BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan sebagai sarana komunikasi. Adapun proses komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. menganggapnya sebagai hal yang biasa, seperti bernafas atau berjalan. (Bloomfield,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu tidak akan pernah luput dari komunikasi antarsesama, baik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu surat kabar yang beredar di masyarakat adalah Satelit Post. Surat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. antar-anggota masyarakat. Artis, pembawa acara, penonton, dan penelepon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pada masa kini, penggunaan HP (handphone) semakin marak. HP tidak

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Komunikasi digunakan manusia untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK OLAHRAGA SPIRIT SURAT KABAR SUARA MERDEKA EDISI 13 APRIL-15 MEI 2015

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Surat kabar sebagai media informasi dan publikasi. Surat kabar sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya tergolong masyarakat dwibahasawan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terlepas dari manusia lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu memenuhi segala kebutuhannya dengan berinteraksi dengan sesama mereka. Dalam interaksi-interaksi inilah manusia melakukan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Untuk melakukan komunikasi dengan sesamanya baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di pasar, manusia memerlukan suatu alat komunikasi. Alat komunikasi inilah yang disebut dengan bahasa. Oleh karena itu, manusia dalam berinteraksi memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan berupa ide, gagasan ataupun pendapat. Menurut Kridalaksana (1980: 3) bahasa adalah alat penghubung atau alat komunikasi anggota masyarakat. Anggota-anggota masyarakat tersebut tentunya adalah manusia yang berpikir, merasa dan berkeinginan. Melalui bahasa terungkap segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh manusia, baik manusia sebagai pembicara kepada pendengar ataupun manusia sebagai penulis kepada pembaca. Oleh karena itu bahasa menempati peranan penting dalam proses komunikasi manusia. Komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan berita atau pesan antara dua orang atau lebih (Qodratillah, 2011: 241). Proses komunikasi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Menurut Suwito (1995: 17) komunikasi nonverbal dapat dilakukan dengan berbagai cara, gerak-gerik anggota badan, perubahan mimik, tepuk tangan dan sejenisnya. 1

2 Bahkan alat-alat seperti sirine, peluit, kentongan dan sebagainya (yang bersifat auditif), dan sinar lampu, cermin, bendera dan sebagainya (yang bersifat visual) dapat digunakan sebagai sarana komunikasi nonverbal. Sedangkan komunikasi verbal dapat dilakukan dengan cara langsung (lisan) dan tidak langsung (tulisan). Sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Bahasa tulis ini merupakan lambang dari bahasa lisan. Saat ini penerapannya menggunakan media cetak, seperti surat, surat kabar atau koran, majalah, dan sebagainya. Surat kabar merupakan sarana komunikasi yang memiliki jangkuan luas. Terbukti surat kabar mudah dijumpai seperti di toko-toko, kantor, sekolah atau kampus bahkan di tepi-tepi jalan pun sudah ada yang menjualnya. Fungsi dari surat kabar itu sendiri adalah untuk memberikan saran informasi yang beragam, pendidikan bagi masyarakat luas serta hiburan. Surat kabar juga dapat mempengaruhi setiap pembacanya. Melalui surat kabar penulis berita mampu menyampaikan informasi-informasi penting yang terbaru kepada para pembacanya. Karena itu, surat kabar berperan penting dan berpotensi sangat besar di dalam kehidupan masyarakat sebagai salah satu sumber informasi tertulis. Maka tidak heran jika banyak instansi pemerintahan atau swasta yang telah berlangganan surat kabar setiap harinya untuk mendapatkan informasi terbaru. Menurut Alwi (2007: 1109) surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas yang bertuliskan berita. Berita sendiri dapat diartikan sebagai laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media on line internet atau dapat pula dikatakan sebagai segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta yang

3 menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum. Sedangkan menurut Moeliono (1993: 108) berita adalah laporan mengenai peristiwa yang hangat. Isi berita dapat berupa kejadian-kejadian perang, politik, pemerintahan, ekonomi, kecelakaan, bencana, pendidikan, serta kebudayaan. Disamping itu pula, ada berita yang memuat informasi kesehatan, ilmu pengetahuan, liburan dan olahraga. Lingkup berita dapat menyangkut berita internasional, nasional, maupun berita daerah. Penulisan berita dalam surat kabar sering sekali mencampur adukkan unsur bahasa asing dan bahasa daerah ke dalam penggunaan bahasa Indonesia. Percampuran unsur-unsur bahasa asing atau daerah ke dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh ahli-ahli bahasa sering disebut sebagai campur kode. Menurut Nababan (1991: 32), campur kode diartikan sebagai suatu keadaan berbahasa yang mencampurkan dua atau lebih bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa (speech act atau discourse) tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa yang menuntut pencampuran bahasa. Menurut Suwito (1995: 92-94) campur kode dapat dibedakan dalam enam bentuk berdasarkan unsur-unsur kebahasaan yang terlibat di dalamnya yaitu (1) penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, (2) penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa, (3) penyisipan unsur-unsur yang berwujud baster, (4) penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata, (5) penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom, dan (6) penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa. Sedangkan berdasakan jenis unsur-unsur bahasa yang menyisip ke dalam bahasa lain campur kode dibagi menjadi dua jenis, yaitu campur kode ke dalam (innercode mixing) dan campur kode keluar (outercode mixing). campur kode ke dalam (innercode mixing) adalah campur kode yang diakibatkan oleh menyisipnya

4 unsur-unsur bahasa lain yang bersumber dari bahasa asli (bahasa daerah) dengan segala variasi-variasinya. Sedangkan campur kode keluar (outercode mixing) adalah campur kode yang diakibatkan oleh menyisipnya unsur-unsur bahasa lain yang bersumber dari bahasa asing dengan segala variasi-variasinya. Campur kode yang terjadi dalam surat kabar tidak terlepas dari penulis beritanya yang seorang dwibahasawan. Dwibahasawan sendiri diartikan sebagai orang yang menguasai lebih dari satu bahasa. Sedangkan kemampuan seorang dwibahasawan dalam menguasai suatu bahasa, baik bahasa pertama (B1) atau bahasa ibu dan bahasa kedua (B2) disebut dengan kedwibahasaan. Menurut Lado (dalam Chaer dan Agustina, 2004: 86) kedwibahasaan adalah kemampuan menggunakan bahasa oleh seseorang dengan sama baik atau hampir sama baiknya, yang secara teknis mengacu pada pengetahuan dua buah bahasa bagaimanapun tingkatannya. Salah satu surat kabar yang mengandung campur kode adalah surat kabar Suara Merdeka. Campur kode dalam surat kabar ini banyak ditemukan pada rubrik olahraga Spirit. Ketika peneliti mencari buku di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada Senin (13/4/2015), peneliti membaca surat kabar Suara Merdeka rubrik olahraga. Peneliti menemukan kalimat-kalimat yang mengandung campur kode. Kalimat-kalimat tersebut mengandung campur kode dalam bentuk kata. Bentuk campur kode tersebut berasal dari unsur bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Unsur bahasa asing ini, dicampur adukkan dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam kalimat-kalimat yang terdapat dalam surat kabar tersebut. Seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini:

5 (1) Pada babak II, coach PSCS menarik Eka Wijayanto, Friska, Julia, Andesi dan Heru, memasukan Asep, Fendri, Said, Tri Apmadi dan Jhon Patikawa. (data no 63) Dari kutipan di atas dijumpai campur kode bentuk kata coach. Kata coach sendiri berasal dari bahasa Inggris. Pada kutipan di atas kata coach masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia. Kata coach sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pelatih. Pada Senin (20/4/2015) saat peneliti berada di RSUD Banyumas, peneliti membaca surat kabar Suara Merdeka. Peneliti kembali menemukan kalimat-kalimat yang mengandung campur kode pada rubrik olahraga Spirit. Kalimat-kalimat tersebut mengandung campur kode dalam bentuk frasa. Bentuk campur kode tersebut berasal dari unsur bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Bentuk campur kode ini dalam penggunaannya dicampur adukkan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Seperti yang terdapat dalam kutipan berikut ini: (2) Kendati ada pertarungan dua kelompok, namun peserta berharap tak ada money politics di arena kongres. (data no 481) Dari kutipan di atas dijumpai campur kode bentuk frasa. Frasa money politics yang berarti politik uang berasal dari bahasa Inggris. Frasa tersebut masuk ke dalam penggunaan bahasa Indonesia pada kalimat di atas. Hal ini mengakibatkan terjadinya campur kode berwujud frasa dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Saat peneliti pulang dari RSUD Banyumas pada Selasa (5/5/2015), peneliti membeli surat kabar Suara Merdeka dari penjual koran. Pada saat membaca rubrik olahraga, penelitikembali menemukan kalimat-kalimat yang mengandung campur kode. Peneliti menemukan campur kode bentuk perulangan kata. Campur kode ini berasal dari bahasa asing yaitu, bahasa Inggris. Unsur dari bahasa Inggris ini

6 dicampur adukan dalam penggunaan bahasa Indonesia pada kalimat tersebut. Adapun kutipannya sebagai berikut ini: (3) James Harden membukukan double-double untuk Rockets dengan 25 poin dan 11 assist. (data no 631) Dari kutipan di atas dijumpai campur kode bentuk perulangan kata double-double, yang berarti lipat dua-lipat dua. Perulangan kata double-double berasal dari bahasa Inggris. Perulanga kata tersebut dicampur adukkan dalam penggunaan bahasa Indonesia pada rubrik olahraga Spirit dalam surat kabar Suara Merdeka. Pada Jumat (15/5/2105) peneliti berkunjung ke sekretariat HMI Komisariat Ahmad Dahlan. Disana peneliti membaca surat kabar Suara Merdeka. Peneliti kembali menemukan kalimat-kalimat yang mengandung campur kode pada rubrik olahraga. Ternyata kalimat-kalimat tersebut mengandung campur kode yang berasal dari unsur bahasa asing dan bahasa daerah. Sebagaimana yang terdapat dalam kutipan berikut ini: (4) Tentu dengan langkah dan blue print yang jelas, karena presiden sangat concern terhadap perubahan tat kelola sepak bola. (data no 67) (5) Bagi Juventus kemenangan leg pertama lalu tidak membuat para pemain jumawa. (data no 178) Pada kutipan no (4) dijumpai campur kode bentuk kata yang berasal dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris. Kata concern dalam bahasa Indonesia berarti perhatian. Campur kode ini termasuk jenis campur ke luar (outercode mixing), dikarenakan unsur bahasa yang menyisip berasal bahasa dari bahasa asing. Sedangkan pada kutipsn no (5) terdapat campur kode bentuk kata yang berasal dari bahasa Jawa. Kata jumawa dalam bahasa Indonesia berarti sombong. Campur kode ini termasuk campur kode ke dalam (innercode mxing), dikarenakan unsur bahasa yang menyisip berasal dari bahasa asli atau daerah.

7 Dari fenomena-fenomena di atas peneliti berasumsi bahwa masih banyak bentuk dan jenis campur kode yang terdapat pada rubrik olahraga Spirit surat kabar Suara Merdeka edisi 13 April-15 Mei 2015. Bahkan peneliti berasumsi bukan hanya unsur dari bahasa Inggris atau Jawa saja yang menyisip ke dalam kalimatkalimat yang mengandung campur kode, tetapi masih ada unsur dari bahasa lain yang menyisip di dalamnya. Untuk mengetahui benar tidaknya asumsi tersebut, maka dipandang sangat perlu diadakannya suatu penelitian dengan judul Analisis Campur Kode dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Rubrik Olahraga Spirit Surat Kabar Suara Merdeka Edisi 13 April-15 Mei 2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas ada beberapa hal yang perlu dikaji oleh peneliti diantaranya: 1. Apa sajakah bentuk-bentuk campur kode yang terdapat pada rubrik olahraga Spirit surat kabar Suara Merdeka? 2. Jenis campur kode apakah yang terdapat pada rubrik olahraga Spirit surat kabar Suara Merdeka? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk campur kode yang terdapat pada rubrik olahraga Spirit surat kabar Suara Merdeka. 2. Mendeskripsikan jenis-jenis campur kode yang terdapat pada rubrik olahraga Spirit surat kabar Suara Merdeka.

8 D. Manfaat Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Campur Kode dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada Rubrik Olahraga Spirit Surat Kabar Suara Merdeka Edisi 13 April-15 Mei 2015 adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis. Penelitian ini melewati tiga tahap penelitian guna mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan teori yang yang digunakan. Tahap-tahap penelitian tersebut meliputi: tahap penyediaan data, tahap analisis data dan tahap penyajian data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah campur kode menurut Suwito dalam bukunya yang berjudul Sosiolinguistik (1995). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan jenis campur kode pada rubrik olaharaga Spirit surat kabar Suara Merdeka edisi 13 April-15 Mei 2015. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca baik secara teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi perkembangan ilmu bahasa. Terutama perkembangan ilmu dalam kajian sosiolinguistik berkaitan dengan campur kode. Baik dari bentuk-bentuk campur kode ataupun jenis-jenis dari campur kode itu sendiri. Pada akhirnya penelitian ini dapat memberikan pemikiranpemikiran baru atau teori baru berkaitan dengan campur kode. Hal ini dimaksudkan agar teori-teori bahasa terutama tentang campur kode dapat berkembang dari waktu demi waktu dan semakin akurat.

9 2. Manfaat Praktis Manfaat secara praktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi pengajar, khususnya guru bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan pemahaman dengan tepat mengenai masalah campur kode kepada peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui apa itu campur kode, bagaimana bentuk-bentuknya dan jenis-jenisnya. Di samping itu, peserta didik juga dapat mengetahui akibat dari adanya campur kode bagi perkembangan bahasa Indonesia. Apakah berpengaruh negatif atau positif bagi perkembangan bahasa Indonesia. b. Bagi peneliti lain. Penelitian ini dapat di jadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang sama. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam analisis bahasa terutama tentang campur kode. Berkaitan dengan bentuk dan jenis campur kode. Hal ini bertujuan agar penelitian selanjutnya oleh peneliti lain menjadi lebih baik.