SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Meningkatnya Impor Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional Jakarta, 3 Agustus 2012 Dampak krisis global yang terus berlanjut masih berpengaruh terhadap penurunan ekspor Indonesia di bulan Juni. Surplus perdagangan Indonesia selama Januari-Juni 2012 mengalami penurunan menjadi USD 476,2 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai USD 15,0 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan produk migas lainnya mengalami surplus. Surplus tertinggi terjadi pada neraca perdagangan gas yang mencapai USD 9,7 miliar. Impor selama Semester I 2012 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mencapai USD 70,3 miliar (naik 11,8% YoY). Impor barang konsumsi mencapai USD 6,8 miliar (naik 6,5% YoY), sementara impor barang modal mencapai USD 19,4 miliar (naik 34,9% YoY). Lonjakan impor barang modal dan bahan baku/penolong didorong oleh membaiknya realisasi aktivitas investasi dan meningkatnya output industri di tanah air. Dari ketiga golongan penggunaan barang, impor barang modal mengalami peningkatan tertinggi dipicu oleh meningkatnya impor kapal terbang & bagiannya (naik 73,7 %), kendaraan bermotor & bagiannya (naik 45,3%), barang dari besi/baja (naik 43,3%), dan mesin dan peralatan mekanik (naik 25,4%). Ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa negara emerging market seperti negara-negara di kawasan Afrika selama Semester I tahun ini tumbuh pesat. Ekspor Indonesia ke Pantai Gading meningkat 346,9% dari USD 11,6 Juta pada Semester I tahun lalu. Ekspor Indonesia juga meningkat pesat ke beberapa negara lain seperti Djibouti (83,5%), Yaman (79,8%), Pakistan (76,6%), Kolombia (57,9%), Arab Saudi (43,6%), Finlandia (33,8%), dan Kenya (30,6% ). Di sisi lain, neraca perdagangan nonmigas selama Semester-I 2012 masih mengalami surplus sebesar USD 1,9 miliar, menurun drastis dari surplus periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 14,7 miliar. Penurunan surplus perdagangan nonmigas tersebut dipicu oleh melemahnya permintaan pasar ekspor Indonesia yang merupakan imbas dari krisis global yang masih belum memberikan kepastian penyeselesainnya. Kementerian Perdagangan terus mendukung upaya hilirisasi dan pengembangan industri di dalam negeri yang berorientasi ekspor: Pengembangan Pasar Ekspor: (1) Peningkatan ekspor nonmigas ke negara-negara nontradisional; (2) Re-balancing ekspor nonmgas ke negara dengan defisit lebih dari USD 100 juta, dan (3) Pendekatan Selatan Selatan (Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS)) Peningkatan daya saing produk
Grafik 1. Neraca Perdagangan Indonesia Bulanan 2011-2012 USD Miliar Non Migas Migas Total 4.00 3.00 2.00 1.00 - (1.00) (2.00) 3.5 3.0 3.0 2.6 2.4 2.0 2.0 1.7 1.8 1.5 1.4 1.2 0.8 0.9 1.0 0.8 0.5 0.1 0.2 0.3 0.3 0.0 0.1 0.1 0.3-0.2-0.1-0.4-0.4-0.2-0.4-0.5-0.6-0.5-0.6-0.8 Jan'11 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan'12 Feb Mar Apr Mei Juni* Penurunan surplus perdagangan nonmigas dipicu oleh meningkatnya defisit perdagangan Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang utama antara lain China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Taiwan. China merupakan negara mitra dagang utama yang menyebabkan defisit perdagangan nonmigas terbesar mencapai USD 4,0 miliar selama Januari-Juni 2012, meningkat USD 951,0 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Thailand defisit sebesar USD 3,1 miliar dari sebelumnya USD 2,1 miliar. Defisit perdagangan nonmigas dengan Jepang mencapai USD 3,1 miliar dimana sebelumnya surplus USD 0,3 miliar. Kondisi yang sama juga terjadi pada Singapura dan Korsel yang mengalami defisit masing-masing mencapai USD 0,4 miliar dan USD 0,7 miliar dari sebelumnya surplus USD 0,5 miliar dan USD 0,2 miliar. Defisit perdagangan nonmigas dengan Australia mencapai USD 0,9 miliar, menurun dari sebelumnya defisit USD 1,2 miliar (Tabel 1). Tabel 1. Neraca Perdagangan Nonmigas dengan 10 Mitra Dagang Utama No. NEGARA Neraca (USD Juta) Perubahan yoy (USD Juta) 2011 Juni'12 Jan-Jun'12 2011 Juni'12 Jan-Jun'12 TOTAL 25,285.55 (757.76) 1,853.84 3,796.67 (3,726.21) (12,839.61) 1 INDIA 9,299.80 522.62 3,841.88 2,144.61 (730.28) (694.30) 2 AMERIKA SERIKAT 4,987.28 249.76 1,709.32 960.19 (215.10) (1,167.66) 3 MALAYSIA 3,454.73 141.51 1,281.87 222.98 (262.85) (939.92) 4 TAIWAN 350.78 (71.30) (35.31) 54.92 (144.16) (182.77) 5 SINGAPURA 565.07 (30.88) (392.04) 1,064.77 (300.24) (947.25) 6 KOREA SELATAN 124.88 (25.08) (679.83) (1,151.80) (2.22) (908.39) 7 AUSTRALIA (2,095.16) (219.23) (866.58) (365.62) 21.79 335.44 8 JEPANG (990.86) (664.96) (3,057.07) (576.64) (711.94) (3,372.28) 9 THAILAND (5,005.77) (590.05) (3,069.68) (1,639.49) (120.29) (873.28) 10 REP.RAKYAT CINA (3,860.84) (1,029.84) (4,045.25) 1,746.23 (666.62) (951.00) Kinerja Ekspor Juni 2012: Ekspor Nonmigas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Pesat Ekspor bulan Juni 2012 mencapai USD 15,4 miliar, turun 8,7% dari bulan sebelumnya dan turun 16,4% dari bulan yang sama tahun lalu. Penurunan ekspor Juni 2012 (MoM) disebabkan oleh penurunan volume 14,8% dan harga (nilai satuan) sebesar 11,6%. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar USD 2,8 miliar (turun 25,1% MoM dan 22,3% YoY) serta ekspor nonmigas sebesar USD 12,6 miliar (turun 4% MoM dan 15,0% YoY). Pelemahan ekspor tidak hanya dialami oleh Indonesia.
Beberapa negara yang ekspornya juga mengalami pelemahan antara lain China, Korsel, dan Jepang yang hanya tumbuh di bawah 10% selama periode Semester I 2012, dan bahkan Brasil mengalami penurunan (Grafik2). Grafik 2. Kinerja Ekspor Januari-Juni2012 USD Miliar Non Oil and Gas Oil and Gas 20.0 % 60.0 Pertumbuhan Ekspor Beberapa Negara (%) 18.0 16.0 14.0 12.0 10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 - Jan'11 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan '12 Feb Mar Apr Mei Juni* 2.79 12.58 50.0 China 40.0 Japan 30.0 20.0 South Korea 10.0 (0.92) Brazil - (1.81) Indonesia (10.0) (20.0) 9.17 24.01 4.18 8.26 0.57 23.65 Smt I 2012 Smt I 2011 32.65 35.98 Red: Moving p.a growth Green: Accumulated growth YoY Black: Quarterly growth (YoY) Ekspor Nonmigas: 15 Komoditi Utama Ekspor Nonmigas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Pesat Ekspor nonmigas Indonesia kebeberapa negara emerging market seperti negara-negara di kawasan Afrika selama Semester I tahun ini tumbuh pesat. Ekspor Indonesia ke Pantai Gading meningkat 346,9% dari USD 11,6 Juta pada Semester I tahun lalu. Ekspor Indonesia juga meningkat pesat ke beberapa negara lain seperti Djibouti (83,5%), Yaman (79,8%), Pakistan (76,6%), Kolombia (57,9%), Arab Saudi (43,6%), Finlandia (33,8%), dan Kenya (30,6% ).
Nilai (USD Juta) Growth (%) PANTAI GADING DJIBOUTI YEMEN PAKISTAN COLOMBIA SAUDI ARABIA FINLAND KENYA 51.66 11.56 125.55 68.41 77.66 43.19 88.45 56.00 138.01 103.15 158.50 121.37 428.98 757.48 947.51 659.79 Jan-Jun - 2012 Jan-Jun - 2011 83.5 79.82 76.6 57.95 43.61 33.80 30.60 346.9 Negara mitra dagang nonmigas yang masih memberikan surplus terbesar terhadap neraca perdagangan Indonesia meskipun mengalami penurunan antara lain India, Belanda, Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, dan Spanyol. Sementara itu, negara-negara di luar 10 mitra dagang utama yang menyebabkan besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia antara lain Swedia, Rusia, Kanada, dan Argentina. Penurunan surplus dan bertambahnya defisit neraca perdagangan nonmigas dengan beberapa negara terjadi akibat penurunan ekspor, sementara impornya mengalami peningkatan (Tabel 2 dantabel 3). Tabel 2. Negara Tujuan Ekspor dengan Posisi Neraca Perdagangan Indonesia yang Surplus Terbesar Negara Neraca (USD Juta) Perubahan yoy (USD Juta) 2011 Juni'12 Jan-Jun'12 2011 Jun'12 Jan-Jun'12 TOTAL 25,285.55 (757.76) 1,853.84 3,796.67 (3,726.21) (12,839.61) 1 INDIA 9,299.80 522.62 3,841.88 2,144.61 (730.28) (694.30) 2 BELANDA 4,269.18 217.93 1,800.00 1,234.12 (119.58) (387.19) 3 AMERIKA SERIKAT 4,987.28 249.76 1,709.32 960.19 (215.10) (1,167.66) 4 PILIPINA 2,833.44 249.37 1,363.79 419.79 (6.23) (5.93) 5 MALAYSIA 3,454.73 141.51 1,281.87 222.98 (262.85) (939.92) 6 SPANYOL 2,049.51 117.27 865.57 28.99 (42.09) (204.21) 7 PAKISTAN 740.18 121.99 630.40 134.77 49.92 298.14 8 BANGLA DESH 1,321.76 99.73 560.89 363.16 (56.41) (95.37) 9 TURKI 1,086.00 69.74 542.14 316.92 (25.45) (15.06) 10 UNI EMIRAT ARAB 1,396.39 64.83 531.84 99.70 (37.05) (147.29)
Tabel 3. Negara Tujuan Ekspor dengan Posisi Neraca Perdagangan Indonesia yang Defisit Terbesar RANK NEGARA Neraca (USD Juta) Perubahan yoy (USD Juta) 2011 Juni'12 Jan-Jun'12 2011 Jun'12 Jan-Jun'12 TOTAL 25,285.55 (757.76) 1,853.84 3,796.67 (3,726.21) (12,839.61) 1 REP.RAKYAT CINA (3,860.84) (1,029.84) (4,045.25) 1,746.23 (666.62) (951.00) 2 THAILAND (5,005.77) (590.05) (3,069.68) (1,639.49) (120.29) (873.28) 3 JEPANG (990.86) (664.96) (3,057.07) (576.64) (711.94) (3,372.28) 4 AUSTRALIA (2,095.16) (219.23) (866.58) (365.62) 21.79 335.44 5 KOREA SELATAN 124.88 (25.08) (679.83) (1,151.80) (2.22) (908.39) 6 SWEDIA (695.95) (180.20) (637.04) (139.16) (138.92) (332.14) 7 FEDERASI RUSIA (422.35) (98.62) (590.01) (126.88) 45.94 (393.23) 8 KANADA (1,055.46) (145.39) (536.11) (678.99) (37.83) (80.85) 9 ARGENTINA (1,224.84) (196.92) (508.20) (564.78) (37.60) (27.28) 10 SINGAPURA 565.07 (30.88) (392.04) 1,064.77 (300.24) (947.25) Kinerja Impor Juni 2012: Impor Konsumsi Melemah, Sedangkan Impor Modal Menguat Impor selama Semester I 2012 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mencapai USD 70,3 miliar (naik 11,8% YoY). Impor barang konsumsi mencapai USD 6,8 miliar (naik 6,5% YoY), sementara impor barang modal mencapai USD 19,4 miliar (naik 34,9% YoY). Lonjakan impor barang modal dan bahan baku/penolong didorong oleh membaiknya realisasi aktivitas investasi dan meningkatnya output industri di tanah air. Dari ketiga golongan penggunaan barang, impor barang modal mengalami peningkatan tertinggi dipicu oleh meningkatnya impor kapal terbang & bagiannya (naik 73,7 %), kendaraan bermotor & bagiannya (naik 45,3%), barang dari besi/baja (naik 43,3%), dan mesin dan peralatan mekanik (naik 25,4%). Grafik 3. Kinerja Impor Januari-Juni 2012 Meningkat
Total impor Indonesia bulan Juni 2012 mencapai USD 16,7 miliar, mengalami penurunan sebesar 2,1% (MoM) namun naik 10,7% (YoY). Impor selama bulan Juni 2012 terdiri dari impor nonmigas yang mencapai USD 13,3 miliar, turun 1,9% (MoM) namun naik 12,7% (yoy) dan impor migas sebesar USD 3,4 miliar, turun 2,6% (MoM) namun naik 3,3% (yoy). Total impor Semester I 2012 mencapai USD 96,4 miliar, meningkat 15,3% (YoY). Impor nonmigas mencapai USD 74,9 miliar (naik 16,5%) sementara impor migas mencapai USD 21,4 miliar (naik 11,4% YoY). Kenaikan impor migas dipicu oleh meningkatnya permintaan impor gas yang mencapai 149,8%, dari USD 705,1 juta menjadi USD 1,8 miliar. Sementara itu peningkatan impor nonmigas dipicu oleh meningkatnya impor kapal terbang & bagiannya (naik 73,7%), kendaraan bermotor & bagiannya (naik 45,3%), barang dari besi/baja (naik 43,3%), dan mesin dan peralatan mekanik (naik 25,4%). Grafik 4. Impor Menurut Golongan Penggunaan Modal 17.19% Konsumsi 7.59% Modal 20.10% Konsumsi 7.01% Konsumsi Nilai (USD Miliar) 6.8 6.3 Pertumbuhan (%) 6.5 35.1 Bahan Baku/ Penolong 75.22% Semester I 2011 Bahan Baku/ Penolong 72.89% Semester I 2012 Bahan Baku/ Penolong Modal 19.4 14.4 62.9 70.3 Semester I 2012 Semester I 2011 11.8 19.6 36.0 34.9 SmI'12/11 SmI'11/10 Tingginya kenaikan impor Indonesia selama periode Semester I 2012 tidak terlepas dari peningkatan impor dari beberapa negara pemasok utama, seperti Jepang, China, Malaysia, Arab Saudi, dan AS yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 36,0%, 18,2%, 18,2%, 17,7%, dan 14,5% (Grafik 7).
Impor Nonmigas: 15 Komoditi Utama Grafik5. Negara Pemasok Utama Berdasarkan PertumbuhanTertinggi Nilai (USD Miliar) Pertumbuhan (%) CHINA 14.68 12.41 18.24 SINGAPORE 13.37 12.71 5.20 JAPAN 8.68 11.80 36.01 S. KOREA 6.22 5.93 4.91 USA 5.81 5.08 14.49 THAILAND 5.81 5.23 11.14 MALAYSIA SAUDI ARABIA 5.65 4.78 2.78 2.36 Sm I 2012 Sm I 2011 18.15 17.71 Sm I 2012/2011 Arah Strategi Kebijakan Perdagangan ke Depan Meningkatkan domestic competitiveness Mendukung upaya hilirisasi dan pengembangan industri di dalamnegeri yang berorientasi ekspor Pengembangan Pasar Ekspor (a) Peningkatan ekspor nonmigas ke negara-negara nontradisional; (b) Rebalancing ekspor nonmigas ke negara dengan defisit lebih dari USD 100 juta, dan (c)
Pendekatan Selatan Selatan (Kerja Sama Selatan-Selatan/KSS) Peningkatan daya saing produk Meningkatkan Efektivitas Pengawasan & Infrastruktur Perdagangan Memanfaatkan instrument Trade Remedies (antidumping, safeguards, subsidi) Memperlancar sistem distribusi nasional Meningkatkan pengawasan barang beredar Mengembangkan Perdagangan Berjangka Komoditi Sistem Resi Gudang sebagai alternatif pembiayaan bagi petani dan pelaku usaha Meningkatkan Efektivitas Kerja Sama Internasional Memainkan peran penting dalam percaturan perekonomian dunia seperti G20, OECD, WTO, APEC, East Asia Summit, ASEAN: Keketuaan ASEAN dan ASEAN-LATIN Business Forum, UNFCC, tuan rumah APEC 2013, dan KTM-WTO 2013 --selesai-- Informasi lebih lanjut hubungi: Frank Kandou Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: pusathumas@kemendag.go.id Kasan Muhri Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528683/021-23528693 Email: kasan.muhri@kemendag.go.id