ANALISIS PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA MUNDUKTEMU KABUPATEN TABANAN. Ni Putu Evi Windasari Made Kembar Sri Budhi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR JIMBARAN, KELURAHAN JIMBARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

PENGARUH LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PULAU INGU KPECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI NAGARI AMPANG KURANJI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA INDUSTRI KERAJINAN SANGGAH DI DESA JEHEM KABUPATEN BANGLI

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

PENGARUH PERUBAHAN IKLIM, UPAH TENAGA KERJA, DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK HEWAN PELIHARAAN; STUDI KASUS DI KELURAHAN PADANG SAMBIAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Metro Futsal Renon Denpasar. Oleh

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

JURNAL. Oleh : YULISA NPM

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ABSTRACT

PERBEDAAN POLA TANAM TERHADAP BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

Kata kunci: modal, jumlah hari kerja (HOK), luas lahan, pelatihan dan teknologi pendapatan petani. Abstract

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH TINGKAT UPAH, TENAGA KERJA DAN MODAL KERJA TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI PAKAIAN JADI TEKSTIL (STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Regresi Linier Berganda Untuk Menganalisis Pendapatan Petani Pala

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Buruh di Sepanjang Muara Sungai Ijo Gading Kabupaten Jembrana

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Nokia di Kota Denpasar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

ABSTRACT. Nisha Selvia 1, Ansofino 2, Putri Meliza Sari 2.

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

PENGARUH KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SISTEM KEMITRAAN TERHADAP MOTIVASI PETERNAK AYAM PEDAGING DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PENGEMBANGAN PERKEBUNAN INTI RAKYAT (PIR) KELAPA SAWIT YANG BERDAYASAING DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN SILAUT KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

PENGARUH KOMPENSASI INTRINSIK DAN KOMPENSASI EKSTRINSIK SERTA PELATIHAN KERJA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang Banda Aceh

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Prosiding Manajemen ISSN:

SUPRAYITNO Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro,

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

Volume 11 Nomor 1 Maret 2014

USAHA PENGOLAHAN IKAN TAWES PRESTO DI PESISIR WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI

ABSTRACT. Keyword : work stress, work performance, labor conflict, workload, working time, leadership influence. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENEMPATAN DAN PENGALAMAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

ANALISIS USAHATANI POLA TANAM SATU TAHUN PADA SISTEM IRIGASI TEKNIS DI DESA GUDO KECAMATAN GUDO KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI JERUK DAN USAHATANI KOPI DI KABUPATEN KARO

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI PADI SAWAH BERDASARKAN LUAS PENGUASAAN LAHAN DI KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO JURNAL PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI DI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS TESIS

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MIDAS MULTI INDUSTRY MEDAN OLEH

NASKAH PUBLIKASI JURNAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI. Oleh :

FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM SISTEM PENJUALAN SAYURAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA : YUDIANTO

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

PENGARUH MODAL, LUAS KOLAM, DAN PENGALAMAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI IKAN AIR TAWAR DI NAGARI TARUANG- TARUANG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

Kata kunci: Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan, Tingkat Pengembalian Dana, Karakteristik Sosial Ekonomi Petani ABSTRACT

Pendahuluan. Arief et al., Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa pada...

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

Analisis Risiko Usahatani Salak Organik di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SDN 005 SEKOLAQ MULIAQ DI KUTAI BARAT ABSTRACT

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

PENGARUH UPAH, MODAL USAHA, DAN NILAI PRODUKSI TERHADAP PENAWARAN TENAGA KERJA PADA UMKM SEKTOR RIIL. Widya Andayani Murjana Yasa

ABSTRACT

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN HARGA JUAL TERHADAP PENDAPATAN PETANI CENGKEH DI DESA TIRTA SARI PADA TAHUN 2014

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 2 [5] : 254-259 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENGARUH TUMPANGSARI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA MUNDUKTEMU KABUPATEN TABANAN Ni Putu Evi Windasari Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRAK Lahan pertanian yang semakin menyempit serta kebutuhan hidup yang semakin tinggi menyebabkan turunnya produksi pertanian dan berakibat pada penurunan pendapatan masyarakat khususnya petani. Dengan demikian untuk mengefisienkan penggunaan lahan petani menggunakan sistem tanam tumpangsari dalam perkebnannya. Tumpangsari adalah penanaman dua atau lebih jenis tanaman pada satu areal lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi secara serempak maupun parsial terhadap pendapatan petani di Desa Munduktemu, mengetahui variabel yang berpengaruh dominan serta mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan petani dengan atau tanpa menggunakan sistem tumpangsari. Penelitian ini dilakukan di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dengan menggunakan sampel sebanyak 92 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis linier berganda dan beda dua rata-rata (pair sample t test). Hasil analisis data menunjukan luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi secara serempak dan parsial berpengaruh terhadap pendapatan petani dengan koefisien determinasi (R 2 ) 0,912. Luas lahan adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pendapatan petani, serta terdapat perbedaan pendapatan dengan atau tanpa menggunakan sistem tumpangsari. Kata kunci : pendapatan, luas lahan, tenaga kerja, harga komoditi dan tumpangsari ABSTRACT Agricultural land is increasingly narrows as well as necessities of life that the higher cause the decline in agricultural production and result in a decrease in people's income, especially farmers. Thus for efficient land use of farmers use intercropping farming system in perkebnannya. Intercropping is planting two or more types of plants on a land area of. The purpose of this research is to know the influence of land area, the number of Labor (hours of work) and the price of commodities simultaneously as well as partial to the income of farmers in the village of Munduktemu, know the variables that influence the dominant as well as find out if there are differences in the income of farmers with or without using intercropping systems. This research was conducted in the village of Pupuan, district Munduktemu, Tabanan Regency using samples as much as 92 people. Data analysis techniques used in the analysis of the multiple linear and two different average (pair sample t test). The results of data analysis shows the land area, the number of Labor (hours of work) and the price of commodities simultaneously and partial effect on farmer income with a coefficient of determination (R2) 0,912. Land area is the most dominant variable effect on farmer income as well as income-there is a difference with or without the use of intercropping systems. Keywords: income, land area, labor, commodity prices and intercropping PENDAHULUAN Menurut Hartoyo,dkk. (2004), sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat menghasilkan devisa negara. Namun dengan gencarnya pembangunan yang mengharuskan lahan pertanian beralih fungsi menjadi perumahan, supermarket, kantor dan lain sebagainya, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap persediaan lahan pertanian yang semakin hari semakin berkurang sehingga akan berdampak pada pendapatan masyarakat khususnya petani. Permasalahan utama dalam ekonomi pertanian adalah tenggang waktu yang cukup lama dalam proses produksi, biaya produksi, tekanan jumlah penduduk, dan E-mail : evwinda@yahoo.co.id 254

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 5, Mei 2013 sistem usaha tani. Proses produksi berjalan cukup lama terutama pada tanaman perkebunan seperti kopi, kakao, karet, kelapa sawit, cengkeh dan lain sebagainya. Menurut Agus Wahyu (2008) dalam menunggu waktu panen petani menghadapi resiko dan ketidakpastian, yang disebabkan antara lain keadaan alam, perkembangan hama dan penyakit, ketersediaan modal dan lain sebagainya. Selain masalah waktu, juga biaya untuk proses produksi juga diperlukan dalam proses produksi misalnya pembelian pupuk, bibit, biaya pemeliharaan, biaya saat panen, pupuk, upah tenaga kerja dan biaya lainnya yang dibutuhkan setiap saat. Tidak semua petani, terutama petani kecil yang memiliki lahan yang sempit dapat menyediakan biaya secara tepat. Hal tersebut dikarenakan waktu penerimaan dan pengeluaran petani tidak seirama, karena penerimaan petani hanya pada waktu panen saja.(moehar,2002) Menurut Hasan (2008), tumpangsari adalah dua tanaman atau lebih secara bersamaan atau satu interval waktu yang singkat, pada sebidang tanah yang sama. Tumpangsari merupakan sistem penanaman ditujukan untuk memanfaatkan lahan sebaik baiknya agar diperoleh produksi yang maksimum. Sistem ini dilakukan untuk menambah pendapatan masyarakat petani. Pada usaha tani kopi misalnya, petani dapat mengembangkan sistem tanam tumpangsari pada sisa sisa lahan di sela sela tanaman kopi yang merupakan tanaman pokok dari perkebunan tersebut. Tanaman kopi di tumpangsari dengan tanaman tanaman lain seperti kakao,cengkeh dan lain sebagainnya. Keuntungan digunakannya sistem tanam tumpangsari yaitu mengurangi terjadinya erosi, menyediakan cadangan air untuk pertumbuhan tanaman, serta memperbaiki dan menyuburkan struktur tanah. (Wikipedia Indonesia, 2/9/2012). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi secara serempak berpengaruh terhadap hasil pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan? 2) Bagaimanakah pengaruh parsial dari luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi terhadap hasil pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan? 3) Variabel manakah yang paling berpengaruh antara luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi terhadap hasil pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan? 4) Apakah terdapat perbedaan pendapatan petani kopi dengan atau tanpa menggunakan sistem tanam tumpangsari? Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi secara serempak terhadap hasil pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 2) Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi secara parsial terhadap pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 3) Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh antara luas lahan, tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi terhadap pendapatan usaha tani perkebunan kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 4) Untuk mengetahui perbedaan pendapatan petani setelah adanya tanaman tumpang sari. 255

Analisis Pengaruh Tumpangsari Terhadap Pendapatan. [Ni P. E. Windasari, M. K. Sri Budhi] METODE PENELITIAN Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif dan komparatif yaitu cara pemecahan masalah dengan cara menghitung perbedaan pendapatan serta melihat pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Dimana faktor-faktor tersebut antara lain luas lahan, tenaga kerja, dan harga komoditi. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perkebunan kopi yang menggunakan sistem tanam tumpangsari di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan dengan pertimbangan sebagai berikut : 1) Di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, terdapat suatu sistem tanam yaitu sistem tanam tumpangsari diduga terdapat perbedaan pendapatan petani dengan atau tanpa menggunakan sistem tanam tumpangsari. 2) Perkebunan di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan adalah area potensial karena merupakan daerah pegunungan dan cocok ditanami tanaman jenis perkebunan seperti kopi, cengkeh, kakao (coklat) dan tanaman perkebunan lainnya. 3) Dalam hal ini petani yang dengan atau tanpa mengunakan sistem tanam tumpangsari dalam perkebunannya, belum pernah melakukan perhitungan ekonomis secara cermat guna mengetahui perbedaan pendapatannya. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunde. Data primer adalah jenis data yang diperoleh baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden mengenai pendapatan, jumlah tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi yang dilakukan dengan wawancara dan menyebarkan kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil membaca referensi baik berupa buku, koran, majalah,internet dan dari penelitian sebelumnya. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statisik (BPS) yaitu Luas tanam dan produksi perkebunan rakyat dirinci per desa tahun 2011 dan harga rata rata perdagangan sub sektor perkebunan di Ibu Kota Kecamatan kabupaten Tabanan tahun 2010. Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Munduktemu yang bermata pencaharian sebagai petani yang berjumlah 955 KK tani. Berdasarkan rumus slovin (e=10%) maka didapat sampel sebanyak 92 KK tani, dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan kuisioner. Wawancara dilakukan dengan bertemu dan bertatap muka langsung dengan responden. Observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap petani. Kuisioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan pertanyaan tertulis kepada petani. 256

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 5, Mei 2013 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh variabel luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja), dan harga komoditi secara parsial dan simultan terhadap pendapatan petani di Desa Munduktemu digunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hubungan tersebut menurut Gujarati (1999) dibentuk seperti model berikut:... (1) Keterangan: Y = Pendapatan Petani = Kostanta X 1 = Luas Lahan X 2 = Jumlah Tenaga Kerja X 3 = Harga komoditi = Koefisien regresi variabel X1,X2,X3 = Standar eror (variabel pengganggu) Uji Beda Dua Rata Rata ( Pair Sample T Test ) Uji pair sample t test bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dengan atau tanpa tumpangsari. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS dengan hipotesis sebagai berikut : Hipotesis : H 0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap pendapatan petani kopi dengan atau H 1 : tanpa menggunakan sistem tanam tumpangsari Ada perbedaan yang signifikan terhadap rata -rata pendapatan petani kopi dengan atau tanpa menggunakan sistem tanam tumpangsari. Kriteria pengujian Hipotesis nol ditolak apabila nilai p-value statistik uji t lebih kecil dari 0,05. Hipotesis nol diterima apabila nilai p-value statistik uji t lebih besar dari 0,05. Untuk melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata yang saling berhubungan digunakan Pair Sample T Test. Dalam hal ini digunakan taraf keyakinan 95 % dan tingkat toleransi kesalahan α =5 %.(Sofyan dan Heri, 2011 : 56-58) HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan digunakan model regresi linier berganda. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis yang didapat disajikan dalam bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. Ŷ = -443.407.27 + 22.425.420 X 1 + 31000.473 X 2 +270.718 X 3 Sb = (2.242.884.4) ( 15177.209) (79.758) t = (9.998) (2.043) (3.394) Sig. = (0.000) (0.044) (0.001) F = 304.497 Sig. F = 0.000 R 2 = 0.912 257

Analisis Pengaruh Tumpangsari Terhadap Pendapatan. [Ni P. E. Windasari, M. K. Sri Budhi] Berdasarkan hasil uji F statistik dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 304.497 > Ftabel 2,76 ini berarti luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi secara simultan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani di Desa Munduktemu. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sama dengan 0,912 memiliki arti bahwa 91,2 persen variasi (naik-turunnya) tingkat pendapatan di Desa Munduktemu dipengaruhi oleh luas lahan, tenaga kerja, dan harga komoditi sedangkan sisanya sebesar 8,8 persen disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap pendapatan petani adalah luas lahan yaitu 0,689 lebih besar dibandingkan dengan nilai absolute variabel lainnya. Luas lahan (X1) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dimana setiap tambahan penggunaan lahan sebesar satu hektar menyebabkan peningkatan pendapatan petani sebesar Rp. 22.425.420. dengan asumsi variabel jumlah tenaga kerja (jam kerja),harga komoditi konstan. Jumlah Tenaga kerja (jam kerja) (X2) berpengaruh nyata terhadap pendapatan dimana setiap tambahan satu orang tenaga kerja (satu jam) menyebabkan kenaikan pendapatan petani sebesar Rp. 31000.473 dengan asumsi variabel luas lahan dan harga komoditi konstan. Harga komoditi (X3) berpengaruh nyata terhadap pendapatan dimana setiap terjadi kenaikan harga sebesar satu rupiah akan memberikan tambahan pendapatan petani sebesar Rp. 270.718 dengan asumsi variabel luas lahan dan jumlah tenaga kerja (jam kerja) konstan. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan pendapatan petani dengan atau tanpa tumpangsari di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan sebelum menggunakan uji beda dua rata rata ( Pair Sample T Test ) terlebih dahulu digunakan model regresi linier berganda yaitu dengan memasukkan semua variabel bebas yaitu luas lahan (X 1 ), jumlah tenaga kerja( jam kerja) ( X 2 ), harga komoditi kopi (X 3 ) harga komoditi cengkeh (X 31 ) dan harga komoditi kakao (X 32 ). Hal tersebut dilakukan untuk melihat variabel harga yang signifikan. Variabel harga dapat dikatakan signifikan jika nilainya signifikansinya kurang dari < 0.05.Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer yang menggunakan program SPSS. Hasil analisis yang didapat disajikan dalam bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Ŷ = -443.407.27 + 22.425.420 X 1 + 31000.473 X 2 +270.718 X 3 + 62.245X 31-274.136X 32 Sb = (2.242.884.4) ( 15177.209) (79.758) (17.385) (208.374) t = (9.998) (2.043) (3.394) (3.580) (-.228) Sig. = (0.000) (0.044) (0.001) (0.001) (0.192) F = 304.497 Sig. F = 0.000 R 2 = 0.912 Berdasarkan hasil regresi diatas menunjukan bahwa variabel harga komoditi kakao tidak signifikan yaitu 0.192 > 0.05. Maka dalam menghitung pendapatan petani dengan tumpangsari hanya pendapatan dari komoditi kopi dengan pendapatan dari hasil komoditi cengkeh yang dimasukkan. Untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dengan atau tanpa tumpangsari dapat diuji dengan uji beda dua rata-rata ( pair sample t test. Berdasarkan hasil uji pair sample t test bahwa nilai p-value statistik uji t adalah sebesar 0.032 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pendapatan yang signifikan dengan atau tanpa menggunakan sistem tanam tumpangsari. 258

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 2, No. 5, Mei 2013 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Variabel luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja),dan harga komoditi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 2. Berdasarkan uji regresi secara parsial didapat bahwa luas lahan, jumlah tenaga kerja (jam kerja) dan harga komoditi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 3. Berdasarkan uji standardized coefficients beta didapat bahwa luas lahan merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 4. Terdapat perbedaan yang signifikan dari pendapatan petani kopi di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan antara yang menggunakan tumpangsari dengan yang tanpa tanpa tumpangsari. Saran Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Pemerintah diharapkan dapat menekan pembebasan lahan pertanian dengan membuat peraturan yang dapat memperketat alih fungsi lahan. Sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja namun tidak semua tenaga kerja di sektor pertanian memiliki ketrampilan untuk mengoptimalkan lahan pertaniannya. Oleh sebab itu diperlukan pelatihan serta penyuluhan oleh pemerintah. Untuk memberikan rasa aman terhadap petani pemerintah diharapkan dapat menjaga stabiitas harga komoditi hasil pertanian. 2. Bagi masyarakat sebaiknya dapat memanfaatkan lahan perkebunan yang dimiliki agar mendapatkan hasil yang optimal. Misalnya dengan menjaga kesuburan lahan yang ditumpangsari agar antara tanaman tumpangsari dan tanaman utama masing masng mendapat asupan yang mencukupi sehingga akan berpengaruh pada produksi. Selain menggunakan sistem tanam tumpangsari diharapkan masyarakat khususnya petani mampu berinovasi. Referensi Agus Wahyu Susilo. 2008. Ketahanan Tanaman Kopi Terhadap Hama Penggerek Buah Kopi. Review Penelitian Kopi dan Kakao, 24(1), h : 1-15. Gujarati, Damador. 1999. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Hartoyo,Ujang Sumarwan, dan Wahyudian. 2004. Analisis Faktor faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Kopi Dan Analisis Pemerataan Beberapa Merek Kopi dan Implikasinya.Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 1(1), h : 55-68. Hasan Basri. 2008. Dasar Dasar Agronomi. Edisi revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. http://id.m.wikipedia.org/wiki/tumpang_sari. Moehar Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sofyan Yamin Dan Heri Kurniawan. 2011. SPSS Complete: Teknik Analisis Statistik Terlengkap Dengan Sofwere SPSS. Cetakan Ketiga. Jakarta : Salemba Infotek. 259