I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. partai politik untuk mengajukan calon presiden dan calon wakil presiden.

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

BAB I PENDAHULUAN. siaran atau tayangan berita. Menurut Charnley dalam Wahyudi (1996:27) News is

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. online, media elektronik dan cetak menjadi primadona dalam menyebarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan

BAB I PENDAHULUAN. juga mampu membentuk opini publik melalui tayangan yang disajikannya, seperti

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

No TGL PROGRAM PELANGGARAN TV SANKSI 1 20 Sept Menyiarkan Konvensi Partai Demokrat (15 September 2013) UU Penyiaran: Pasal 14 (1), Pasal 36 (4)

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

MEDIA SURVEI NASIONAL

INDEPENDENSI TELEVISI MENJELANG PEMILU PRESIDEN 2014

PROFIL PARA CALON PRESIDEN PADA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2014 DALAM MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA. Iksan (1996) menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis selalu memberikan kebebasan kepada produsen dalam bersaing. memasarkan produknya dan bisnis juga membebaskan konsumen dalam

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

JURNAL PENELITIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REDAKSI SOLOPOS.COM DALAM MEMBERITAKAN CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN 2014

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. twitter, facebook, dll untuk mencapai yang mereka inginkan yaitu dukungan dari. antarpribadi, dan organisasi (Tabroni, 2012:158).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1998, Indonesia mengawali Era Reformasi. Sejak itu telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

Analisis Isi Tema Persoalan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di stasiun TVOne dan Metro TV. Zakia Megasari Basahil.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, termasuk dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada Undang-

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Isi Media Judul: MIP No.160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki keperkasaan dalam mempengaruhi masyarakat, teristimewa pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). Saat ini terdapat banyak jenis media komunikasi massa yang telah akrab diterima oleh khalayak seperti media cetak, media elektronik, dan media online. Media cetak seperti koran, tabloid, majalah, dan buku merupakan media generasi pertama kemudian selanjutnya terdapat media elektronik seperti radio, televisi, dan film yang merupakan media generasi kedua dan selanjutnya media generasi ketiga yaitu media online. Online adalah istilah bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses dimana saja selama masih ada jaringan internet. Media online adalah media komunikasi massa yang tersaji secara online di internet, seperti versi online surat kabar atau majalah dan portal berita online atau situs berita (Asep Samsul M. Romli, 2012: 16). Kehadiran media online telah membawa perubahan baru dalam perilaku komunikasi, baik komunikasi personal, komunikasi kelompok, maupun

2 komunikasi massa. Perubahan ini membawa cara baru bagi setiap orang terutama yang terhubung dengan internet untuk berkomunikasi secara online. Media online memiliki kelebihan dalam menyampaikan berita, dimana berita dapat berubah dengan cepat dan hampir sama dengan apa yang dimiliki televisi yaitu terdapat audio dan visual yang menarik. Ada banyak manfaat dari media online, salah satu pemanfaatan media online adalah sebagai sarana komunikasi politik. Komunikasi politik di media massa erat kaitannya dengan opini publik. Dalam komunikasi politik, media massa menjadi penggerak utama dalam usaha mempengaruhi individu terhadap sebuah berita yang diterimanya. Media massa juga menjadi alat yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi politik, bahkan dapat dilihat sebagai alat yang mampu untuk membentuk pendapat dan pemikiran masyarakat (Nimmo, 1993: 198-200). Pelaksanaan pemilihan presiden tahun 2014 telah selesai diselenggarakan merata di sejumlah provinsi di Indonesia, inilah salah satu dari wujud demokrasi Indonesia. Masyarakat memilih hak untuk dapat berpartisipasi langsung memilih calon presiden dan wakil presidennya sesuai pilihannya masing-masing. Perebutan kursi kepala negara juga tidak terlepas dari peran media massa dalam membangun citra dari tokoh calon presiden dan wakil presiden dalam setiap beritanya. Pemberitaan media massa memang tidak terlepas dari beragam kepentingan, termasuk kepentingan politik karena didanai dan didukung oleh kekuatan politik tertentu. Adanya kepentingan dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan kepada khalayak, dan dari sini maka munculah sebuah anggapan

3 bahwa fakta yang disampaikan bukanlah fakta yang objektif, melainkan fakta yang lelah dikontruksi oleh media atau penulisnya/ wartawan dengan latar belakang kepentingan tertentu (Sudibyo, 2001: 31). Politik dan media adalah suatu hal yang sangat berkaitan. Di Indonesia media sangat berperan besar untuk melakukan pencitraan dalam dunia politik. Saat ini banyak tokoh pemimpin perusahaan media massa yang cukup besar di Indonesia masuk ke dalam dunia politik, seperti korporasi media pertama adalah PT Media Nusantara Citra, Tbk (MNC) yang dimiliki oleh Harry Tanoesoedibjo yang merupakan seorang politisi dari partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) dan membawahi RCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia), MNC TV (Media Nusantara Citra), dan Global TV (PT Global Informasi Bermutu). Kemudian ada PT Bakrie Brothers (Group Bakrie) yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie yang merupakan politisi dari partai Golkar (Golongan Karya). Grup Bakrie ini membawahi ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi) dan Lativi yang sekarang telah berganti nama menjadi TvOne, dan portal media online viva.co.id. Kemudian ada Surya Paloh yang terkenal di masyarakat sebagai pengusaha Pers dan pemilik stasiun televisi Metro TV. Namun tidak hanya itu, Surya Paloh juga aktif sebagai politikus dan memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post serta portal media online metrotvnews.com yang tergabung dalam Media Group. Di dunia politik, mantan Ketua Dewan Penasihat Golkar ini mendirikan Nasional Demokrat (NasDem) bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Surya Paloh menjadi Ketua Dewan Pembina Organisasi Masyarakat NasDem (sumber: http://news.detik.com Tanggal 21/05/2014).

4 Dengan adanya hal seperti ini tentu akan menimbulkan permasalahan apabila media yang menjadi sarana informasi berita bagi masyarakat sudah bertindak tidak netral, media yang harusnya bersifat netral menjadi bersifat tidak netral agar mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu. Dalam pemilihan Presiden 2014, dengan hasil pemilu legislatif pada 9 April 2014 lalu (PDIP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memiliki suara teratas disusul dengan Partai Golkar pada nomor urutan kedua. Kedua partai ini samasama berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung kandidat presiden dan wakil presidennya. Seperti diketahui PDIP mengajukan Joko Widodo atau Jokowi sebagai kandidat calon presiden dan Jusuf Kalla sebagai kandidat calon wakil presiden. Jusuf Kalla adalah mantan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2004-2009. Kemudian Partai Golkar yang berkoalisi dengan partai Gerindra mengajukan Prabowo Subianto sebagai kandidat calon presiden dan Hatta Rajasa sebagai kandidat calon wakil presiden (Sumber: http://www.kpu.go.id Tanggal 9/05/2014). Kedua pasangan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden ini sama-sama berkoalisi dengan partai yang memiliki kekuatan media yang cukup besar di Indonesia, yaitu pasangan Jokowi dan JK yang bersal dari partai PDIP berkoalisi dengan beberapa partai, dan salah satunya adalah Partai Nasdem (Nasional Demokrat). Ketua umum dari Partai Nasdem adalah Surya paloh yang juga merupakan seseorang yang terkenal di masyarakat sebagai pengusaha Pers dan pemilik stasiun televisi Metro TV. Surya Paloh juga memiliki harian Media

5 Indonesia dan Lampung Post dan portal media online metrotvnews.com yang tergabung dalam Media Group. Kemudian ada pasangan Prabowo dan Hatta yang berasal dari dua partai yang berbeda, Prabowo berasal dari Partai Gerindra sedangkan Hatta Rajasa berasal dari Partai PAN (Partai Amanat Nasional) dan kedua partai ini saling berkoalisi. Partai Golkar tidak hanya berkoalisi dengan PAN saja melainkan dengan beberapa partai salah satunya adalah Partai Gerindra. Ketua umum dari Partai Golkar adalah Aburizal Bakrie yang juga merupakan Pimpinan PT Bakrie Brothers (Group Bakrie). Hal ini akan menjadi pertarungan hebat kedua media untuk mengkonstruksi citra yang baik dari calon presiden dan calon wakil presiden yang didukungnya atau bahkan akan membuat citra yang buruk untuk lawannya. Hal ini dilakukan untuk menarik minat pemilih agar memilih calon kandidat dari masingmasing kubu untuk memperoleh suara terbanyak (Sumber: http: //politik.kompasiana.com/ Tanggal 11/04/2014). Seminggu pada masa akhir kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 persaingan kedua Kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden semakin memanas, ditambah dengan adanya black campaign atau kampanye hitam yang bertebaran dimana-mana yang menambah persaingan keduanya. Black campaign adalah suatu model atau perilaku atau cara berkampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya (sumber: http://sidomi.com Tanggal 29.05/2014).

6 Media-media massa termasuk viva.co.id dan metrotvnews.com tidak luput untuk memberitakan kedua kubu ini, termasuk berita dari kubu Jokowi dan Jusuf Kalla yang terus dibahas di hampir seluruh media nasional dan internasional. Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki oleh Jokowi dan Jusuf Kalla tentu diikuti dengan banyak cerita dan masalah yang ada dibelakangnya. Banyak media yang membuat citra dari pasangan ini baik namun banyak juga yang membuat citra dari pasangan ini buruk, tak terkecuali portal berita media online metrotvnews.com dan viva.co.id Dua tokoh yang paling berperan besar dalam hal ini adalah Surya Paloh dan Aburizal Bakrie yang merupakan pemilik media online metrotvnews.com dan viva.co.id. Pada seminggu akhir masa kampanye kedua portal berita online yang mereka miliki juga memberitakan berita tentang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. Konstruksi berita yang dilakukan oleh media tersebut salah satunya adalah dengan melakukan pembingkaian atau framing. Tentu hal ini akan menarik untuk diteliti bagaimana kedua portal media online ini dalam mengkonstruksi citra dari Joko Widodo atau Jokowi sebagai kandidat calon presiden dan Jusuf Kalla sebagai kandidat calon wakil presiden. Peneliti memilih media online viva.co.id dan metrotvnews.com sebagai objek penelitian karena media online tersebut merupakan media yang memiliki hubungan paling dekat dengan para calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2014 karena adanya faktor pendukung yang ada dibelakangnya dan media online tersebut merupakan salah satu portal berita online terbesar yang ada di Indonesia. Sehingga media online tersebut sangat tepat dijadikan objek penelitian. Pada

7 momentum kampanye pemilihan presiden tahun 2014, kedua media online tersebut menyoroti pemberitaan calon presiden dan wakil presiden yang maju dalam pemilihan presiden tahun 2014. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah framing yang dilakukan portal media online viva.co.id dan metrotvnews.com dalam memberitakan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada pemilihan Presiden tahun 2014 periode 29 Juni 5 Juli 2014? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menjelaskan bagaimana framing yang dilakukan portal media online viva.co.id dan metrotvnews.com dalam memberitakan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden tahun 2014 periode 29 Juni 5 Juli 2014. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki berbagai manfaat, antara lain: 1. Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah sebagai sumber pengetahuan mengenai pembingkaian berita tentang citra pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla

8 yang dilakukan media online viva.co.id dan metrotvnews.com pada pemilihan Presiden tahun 2014 pada sepekan akhir masa kampanye periode 29 Juni- 5 Juli 2014. 2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah penggambaran bagaimana pembingkaian berita yang dilakukan media online dalam memberitakan citra tentang pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla pada sepekan akhir masa kampanye pemilihan presiden tahun 2014. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi kritik dan saran terhadap isi pencitraan kedua portal media online viva.co.id dan metrotvnews.com. 3. Manfaat sosial dari penelitian ini adalah untuk menunjukan kepada publik tentang konstruksi realitas sosial yang dilakukan oleh media massa, agar publik tidak dengan begitu saja mengkonsumsi berita tetapi juga memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih berita serta memberikan penilaian kritis terhadap berita yang disampaikan oleh media.