BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia usaha mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu memberikan sesuatu terbaik dari apa yang mereka produksi.

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas asia atau yang disebut dengan masyarakat ekonomi asia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian di dunia saat ini telah berkembang dengan sangat pesat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan seperti kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. adanya persediaan yang memadahi diperusahaan maka akan terancam kegagalan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, persediaan di perusahaan jasa pun merupakan asset

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

BAB III LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang paling besar dalam harta perusahaan. Persediaan juga memberikan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini dihadapkan pada era

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

REPOSITORI STAIN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bentuk perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

Pengelolaan Persediaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Persedian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak dihadapi oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini merupakan tanda bahwa semakin pesatnya pertumbuhan usaha yang mendorong masing-masing perusahaan untuk selalu memberikan sesuatu yang terbaik dari apa yang mereka produksi. Semakin lama masalah yang dihadapi oleh perusahaan semakin luas dan kompleks. Masalah-masalah itu bermula dari suatu problem ekonomi dasar, yaitu mengenai alokasi sumber yang terbatas, sedangkan disisi lain perusahaan akan semakin tumbuh dan berkembang. Dengan keadaan tersebut maka perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mempertahankan atau menjaga kelangsungan proses produksi agar pelaksanaan proses produksi tidak mengalami hambatan. Dalam hal proses produksi, bahan baku didalam perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan proses produksi, walaupun ada faktor-faktor lain yang penting tetapi persediaan bahan baku akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan produksi. Setiap perusahaan selalu mengadakan persediaan. Persediaan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam produksi dan penjualan suatu produk. Kelangsungan pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan tidak akan terganggu apabila perusahaan mampu mengendalikan persediaan bahan baku. Pengendalian pada persediaan bahan baku akan berpengaruh pada biaya 1

2 persediaan dan akan berpengaruh pada keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan. Penetapan jumlah persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan pemborosan dalam penyimpanan, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlalu kecil dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian juga. Melihat kondisi tersebut, maka suatu perusahaan harus berusaha mengatasi permasalahan itu agar tidak berdampak pada produksi perusahaan. Manajemen persediaan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu perusahaan untuk melayani kebutuhan konsumen dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan tepat waktu. Dengan demikian berbagai cara dan upaya dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan agar efisiensi dan efektivitas perusahaan dapat tetap terjaga sehingga diperoleh manfaat yang besar bagi perusahaan. CV. Segura Utama Patal Banjaran merupakan perusahaan yang memiliki aktivitas usaha dalam bidang industri dan supplier bahan tekstil berupa benang tekstil dan waste. CV. Segura Utama Patal Banjaran adalah industri tekstil yang terus tumbuh dan berkembang di dalam bidang manufaktur. Salah satu kegiatan perusahaan ini adalah memproduksi suatu serat rayon menjadi benang dengan melakukan pembelian bahan baku sejenis serat-serat rayon atau disebut juga waste ke industri pemintalan seperti majun, plat strip dari jenis cotton, polyester dan rayon, lalu dijual kepada perusahaan Home Industry. Berdasarkan hasil wawancara, pelaksanaan pengendalian jumlah persediaan bahan baku pada CV.

3 Segura Utama Patal Banjaran hanya ditetapkan berdasarkan pengalaman dengan pemesanan jumlah bahan baku yang tetap setiap bulannya. Kadang-kadang bahan baku yang mereka miliki di gudang cukup besar, namun kadang-kadang pula mereka kekurangan bahan baku. Penumpukan persediaan menyebabkan Rayon rapuh karena tidak diproses, sedangkan kekurangan bahan baku menyebabkan pesanan konsumen terlambat untuk dipenuhi. Karena persediaan bahan baku pada CV. Segura Utama Patal Banjaran sangat penting maka diperlukan perencanaan yang baik dalam pengendalian bahan baku yang optimal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul PENERAPAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MELALUI PENDEKATAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) TERHADAP BIAYA PERSEDIAAN PADA CV.SEGURA UTAMA PATAL BANJARAN 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dititikberatkan untuk mengetahui : 1. Bagaimana pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan CV.Segura Utama Patal Banjaran 2. Sejauh mana manfaat yang akan diperoleh CV. Segura Utama Patal Banjaran apabila menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam pengelolaan persediaan

4 1.2.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1. Penulis hanya melakukan penelitian ini pada persediaan bahan baku murni yaitu Polyester murni, Rayon murni, Cotton murni. 2. Data penelitian yang digunakan ini merupakan data perusahaan selama tahun 2011. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam proses penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan persediaan bahan baku yang dilakukan CV.Segura Utama Patal Banjaran. 3. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat yang akan diperoleh CV. Segura Utama Patal Banjaran apabila menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam pengelolaan persediaan 1.3.2 Manfaat Penelitian Penulis berharap bahwa penelitian yang dilakukan ini memiliki manfaat, yaitu: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang luas mengenai kajian yang diteliti yaitu metode EOQ dalam pengendalian persediaan. 2. Bagi Perusahaan

5 Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi, informasi dan evaluasi untuk semakin meningkatakan efisiensi perusahaan. 3. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan baik secara implementasi ilmu maupun teori. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai tambahan informasi dan sebagai bahan referensi untuk penelitian dengan topik yang sama. 1.4 Pendekatan Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan sehariharinya adalah memproduksi barang. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan merupakan aset utama karena merupakan faktor utama yang menentukan kelancaran jalannya proses produksi perusahaan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan pada PSAK No.14 Tahun 2009 Halaman 14.2 dijelaskan bahwa: Persediaan adalah aktiva: (a). tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa. (b). dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau (c). dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa Menurut Agus Ristono (2009:29) persediaan adalah salah satu asset yang sangat mahal dalam perusahaan (biasanya sekitar 40% dari total investasi) selain

6 itu persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran proses produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Freddy Rangkuti (2007:1) dalam buku Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis menyatakan bahwa Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya volume atau jumlah yang dibutuhkan yang biasanya dapat diramalkan berdasarkan data-data historis, kontinuitas produksi tidak terhenti dan sifat bahan baku/penolong, apakah persediaan cepat rusak atau tahan lama. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan maka diharapkan proses produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu dan biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut dapat seminimal mungkin. Ini selaras dengan prinsip ekonomi yaitu menghasilkan keluaran tertentu dengan biaya seminimal mungkin atau dengan biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin. Dengan adanya biaya-biaya persediaan yang melekat pada persediaan, maka pihak manajemen perusahaan harus dapat mengelola persediaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya persediaan. Salah satu upaya dalam pengelolaan persediaan adalah dengan penerapan manajemen persediaan. Pengendalian pengadaan persediaan perlu diperhatikan karena berkaitan langsung

7 dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat dari adanya persediaan (Agus Ristono, 2009:2). Sistem atau manajemen persediaan dapat diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dalam menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa jumlah pesanan yang paling optimal dan biaya minimal yang harus dilakukan. Atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya total melalui penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal (Fredy, 2007:14). Dengan demikian persediaan merupakan hal yang penting dalam proses produksi. Untuk itu, setiap perusahaan diharapkan memiliki manajemen persediaan yang baik agar dapat merencanakan dan mengendalikan persediaan sehingga persediaan dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan yang timbul mengenai jumlah kelebihan jumlah persediaan yaitu akan menimbulkan biaya yang cukup besar yang secara umum terbagi atas biaya penyimpanan dan biaya perawatan. Tetapi disisi lain, jika tidak terdapat persediaan saat dibutuhkan, maka akan menghambat kelancaran aktivitas produksi perusahaan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu manajemen persediaan yang baik. Untuk menentukan berapa besarnya pembelian bahan baku atau menentukan besarnya persediaan yang optimal perusahaan dapat menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Menurut Freddy (2007:11), Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pembelian persediaan atau bahan mentah

8 pada setiap kali pesan dengan biaya yang paling rendah. Dalam metode EOQ ini terdapat beberapa asumsi dasar yang digunakan sebagai patokan penggunaan metode pengendalian ini, yaitu: a. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dulu secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode tertentu b. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu c. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atas safety stock (persediaan pengaman) d. Harga konstan selama periode tertentu. Model ini diarahkan untuk menemukan jumlah pesanan yang ekonomis, sehingga diharapkan tidak akan ada kekurangan persediaan (Agus, 2009:30) Jika persediaan tidak diukur dan dilaporkan menggunakan metode yang tepat dan benar dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai laba, aset, dan ekuiti perusahaan. Oleh karena itu perlu ditelusuri pengaruh metode pengendalian persediaan terhadap selisih profit margin perusahaan. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun Laporan Tugas Akhir ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu mengungkapkan bukti-bukti empiris mengenai perencanaan, pengendalian dan perlakuan persediaan dengan cara mengumpulkan data-data yang dibutuhkan melalui metode wawancara dan metode observasi.

9 1.5.2 Data Penelitian 1.5.2.1 Jenis Data Jenis data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data Subjek Yaitu data yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis ke bagian Persediaan, Bagian Akuntansi, Gudang, Bagian Produksi dan bagian lain yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian persediaan. 2. Data Dokumenter Yaitu data perusahaan berupa dokumen yang diperoleh dari pihak perusahaan berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, deskripsi jabatan pada masing-masing unit yang berkaitan dengan proses pengelolaan dan pengendalian persediaan serta dokumen lain lain yang berhubungan dengan persediaan. 1.5.2.2 Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu: 1. Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dan dari sumber asli tanpa media perantara. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari wawancara kepada bagian Persediaan, Bagian Akuntansi dan bagian lain yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian persediaan. 2. Data Sekunder

10 Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Yang termasuk data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui perantara seperti hasil pustaka mengenai data-data serta informasi yang berhubungan dengan manajemen dan pengelolaan persediaan. 1.5.2.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah: 1. Wawancara Wawancara dilakukan langsung dengan cara tanya jawab ke Bagian Persediaan, Bagian Akuntansi dan bagian lain yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan. 2. Dokumentasi Yaitu mencari data-data berupa dokumen yang diperlukan, seperti sejarah singkat perusahaan, aktivitas perusahaan, struktur organisasi dan data-data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.5.2.4 Alat Analisis Data Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perhitungan dengan menggunakan pendekatan teknik persamaan matematis menurut Agus Ristono (2009:43) : EOQ =

11 Keterangan: EOQ = Kuantitas pesanan A = Ongkos pesan/setiap kali pesan D = Jumlah Permintaan h = Ongkos simpan per unit/satuan waktu Untuk perhitungan titik pesan ulang (Re-order Point/RP), masa tenggang (Lead Time/LT), dan persediaan pengaman (Safety Stock/SS) menggunakan pendekatan matematis dengan rumus sebagai berikut : ROP = [ X Lead Time ] + Safety Stock Keterangan : ROP Lead Time = titik pemesanan ulang (Re-order point) = tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan barang Safety Stock = Persediaan Pengaman (menurut kebijakan perusahaan) Lama perputaran produksi = Hari efektif kerja perusahaan dalam satu tahun dibagi dengan frekuensi pemesanan dalam satu tahun

12 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Juni 2012. Tempat penelitian Laporan Tugas Akhir ini adalah CV.Segura Utama Patal Banjaran yang berlokasi di Jl. Raya Banjaran No. 15 Bandung.