BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang bersifat kasuistik. Arikunto (2002) berpendapat, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi ganda yaitu bentuk analisa variabel ( data) untuk mengetahui pengaruh antara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan ekonomi keluarga dan dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar siswa. B. Variabel Penelitian ini adalah: Adapun variabel-variabel penelitian yang akan digunakan pada penelitian Variabel terikat (Y) Variabel bebas (X1) (X2) : Motivasi Belajar : Pendapatan ekonomi keluarga : Dukungan sosial keluarga. C. Definisi Operasional Penelitian 1. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, defenisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah suatu keadaan atau kondisi dan dorongan yang menimbulkan energi perasaan dalam pertumbuhan gairah, merasa senang, 31

32 dan semangat untuk melakukan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki seseorang. Dengan indikator sebagai berikut: 1) Memiliki pemikiran positif terhadap sesuatu yang dijalaninya. 2) Memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran. 3) Adanya kebutuhan dari diri individu. 4) Gemar belajar. 5) Adanya kesadaran dalam diri individu. b. Pendapatan Ekonomi Keluarga Status ekonomi keluarga adalah variabel yang kedudukan atau posisi seseorang dalam keluarga yang berkaitan dengan penghasilan keluarga. Dengan nilai pendapatan keluarga perbulanya sebesar 1) Kategori miskin atau bawah Rp 243.729,-/bulannya. 2) Kategori menegah Rp 750.000-1.900.000,-/bulannya 3) Kategori atas Rp 2.000.000,-/bulannya c. Dukungan Sosial Keluarga Dukungan sosial keluarga dalam penelitian ini didefinisikan sebagai proses penafsiran orangtua terhadap bantuan yang diberikan pada siswa yang terdiri dari informasi atau nasehat, baik bersifat verbal maupun non verbal, perhatian emosi, bantuan instrumental yang membuat siswa merasa diperhatikan. Dengan membedakan empat jenis atau dimensi dukungan sosial yaitu:

33 1) Dukungan emosional. 2) Dukungan penghargaan. 3) Dukungan instrumental. 4) Dukungan informatif. D. Sampel Penelitian Pengambil sampel sebanyak lebih kurang 50% dari seluruh jumlah populasi. Pengambilan sampel penelitian ini berdasarkan pendapat Arikunto (2006), yaitu: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan studi populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil 10-15%, atau 20-25%, atau lebih. Pada penelitian ini jumlah populasinya yaitu sebanyak 115 orang siswa-siswi SMK Kansai Pekanbaru, yang masing-masing terdiri dari pendapatan ekonomi keluarga rendah sebanyak 20 orang, pendapatan ekonomi keluarga sedang sebanyak 60 orang, dan pendapatan ekonomi keluarga tinggi sebanyak 35 orang. 1. Teknik pengambilan Sampel Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling, dimana sampel ditarik dari populasi yang telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau proporsional. Teknik ini diambil karena populasi sudah dikelompokan kedalam kelas-kelas dengan jumlah yang sama (Arikunto, 2006).

34 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Penelitian ini menggunakan metode skala. Azwar (2010) menyatakan bahwa skala merupakan alat ukur psikologi dalam bentuk kumpulan pernyataanpernyataan yang disusun sedemikian rupa, sehingga respon terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor dan kemudiaan diinterpretasikan. Skala memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain seperti angket. Dalam penyajian alternatif jawaban peneliti sedikit melakukan modifikasi yaitu dengan menghilangkan alternatif jawaban tengah (ragu -ragu). Hal ini dilakukan karena apabila pilihan jawaban terdiri atas lima (5) pilihan simetrial akan memberikan peluang bagi responden untuk menjawab dengan pilihan tengah atau netral (Azwar, 2010). Pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Pernyataan-pernyataan dalam skala dukungan sosial keluarga dan skala motivasi belajar terdiri atas pernyataan yang bersifat favorabel yang menunjukkan indikasi sesuai dengan teori, serta pernyataan yang bersifat unfavorabel yang menunjukkan tidak mendukung teori. Adapun skor untuk jawaban favorabel dan unfavorabel adalah sebagai berikut:

35 Tabel 3.1 Penilaian Item Favorabel dan Item Unfavorabel untuk Skala Motivasi Belajar dan Skala Dukungan Sosial Keluarga Pernyataan Favorabel Unfavorabel Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 Skala yang dipergunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : a. Motivasi Belajar Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar adalah skala motivasi belajar. Adapun aitem-aitem dalam skala disusun berdasarkan indikator-indikator motivasi belajar yang diungkapkan oleh Mc.Donald (dalam Djamarah, 2008). Skala disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua kategori aitem yaitu aitem yang mendukung dan aitem yang tidak mendukung serta menyediakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk item yang mendukung (favorabel), sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung (unfavor abel) bergerak dari 1 sampai 4. Penyusunan skala motivasi belajar dalam penelitian ini didasarkan pada lima komponen motivasi belajar yang dikemukakan oleh Mc.Donald (dalam Djamarah, 2008) dengan blueprint pada tabel 2 berikut :

36 Tabel 3.2 Blueprint Skala Motivasi Belajar Sebelum Tryout No. Komponen No Aitem Favorabel Unfavorabel 1. Memiliki pemikiran positif terhadap sesuatu yang dijalaninya 2, 18, 19, 25, 40. 10, 11, 41, 48, 50. 2. Memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran 6, 20, 28, 32, 36. 7, 29, 42, 44, 49. 3. Adanya kebutuhan dari diri individu 1, 4, 30, 39, 46. 3. 8, 17, 22, 34. 4. Gemar belajar 21, 26, 33, 37, 43. 5, 12, 15, 27, 47. 5. Adanya kesadaran dalam diri individu 9, 16, 24, 35, 45 13, 14, 23,31, 38 Total 25 25 b. Dukungan Sosial Keluarga Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial keluarga adalah skala dukungan sosial keluarga. Adapun aitem-aitem dalam skala dukungan sosial keluarga disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan empat bentuk dukungan sosial keluarga yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994). Skala disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua kategori aitem yaitu aitem yang mendukung dan aitem yang tidak mendukung serta menyediakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 4 sampai 1 untuk item yang mendukung (favorabel), sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung (unfavorabel) bergerak dari 1 sampai 4.

37 Penyusunan skala dukungan sosial keluarga dalam penelitian ini didasarkan pada empat bentuk dukungan sosial keluarga yang dikemukakan oleh House (dalam Smet, 1994) dengan blueprint pada tabel 3 berikut : Tabel 3.3 Blueprint Skala Dukungan Sosial Keluarga Sebelum Tryout No. Komponen Indikator No aitem Fav Unfav 1. Dukungan emosional Empati 3,18 10, 12 perhatian 4, 29 25, 27 2. Dukungan penghargaan Pemberi hadiah 8 23 Pemberi pujian 9, 28 1, 2 Pemberi hiburan 11,31 7, 15 3. Dukungan instrumental Fasilitas Fisik 13,19,33 5, 24,35 Biaya/uang 22, 26,36 6, 17,34 4. Dukungan informatif Nasehat 14, 16, 42 20, 32,37 Memberi petunjuk 21, 38, 40, 43 30,39, 41, 44 Jumlah 21 21 2. Uji Coba Alat Ukur Sebelum instrumen penelitian (alat ukur) ini digunakan dalam penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba ( tryout) kepada sejumlah siswa. Dengan ketentuan siswa tersebut berada disampel penelitian dan mereka memikili karateristik yang sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Guna mendapatkan aitem-aitem yang layak sebagai alat ukur. Dalam menetapkan uji coba Azwar (2002) megatakan tidak ada ketentuan pasti untuk menentukan seberapa banyak sampel yang harus diambil. Secara statistik sampel yang lebih dari 75 orang sudah cukup banyak. Berdasarkan

38 konsep tersebut uji coba aitem delakukan terhadap 60 subjek. 15 dari keseluruhan tidak dapat digunakan disebabkan karena skala tryout tidak kembali kepeneliti. Kemudian, jika keseluruhan data uji coba telah di skor, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian validitas dan realibilitas dengan bantuan komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) 17.0 for Windows. a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009). Apakah suatu skala berguna atau tidak sangat ditentukan oleh tingkat validitasnya (Azwar, 2009). Validitas ini menunjuk pada sejauhmana isi tes merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah ditetapkan dalam domain (kawasan) ukurnya (Azwar, 2009). b. Daya Beda/ Daya Diskriminasi Aitem Untuk melihat daya beda atau daya diskriminasi aitem, peneliti melakukan tryout dengan jumlah sampel 60 siswa. Hasil tryout tersebut dianalisa dengan bantuan program SPSS. Hasil tryout tersebut akan dilihat indeks daya diskriminasi aitemnya. Setiap sampel pada ke dua skala dalam penelitian ini deberi skor pda level interval, semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya (Azwar, 2010). Untuk itu peneliti menggunakan r 0,30 agar aitem yang digunakan nantinya dalam penelitian memiliki daya beda aitem yang dianggap memuaskan.

39 Aitem yang nilai koefisien korelasi aitem total setelah dikorelasi < 0,30 aitem tersebut dianggap gugur dan tidak dimasukkan ke dalam skala penelitian. Tabel 3.4 Blueprint Skala Motivasi Belajar Hasil Tryout No. Aspek Valid Gugur Favo Unfavo Favo Unfavo 1. Memiliki pemikiran positif terhadap sesuatu yang dijalaninya 2, 18, 19, 40 41, 48, 50 25 10, 11 2. Memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari suatu pelajaran 3. Adanya kebutuhan dari diri individu 6, 20, 28, 32, 36 4. Gemar belajar 21, 26, 33, 37, 43 5. Adanya kesadaran dalam 9, 16, 24, 35, diri individu 45 Total 7, 29, 42, 44, 49 - - 4, 30 39, 46 8, 22, 34 1 3,17 12, 27-5, 15, 47 13, 14, 23, - - 31, 38 23 18 2 7 Jumlah aitem skala motivasi belajar yang valid dari 50 aitem adalah 41 aitem dengan koefisien totalnya berkisar 0,307 sampai 0,715 dan gugur sebanyak 9 aitem. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan yang gugur untuk skala motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas. Setelah diperoleh aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor aitem sebelumnya, maka dari itu dibuat blueprint untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini:

40 Tabel 3.5 Blueprint Skala Penelitian Motivasi Belajar No. Komponen No Aitem Favorabel Unfavorabel 1. Memiliki pemikiran positif terhadap 2, 12, 27, 37 1, 17, 18. sesuatu yang dijalaninya 2. Memiliki minat yang tinggi untuk 3, 13, 16, 23, 26. 4, 21, 28, 35, 36. mempelajari suatu pelajaran 3. Adanya kebutuhan dari diri individu 5, 14, 25, 30. 8, 20, 29. 4. Gemar belajar 6, 19, 31, 33, 38. 10, 11, 5. Adanya kesadaran dalam diri 7, 22, 34, 39, 40. 9, 15, 24, 32, 41 individu Total 23 18 Pada jumlah aitem skala dukungan sosial keluarga yang valid dari 44 aitem adalah 37 aitem dengan koefisien totalnya berkisar 0,335 sampai 0,707 dan gugur sebanyak 7 aitem. Adapun rincian mengenai jumlah aitem yang valid dan gugur untuk skala dukungan sosial keluarga dapat dilihat pada tabel 3.6 dibawah ini: Tabel 3.6 Blueprint Skala Dukungan Sosial Keluarga hasil Tryout No. Aspek Indikator Valid Gugur Favo Unfavo Favo Unfavo 1. Dukungan Empati 18 10 3 12 emosional Perhatian 4, 29 25, 27 2. Dukungan Pemberian hadiah 8 23 penghargaan Pemberian pujian 9, 28 1, 2 Pemberi hiburan 11 7, 15 31 3. Dukungan instrumental 4. Dukungan informatif Fasilitas fisik 13, 19, 33 5, 24 35 Biaya/uang 26, 36 6 22 17, 34 Nasehat 14, 16, 42 20, 32,37 Memberi petunjuk 21, 38, 30, 39, 40,43 41, 44 Jumlah 19 18 3 4

41 Setelah diperoleh aitem yang valid, aitem tersebut disusun kembeli dengan menyesuaikan nomor aitem pada aitem sebelumnya, maka dari itu dibuat blueprint untuk penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini: Tabel 3.7 Blueprint Skala Penelitian Dukungan Sosial Keluarga No. Aspek Indikator Favo Unfavo 1. Dukungan emosional Empati 3 10 Perhatian 4, 29 25, 27 2. Dukungan penghargaan Pemberian hadiah 1 8 Pemberian pujian 2, 20 14, 22 Pemberi hiburan 9 12, 15 3. Dukungan instrumental Fasilitas fisik 19, 34, 35 13, 21 Biaya/uang 5, 37 17 4. Dukungan informatif Nasehat 7, 28, 33 18, 23, 24 Memberi petunjuk 11, 16, 31, 32 6, 26, 30, 36 Total 19 18 c. Reliabilitas Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil penelitian dapat dipercaya (Azwar, 2009). Dalam penelitian ini, untuk uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas alpha : α= 2 1 2 S1 S 2 Sx 2 2

42 Keterangan : a = Koefisien reliabilitas alpha S1² = Varians skor belahan 1 S2² = Varians skor belahan 2 Sx² = Varians skor tes Dari perhitungan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows diketahui reliabilitas Dukungan Sosial Keluarga dari 37 aitem yang valid dan skala Motivasi Belajar dari 41 aitem yang valid dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini. Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen No. Skala Koefisien Reliabilitas 1. Dukungan Sosial Keluarga 0,913 2. Motivasi Belajar 0,914 F. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik regresi berganda. Teknik regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS dengan rumus: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Keterangan: Y X 1 X 2 A b 1 b 2 : Motivasi Belajar : Pendapatan Ekonomi Keluarga : Dukungan sosial keluarga : Konstanta : Koefisien regresi