RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN LAMPIRAN 1 i
DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan 4.2. Pengelompokan Hierarkhi Pelabuhan ii LAMPIRAN 1
Prakata Rancangan Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan disusun dengan maksud sebagai pedoman dalam memberikan penilaian terhadap klasifikasi suatu pelabuhan berdasarkan aspek-aspek : volume perpindahan barang/penumpang, akses maritime, fasilitas pelabuhan, akses daratan, fasiltas keselamatan dan keamanan, dan status dan fungsi pelabuhan, sehingga keberadaan suatu pelabuhan sesuai dengan kegiatan dan kelasnya. LAMPIRAN 1 iii
1. Ruang Lingkup Kriteria ini menjelaskan tentang ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan klasifikasi pelayanan pelabuhan untuk menjadi Rancangan Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan. Kriteria ini dimaksudkan untuk menjamin dokumen yang dibuat oleh panitia teknis, disusun secara seragam, konsisten dan mudah dimengerti dengan memperhatikan tampilan tanpa mempengaruhi isi teknisnya. 2. Acuan Kriteria ini tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan dokumen referensi di bawah ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan yang tidak bertanggal, edisi terakhir dari (termasuk amandemen lain) yang berlaku. Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk melaksanakan kriteria ini. UU 17/2008, Pelayaran PP 61/2009, Kepelabuhanan PP 5/2010, Kenavigasian KM 53/2002, Tatanan Kepelabuhan Nasional KM 54/2002, Penyelenggaraan Pelabuhan Laut KM 55/2002, Pengelolaan Pelabuhan Khusus 3. Istilah dan Definisi Semua istilah dan definisi yang terdapat dalam: UU 17/2008 tentang Pelayaran, PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, PP 5/2010 tentang Kenavigasian, KM 53/2002 tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional, KM 54/2002 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut, dan KM 55/2002 tentang Pengelolaan Pelabuhan Khusus berlaku bagi kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan ini. Dalam penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan adalah sebagai berikut. a. Kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu, b. Klasifikasi adalah kumpulan atau pengelompokan, c. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan, d. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi, LAMPIRAN 1 1
e. Jumlah kunjungan kapal adalah jumlah seluruh kunjungan kapal (unit) yang singgah di pelabuhan selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan; kapal negara; dan kapal perang, f. Jumlah GT kunjungan kapal adalah jumlah seluruh bobot kapal (GT) yang singgah di pelabuhan selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan; kapal negara; dan kapal perang, g. Arus petikemas adalah jumlah seluruh muatan yang diangkut dengan menggunakan peti kemas baik yang dimuat maupun yang dibongkar di pelabuhan selama satu tahun, h. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari: general cargo; curah cair; curah kering, i. Arus penumpang adalah jumlah seluruh penumpang yang naik dan turun di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, j. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS) adalah kedalaman maksimal alur dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal, k. Luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar adalah luas dan kedalaman maksimal kolam yang digunakan untuk tempat berlabuh jangkar, l. Panjang dermaga (M) adalah jumlah panjang keseluruhan dermaga yang digunakan sebagai prasarana untuk melayani tambat kapal. m. Luas gudang (M 2 ) adalah jumlah keseluruhan luas gudang (ruang tertutup) yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari dan ke kapal. n. Luas lapangan penumpukan/cy (M 2 ) adalah jumlah keseluruhan luas lapangan penumpukan (ruang terbuka) yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari dan ke kapal. o. Luas terminal petikemas (M 2 ) adalah jumlah keseluruhan luas terminal peti kemas yang digunakan sebagai tempat bongkar muat dan penyimpanan peti kemas. p. Luas terminal penumpang (M2) adalah jumlah keseluruhan luas terminal penumpang yang digunakan sebagai tempat ruang tunggu untuk naik dan turun penumpang. q. Produktivitas bongkar muat kapal di dermaga (TSHB Tons Ships Hour at Berth) adalah jumlah bongkar muat barang per ton per kapal. r. Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya adalah banyaknya jumlah jalur pintu keluar/masuk pelabuhan melalui akses jalan raya. s. Peralatan bongkar muat mekanik (unit) adalah jumlah keseluruhan fasilitas bongkar muat di pelabuhan yang digerakkan dengan tenaga mekanik. t. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) adalah jumlah buruh per gang. u. Kecukupan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi yang cukup sesuai dengan standar IALA, v. Keandalan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi yang andal sesuai dengan standar IALA, 2 LAMPIRAN 1
w. Rasio Jumlah Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Pandu Ideal adalah jumlah pelaut nautis yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk melaksanakan tugas pemanduan, x. Rasio Jumlah Kapal Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Pandu Ideal, adalah jumlah kapal yang digunakan sebagai sarana bantu pemanduan untuk mengantar dan menjemput petugas pandu naik ke atau turun dari kapal, y. Rasio Jumlah Kapal Tunda terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Tunda Ideal, jumlah kapal yang digunakan sebagai sarana bantu penundaan dan atau menggandeng maupun mendorong kapal yang berolah gerak di perairan /kolam pelabuhan, z. Rasio Luas Area Pelabuhan Yang Steril Menurut ISPS Code terhadap Luas Area parkir DLKR Pelabuhan, adalah rasio antara luas area pelabuhan dengan area parkir yang ideal yang tidak mengganggu kelancaran kegiatan bongkar muat dari dan ke pelabuhan, aa. bb. Peran dalam hirarkhi pelabuhan, adalah kesesuaian peran dengan hierarki pelabuhan antara lain pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan, Peran terhadap pembangunan daerah, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang kegiatan pembangunan daerah, cc. Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang peningkatan aksesibilitas daerah, dd. Peran terhadap pertahanan dan keamanan, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat menunjang kegiatan pertahanan dan keamanan. 4. Persyaratan Persyaratan utama dalam penyusunan kriteria ini harus mengacu pada UU 17/2008 tentang Pelayaran dan PP 61/2009 tentang Kepelabuhanan, yang penjabarannya sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek Volume Perpindahan Barang/ Penumpang, Akses Maritim, Fasilitas Pelabuhan, Akses Daratan, Fasilitas Keselamatan dan Keamanan, serta Status dan Fungsi Pelabuhan. Di samping aspekaspek tersebut, juga harus memenuhi Kriteria dan variabel penilaian pelabuhan menurut RKM tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional. 4.1 Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan. Berdasarkan pertimbangan kebijakan kepelabuhanan, tata ruang wilayah, sistem transportasi nasional, prasarana pelabuhan, dan legitimasi kepelabuhanan, maka kriteria dan variabel penilaian pelabuhan dapat dijelaskan dalam tabel berikut. LAMPIRAN 1 3
Tabel 1: Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan NO KRITERIA DAN VARIABEL PARAMETER Kriteria I : Kegiatan Utama Pelabuhan Berdasarkan arus bongkar muat (Ton) 1 Klasifikasi Volume bongkar muat sangat rendah < 8.588.000 2 Klasifikasi Volume bongkar muat Rendah antara 8.588.001 s.d. 17.129.000 3 Klasifikasi Volume bongkar muat sedang antara 17.129.001 s.d. 25.670.000 4 Klasifikasi Volume bongkar muat besar antara 25.670.001 s.d. 34.211.000 5 Klasifikasi Volume bongkar muat sangat besar > 34.211.001 Kriteria II : Akses Ke Sistem Jaringan Transportasi Primer 1 2 3 Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi Arteri Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi Kolektor Terhubungkan dengan sistem jaringan transportasi primer klasifikasi Lokal Nilai 5 Nilai 3 Nilai 1 Kriteria III : Akses Ke Jalur Pelayaran Nasional (ALKI) dan Jalur Pelayaran Internasional (Mil) 1 Klasifikasi Jarak sangat dekat dengan Jalur Internasional / ALKI) < 53 2 Klasifikasi Jarak dekat dengan Jalur Internasional / ALKI 53 s.d 95 3 Klasifikasi Jarak sedang dengan Jalur Internasional/ALKI 95 s.d. 137 4 Klasifikasi Jarak jauh dengan jalur Internasional / ALKI 137 s.d 179 5 Klassifikasi Jarak sangat jauh dengan jalur Internasional/ ALKI >179 Kriteria IV : Pengembangan Spasial (Km) 1 Klasifikasi Jarak sangat dekat dengan Pusat Pengembangan Nasional 2 Klasifikasi Jarak dekat dengan Pusat Pengembangan Nasional 82 - < 161 3 Klasifikasi Jarak sedang dengan Pusat Pengembangan Nasional 161 < 240 4 Klasifikasi Jarak jauh dengan Pusat Pengembangan Nasional 240-319 5 Klasifikasi Jarak sangat jauh dengan Pusat Pengembangan Nasional Kriteria V: Kesesuaian dengan Sistem Perundangan (UU No.17/2008 & KM 53) < 82 > 319 1 Pelabuhan Utama (Internasional Hub dan Internasional) Nilai 5 2 Pelabuhan Pengumpul (Pelabuhan Nasional) Nilai 3 3 Pelabuhan Pengumpan (Pelabuhan Regional dan Lokal) Nilai 1 4 LAMPIRAN 1
NO KRITERIA DAN VARIABEL PARAMETER Kriteria VI: Ketersediaan Prasarana Kepelabuhanan 1 Berdasarkan panjang kapal (m) a Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal yang sangat pendek < 103 b Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal pendek 103 s.d. 156 c Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal sedang 156 s.d. 209 d Klasifikasi Pelayanan Dermaga bagi Ukuran Kapal panjang 209 s.d. 262 2 Berdasarkan kedalaman kolam pelabuhan (m) a Klasifikasi Kedalaman Dermaga (draft) Sangat Rendah < 5 b Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Rendah 5 s.d. 8 c Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Sedang 8 s.d. 11 d Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Dalam 11 s.d. 14 e Klasifikasi Kedalaman dermaga (draft) Sangat Dalam > 14 4.2 Komponen dan besaran nilai evaluasi masing-masing sub variable a. Jumlah kunjungan kapal (unit) NO KUNJUNGAN KAPAL (UNIT) 1 DIBAWAH 2,000 1 2 2,001-4,000 2 3 4,001-6,000 3 4 6,001-8,000 4 5 DIATAS 8,001 5 b. Jumlah GT kunjungan kapal (GT) NO BOBOT KAPAL (GT) 1 DIBAWAH 6,800,000 1 2 6,800,001-13,600,000 2 3 13,600,001-20,400,000 3 4 20,400,001-27,200,000 4 5 DIATAS 27,200,001 5 LAMPIRAN 1 5
c. Arus petikemas (teu s) NO ARUS PETIKEMAS (TEU s) 1 DIBAWAH 500,000 1 2 500,001-1,000,000 2 3 1000,001-1,500,000 3 4 1,500,001-2,000,000 4 5 DIATAS 2,000,001 5 d. Arus barang (ton) NO ARUS BARANG (TON) 1 DIBAWAH 6,000,000 1 2 6000,001-12,000,000 2 3 12,000,001-18,000,000 3 4 18,000,001-24,000,000 4 5 DIATAS 24,000,001 5 e. Arus penumpang (orang) NO ARUS PENUMPANG ((ORANG) 1 DIBAWAH 400,000 1 2 400,001-800,000 2 3 800,001-1,200,000 3 4 1,200,001-1,600,000 4 5 DIATAS 1,600,001 5 f. Kedalaman alur dan kolam pelabuhan NO KEDALAMAN ALUR DAN KOLAM PELABUHAN 1 DIBAWAH 5 1 2 5.1-9 2 3 9,1-14 3 4 14,1-18 4 5 DIATAS 18,1 5 g. Kedalaman tempat berlabuh jangkar NO KEDALAMAN TEMPAT BERLABUH JANGKAR 1 DIBAWAH 5 1 2 5.1-9 2 3 9,1-14 3 4 14,1-18 4 5 DIATAS 18,1 5 6 LAMPIRAN 1
h. Dermaga (M) NO PANJANG DERMAGA (M) 1 DIBAWAH 1,100 1 2 1,101-2,200 2 3 2,201-3,300 3 4 3,301-4,400 4 5 DIATAS 4,401 5 i. Luas Gudang (M2) NO LUAS GUDANG (M 2 ) 1 DIBAWAH 7,200 1 2 7,201-14,400 2 3 14,401-21,600 3 4 21,601-28,800 4 5 DIATAS 28,801 5 j. Luas Lapangan Penumpukan/CY (M2) NO LUAS LAPANGAN PENUMPUKAN/CY (M 2 ) 1 DIBAWAH 27,000 1 2 27,001-54,000 2 3 54,001-81,000 3 4 81,001-108,000 4 5 DIATAS 108,001 5 k. Luas Terminal Peti Kemas (M2) NO LUAS TERMINAL PETIKEMAS (M2) 1 DIBAWAH 18,000 1 2 18,001-36,000 2 3 36,001-54,000 3 4 54,001-72,000 4 5 DIATAS 72,001 5 l. Luas Terminal Penumpang (M2) NO LUAS TERMINAL PENUMPANG (M2) 1 DIBAWAH 500 1 2 501-1,000 2 3 1,001-1,500 3 4 1,501-2,000 4 5 DIATAS 2,001 5 LAMPIRAN 1 7
m. Produktivtas BM TSHB NO PRODUKTIVITAS BM TON SHIP HOUR BERTH 1 DIBAWAH 12 1 2 12,1-24 2 3 24,1-36 3 4 36,1-48 4 5 DIATAS 48,1 5 n. Pintu keluar masuk NO LEBAR DAN JUMLAH JALUR PINTU MASUK/KELUAR PELABUHANMENUJU JALAN RAYA 1 DIBAWAH 2 1 2 2-4 2 3 5-7 3 4 8-10 4 5 DIATAS 11 5 o. Peralatan bongkar muat (Unit) NO JUMLAH ALAT BM (UNIT) 1 DIBAWAH 17 1 2 18-35 2 3 36-53 3 4 54-71 4 5 DIATAS 72 5 p. TKBM (Orang) NO JUMLAH TKBM (ORANG) 1 DIBAWAH 350 1 2 351-700 2 3 701-1050 3 4 1051-1400 4 5 DIATAS 1401 5 q. Kecukupan sarana prasarana navigasi NO KECUKUPAN SARANA PRASARANA NAVIGASI (%) 1 DIBAWAH 23 1 2 24-47 2 3 48-71 3 4 72-95 4 5 DIATAS 96 5 8 LAMPIRAN 1
r. Keandalan sarana dan prasarana navigasi NO KEANDALAN SARANA PRASARANA NAVIGASI (%) 1 DIBAWAH 23 1 2 24-47 2 3 48-71 3 4 72-95 4 5 DIATAS 96 5 s. Jumlah pandu NO JUMLAH PANDU (UNIT) 1 DIBAWAH 2 1 2 3-5 2 3 6-8 3 4 9-11 4 5 DIATAS 12 5 t. Jumlah kapal pandu NO JUMLAH KAPAL PANDU (UNIT) 1 DIBAWAH 2 1 2 3-5 2 3 6-8 3 4 9-11 4 5 DIATAS 12 5 u. Jumlah kapal tunda NO JUMLAH KAPAL TUNDA (UNIT) 1 DIBAWAH 2 1 2 3-5 2 3 6-8 3 4 9-11 4 5 DIATAS 12 5 v. Rasio luas area pelabuhan terhadap area parkir NO RASIO LUAS AREA PELABUHAN YANG STERIL MENURUT ISPS CODE TERHADAP LUAS AREA PARKIR DLKR PELABUHAN (%) 1 DIBAWAH 17 1 2 17,1-34 2 3 34,1-51 3 4 51,1-68 4 5 DIATAS 68,1 5 LAMPIRAN 1 9
w. Peran dalam hierarki pelabuhan NO PERAN DALAM HIERARKI PELABUHAN 1 LOKAL 1 2 REGIONAL 2 3 PENGUMPUL 3 4 UTAMA INT 4 5 UTAMA HUB INT 5 x. Peran terhadap pembangunan daerah NO PERAN THD PEMB DAERAH 1 SANGAT TIDAK BERPERAN 1 2 TIDAK BERPERAN 2 3 CUKUP BERPERAN 3 4 BERPERAN 4 5 SANGAT BERPERAN 5 y. Peran terhadap aksesibilitas daerah NO PERAN THD AKSESIBILITAS DAERAH 1 SANGAT TIDAK BERPERAN 1 2 TIDAK BERPERAN 2 3 CUKUP BERPERAN 3 4 BERPERAN 4 5 SANGAT BERPERAN 5 z. Peran terhadap pertahanan keamanan NO PERAN THD PERTAHANAN DAN KEAMANAN 1 SANGAT TIDAK BERPERAN 1 2 TIDAK BERPERAN 2 3 CUKUP BERPERAN 3 4 BERPERAN 4 5 SANGAT BERPERAN 5 4.3 Bobot Komponen Aspek Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan Peran tiap komponen dalam penentuan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan ditentukan berdasarkan besaran bobot yang diperoleh dari hasil analisis pendapat responden yang dianggap memiliki kompetensi dalam penentuan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan. Hasil perhitungan bobot tiap komponen pada kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan adalah sebagai berikut. 10 LAMPIRAN 1
Tabel 2: Bobot Komponen Aspek Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan NO ASPEK Bobot (%) 1 KOMPONEN ASPEK VOLUME PERPINDAHAN BARANG/ PENUMPANG (23%) Jumlah Kunjungan Kapal 21,00 Jumlah GT Kunjungan Kapal 19,00 Arus petikemas 21,00 Arus barang 22,00 Arus penumpang 17,00 Jumlah 100.00 2 KOMPONEN ASPEK AKSES MARITIM (17%) Lebar serta Kedalaman Alur dan Kolam Pelabuhan 50,00 Luas dan Kedalaman Tempat Berlabuh Jangkar 50,00 Jumlah 100.00 3 KOMPONEN ASPEK FASILITAS PELABUHAN (18%) Panjang dermaga 20,00 Luas gudang 13,00 Luas lapangan penumpukan (CY) 16,00 Luas terminal petikemas 19,00 Luas terminal penumpang 12,00 Produktivitas bongkar muat kapal di dermaga (TSHB Tons Ships Hour at Berth) 20,00 Jumlah 100.00 4 KOMPONEN ASPEK AKSES DARATAN (15%) 5 Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya 43,00 Jumlah peralatan bongkar muat 29,00 Jumlah tenaga kerja bongkar muat 28,00 Jumlah 100.00 KOMPONEN ASPEK FASILITAS KESELAMATAN DAN KEAMANAN (15%) Kecukupan sarana dan prasarana navigasi 19,00 Keandalan sarana dan prasarana navigasi 17,00 Rasio jumlah Pandu terhadap jumlah kebutuhan Pandu ideal 15,00 Rasio jumlah kapal Pandu terhadap jumlah kebutuhan Kapal Pandu ideal 16,00 Rasio jumlah kapal Tunda terhadap jumlah kebutuhan Kapal Tunda ideal 16,00 LAMPIRAN 1 11
NO ASPEK Rasio luas area pelabuhan yang steril menurut ISPS Code terhadap luas area DLKR Pelabuhan Bobot (%) 17,00 Jumlah 100.00 6 KOMPONEN ASPEK STATUS DAN FUNGSI PELABUHAN (12%) Peran dalam hirarki pelabuhan 23,00 Peran terhadap pembangunan daerah 31,00 Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah 23,00 Peran terhadap pertahanan dan keamanan 23,00 Jumlah 100.00 Sumber data : hasil olahan 4.4 Perhitungan Skor pada Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan Penentuan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan didasarkan pada akumulasi perkalian bobot dan skor setiap komponennya. Berdasarkan total skor tersebut disusun klasifikasi pelayanan pelabuhan sebagai berikut. NO KELAS INTERVAL TOTAL 1 KANTOR SYAHBANDAR KELAS 5 0-1.0000 2 KANTOR SYAHBANDAR KELAS 4 1.0001-2.0000 3 KANTOR SYAHBANDAR KELAS 3 2.0001-3.0000 4 KANTOR SYAHBANDAR KELAS 2 3.0001-4.0000 5 KANTOR SYAHBANDAR KELAS 1 4.0001-5.0000 12 LAMPIRAN 1
Tabel 3 : Hasil Perhitungan Skor pada Kriteria Klasifikasi Pelayanan Pelabuhan KLAS 1 KLAS 2 KLAS 3 KLAS 4 KLAS 5 NO KRITERIA EUGEN BOBOT I Volume perpindahan barang & penumpang 0.2259361 1 Jumlah kunjungan kapal 0.2116405 0.0478 5 0.24 4 0.19 3 0.14 2 0.10 1 0.05 2 Jumlah GT kunjungan kapal 0.1928914 0.0436 5 0.22 4 0.17 3 0.13 2 0.09 1 0.04 3 Arus petikemas 0.2060592 0.0466 5 0.23 4 0.19 3 0.14 2 0.09 1 0.05 4 Arus barang 0.2232311 0.0504 5 0.25 4 0.20 3 0.15 2 0.10 1 0.05 5 Arus penumpang 0.1661779 0.0375 5 0.19 4 0.15 3 0.11 2 0.08 1 0.04 II Akses Maritim 0.171685 1 Kedalaman alur dan kolam pelabuhan; 0.5 0.0858 5 0.43 4 0.34 3 0.26 2 0.17 1 0.09 2 Kedalaman tempat berlabuh jangkar. 0.5 0.0858 5 0.43 4 0.34 3 0.26 2 0.17 1 0.09 III Fasilitas Pelabuhan 0.180233 1 Panjang Dermaga 0.1984775 0.0358 5 0.18 4 0.14 3 0.11 2 0.07 1 0.04 2 Luas Gudang 0.1252886 0.0226 5 0.11 4 0.09 3 0.07 2 0.05 1 0.02 3 Luas lapangan penumpang/cy 0.1599457 0.0288 5 0.14 4 0.12 3 0.09 2 0.06 1 0.03 4 Luas terminal petikemas 0.1881031 0.0339 5 0.17 4 0.14 3 0.10 2 0.07 1 0.03 5 Luas terminal penumpang 0.1243153 0.0224 5 0.11 4 0.09 3 0.07 2 0.04 1 0.02 6 Produktivitas bongkar muat di dermaga 0.2038699 0.0367 5 0.18 4 0.15 3 0.11 2 0.07 1 0.04 IV Akses Daratan 0.1492876 1 Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan menuju jalan raya 0.4329262 0.0646 5 0.32 4 0.26 3 0.19 2 0.13 1 0.06 2 Jumlah peralatan bongkar muat 0.2917731 0.0436 5 0.22 4 0.17 3 0.13 2 0.09 1 0.04 3 Jumlah Tenaga Kerja Bongkar Muat 0.2753007 0.0411 5 0.21 4 0.16 3 0.12 2 0.08 1 0.04 LAMPIRAN 1 13
NO KRITERIA EUGEN BOBOT KLAS 1 KLAS 2 KLAS 3 KLAS 4 KLAS 5 V Fasilitas Keselamatan dan Keamanan 0.1552214 1 Kecukupan sarana dan prasarana navigasi; 0.1882447 0.0292 5 0.15 4 0.12 3 0.09 2 0.06 1 0.03 2 Keandalan sarana dan prasarana navigasi; 0.1671754 0.0259 5 0.13 4 0.10 3 0.08 2 0.05 1 0.03 3 Rasio jumlah pandu terhadap jumlah kebutuhan pandu ideal; 0.1549777 0.0241 5 0.12 4 0.10 3 0.07 2 0.05 1 0.02 4 Rasio jumlah kapal pandu terhadap jumlah kebutuhan kapal pandu; 0.1559816 0.0242 5 0.12 4 0.10 3 0.07 2 0.05 1 0.02 5 Rasio jumlah kapal tunda terhadap jumlah kebutuhan kapal tunda ideal; 0.1627847 0.0253 5 0.13 4 0.10 3 0.08 2 0.05 1 0.03 6 Rasio luas area pelabuhan yang steril menurut ISPS Code terhadap luas area parkir DLKR 0.1708359 0.0265 5 0.13 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03 pelabuhan. VI Aspek Status dan Fungsi Pelabuhan 0.1176369 1 Peran dalam Hirarkhi pelabuhan 0.2280166 0.0268 5 0.13 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03 2 Peran terhadap pembangunan daerah 0.3082517 0.0363 5 0.18 4 0.15 3 0.11 2 0.07 1 0.04 3 Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah 0.2331987 0.0274 5 0.14 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03 4 Peran terhadap pertahanan dan keamanan 0.2305331 0.0271 5 0.14 4 0.11 3 0.08 2 0.05 1 0.03 TOTAL 1.0000 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 14 LAMPIRAN 1