BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan kurun waktu , mengenai Jumlah Wisatawan, Tingkat Hunian

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menerangkan bahwa untuk variabel dependen yaitu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. pariwisata menggunakan data time series dari tahun 2001 sampai dengan perpustakaan IPB, media massa, dan internet.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. menganalisis adanya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ketimpangan distribusi pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Opersional 1) Variable Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat yang nama nya variable penelitian. Varibel penelitian harus di tentukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengumpulan data. Variable penelitian merupakan objek penelitian atau sasaran utama dalam suatu penelitian. Jenis variable yang digunakan dalam penelitian yaitu variable dependent (terikat) dan variable independen (bebas). Variable (dependen) adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Sedangkan variable independen (bebas) adalah variable yang mempengaruh atau yang menjadi sebab timbulnya variable dependen. Variable dependen (terikat ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli daerah sektor pariwisata, sedangkan variable independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata, tingkat penghunian hotel, rata-rata lama menginap. 2) Definisi Operasional Pada dasarnya dalam menentukan variable adalah operasionalisasi terhadap konstrak, yaitu mengurangi abstrak kontrak sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan konstrak sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Definis operasional ini menjelaskan cara-cara tertentu yang digunakan 42

43 oleh peneliti dalam mengoprasikan konstan, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak lebih baik. Untuk memperjelas dan mempermudah terhadap variable-variabel yang akan di analisis dalam penelitian ini maka perlu dirumuskan definisi operasional, sebagai berikut : (1) Penerimaan Asli Daerah (PAD) sektor Pariwisata Yang termasuk dalam Penerimaan Asli Daerah sektor Pariwisata diantaranya adalah hasil pajak daerah, retribusi daerah dan hasil perusahaan milik daerah yang sah di sektor pariwisata. Sehingga Penerimaan Asli Daerah sektor Pariwisata = pajak hotel + pajak restoran + pajak hiburan. (2) Jumlah Kunjunga Wisatawan Jumlah Kunjungan Wisatawan merupakan jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan local yang berkunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur. (3) Jumlah Objek Wisata Jumlah Objek Wisata merupakan tempat wisata yang memberikan kontribusi pendapatan daerah yang telah dikembangkan dan di kelola yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

44 (4) Tingkat Penghunian Hotel Tingkat Penghunian Hotel yaitu suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar terjual, jika diperbandingkan dengan seluruh jumlah kamar hotel yang tersedia di Kabupaten Lombok Timur. Jadi tingkat penghunian hotel (%) = jumlah kamar terjual / jumlah kamar yang tersedia X 100%. (5) Rata-Rata Lama Menginap Rata-rata lama menginap baik tamu mancanegara maupun domestik adalah banyaknya malam tempat tidur yang di pakai dengan banyaknya tamu yang datang untuk menginap yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Jadi Rata-rata Lama tamu Menginap (Hari) = banyaknya malam tempat tidur yang dipakai / banyaknya tamu. B. Objek/Subjek Penelitian 1) Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Penerimaan Asli Daerah dari sektor pariwisata yang ada di daeah Kabupaten Lombok Timur dengan mengetahui tingkat jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata, tingkat penghunian hotel, dan rata-rata lama menginap. 2) Jenis Penelitian Penelitian ini dilihat secara rinci dan actual dengan melihat masalah dan tujuan penelitian seperti telah dijelaskan diawal tadi, maka metode yang

45 digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung. Selain menggunakan metode penelitian kuantitatif penelitian ini juga menggunakan metode analisis regresi linear berganda, dengan menggunakan satu variable dependent (terikat) yaitu pendapatan asli daerah dan empat variable independen (bebas) yaitu jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek pariwisata, tingkat penghunian hotel, rata-rata lama menginap yang ada di daerah Kabupaten Lombok Timur. 3) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di derah Kabupaten Lombok Timur dengan alas an pemerintah belum pernah melakukan penelitian tentang pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata, tingkat penghunian hotel, rata-rata lama menginap, dalam penelitian ini data yang digunakan data perbulan tahun 2014-2016. C. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder. Yang dimaksud dengan data skunder adalah data yang didapatkan dari pihak lain, mempelajari literature, studi pustaka, karya ilmiah, atau penlitian-penelitian yang sejenis yang sudah dilakukan sebelumnya. Data sekuner yang digunakan dalam penelitian ini di peroleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Bappeda Kabupaten

46 Lombok Timur, Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur. DPPKA Kabupaten Lombok Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kunjungan wisatawan, jumlah objek wisata,tingkat penghunian hotel, ratarata lama tahun 2014-2016 D. Metode Analisis Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Dalam praktek sebenarnya banyak sekali faktor yang mempengaruhi suatu varibael terikat (dependent variabel), tidak hanya satu variabel saja. Contoh dalam penelitian ini yaitu penerimaan asli daerah sektor pariwisata di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah wisatawan, jumlah objek pariwisata, tingkat penghunian hotel, rata-rata lama menginap. Untuk membuat analisis pengaruh berbagai macam faktor independen terhadap faktor dependen diputuskanlah oleh si peneliti untuk menggunakan analisis regresi berganda. 1. Uji Asumsi Klasik Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelumnya menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear Regressiion) sebagai alat untuk menganalisis variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu tediri dari :

47 a. Uji Multikolinearitas Salah satu penjelasan mengenai asumsi regresi linier klasik adalah tidak adanya multikolinearitas sempurna (no perfect multicolinearity) tidak adanya hubungan linear anatara variabel penjelas dalam suatu model regresi. Multikolinearitas dapat dijuga dijelaskan sebagai suatu situasi dimana beberapa variabel atau semua variabel bebas berkolerasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat antara sesame variabel independen akan menimbulkan konsekuensi, yaitu : a) Kesalah stkitar cendrung semakin besar dengan meningkatnya tingkat korelasi anatar variabel. b) Karena besarnya kesalahan stkitar, selang keyakinan untuk parameter populasi yang relevan cendrung lebih besar. c) Taksiran koefisien dan kesalahan stkitar regresi menjadi sangat sensitive terhadap sedikit perubahan dalam data. Dengan demikian, berdasarkan penjelasan diatas berarti semakin besar korelasi diantara sesame variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan tingkat standar error semakin besar pula. b. Uji Heteroskedastisitas Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksira koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Homokeastisitas terjadi bila distribusi probabilitas

48 tetap sama dalam semua observasi x, dan varians setiap residual adalah sama untuk semua nilai variabel penjelas : Var (u) = E [u t E(u t )] 2 = E(u t ) 2 = s 2 u konstan Penyimpanan terhadap asumsi di atas disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dignakan uji-glejser yaitu dengan meregres masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Pengujian heteroskedastisitas yang dilakukan dengan cara uji Glesjer yaitu sebagai berikut : e i = β 1 X i + v t dimana β = nilai absolut residual persamaan yang diestimasi X i = variabel penjelas V t = unsur gangguan Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana tidak konstannya varians. Kosekuensi heteroskedastisitas merupakan merupakan biasnya varians sehingga uji signifikansi menjadi invalid. Salah satu cara untuk mengetahui heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan uji Glesjer. Uji Glesjer dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi terhadap variabel-variabel penjelas.

49 c. Uji Autokorelasi Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain eror dari observasi yang satu dipengaruhi oleh eror observasi sebelumnya. a) Penyebab Munculnya Otokorelasi 1. Adanya kelembaman (intertia) Kelembaman merupakan salah satu ciri yang menonjol dari sebagian data rutun waktu ekonomi misalnya seperti data pendapatan nasional indeks harga konsumen, data kesempatan kerja, dan data produksi. Dalam situasi seperti ini, data observasi periode sebelumnya dan juga periode sekarang kemungkinan besar saling ketergantungan (interdefedence). 2. Bias specification : kasus variabel yang tidak dimasukkan Hal itu terjadi disebabkan karena tidak masuknya variabel dalam teori ekonomi jadi diperlukan peranannya dalam variabel tidak bebas. 3. Adanya fenomena sarang laba-laba (cobweb phenomenon) Munculnya fenomena sarang laba-laba digambarkan pada penawaran komoditi sektor pertanian. Disektor pertanian reaksi penawaran terhadap perubahan harga terjadi setelah melalui suatu tenggang waktu (gestationperiot).

50 4. Konsekuensi dari Munculnya Otokorelasi Sebagaimana telah diuraikan, bila hasil suatu regresi dari suatu model empiris memenuhi semua asumsi regresi linier klasik maka berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Gauss Markov, hasil regresi dari model empiris tersebut akan Best LinierUnbiased Estimator (BLUE) ini berarti bahwa dalam semua kelas, semua penafsir akan unbiased linier dan penafsir OLS adalah yang terbaik yaitu penafsir tersebut mempunyai varian yang minimum. Singkatnya penafsir OLS tersebut efisien. 5. Cara Mendeteksi Ada-tidaknya Masalah Otokorelasi Harus diakui bahwa tidak ada prosedur estimasi yang dapat menjamin mampu mengeleminasi masalah oto korelasi karena secara alamiah, perilaku otokorelasi biasanya tidak diketahui. Autokorelsi biasa terjadi bila nilai gangguan dalam periode tertentu berhubungan dengan nilai gangguan sebelumnya. Asumsi non-autokorelasi berimplikasi bahwa kovarian u i dan u j sama dengan nol : cov (u i u j ) = E([u i E(u i )][u j E(u j )] = E(u i u j ) = 0 untuk i+j Untuk mengetahui ada-tidaknya autokorelasi, dari data residual hal yang dilakukan terlebih dahulu dihitung nilai statistic Durbin-Waston (D-W). Model ini diperkenalkanoelh J. Durbin dan G.S Watson tahun 1951. Deteksi autokorelasi

51 dilakukan dengan membandingkan nilai statistic Durbin Watson hitung dengan Durbin Watson table : D W = Mekanisme uji Durbin Watson adalah sebagai berikut : 1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residualnya 2. Hitung nilai d (Durbin Watson) 3. Dapatkan nilai kritis d L dan d u, 4. Apabila hipotesis nol adalah bahwa tidak ada serial korelas positif maka jika d < d L, tolak H o d < d u, terima H o d L = d = d u, pengujian tidak meyakinkan 5. Apabila hipotesis nol adalah bahwa tidak ada serial korelasi baik negative, maka jika d > 4 d L, tolak H o d < 4 d u, terima H o 4 d u = d = 4 d L, pengujian tidak meyakinkan 6. Apabila Ho adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak ada serial korelasi baik positif maupun negative, maka jika d < dl, tolak Ho d > 4 Dl, tolak Ho

52 du < d < 4 du, terima Ho dl = d = du, pengujian tidak meyakinkan 4 du = d = 4 dl, pengujian tidak meyakinkan Pendekatan ada tidaknya autokorelasi pada persamaan yang mengandung variabel dependen kelambanan, misalnya pada model penyesuaian parsial, dapat dilakukan dengan Uji Durbin LM seperti berikut ini : u t = x t d + T Y t-1 + U t-1 + e t dimana u t = residual dari model yang diestimasi x t = variabel variabel penjelas Y t-1 = variabel dependen kelambanan U t-1 = residual kelambanan Apabila nilai t hitung dari residual kelambanan signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak adanya autokorelasi tidak dapat ditolak. Konsekuensi autokorelasi 1. Penaksir tidak efisien, selang keyakinannya menjadi lebar secara tak perlu dan pengujian signifikansinya kurang kuat. 2. Variasi residual menaksir terlalu rendah.

53 3. Pengujian arti t dan f tidak lagi sahih dan memberi kesimpulan yang menyesatkan mengenal arti statistic dari koefisien regresi yang ditaksir. 4. Penaksir memberi gambaran populasi yang menyimpang dari nilai populasi yang sebenarnya. Kriteria Uji Durbin Watson, dengan cara membandingkan D-W dengan nilai d dari table Durbin-Watson, yaitu : a. Jika D-W < d L atau D-W > 4 d L, kesimpulannya pada data tersebut terdapat autokorelasi. b. Jika d u < D-W < 4 d u, kesimpulanya pada data tersebut tidak terdapat autokorelasi. c. Tidak memiliki kesimpulan jika : dl D-W du atau 4 du D-W 4 dl s d. Uji Normalitas Untuk menguji apakah distribusi data normal dilakukan dengan Uji Jarque Bera atau J-B Test, persamaannya adalah sebagai berikut : J-B hitung = ( S 2 /6 = (K 3 / 24) 2 ) Dimana : S = Skewness Statistik K = Kurtosis

54 Jika nilai J-B hitung lebih besar dengan nilai J-B table atau dapat juga di liat nilai probabilitas Obs* R-Squared lebih besar dengan 5%, maka hipotesis terdistribusi normal. 2. Uji T Uji t dilakukan untuk melihat signifkansi dari pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel bebas lainnya adalah konstan. Adapun langkah langkah dalam menentukan Uji T adalah sebagai berikut : 1. Membuat hipotesis dengan formulasi Ho dan Ha Ho : βi 0 artinya Ho tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Ha : βi 0 artinya Ha ada pengaruh yang positif dan signifikan anara variabel independen dengan variabel dependen. 2. Menghitung nilai T hitung untuk β1 dan β2 dan mencari nilai T kritisdari table distribusi T. Nilai T hitung dicari dengan formula sebagai berikut; t = dimana β*1 merupakan nilai pada hipotesis nol 3. Bandingan nilai T hitung untuk masing-masing estimator dengan t kritisnya dari tabel. Keputusan menolak atau menerima Ho sebagai berikut :

55 Jika nilai T hitung > nilai T kritis maka Ho ditolak atau menrima Ha Jika nilai T hitung < nilai T kristis maka Ho ditrima atau menolak Ha Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho uji t satu arah Sumber : Gujarati, 2003 3. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan variabel inependen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah untuk melakukan pengujian Uji F, adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho : β1,β2,.........,βk = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara bersana-sama terhadap variabel dependen.

56 Ha : β1,β2,..........,βk 0 artinya ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 2. Melakukan Test Statistik Jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya baha tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F hitung dicari dengan formula sebagai berikut : Dimana : R2 : Koefisien Determinasi K : jumlah variabel independen n : jumlah sampel

57 Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Uji F 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Sumber : Gujarati, 2003 Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Didalam regresi berganda juga akan menggunakan koefisien determinasi untuk memngukur seberapa baik garis regresi yang dimiliki. Namun tidak dapat dipungkiri ada kalanya didalam penggunaan koefisien determinasi (R 2 ) terjadi bias terhadap satu variabel bebas dimasukkan dalam model. Sebagai ukuran kesesuaian garis regresi dengan sebaran data, R 2 menghadapi masalah karena tidak menghitungkan derajat bebas.