BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dinilai banyak pihak memiliki banyak arti penting sebagai salah satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya alam. Seperti halnya Bali dengan beragam keunikan budaya dan pesona wisata alamnya tetap menjadikannya salah satu tujuan wisata yang paling populer di dunia terbukti selama beberapa tahun, Bali mendapatkan predikat sebagai destinasi pariwisata terbaik dunia oleh beberapa majalah internasional seperti Travel Leisure Magazine (2009). Hal ini menunjukan bahwa Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Semua kalangan menyadari bahwa pasar wisatawan nusantara (wisnus) memiliki peran sangat strategis dalam pariwisata Indonesia. Pada saat melemahnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), kontribusi terhadap daerah tujuan wisata tergantikan oleh kontribusi dari wisatawan nusantara. Potensi sangat besar meliputi 230 juta penduduk Indonesia, dengan 53,34 persen dari total populasi Indonesia melakukan perjalanan wisata, dan menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan wisata (survei Kemenbudpar, 2010). Pergerakan wisatawan nusantara kini dirasa semakin cepat, sejak lancarnya fasilitas transportasi dan perubahan tren liburan, menjadi suatu kebutuhan gaya hidup yang mendorong mereka untuk melakukan perjalanan. Ini merupakan peluang emas bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata yang digemari saat ini. Di samping itu, dengan adanya fenomena yang terjadi akhir-akhir ini pada industri pariwisata pasca 1
2 berbagai aksi teroris dan wabah penyakit yang melanda dunia, mengakibatkan kunjungan wisatawan mancanegara mengalami fluktuasi. Pengembangan pariwisata mengacu pada amanat UU No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, dimana kepariwisataan diselenggarakan dengan tujuan untuk: (1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat; (2) mengatasi pengangguran dan menghapus kemiskinan; (3) melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya; (4) memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, dan mempererat persahabatan antar bangsa; (5) memupuk rasa cinta tanah air rakyat, memperkokoh jati diri dan kesatuan bangsa. Sehubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kepariwisataan nasional tersebut maka peranan wisatawan nusantara tidak kalah pentingnya dengan wisatawan mancanegara. Jika dilihat dari lima tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Berikut merupakan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, dapat di sajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke Bali Tahun 2006 2011 Jumlah Wisatawan Tahun (orang) Mancanegara Domestik 2006 1.260.317 2.474.787 2007 1.664.854 2008 1.968.892 2009 2.229.945 2010 2.493.058 2.484.644 2.898.794 3.521.135 4.646.343 Total Wisatawan (orang) Pertumbuhan (%) 3.735.104-4.149.498 11,09 4.867.786 17,3 5.751.080 18,14 7.139.401 24,14 2011 2.756.579 5.675.121 8.431.700 13,98 Rata Rata 13,84 Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2012
3 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang cukup besar, pada tahun 2006 sebesar 3.735.104 tahun 2007 sebesar 2.484.644, ditahun 2008 sebesar 2.898.794, pada tahun 2009 sebesar 3.521.135, pada tahun 2010 sebesar 4.646.343, dan data pada tahun 2011 sebesar 5.675.121. Pergerakan wisatawan nusantara mengalami peningkatan, hal ini akan berdampak baik terhadap pandangan wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Indonesia. Peningkatan ini karena dibarengi dengan peran pemerintah didalam peningkatan keamanan dan kegiatan promosi. Bagi wisatawan domestik dipengaruhi oleh cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah dan mudahnya transportasi ke Bali menimbulkan geliat kepariwisataan dalam negeri semakin baik. Disamping itu juga, karena berpariwisata ke Bali merupakan suatu gaya hidup dan kebutuhan seseorang untuk mendapatkan pengalaman baru di Bali dengan berbagai daya tariknya. Berdasarkan survei yang dilakukan Disparda Bali (2011), diketahui total wisatawan nusantara pertahun menurut asal daerah wisatawan yang menduduki posisi paling banyak adalah wisatawan yang berasal dari Jawa Timur. Berikut ini merupakan persentase wisatawan nusantara yang berwisata ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai berdasarkan daerah asalnya dapat disajikan seperti dalam tabel berikut :
4 Tabel 1.2 Persentase Wisatawan Nusantara yang Berwisata ke Bali Berdasarkan Daerah Asal Tahun 2011 No. Daerah Asal Persentase (%) 1 Jakarta 4,6 2 Jawa Barat 5,1 3 Jawa Tengah 36,3 4 Jawa Timur 40,2 5 Sumatera 0,6 6 Kalimantan 0,1 7 Sulawesi 0,2 8 NTT 0,2 9 NTB 0,2 10 Lainnya 12,5 Jumlah 100,0 Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2011 Berdasarkan daerah asal wisatawan yang berwisata ke Bali, persentase tertinggi wisnus yang meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai dicapai oleh Jawa Timur (40,2%). Menyusul kemudian Jawa Tengah (36,3%), Jawa Barat (5,1%), Jakarta (4,6%), Sumatera (0,6%), Sedangkan NTB, Sulawesi, Kalimantan rata-rata di bawah 1%, dan sejumlah daerah lainnya sebesar 12,5%. Jawa Timur merupakan pasar paling besar wisatawan nusantara yang berwisata ke Bali terbukti dengan survei yang dilakukan disparda pada Tahun 2011. Melihat banyaknya persentase wisatawan yang berasal dari Jawa Timur merupakan pasar utama wisatawan nusantara yang berlibur ke Bali. Peluang bagi pelaku usaha untuk membuat suatu paket wisata yang diminati oleh wisatawan dari Jawa Timur. Kenyataan ini dikarenakan berwisata merupakan suatu kebutuhan bagi wisatawan Jawa Timur dan jarak antara Jawa Timur dengan Bali yang relatif dekat. Berikut merupakan persentase kunjungan wisatawan yang berasal dari kabupaten dan kota di Jawa Timur.
5 Tabel 1.3 Rekapitulasi Kunjungan Wisatawan Asal Jawa Timur Tahun 2011 No. Daerah Asal Persentase (%) 1 Banyuwangi 8,59 2 Surabaya 7.04 3 Malang 6,03 4 Jember 4,32 5 Pasuruan 2,09 6 Sidoarjo 1,74 7 Lumajang 0,85 8 Lain-lain 9,54 Jumlah 100,0 Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2011 Jawa Timur sendiri terdiri dari beberapa kabupaten dan kota, salah satunya adalah Malang. Malang merupakan kota besar kedua setelah Surabaya di Jawa Timur. Data menunjukan dari 40,2 % wisatawan Jawa Timur yang berwisata ke Bali 6,03% nya adalah wisatawan berasal dari Malang (Rekapitulasi hasil survei Disparda Bali). Suatu peluang jika dapat dikembangkan menjadi suatu produk wisata, melihat di Malang sendiri banyak terdapat objek dan daya tarik wisata yang cukup dikenal bagi wisatawan Jawa Timur. Malang sendiri, merupakan sebuah terminologi yang menjadi representasi kultural dari sebagian wilayah eks Karesidenan Malang, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu. Hingga saat ini menjadi populer dengan kawasan Metropolitan Malang Raya. Terkait upaya untuk mengetahui karakteristik dan persepsi wisatawan Malang maka penelitian inipun ingin dilakukan agar mampu membaca peluang dan potensi dari wisatawan Malang. Dalam manajemen pariwisata, inisisasi sebuah penelitian harus berdasarkan beberapa unsur seperti stakeholder demands, best practice, dan innovation (Hall, Colin Michael, 2009). Dalam stakeholder demans permintaan terhadap analisis karakteristik wisatawan baik itu lokal, regional, maupun internasional memang sangat dibutuhkan. Karakteristik
6 dan persepsi wisatawan Malang sangat penting untuk dikaji agar stakeholder mampu membaca keinginan pasar terutama tipe pasar wisatawan Malang, begitu pula persepsi wisatawan sendiri agar stakeholder mampu mengeksplorasi persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata serta faktor-faktor penunjang terkait dengan perkembangan kepariwisataan Bali. Best practice ditujukan untuk pelaku ataupun stakeholder agar secara nyata mampu menjawab keinginan dan kebutuhan wisatawan Malang sehingga mampu melihat keragaman permintaan dari wisatawan itu sendiri, dari sebab itu maka diperlukan adanya inovasi yang berasal dari cara stakeholder dalam memahami karakteristik dan persepsi wisatawan Malang itu sendiri. Oleh karena itu penelitian mengenai karakteristik dan persepsi wisatawan Malang sangat dibutuhkan, karena berbeda karakteristik dan persepsi maka berbeda pula suatu inovasi yang dibutuhkan dari pelaku usaha. Dengan adanya persepsi yang didapat dari wisatawan Malang, yang bertujuan untuk mendorong peningkatan wisatawan Malang melakukan kegiatan wisata ke Bali, diperlukan perhatian terhadap daerah tujuan wisata di Bali, sebagai penyedia produk pariwisata. 1.2 Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik wisatawan Malang yang berwisata ke Bali? 2. Bagaimana persepsi wisatawan Malang setelah berwisata ke Bali?
7 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan Malang yang berwisata ke Bali. 2. Untuk mengetahui persepsi wisatawan Malang setelah berwisata ke Bali. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mahasiswa khususnya bidang psikologi pariwisata, selain itu juga menambah wawasan berfikir mahasiswa sehingga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat merekomdasikan adanya perubahan pada industri pariwisata dalam rencana pengembangan produk pariwisata yang lebih berkualitas dan serta perencanaan di bidang pemasaran wisatawan nusantara yang dirasa sangat potensial. 1.5 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian terdiri dari 5 (lima) bab, dimana bab satu dengan bab yang lainnya saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan sehingga akan
8 memudahkan dalam pemahaman isi laporan ini. Adapun isi dari sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai tinjauan hasil penelitian sebelumnya, tinjauan konsep yang berisikan teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini. Adapun tinjauan konsep dimaksud yang akan dibahas seperti tinjauan tentang definisi pariwisata, wisatawan nusantara, karakteristik wisatawan, persepsi wisatawan, dan daya tarik wisata. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini merupakan sarana utama yang akan digunakan oleh peneliti dalam menganalisa dan membatasi ruang lingkup penelitian, seperti lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel dan analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini akan diuraikan mengenai karakteristik dan persepsi wisatawan Malang yang berwisata ke Bali. Dalam pembahasan ini menggambarkan mengenai karakteristik wisatawan Malang yang berwisata ke Bali berdasarkan karakteristik sosio-demografi, dan
9 persepsi wisatawan Malang setelah berwisata ke Bali. Merupakan hasil dari penelitian yang berupa data diperoleh selama melakukan survei di Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu gerbang wisatawan meninggalkan Bali, selama bulan Juni sehingga merumuskan jawaban dari hal-hal yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran- saran berdasarkan hasil pembahasan.