KAJIAN KUALITAS AIR PERMUKAAN DI SEKITAR KAWASAN MUARO KOTA PADANG MENGGUNAKAN PARAMETER KONDUKTIVITAS DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BY PASS KOTA PADANG DENGAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNET

Identifikasi Polutan Dalam Air Permukaan Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin Padang

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANYUASIN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4, Oktober 2014 ISSN

Profil Pencemaran Air Sungai di Muara Batang Arau Kota Padang dari Tinjauan Fisis dan Kimia

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

PENGARUH LIMBAH INDUSTRI Pb DAN Cu TERHADAP KESETIMBANGAN SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN LAUT KOTA DUMAI

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 2. No. 4, Desember 2011: ISSN :

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

KAJIAN POLA SEBARAN PADATAN TERSUSPENSI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI TELUK UJUNG BATU, JEPARA

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN :

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

UJI KEMURNIAN AIR SUNGAI BERDASARKAN SIFAT KELISTRIKKANNYA

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

PROFIL PENCEMARAN AIR SUNGAI SIAK KOTA PEKANBARU DARI TINJAUAN FISIS DAN KIMIA

SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN KONTAMINASI LOGAM-BERAT DALAM TANAH LAPISAN ATAS DI SEKITAR PABRIK SEMEN DI KOTA PADANG

PENENTUAN KONDUKTIVITAS AIR SUNGAI BATANG LUBUH MENGGUNAKAN MULTITESTER

PENENTUAN KONDUKTIVITAS LISTRIK DAN KAJIAN KUALITAS AIR SUNGAI SIAK MENGGUNAKAN METODE JEMBATAN WHEATSTONE

KONSENTRASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SINGINGI DI DAERAH DESA KOTO BARU KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

STUDI DAN EVALUASI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADNIUM (Cd) DI AIR DAN SEDIMEN PADA PERAIRAN SUNGAI KOTA TARAKAN

DISTRIBUSI LOGAM BERAT Pb DAN Cu PADA AIR LAUT, SEDIMEN, DAN RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PANTAI PANDAWA

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR LAUT, SEDIMEN DAN DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MENTOK DAN TANJUNG JABUNG TIMUR

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

Analisis Logam Berat Timbal pada Sedimen Dasar Perairan Muara Sungai Sayung, Kabupaten Demak

ANALISIS PENCEMARAN LOGAM TIMBAL, KADMIUM, DAN MERKURI DALAM CUMI-CUMI

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, hewan maupun tumbuhan. Pencemaran terhadap lingkungan

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) Gracilaria sp. DI TAMBAK DESA KUPANG SIDOARJO

OPTIMASI METODE VOLTAMMETRI STRIPPING ADSORPTIF UNTUK ANALISIS LOGAM RUNUT Cd, Cu, PbDAN Zn SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN ALIZARIN SEBAGAI PENGOMPLEKS

DISTRIBUSI LOGAM BERAT Hg DAN Pb PADA SUNGAI BATANGHARI ALIRAN BATU BAKAUIK DHARMASRAYA, SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN TEMBAGA (Cu) DI PERAIRAN DANAU TOBA, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI. Oleh:

Profil Pencemaran Air Sungai Batang Arau Daerah Lubuk Begalung Kota Padang

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

ANALISIS KADAR KADMIUN, TEMBAGA, DAN SENG DALAM AIR SUNGAI DELI DI KELURAHAN PEKAN LABUHAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM KARYA ILMIAH

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung adalah ibukota dari Provinsi Lampung yang merupakan

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Keywords : Heavy metals Pb, Heavy metals Cu, Water, Sediment, Belumai River

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah

ANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PENETAPAN KADAR Pb PADA AIR SUNGAI YANG DIALIRI LIMBAH PERTAMBANGAN BIJIH EMAS DI KABUPATEN MADINA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

RANCANG BANGUN ALAT PENJERNIH AIR YANG TERCEMAR LOGAM BERAT Fe, Cu, Zn DALAM SKALA LABORATORIUM. Andi Syahputra, Sugianto, Riad Syech

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian laut seakan-akan merupakan sabuk pengaman kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN MERKURI (Hg) PADA AIR DAN KOMUNITAS IKAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI PERCUT TESIS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. ekosistem di dalamnya. Perkembangan industri yang sangat pesat seperti

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

STUDI PENYEBARAN KONSENTRASI LOGAM BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI LINDI TPA WUKIRSARI GUNUNGKIDUL

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. Laut dan kehidupan di dalamnya merupakan bagian apa yang disebut

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

PENETAPAN KADAR Cu PADA AIR SUNGAI YANG DIALIRI LIMBAH PERTAMBANGAN BIJIH EMAS DI KABUPATEN MADINA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TIMAH (Sn) PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM TUGAS AKHIR

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Identifikasi Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) pada Perairan Sungai Citarum Hulu Segmen Dayeuhkolot sampai Nanjung

Acta Aquatica, 4:2 (Oktober, 2017): Acta Aquatica. Aquatic Sciences Journal

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PENGARUH INTERFERENSI ION KADMIUM (Cd 2+ ) TERHADAP BIOSORPSI ION TIMBAL (Pb 2+ ) OLEH SEL RAGI Saccharomyces cerevisiae

KONDISI KUALITAS AIR (ASPEK MIKROORGANISME) DI PERAIRAN SEKITAR PULAU BUNAKEN, SULAWESI UTARA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

PENGARUH COD DAN SURFAKTAN DALAM LIMBAH CAIR LAUNDRI TERHADAP NILAI LC50 EFFECT OF COD AND SURFACTANT IN LAUNDRY LIQUID WASTE ON LC50 VALUE


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi, kemajuan

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

KUALITAS AIR DAN SEDIMEN DITINJAU DARI PARAMETER TEMBAGA (Cu) STUDI PADA AIR SUNGAI PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA SIPUT MERAH (Cerithidea sp) DI PERAIRAN LAUT DUMAI PROVINSI RIAU

KAJIAN LOGAM BERAT Pb, Cu, Hg DAN Cd YANG TERKANDUNG PADA BEBERAPA JENIS IKAN DI WILAYAH PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PENENTUAN NILAI MUTU AIR PERMUKAAN PADA LAHAN PASCA TAMBANG RAKYAT KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

KAJIAN KUALITAS AIR PERMUKAAN DI SEKITAR KAWASAN MUARO KOTA PADANG MENGGUNAKAN PARAMETER KONDUKTIVITAS DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Dwi Puryanti, Susi Deswati Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia. e-mail: dwipuryanti@yahoo.co.id ABSTRAK Sampel air permukaan pada penelitian ini diambil pada saat musim hujan di sekitar kawasan Muaro Kota Padang. Pengukuran konduktivitas sampel dilakukan dengan menggunakan conductivitymeter (Lutron CD-4303). Analisis unsur-unsur logam berat yang terkandung dalam air permukaan dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorbtion Spektrofotometry, AAS (Analytica Jena Specord 200) atau disebut juga dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil pengukuran konduktivitas menunjukkan bahwa nilai rata-rata konduktivitas sampel memiliki kisaran 156,52 μs hingga 175,48 μs. Nilai konsentrasi logam berat tembaga pada air permukaan di perairan Muaro Kota Padang memiliki kisaran nilai sebesar -0,0120 0,0008 mg/l, logam berat timbal memiliki kisaran nilai sebesar -0,0100 0,0005 mg/l, dan logam berat merkuri memiliki kisaran nilai sebesar 0,1400 0,2000 mg/l. Konsentrasi tembaga dan timbal pada perairan Muaro Kota Padang masih berada di bawah level baku mutu yang dikeluarkan oleh baku mutu air golongan A. Sedangkan untuk logam berat merkuri telah melebihi baku mutu yang diizinkan. Kata Kunci: Spektrofotometri, konduktivitas, logam berat ABSTRACT Surface water samples in this study were taken during the rainy season in the area around the city of Padang Muaro. Conductivity measurements were conducted using conductivitymeter (Lutron CD-4303). Analysis of heavy metal elements contained in surface water is done using Atomic Absorption Spektrofotometry, AAS (Analytica Jena Specord 200) or also called Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Results of conductivity measurements indicate that the average value of the conductivity of the sample have a range of 156.52 to 175.48 microseconds microseconds. The concentration of heavy metals in the surface water of copper in waters Muaro Padang has a range of values of -0.0120-0.0008 mg / L, heavy metals, lead has a range of values of -0.0100-0.0005 mg / L, and metal mercury has a weight range of values of 0.1400 to 0.2000 mg / L. Concentrations of copper and lead in water Muaro Padang is still below the level of the quality standards of water quality standards issued by the group A. As for the heavy metal mercury has exceeded the permissible standards. Keywords: spectrophotometry, conductivity, heavy metals 1. PENDAHULUAN Bumi yang kita tempati ini mempunyai mempunyai luas lautan yang lebih besar daripada luas daratan sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar planet bumi ini terdiri dari air. Makhluk hidup yang berada di atas permukaan bumi ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012 40

Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi, untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran lingkungan hidup menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Odum (1996) pencemaran perairan adalah suatu perubahan fisika, kimia, dan biologi yang tidak dikehendaki pada ekosistem perairan yang akan menimbulkan kerugian pada sumber kehidupan, kondisi kehidupan dan industri. Salah satu pencemaran pada perairan adalah disebabkan masuknya logam berat ke badan perairan. Kandungan logam berat dalam air permukaan berasal dari berbagai sumber seperti batuan dan tanah serta dari aktifitas manusia termasuk pembuangan limbah cair baik yang telah diolah maupun belum diolah ke badan air yang kemudian secara langsung dapat mencemari air permukaan (Akoto dkk., 2008). Logam berat memasuki air alami dan menjadi bagian dari sistem suspensi air melalui proses absorpsi, presipitasi, dan pertukaran ion (Liu dkk., 2006). Perairan Muaro Kota Padang banyak memberikan kontribusi dalam menunjang kehidupan penduduk Kota Padang, antara lain digunakan sebagai kawasan pencari ikan secara tradisional, tempat pemukiman penduduk, daerah wisata dan rekreasi, pelabuhan dan jalur transportasi. Di sepanjang jalan menuju Muaro Kota Padang banyak terdapat aktivitas industri dan rumah tangga seperti pembuangan limbah industri karet di Banuaran, By pass, serta pembuangan limbah Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai bulan Desember 2011. Sampel yang digunakan pada kajian ini diambil dari air permukaan yang berada di sekitar kawasan Muaro Kota Padang. Pengambilan sampel dilaksanakan pada saat musim hujan. Selanjutnya sampel tersebut akan dilakukan pengukuran nilai kekonduksian sampel dan juga dilakukan analisis konsentrasi kandungan logam berat yang terdapat pada air permukaan di sekitar kawasan Muaro Kota Padang. Pengukuran konduktivitas dilakukan dengan menggunakan conductivity meter (Lutron CD 4303). Pengukuran Konduktivitas dilakukan untuk 10 sampel, setiap sampel dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali. Untuk menganalisa unsur-unsur logam berat yang terkandung dalam air permukaan digunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) atau Atomic Absorbtion Spektrofotometry, AAS (ANALYTICA JENA SPECORD 200). Diagram alir tata laksana penelitian diberikan pada Gambar 1. 41 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012

Pengambilan Sampel Sampel adalah air permukaan yang diambil dari Muaro Kota Padang Pengukuran Konduktivitas (σ) Setiap Sampel (masing-masing tiga kali) Penghitungan Nilai Konduktivitas Rata-Rata Pengukuran dengan Atomic Absorbtion Spektrofotometry (AAS) Menentukan Unsur dan Kandungan Logam Berat pada Masing-masing Sampel Titik lokasi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Diagram alir tata laksana penelitian Konduktivitas adalah salah satu parameter fisika-kimia yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi perairan tetap seimbang dan mampu menopang kehidupan ekosistemnya. Nilai rata-rata konduktivitas listrik pada setiap titik lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 memperlihatkan nilai konduktivitas beberapa jenis air menurut Mandel (1981). Tabel. 1 Nilai rata-rata konduktivitas, konsentrasi logam berat (Cu,Pb, Hg) dan koordinat pengambilan sampel Lintang Selatan (LS ) Bujur Timur (BT ) Ketinggian (m) Analisis Hasil Konduktivitas (µs) Konsentrasi Cu (ppm) Konsentrasi Pb (ppm) Konsentrasi Hg (ppm) 1 0,95203 100,37222 15 156,52-0,011-0,01 0,18 2 0,95182 100,37251 17 171,87-0,003-0,007 0,16 3 0,95279 100,37113 8 156,61-0,012-0,01 0,13 4 0,96573 100,35662 7 175,48-0,008-0,01 0,14 5 0,96577 100,35620 7 173,70-0,002-0,001 0,18 6 0,96594 100,35590 8 172,56-0,005 0,0005 0,17 7 0,96612 100,35571 7 171,57-0,007-0,0005 0,17 8 0,96615 100,35542 8 170,08-0,007 0,002 0,17 9 0,96614 100,35480 7 169,26 0,0008-0,001 0,2 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012 42

10 0,96609 100,35428 8 167,04-0,008-0,00004 0,19 Tabel 2 Nilai daya hantar listrik untuk berbagai jenis air (Mandel, 1981) No Jenis air Nilai konduktivitas 1 Air destilasi (aquades) 0,5 50 μs 2 Air hujan 5,0 30 μs 3 Air tanah segar 30 2.000 μs 4 Air laut 45.000 55.000 μs 5 Air garam (Brne) > 90.000 μs Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata konduktivitas sampel berkisar 156,52 μs hingga 175,48 μs. Secara teori, sampel dengan nilai konduktivitas tersebut tergolong air segar yang tidak membahayakan seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tetapi dari pengukuran konduktivitas air mineral kemasan plastik, diperoleh rata-rata konduktivitas 152,4 μs yang lebih rendah dari hasil pengukuran konduktivitas sampel. Hal ini memperlihatkan bahwa sampel terkontaminasi zat pencemar. Pengaruh logam berat di perairan secara alami memiliki konsentrasi yang rendah (Hutagalaung, 1984). Tinggi rendahnya konsentrasi logam berat disebabkan oleh jumlah masukan limbah logam berat ke perairan. Semakin besar limbah yang masuk ke dalam suatu perairan, semakin besar konsentrasi logam berat yang masuk di perairan. Selain itu musim juga turut berpengaruh terhadap konsentrasi, dimana pada musim penghujan konsentrasi logam berat cenderung lebih rendah karena terencerkan oleh air hujan. Dari Tabel 1 terlihat bahwa untuk logam Cu, dari 10 titik hanya titik 9 yang terdeteksi atau bernilai positif. Hal ini disebabkan oleh pengaruh logam berat di perairan mempunyai konsentrasi lebih rendah, dan diduga juga dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel yang diambil pada waktu musim hujan yaitu bulan November yang menyebabkan terjadinya pengenceran konsentrasi akibat hujan yang turun pada bulan tersebut. Selain itu pengaruh arus dan gelombang menyebabkan konsentrasi logam berat menyebar, sehingga konsentrasi logam berat Tembaga di air menjadi rendah. Hasil konsentrasi dari Logam Tembaga (Cu) di air diperoleh hasil berkisar dari -0,0120 0,0008 mg/l. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi tersebut masih dibawah baku mutu air golongan A yang sesuai dengan surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, No. Kep-02/MENKLH/I/ 1988 yaitu kandungan maksimal logam berat Tembaga yang diperbolehkan dalam air (mg/l) sebesar 1 mg/l, maka dapat dikatakan perairan Muaro Kota Padang masih berada di bawah baku mutu tersebut dan keberadaan logam berat tembaga di perairan tersebut masih bisa ditolerir. Nilai Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Timbal dan Merkuri juga diperlihatkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 tersebut untuk logam Timbal terlihat bahwa dari 10 titik hanya dua titik yang terdeteksi atau bernilai positif yaitu titik 6 dan 8. Berbeda dengan logam berat tembaga yang terdeteksi pada satu titik saja yaitu titik 9. Hal ini menandakan bahwa logam berat Timbal banyak digunakan oleh manusia. Beberapa sumber utama timbal berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Adanya dua titik yang terdeteksi hal itu diperoleh dari aktivitas transportasi laut mengingat perairan Muaro Kota Padang merupakan pelabuhan kapal yang berperan sebagai pembawa limbah. Hasil konsentrasi dari Logam Timbal (Pb) di air diperoleh berkisar dari -0,0100 0,0005 mg/l. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi tersebut masih dibawah baku mutu air golongan A yang sesuai dengan surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan 43 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012

dan Lingkungan Hidup, No. Kep-02/MENKLH/I/ 1988 yaitu kandungan maksimal logam berat Timbal yang diperbolehkan dalam air (mg/l) sebesar 0,1000 mg/l, maka dapat dikatakan perairan Muaro Kota Padang masih berada di bawah baku mutu tersebut dan keberadaan logam berat timbal di perairan tersebut masih bisa ditolerir. Kecilnya konsentrasi Timbal di perairan Muaro Kota Padang sesuai dengan pernyataan Hutagalung (1984) bahwa logam berat di perairan mempunyai konsentrasi lebih rendah, dan diduga juga dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel diambil pada waktu musim hujan yaitu bulan November yang menyebabkan terjadinya pengenceran konsentrasi akibat hujan yang turun pada bulan tersebut. Selain itu pengaruh arus dan gelombang menyebabkan konsentrasi logam berat menyebar, sehingga konsentrasi logam berat Timbal di air menjadi rendah. Konsentrasi logam berat Merkuri yang diperlihatkan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa logam tersebut mempunyai konsentrasi yang paling tinggi dibandingkan dari Tembaga dan Timbal. Dari sepuluh titik yang diuji, semuanya terdeteksi dan mempunyai konsentrasi yang sangat tinggi. Hal ini menandakan bahwa logam berat Merkuri banyak digunakan oleh manusia. Beberapa sumber utama Merkuri berasal dari bahan bakar minyak kendaran bermotor dan industri (Srikandi, 1992). Mengingat Perairan Muaro Kota Padang merupakan pelabuhan kapal. Hasil analisis konsentrasi Merkuri yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa merkuri di perairan sangat sedikit dibanding dengan logam berat yang lain. Hasil konsentrasi dari logam berat Merkuri (Hg) di air diperoleh hasil berkisar dari 0,1400 0,2000 mg/l. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi tersebut di atas level baku mutu air golongan A yang sesuai dengan surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, No. Kep-02/MENKLH/I/ 1988 yaitu kandungan maksimal logam berat Merkuri yang diperbolehkan dalam air (mg/l) sebesar 0,0010 mg/l, maka dapat dikatakan perairan Muaro Kota Padang sudah berada di atas level baku mutu tersebut dan keberadaan logam berat merkuri di perairan tersebut tidak bisa ditolerir lagi keberadaannya karena bisa merusak kesehatan manusia dan biota yang hidup di perairan tersebut. Tingginya konsentrasi Merkuri di perairan Muaro Kota Padang disebabkan selain berasal dari bahan bakar kendaraan bermotor tetapi juga dapat diperoleh dari pelapukan batuan dan erosi tanah yang melepas Merkuri ke perairan. Proses penambangan, peleburan, pembakaran bahan bakar fosil, dan produksi baja, semen dan fosfat, pertanian, pencampuran logam kedokteran gigi, peralatan listrik, juga merupakan sumber merkuri. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata konduktivitas sampel sekitar 156,52 μs hingga 175,48 μs. Nilai konsentrasi logam berat Tembaga pada air permukaan di perairan Muaro Kota Padang berada antara -0,0120 0,0008 mg/l, Timbal memiliki nilai sekitar - 0,0100 0,0005 mg/l, dan Merkuri memiliki nilai yang berada sekitar 0,1400 0,2000 mg/l. Konsentrasi Tembaga dan Timbal pada perairan Muaro Kota Padang masih berada di bawah level baku mutu yang dikeluarkan oleh baku mutu air golongan A yang sesuai dengan surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, No. Kep-02/MENKLH/I/ 1988. Sedangkan logam berat Merkuri telah melebihi baku mutu yang diperbolehkan. DAFTAR PUSTAKA JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012 44

1. Akoto, O., T. N., Darkol, G. 2008, Heavy Metals Pollution Profiles in Streams Serving the Owabi Reservoir, African Journal of Enviromental Science and Technology, Vol 2, No. 11, pp. 354-359. 2. Hutagalung, H.P. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Puslitbang Oseanografi. Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Pemantauannya. LIPI. Jakarta 3. Liu, L., Fasheng, L., Xiong, D., 2006, Heavy Metals Contamination and Their Distribution in Different Size Practions of the Surficial Sediment of Hathe River, China, Environ Geol, Vol 50, pp.431-438. 4. Mandel dan Shiftan., 1981. Groundwater Resources Development and Management, Academic Press 5. Odum, 1996. Fundamentals of Ecology. Sounders. Toronto 6. Srikandi Fardiaz 1992. Polusi Air dan Udar, Kanisius. Bogor 45 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 4 NO 2, SEPTEMBER 2012