BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan,

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

INTERNAL AUDIT CHARTER

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Internal Audit Charter

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini terdapat tantangan-tantangan serta

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. global ini sangatlah penting peranannya. Auditor internal dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

`BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Setiap perusahaan wajib menyusun laporan keuangan karena sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat atau mengelola aktiva dan kewajiban finansialnya dengan efektif dan efisien, akan tetapi dengan munculnya perubahan lingkungan bisnis semakin menuntut kemampuan manajemen untuk menciptakan daya saing, baik dalam efisiensi, efektivitas operasi, inovasi, pengendalian risiko, serta kemampuan memahami struktur perubahan lingkungan bisnis. Tingkat pertanggungjawaban manajemen yang berbeda-beda fungsinya menyebabkan manajemen membutuhkan adanya bagian tertentu dalam lingkungan perusahaan yang berfungsi untuk membantu dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian pada semua bidang kegiatan perusahaan, termasuk didalamnya adalah yang menyangkut kegiatan operasional perusahaan. Adapun alat pengendali pada organisasi adalah metode-metode yang terkoordinasi yang didalamnya mencakup kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur. Agar pengendalian berjalan efektif, efisien dan ekonomis diperlukan suatu bagian tertentu dalam perusahaan yang dapat berperan dalam pengendalian secara independen terhadap bagian-bagian lainnya untuk mengawasi dan menilai

keefektifan, keefisienan, dan keekonomisan seluruh kegiatan operasional perusahaan. Bagian ini pada perusahaan dikenal dengan bagian audit internal. Audit Internal merupakan suatu fungsi yang independen dan obyektif yang memberikan jasa keyakinan (assurance) dan konsultasi (consulting) kepada manajemen. Keberadannya diharapkan akan memberikan nilai tambah (value added) dan memperbaiki serta meningkatkan operasional perusahaan. Internal audit diharapkan dapat menilai dan mengevaluasi terhadap kegiatankegiatan perusahaan dalam menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu yang ditujukan kepada pihak manajemen untuk membantu dalam pengambilan keputusan manajemen yang cepat dan akurat. Manajemen puncak harus meyakini salah satu faktor pencapaian keunggulan bersaing adalah melalui ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas seluruh aktivitas operasi perusahaan disamping faktor kunci lainnya. Untuk meyakinkan tercapainya kondisi sesuai kriteria yang ditetapkan maka diperlukan audit operasional, yaitu suatu proses yang sistematis untuk menilai kehematan, efisiensi, dan efektivitas operasi di bawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang yang tepat dengan rekomendasi perbaikan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan kepengawasan (controllership) dan pemeriksaan (audit) yang baik tentu dituntut adanya profesionalisme yang tinggi. Untuk dapat mencapai maksud ini sudah tentu auditor perlu mempunyai pengetahuan yang memadai tentang ruang lingkup tugasnya atau bidang lain yaitu auditing, controllership, accounting, hukum, manajemen, dan lain-lain.

Fungsi audit internal sangat penting mengingat peran yang diharapkan dari fungsi audit tersebut untuk membantu tingkatan manajemen guna mengamankan kegiatan operasional yang menggunakan dana dari masyarakat luas. Untuk memaksimalkan fungsi audit internal di perusahaan telah dikeluarkan peraturan tentang kewajiban menerapkan standar pelaksanaan fungsi audit internal. Setiap perusahaan wajib untuk menyusun Internal Audit Chartered atau piagam mengenai wewenang dan tugas audit internal, membentuk dewan audit, menyusun panduan audit intern. Charter Audit Internal harus: (a) menjelaskan posisi fungsi audit internal dalam organisasi (b) menyatakan kewenangan fungsi audit internal untuk mendapatkan akses terhadap semua catatan, personil dan asset perusahaaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya, dan (c) menjelaskan ruang lingkup audit internal. Menurut IIA, Sawyers (2005:21) dan Akmal (2006:13-15) Standar Profesional Audit Internal, ada (5) kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi professional pada bidang intern, yaitu: 1. Independensi : pemeriksaan harus bebas dan terpisah dari aktivitas yang diperiksanya. 2. Kemampuan professionalisme : pemeriksa harus mempergunakan keahlian dan ketelitian dalam menjalankan profesinya. 3. Lingkungan pekerjaan pemeriksaan internal harus mengikuti penguji dan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas system pengendalian manajemen serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. 4. Kegiatan pelaksanaan pemeriksaan harus mengikuti perencanaan pemeriksanaan, pengujian dan evaluasi informasi pemberitahuan hasil dan tindak lanjut. 5. Manajemen bagian audit intern, pimpinan audit internal harus mengelola bagian audit internal secara tepat.

Perusahaan tidak terlepas dari kebutuhan fungsi pengawasan intern yang dari waktu ke waktu dirasakan semakin dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Posisi dan peranan audit internal dalam organisasi adalah bertanggung jawab langsung pada pimpinan. Terkandung makna bahwa audit internal mempunyai misi yang penting dalam manajemen organisasi, yakni untuk memberikan masukan-masukan pada pimpinan tertinggi diminta ataupun tidak, yang diperlukan sebagai bahan untuk mengambil keputusan dengan memberikan rekomendasi dalam upaya pelaksanaan, pengelolaan organisasi yang memenuhi prinsip efisiensi serta mengamankan kekayaan organisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Informasi berupa rekomendasi pun tidak saja bersifat korektif dan membangun tetapi juga yang dapat diterapkan dan strategis serta rekomendasi harus dapat mencegah secara dini dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta antisipasi dimasa yang akan datang. Dengan peranan yang sangat penting dan strategis sebagai alat kontrol organisasi, audit internal harus mampu memberikan informasi kepada pemimpin guna mengambil keputusan yang meliputi seluruh bidang organisasi. Salah satu informasi audit internal kepada pimpinan dituangkan secara tertulis dengan bentuk laporan hasil audit, yang memuat tujuan audit, temuan audit, kriteria, penyebab temuan, dampak temuan, dan rekomendasi. Kriteria harus diperhatikan karena audit internal pada umumnya tidak merasa terdorong untuk menghasilkan lebih banyak waktu guna meneliti sejumlah alternatif penyelesaian bagi suatu persoalan dan memilih cara pendekatan yang dianggap paling baik. Dari sinilah

pandangan atas peranan audit internal pada masalah fungsi rekomendasi bermacammacam dan bahkan saling bertentangan. Rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang salah dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem kontrol. Rekomendasi haruslah bersifat positif dan bersifat spesifik, dalam penyajiannya pun rekomendasi yang diberikan oleh audit internal harus layak, praktis, dan memperhitungkan keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan efektifitas yang diperoleh. Tujuan audit internal adalah menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi, disamping itu bertujuan membantu anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawab secara efektif. Untuk itu audit internal akan melakukan analisis penilaian, memberikan rekomendasi dan saran. Penelitian ini dikembangkan dari penelitian Victor Haris dari Universitas Pasundan tahun 2007 berjudul Pengaruh Pemeriksaan Intern Terhadap Efektivitas Rekomendasi Pemeriksaan Intern survey di PT. POS Indonesia. Yang diteliti oleh peneliti terdahulu yaitu: 1. Variabel bebas (Independent variabel) : pemeriksaan intern 2. Variabel tak bebas (Dependent variabel) : efektivitas rekomendasi pemeriksaan intern Kesimpulan yang diperoleh penelitian terdahulu menyatakan Pemeriksaan Intern telah melaksanakan tugasnya dengan baik maka efektivitas rekomendasi pemeriksaan intern pun dapat terlaksana dengan baik dan cukup memadai.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan sekarang yaitu pada variabel independen (X), penelitian terdahulu memfokuskan pada proses pelaksanaan pemeriksaan intern yang baik pada perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis sekarang yaitu lebih memfokuskan pada professionalisme seorang auditor internal dalam menghasilkan rekomendasi yang berkualitas. Belum diketahui secara jelas sejauh mana profesionalisme internal auditor dapat berperan terhadap rekomendasi audit. Oleh karena itu, penulis akan mencoba meneliti hal tersebut melalui sebuah penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul: Peranan Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Efektivitas Rekomendasi Audit. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana profesionalisme internal auditor pada perusahaan 2. Bagaimana efektivitas rekomendasi audit pada perusahaan 3. Seberapa besar peranan profesionalisme internal auditor terhadap efektivitas rekomendasi audit pada perusahaan

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mempelajari, memahami dan membuat kesimpulan mengenai : Peranan Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Efektivitas Rekomendasi Audit. 1.3.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan memahami profesionalisme internal auditor pada perusahaan 2. Untuk mengetahui dan memahami efektivitas rekomendasi audit pada perusahaan 3. Untuk menguji seberapa besar peranan profesionalisme internal auditor terhadap efektivitas rekomendasi audit pada perusahaan 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat di manfaatkan dalam menambah pengetahuan mengenai peranan auditor internal terhadap efektivitas rekomendasi audit perusahaan dan untuk memenuhi sebagian besar dari syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung

2. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai masukan yang positif bagi manajemen perusahaan itu sendiri dan menjadi bahan untuk melakukan koreksi bila ternyata ada kekurangan. 3. Bagi Pihak Lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat membuka wawasan masyarakat pada umumnya terhadap bidang akuntansi, dan merupakan sumber informasi untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah penelitian. 1.5. Kerangka Penelitian Kebutuhan akan Profesionalisme Audit internal dirasakan penting saat memasuki abad teknologi dan informasi saat ini. Kemampuan internal auditor untuk melihat celah dan peluang demi kemajuan perusahaan merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada perusahaan. Profesionalisme berarti, suatu usaha untuk mempertahankan kualitas hasil pekerjaan atau meningkatkannya, terutama sebagai suatu profesi, kredibilitas auditor internal di mata masyarakat perlu dipertahankan. Aktivitas auditor internal akan menunjang ke arah perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan. Disamping itu auditor internal yang berkompeten akan memberikan kontribusi kepada instansi antara lain : 1. Meningkatkan proses pengelolaan resiko. 2. Mengevaluasi pengendalian intern.

3. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan proses governance dalam mengembangkan etika. 4. Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang dilakukan efektif dan akuntabel. 5. Menginformasikan risiko dan pengendalian yang ada di perusahaan kepada unit-unit yang tepat. 6. Mengkoordinasikan kegiatan dan komunikasi informasi diantara pimpinan organisasi, dewan, internal auditor dan eksternal auditor. Hiro Tugiman (1995:49) menterjemahkan (5) elemen professional dalam penelitian yang dilakukan Kalber dan Forgaty, sebagai berikut: 1. Dedikasi terhadap profesi 2. Tanggung jawab sosial 3. Permintaan akan otonomi professional 4. Keyakinan atas pengaturan sendiri dalam pekerjaannya 5. Perkumpulan professional Audit internal merupakan suatu kegiatan penilaian yang independen yang dibentuk didalam organisasi perusahaan. Selain itu audit tersebut merupakan proses pengamanan atas pelaksanaan semua kegiatan yang dilakukan. Kemudian menilai apakah kegiatan pemeriksaan sesuai rencana yang telah ditetapkan dengan tujuan agar ketentuan yang ada dapat ditaati dan dilaksanakan secara baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif. Auditor internal agar berjalan sesuai dengan tujuan-tujuannya maka dibutuhkan orang-orang yang profesional di bidangnya. Untuk Menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang dipersyaratkan dalam

Standar Profesi Audit Internal (SPAI) termasuk menjamin tidak terdapat benturan kepentingan auditor internal dengan auditan dan kegiatan yang diaudit. Standar Profesi Audit Internal (SPAI) adalah standar mutu pelaksanaan audit dan laporan hasil audit serta kesepakatan mengenai bagaimana laporan audit disajikan agar bermanfaat bagi manajemen dan pemakainya. Auditor Internal harus mematuhi Standar Profesi Audit Internal (SPAI) untuk menjaga kinerja dan hasil audit dalam melaksanakan tugasnya. Standar Profesi yang melandasi pelaksanaan tugas auditor internal adalah Standar Profesi Audit Internal diterbitkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal ditetapkan di Jakarta, tanggal 12 Mei 2004, sebagai berikut: 1. Pelayanan terhadap masyarakat 2. Pelatihan jangka panjang 3. Taat pada kode etik 4. Anggota dari organisasi profesi 5. Jurnal publikasi 6. Pengembangan profesi berkelanjutan 7. Ujian sertifikat 8. Standar profesi audit internal Kegiatan audit internal harus membantu organisasi dalam menerapkan internal kontrol yang efektif. Internal control meliputi perencanaan organisasi dan semua metode koordinasi dan pengukuran yang digunakan untuk mangamankan harta perusahaan, meneliti ketepatan dan kebenaran data akuntansi, mengembangkan efisiensi dan mendorong ketaatan kebijakan yang ditetapkan manajemen.

Keberadaan eksistensi auditor internal untuk membantu anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, pemeriksa intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi petunjuk dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksanya. Pengertian efektivitas menurut Rob Reiders (2002:10), adalah sebagai berikut: efektivitas adalah benefit yang dapat dicapai oleh organisasi berdasarkan pada tujuan dan objektivitasnya atau kriteria pengukuran lainnya Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan dalam usaha mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi yang telah ditentukan dan berhubungan dengan hasil-hasil dari suatu kegiatan dan sebagai alat Bantu bagi manjemen untuk mengetahui hasil kegiatan tersebut. Apabila kesimpulan yang dibuat oleh auditor internal ternyata menunjukkan adanya suatu masalah, sudah seharusnya diberikan rekomendasi guna mengatasi masalah tersebut. Rekomendasi praktis memiliki pembanding antara biaya dan efektivitas, merupakan bentuk pelayanan paling bernilai yang diberikan oleh auditor intern kepada manajemen. Selain itu auditor internal juga harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam membuat rekomendasi, yaitu rekomendasi dapat menyelesaikan masalah, dapat diimplementasikan oleh auditor sesuai kemampuannya, sesuai dengan operasi audit dan memberikan, manfaat lebih besar

dari biayanya serta rekomendasi itu merupakan solusi terbaik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Atribut rekomendasi adalah sebagai berikut: 1. Harus dapat memperbaiki kondisi yang ada 2. Dapat ditindaklanjuti secara logis, praktis, reasonable, sehingga manajemen mengetahui hasil dari saran auditor 3. Rekomendasi harus mempertimbangkan biaya tindak lanjut dan hasil yang diperoleh (Benefit and cost) Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan hipotesis yang akan dibuktikan melalui penelitian ini sebagai berikut : Professionalisme Internal Auditor Memiliki Peranan Terhadap Efektivitas Rekomendasi Audit

Gambar 1.1 Model Kerangka Penelitian Satuan Pengawasan Internal Efektivitas Rekomendasi Audit Profesionalime Internal Auditor (Variabel X) 1. Independensi 2. Kemampuan professional 3. Lingkup pekerjaan 4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan 5. Manajeman Bagian Audit Internal Efektivitas Rekomendasi Audit Internal (Variabel Y) 1. Dapat menyelesaikan masalah 2. Memberikan keseimbangan biaya dan manfaat 3. Dapat diimplementasikan secara logis, praktis, dan reasonable 4. Bersifat korektif dan konstruktif 5. Solusi untuk jangka panjang dan pendek Peranan Profesionalisme Internal Auditor terhadap Efektivitas Rekomendasi Audit. Hipotesis: Profesionalisme Internal Auditor berperan terhadap Efektivitas Rekomendasi Audit Uji Statistik

1.6. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Sugiyono (2004:7) metode penelitian survey adalah: Penelitian yang dilakukan pada populasi yang kecil (kurang dari 100), tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi terdebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis Peneliti dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu mengubah data kualitatif menjadi suatu ukuran data kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis tentang fakta-fakta, sifatsifat hubungan antara fenomena yang terjadi. Dalam menguji hipotesis, penulis melakukan penelitian atas dasar kuesioner dengan menggunakan perhitungan persentase data yang berupa jawaban-jawaban kuesioner inilah dijadikan dasar bagi penulis dalam menarik kesimpulan. 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah merupakan cara-cara untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan. Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Field Research (Penelitian Lapangan) Penelitian lapangan merupakan suatu teknik pengumpulan data primer secara langsung dengan mengadakan penelitian terhadap objek yang sedang diteliti dengan cara melakukan prosedur.

a. Observasi (Pengamatan) Pengamatan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan. b. Interview (Wawancara) Penelitian yang dilakukan dengan tanya jawab kepada pihak-pihak yang berkaitan dan berkompeten terhadap permasalahan yang diangkat penulis. c. Questionnaire (Kuesioner) Penelitian dengan cara membuat daftar pertanyaan terhadap pihak manajemen, SPI, pelanggan Internal dan pelanggan Eksternal serta terhadap orang-orang yang bersangkutan dengan masalah ini. 2. Library research (Penelitian Kepustakaan) Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan kepustakaan, berupa buku-buku, majalah ekonomi, catatan kuliah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teori dan pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada perusahaan PT. Pos Indonesia Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2008 sampai dengan selesai.