siswa lain adalah sebesar 80,5%hal itu berarti 20,5% siswa belum mempunyai keberanian untuk memberikan tanggapan. Keaktifan siswa dalam memberi tanggapan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 30,6% dari siklus I. 2) Keaktifan siswa dalam bertanya sebesar 80,5%, hal ini menunjukan bahwa 20,5% siswa masih malu-malu dalam bertanya, hal ini disebabkan kurang motivasi dari guru. Keaktifan siswa bertanya pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 31,2% dari siklus I. 3) Keaktifan siswa dalam menjawab 75% sedangkan 25% siswa masih belum punya keneranian dalam menjawab hal ini disebabkan kurang jelasnya materi yang disampaikan guru. Keaktifan siswa dalam menjawab pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 41,7% dari siklus I. 4) Perhatian siswa saat guru menjelaskan sebesar 83,3% sedangkan 27,7% siswa masih tidak fokus disaat guru menjelaskan hal inim karena guru tidak menegur siswa yang gaduh. Perhatian siswa saat guru menjelaskan pada siklus II mengalami kenaikan sebesar 22,3% dari siklus I. 5) Kemampuan siswa dalam menegumkakan pendapat sebesar 80,5% sedangkan 20,5% siswa belum berani karena guru masih kurang 9

memberikan motivasi. Kemampuan siswa dalam menggemukakan pendapat mengalami kenaikan sebesar 41,7% dari siklus I. 6) Kerjasama siswa dalam kelompok sebesar 72,2% sedangkan 38,8% siswa tidak mengerjakan karena guru kurang kontrol pada saat diskusi. Kerjasama siswa dalam kelompok mengalami kenaikan sebesar 22,2% dari siklus I. 7) Siswa mendengarkan dengan baik saat teman berpendapat sebesar 72,2% sedangkan 38,8% siswa masih gaduh karena guru tidak menegur siswa yang membuat kegaduhan. Siswa mendengar dengan baik teman berpendapat mengalami kenaikan sebesar 30,5%. Berdasarkan putaran siklus II diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran think Pair Share ternyata dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada proses pembelajaran ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari hasil putaran siklus II keaktifan rata-rata mencapai 77,74%. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran think Pair Share dapat dijadikan sebagai salah satu solusi inovasi pembelajaran. Dari hasil penelitian dapat diketahui adanya peningkatan keaktifan siswa yang cukup baik. Dimana rata-rata keaktifann siswa secara keseluruhan sebelum dilakukan tindakan sebesar 17,02% dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 46,37% dan pada siklus II prosentase meningkat menjadi 77,74%. Data yang diperoleh pada siklus II berupa data keaktifan siswa serta data observasi terhadap guru hasilnya dilakukan kroscek untuk mengetahui kevalidan data yang telah diperoleh. Kroscek dilakukan antara pelaksana tindakan yang sekaligus sebagai observer, guru kolaborator yang bertindak sebagai observer dan siswa. Kroscek dengan observer dilaksanakan dengan lembar berupa lembar keaktifan siswa siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh pada siklus I adalah valid. 10

5. Simpulan Dan Saran a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, hipotesis tindakan yang dirumuskan dapat diterima dan hal ini berarti: penerapan pembelajaran Think Pair Share pada pelajaran ekonomi untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri 3 sawit boyolali tahun ajaran 2012/2013. b. Saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penelti dapat mengemukakan saran-saran sebagai berikut: 1) Kepada kepala sekolah Kepala sekolah adalah penanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pembelajaran yang terjadi disekolah, disarankan kepada kepala sekolah agar memberikan pelatihan guru untuk menerapkan pembelajaran yang inovatif dengan metode Think Pair Share. 2) Kepada guru Penerapan pembelajaran dengan metode Think Pair Share tidak terbatas pada pelajar ekonomi saja, namun dapat digunakan dalam pembelajaran yang lain agar dalam proses pembelajaran dapat bervariasi. 3) Kepada siswa Hendaknya sebagai siswa belajar berani berpendapat didepan kelas. Hal ini untuk bisa menimbulkan rasa percaya diri, sisw ajuga dituntut harus aktif dalam pembelajaran agar dapat membuang pandangan bahwa pelajaran ekonomi itu tidak membosankan. 4) Kepada Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya agar lebih cermat dalam menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share guna untuk melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai slaah satu alternatif dalam 11

meningkatkan keaktifan belajar siswa yang belum tercakup dalam penelitian in, agar diperoleh hasi lebih baik lagi. 6. Daftar Pustaka Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Genesindo., 2003. Model Pembelajaran Ekonomi.Bandung:Genesindo. B, Uno. 2006. Menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. Jakarta: bumi aksara Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan. 2000. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik. Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:Remaja Rosdarya. Ibrahim, Muslim dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Press Intan Tri Jayanti. 2011. eksperimentasi pembelajaran matematika melalui metode Think Pair Share terhadap prestasi belajar matematika di tinjau dari Motivasi belajar siswa pada kelas VII SMP 2 Kebak Kramat Tahun 2010/2011.skripsi. surakarta: FKIP. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004(Pertanyaan Dan Jawaban). Jakarta: Grasindo Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Program Studi PGSD FKIP UMS. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung:Albeta Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: Rineka Karya 12

Syaiful Sagala. 2008. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suci, Agustina. 2011. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think pair share) untuk meningkatkan hasil belajar Biologi kelas VII SMP 7 Muhammadiyah surakarta tahun ajaran 2010/2011.skripsi.surakarta FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Trianto. 2011. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Bandung: Alfabeta Wina Sudjana. 2007.Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta:Kencana. 13