BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB AKUNTANSI KOPERASI. orang-orang bukan kumpulan modal sehingga peranan anggota sama menentukan dalam

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (KPRI SERBA USAHA MIGAS CEPU) Rosita Dara Febry Kusmana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil dan menengah. SAK ETAP ini dimaksudkan agar semua unit usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

29 Oktober Pertemuan

12/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS SAK ETAP PADA TOKO JAMU NIKISAMI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari kian menuju era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II AKUNTANSI SEWA

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

PT GARUDA METALINDO Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu 2.1.1. Kadek arsani, I Wayan Putra (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perlakuan akuntansi pendapatan dan beban telah berbasis SAK ETAP dan implikasinya pada laporan keuangan KSP duta sejahtera. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi pendapatan yang diterapkan KSP Duta Sejahtera belum sesuai dengan SAK ETAP. Sedangkan, perlakuan akuntansi beban sudah sesuai dengan SAK ETAP. Perbedaan perlakuan terhadapat pendapatan tersebut akan berdampak terhadap laporan keuangan yang dihasilkan yaitu selisih hasil usaha menurut koperasi lebih rendah daripada selisih hasil usaha menurut perhitungan sesuai SAK ETAP. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dapat metode pengumpulan data nya menggunakan wawancara dan standart yang di gunakan yaitu SAK ETAP. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang sekarang menggunakan UKM usaha dagang sedangkan penelitian terdahulu menggunakan koperasi yaitu KSP Duta Sejahtera. 6

7 2.1.2. Saharia Samsu (2013) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengakuan dan pengukuran pendapatan pada PT Misa Utara Manado telah sesuai dengan PSAK No. 23, sehingga penyajian laporan keuangan PT Misa Utara sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan dan pengukuran pendapatan pada PT Misa Utara telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23. Pengakuan pendapatan perusahaan menggunakan metode accrual basis yakni pendapatan diakui pada saat terjadinya transaksi penjualan jasa oleh perusahaan. Pengakuan pendapatan perusahaan telah mengacu pada PSAK No. 23 terlihat dari nilai penjualan jasa yang dicatat sebagai pendapatan tersebut dapat diestimasi dengan pasti dan besar kemungkinannya dapat direalisasikan. Pengukuran pendapatan menggunakan dasar pengukuran historis berdasarkan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan diterima dalam bentuk kas dan setara kas. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada pengukuran pendapatannya dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di indonesia. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang sekarang menggunakan UKM usaha dagang sedangkan penelitian terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur.

8 2.1.3. Fitriana Ulfah, Susilo Toto Rahardjo (2013) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penerapan manajemen mutu terhadap kinerja organisasi UKM 'yang mirip dengan Total Quality Management. Penelitian ini juga replikasi dan modifikasi dari penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Salaheldin (2008). Obyek penelitian ini adalah fokus untuk UKM dari F & B industri di Salatiga, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan studi empiris dengan menggunakan seluruh populasi yang disebut teknik sensus dalam pengumpulan data. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 42 pemilik UKM atau yang berwenang untuk mengelola UKM di atas. Analisis data dilakukan dengan Structural Equation Model (SEM) dengan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan diterima Variabel Strategis, faktor Taktis dan Operasional. Memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Kinerja Operasional, Kinerja Keuangan, dan Kinerja Non Keuangan. Variabel Kinerja Operasional memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah obyek yang di teliti fokus untuk UKM. Perbedaan antara peneliti terdahulu dengan yang sekarang, penelitian terdahulu ingin meneliti pengaruh implementasi manajemen kualitas terhadap kinerja organisasi sedangkan yang sekarang ingin meneliti perlakuan akuntansi terhadap pencatatan jual beli UKM.

9 2.1.4. Hani Atun Sarifah (2012) Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi pelaku UMKM atas perubahan penyajian laporan keuangan,perubahan perlakuan aset dan perubahan perlakuan sewa terhadap kinerja usaha. Data yang digunakan berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada pengusaha UMKM di Kota Semarang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan perhitungan rumus Slovin Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 80 responden, yaitu UMKM dalam bidang perdagangan dan dalam skala menengah. Penelitian ini ada tiga variabel bebas yaitu Persepsi UMKM atas penyajian laporan keuangan (X1), Persepsi UMKM atas perlakuan aset (X2), Persepsi UMKM atas perlakuan sewa (X3) dan satu variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Usaha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan pengujian hipotesis serta analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh secara simultan antara persepsi UMKM atas penyajian laporan keuangan, perlakuan aset dan perlakuan sewa terhadap kinerja usaha. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah obyek yang di uji menggunakan UKM dan pemahaman tentang SAK ETAP. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah penelitian dilakukan di kota yang berbeda, metode yang digunakan menggunakan kuesioner sedangkan penelitian saat ini menggunakan observasi.

10 10 Tabel 2.1 BEBERAPA PENELITIAN TERDAHULU Nama Kadek arsani, I Wayan Saharia Samsu Fitriana Ulfah, Susilo Toto Hani Atun Sarifah penelitian Putra Rahardjo Tahun 2013 2013 2013 2012 Objek penelitian Hasil penelitian KSP Duta Sejahtera PT. Misa Utara seluruh Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang pengolahan makanan dan minuman di Kota Salatiga, yang sudah mendapat sertifikat SPP IRT menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi pendapatan yang diterapkan KSP Duta Sejahtera belum sesuai dengan SAK ETAP. Sedangkan, perlakuan akuntansi beban sudah sesuai dengan SAK ETAP. Perbedaan perlakuan terhadapat pendapatan tersebut akan berdampak terhadap laporan keuangan yang bahwa pengakuan dan pengukuran pendapatan pada PT Misa Utara telah sesuai dengan Pernyataan Akuntansi No.23. Standar Keuangan bahwa semua hipotesis yang diajukan diterima. Variabel Strategis, faktor Taktis dan Operasional; memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Kinerja Operasional, Kinerja Keuangan, dan Kinerja Non Keuangan. Variabel Kinerja Operasional memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan. UMKM dalam bidang perdagangan dan dalam skala menengah di kota semarang menunjukkan adanya pengaruh secara simultan antara persepsi UMKM atas penyajian laporan keuangan, perlakuan aset dan perlakuan sewa terhadap kinerja usaha.

11 11 dihasilkan yaitu selisih hasil usaha menurut koperasi lebih rendah daripada selisih hasil usaha menurut perhitungan sesuai SAK ETAP. Persamaan dan perbedaan Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dapat metode pengumpulan data nya menggunakan wawancara dan standart yang di gunakan yaitu SAK ETAP. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang sekarang menggunakan UKM usaha dagang sedangkan penelitian terdahulu menggunakan koperasi yaitu KSP Duta Sejahtera. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada pengukuran pendapatannya dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di indonesia. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian yang sekarang menggunakan UKM usaha dagang sedangkan penelitian terdahulu menggunakan perusahaan manufaktur. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah obyek yang di teliti fokus untuk UKM. Perbedaan antara peneliti terdahulu dengan yang sekarang, penelitian terdahulu ingin meneliti pengaruh implementasi manajemen kualitas terhadap kinerja organisasi sedangkan yang sekarang ingin meneliti perlakuan akuntansi terhadap pencatatan jual beli UKM. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah obyek yang di uji menggunakan UKM dan pemahaman tentang SAK ETAP. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah penelitian dilakukan di kota yang berbeda, metode yang digunakan menggunakan kuesioner sedangkan penelitian saat ini menggunakan observasi.

12 2.2.Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Akuntansi Menurut Ismail (2010:2), akuntansi dapat diartikan sebagai seni dalam melakukan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran, yang mana hasil akhirnya tercipta sebuah informasi seluruh aktivitas keuangan perusahaan. Tujuan akuntansi yang digambarkan dalam laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan para pemakai. Menurut Dunia (2005:3) mengemukakan definisi akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau pembuat keputusan mengenai aktivitas bisnis dari suatu kesatuan ekonomi. Akuntansi menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai, bagi pihak-pihak intern atau yang mengelola perusahaan dan bagi pihak-pihak luar perusahaan. Menurut Kusnadi (2000:7) mengemukakan definisi Akuntansi adalah suatu seni atau keterampilan mengolah transaksi atau kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang menjadi laporan keuangan dengan cara sedemikian rupa sistematisnya berdasarkan prinsip yang diakui umum sehingga para pihak yang berkepentingan atas perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan hasil operasinya pada setiap waktu diperlukan dan daripadanya dapat diambil keputusan maupun pemilihan berbagai alternatif dibidang ekonomi. Secara umum pengertian akuntansi adalah sistem infromasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan.

13 2.2.2. Pengertian Perusahaan Menurut Soemarso S.R (2004: 22) Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Diantara kebutuhan ekonomis manusia adalah pangan, sandang, papan, dan kesenangan. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu alam (tanah, air, hutan, laut), manusia (sebagai tenaga kerja) dan modal (uang, mesin-mesin, bangunan dan lain-lain). 2.2.3. Perusahaan Dagang Menurut Rudianto (2012:113) Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Fungsi perusahaan dagang adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan suatu barang tertentu dan produsen yang menyediakan barang tersebut. Perusahaan dagang membeli barang tertentu dan menjualnya dalam bentuk yang sama kepada pihak lain yang membutuhkan barang tersebut. Perusahaan juga berfungsi sebagai mempertemukan antara produsen suatu produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Pura (2012:132) Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembelian dan penjualan barang dagang tanpa mengolah atau mengubah sifat produk tersebut. Kegiatan utama dalam perusahaan dagang adalah membeli dan menjual barang atau produk yang berwujud fisik. Kegiatan ini

14 berbeda dibandingkan dengan perusahaan jasa, yang kegiatannya menyediakan produk yang tidak berwujud fisik. 2.2.4. Akun Akun Perusahaan dagang Menurut Rudianto (2012:113) perusahaan dagang ini berbeda dengan perusahaan jasa yang menjual produk yang bersifat nonfisik, perusahaan dagang membeli dan menjual produk yang memiliki bentuk fisik. Karena itu, terdapat beberapa aktivitas dan beberapa akun dalam perusahaan dagang yang tidak dimiliki perusahaan jasa. Akun-akun yang terdapat dalam perusahaan dagang yaitu: a. Akun pembelian yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas pembelian barang dagang perusahaan. b. Akun penjualan yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung aktivitas penjualan barang dagang perusahaan. c. Akun persediaan yaitu akun yang digunakan untuk menunjukkan jumlah barang dagang yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu. d. Akun harga pokok penjualan(hpp) yang digunakan untuk menampung harga pokok atau harga beli barang yang telah terjual selama periode akuntansi tertentu. e. Akun potongan penjualan yaitu akun yang digunakan untuk menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan pihak penjual kepada pelanggannya karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.

15 f. Akun retur penjualan yaitu akun yang digunakan untuk menampung sejumlah diskon yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada ketidaksesuaian pesanan. g. Akun potongan pembelian yaitu akun yang digunakan untuk menampung sejumlah barang yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak produsen tau supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang ditetapkan. h. Akun beban pemasaran yaitu akun yang digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang dikeluarkan perusahaan demi menjual dan mendistribusikan barang dagangnya hingga sampai ke tangan konsumen. Contohnya beban iklan,beban angkut. i. Akun beban administrasi dan umum yaitu akun yang digunakan untuk menampung keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian secara umum. Contohnya: beban sewa, beban listrik kantor administrasi. 2.2.5. Standar Akuntansi Menurut Rudianto(2012:23) Proses menghasilkan informasi keuangan suatu organisasi bagi berbagai pihak yang memerlukan tidak bisa dilakukan sesuai dengan selera setiap orang dan berbeda satu dengan lainnya. Untuk itu, diterbitkan lah standar yang menjadi patokan bersama yang digunakan para pengelola organisasi di wilayah negara tertentu. Di indonesia, patokan tersebut disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK dipilah menjadi dua jenis standart yaitu SAK-IFRS dan SAK-ETAP.

16 SAK-IFRS ini disusun dengan mengadaptasi dari IFRS (International Financial Reporting Standards) yang diperuntukkan bagi organisasi yang memiliki Akuntabilitas Publik sedangkan SAK-ETAP digunakan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Untuk itu, pacuan membuat sebuah laporan keuangan dalam usaha dagang hendaknya berpedoman pada Standart Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) tahun 2009. Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Misalnya koprasi, Entitas perorangan. Standar akuntansi ini memberi pedoman (pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen elemen atau pos pos laporan keuangan) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian. 2.2.6. Perlakuan akuntansi Menurut Pura (2013:25) Perlakuan akuntansi adalah bagaimana suatu transaksi atau kejadian tersebut diperlakukan di dalam akuntansi. Untuk memperlakukan kejadian tersebut, ada beberapa konsep yang terkait dengan perlakuan akuntansi yaitu dengan konsep pengakuan, pengukuran, pencatatan,penyajian, dan pengungkapan. a. Menurut SAK ETAP (2009:116) Pengakuan pendapatan dalam akuntansi muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadian usaha. Pengakuan pendapatan dilakukan secara terpisah untuk setiap transaksi. Namun, entitas dapat menerapkan kriteria pengakuan yang berbeda pada tiap komponen yang dapat diindentifikasi dari suatu transaksi tunggal jika hal

17 ini diperlukan untuk merefleksikan substansi dari transaksi. Misalnya, entitas menerapkan kriteria pengakuan kepada tiap komponen yang dapat diindentifikasi dari suatu transaksi tunggal ketika harga jual suatu produk meliputi jumlah yang dapat diindentifikasi atas pemberian jasa lanjutan. Sebaliknya, entitas menerapkan kriteria pengakuan pada dua transaksi atau lebih secara bersama-sama ketika keduanya terhubungkan sehingga efek komersial tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada rangkaian transaksi secara keseluruhan. Contohnya apabila terjadi penjualan barang maka diakui sebagai pendapatan usaha. Menurut SAK ETAP (2009:123) Pengakuan beban dalam akuntansi entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi diperiode terjadinya. Contoh apabila terjadi pembayaran sewa tempat maka diakui sebagai beban sewa. b. Menurut SAK ETAP (2009:114) Pengukuran pendapatan dalam akuntansi adalah entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus diterima. Nilai wajar tersebut tidak termaksud jumlah diskon penjualan dan potongan volume. Contohnya untuk mengukur besarnya pendapatan usaha maka dibutuhkan bukti transaksi penjualan. Menurut SAK ETAP (2009:123) Pengukuran beban dalam akuntansi adalah entitas yang mengukur beban berdasarkan biaya pinjaman yang mencakup bunga untuk cerukan bank dan pinjaman jangka pendek dan panjang, amortisasi biaya tambahan yang timbul sehubungan dengan

18 proses perjanjian peminjaman. Contohnya untuk mengukur besarnya beban sewa maka dibutuhkan bukti transaksi sewa toko tersebut. c. Menurut SAK ETAP (2009:114) Pencatatan pendapatan dalam akuntansi adalah muncul sebagai akibat dari transaksi atau kejadian berikut penjualan barang, pemberian jasa, kontrak kontruksi, penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,royalti,atau deviden yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi disisi debet dan sisi kredit.pencatatan transaksi keuangan menggunakan sistem tata buku atau bisa disebut dengan menjurnal. Contohnya apabila terdapat penjualan barang secara tunai maka: (D) kas xxx (K) penjualan xxx Menurut SAK ETAP (2009:123) Pencatatan beban dalam akuntansi adalah suatu kejadian atau peristiwa yang beban pembiayaan sesuai dengan sewa pembiayaan dengan cara menempatkan transaksi disisi debet dan sisi kredit.pencatatan transaksi keuangan menggunakan sistem tata buku atau bisa disebut dengan menjurnal. Contohnya apabila terdapat pembayaran sewa maka: (D) beban sewa xxx (K) kas xxx

19 d. Menurut SAK ETAP (2009:114) Penyajian pendapatan dalam akuntansi adalah akun pendapatan disajikan dalam laporan laba rugi. Menurut SAK ETAP (2009:123) Penyajian beban dalam akuntansi adalah akun beban disajikan dalam laporan laba rugi. Contohnya: UD. SHINTA NERACA Per 31 desember 2010 (dalam ribuan rupiah) ASET Aset Lancar Kas 7.500 Piutang usaha 3.600 Piutang pendapatan 250 Persediaan barang dagang 4.500 Perlengkapan kantor 650 Iklan dibayar dimuka 400 Jumlah Aset Lancar 16.900 Aset Tetap Peralatan 4.500 Akm.peny.peralatan (3.375) Jumlah Aset Tetap 1.125 Jumlah Aset 18.025 KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Utang usaha 3.900 Utang Bunga 300 Jumlah Utang Lancar 4.200 EKUITAS Modal Ny. Shinta 13.825 Jumlah Ekuitas 13.825 Jmlh. Kewajiban dan ekuitas 18.025

20 UD. SHINTA LAPORAN LABA RUGI Periode yang berakhir 31 desember 2010 (dalam satuan rupiah) Pendapatan Usaha Penjualan 20.670.000 Retur penjualan 50.000 Potongan penjualan 70.000 (120.000) 20.550.000 Harga Pokok Penjualan (HPP) Persediaan barang dagang (awal) 5.200.000 Pembelian 9.600.000 Biaya angkut pembelian 350.000 9.950.000 Retur pembelian 100.000 Potongan pembelian 50.000 (150.000) Pembelian bersih 9.800.000 Barang yang siap dijual 15.000.000 Persediaan barang dagang akhir (4.500.000) HPP (10.500.000) Laba kotor 10.050.000 HPP (10.500.000) Laba kotor 10.050.000 Biaya Usaha Beban gaji 2.400.000 Beban air,listrik,dan telepon 600.000 Beban perlengkapan 750.000 Beban peny. Peralatan 1.125.000 Beban iklan 200.000 Beban rupa-rupa 250.000 Jumlah biaya usaha (5.325.000) Laba Usaha 4.725.000 Pendapatan/biaya non usaha Pendapatan bunga 250.000 Beban bunga (300.000) Jml. Pendap./biaya di luar usaha (50.000) Laba sebelum pajak 4.675.000 Pajak penghasilan (750.000) Laba setelah pajak 3.925.000

21 e. Menurut SAK ETAP (2009:122) Pengungkapan pendapatan dalam akuntansi adalah entitas harus menggungkapkan kebijakan akuntansi yang diterapkan sebagai dasar pengakuan pendapatan, termasuk metode yang diterapkan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi yang melibatkan penyedian jasa. Jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui selama periode, termasuk pendapatan yang timbul dari penjualan barang, penyediaan jasa, bunga, royalti, dividen, dan jenis pendapatan signifikan lainnya. Contohnya laporan keuangan lalu diberikan keterangan. Menurut SAK ETAP (2009:123) Pengungkapan beban dalam akuntansi adalah entitas harus menggungkapkan besarnya biaya pinjaman. Contohnya laporan keuangan lalu diberikan keterangan. 2.2.7. Pengertian Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP (2009:14) Laporan keuangan yaitu menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Laporan keuangan entitas meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. 2.2.8. Neraca Menurut SAK ETAP (2009:19) Neraca minimal mencakup pos-pos: kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, property investasi, asset tetap, asset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, asset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, ekuitas. Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam neraca jika penyajian seperti itu relevan dalam rangka

22 pemahaman terhadap posisi keuangan entitas. SAK ETAP tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang disajikan. 2.2.9. Laporan Laba Rugi Menurut SAK ETAP (2009:23) Pengertian dari laporan laba rugi itu sendiri menyajikan penghasilan dan beban entitas dalam suatu periode. Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP (Standart Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) mensyaratkan lain. SAK ETAP (Standart Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan. Laporan laba rugi menurut SAK ETAP (Standart Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) mencakup pos-pos yaitu pendapatan,beban keuangan, bagian laba atau rugi investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak dan laba atau rugi neto. 2.2.10. Laporan Perubahan Ekuitas Menurut SAK ETAP (2009:26) laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut. Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi, dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut.

23 2.2.11. Laporan Arus Kas menurut SAK ETAP (2009:28) Entitas menyajikan laporan arus kas yangbmelaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. 2.2.12. Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP (2009:34) Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. 2.2.13. Karakteristik Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan berdasarkan SAK ETAP a. Dapat dipahami b. Relevan c. Materialitas d. keandalan e. Substansi Menggungguli bentuk f. Pertimbangan sehat h. kelengkapan i. Dapat dibandingkan j. Tepat waktu k. Keseimbangan antara biaya dan manfaat.

24 2.3.Kerangka Pemikiran Transaksi dalam jual beli UKM Pengakuan pendapatan dan beban dalam akuntansi atas transaksi jual beli Pengukuran pendapatan dan beban dalam akuntansi atas transaksi jual beli Pencacatan pendapatan dan beban dalam akuntansi atas transaksi jual beli Penyajian pendapatan dan beban dalam akuntansi atas transaksi jual beli Pengungkap an pendapatan dan beban dalam akuntansi atas transaksi jual beli Laporan Keuangan suatu UKM