BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012: 2) menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan berlokasi di SMAN 4 Bandung. Sekolah yang beralamat di Jalan Gardujati No. 20 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

Total 202 orang 100 %

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara dilingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Zainal Arifin(2011:41) menyatakan : Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variable dalam suatu fenomena. Adapun karakteristik dari penelitian deskriptif berdasarkan para pendapat ahli dapat disimpulkan : 1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini secara apa adanya, teratur-ketat, mengutamakan objektivitas, dan dilakukan dengan cermat. 2. Variable yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan (treatment) Salah satu penelitian deskriptif adalah penelitian korelasional. Zainal Arifin (2011:48) mengatakan penelitian korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam Yuyus Ruslan, 2012 Hubungan antara sikap terhadap Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

63 variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamai koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan dua variabel tanpa coba merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasari oleh maksud dari peneliti yang ingin mengkaji dan melihat hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara dilingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang dimaksud oleh peneliti dalam penelitian ini terlihat pada bagan di bawah ini : Variabel Dependen/ Terikat (Y) Variabel Independen/ Bebas (X) Sikap Widyaiswara terhadap pembelajaran Pelaksanaan dalam merencanaakan pembelajaran Pelaksanaan dalam melaksanakan pembelajaran Pelaksanaan dalam mengevaluasi pembelajaran Bagan 3.1 Desain Penelitian Hubungan Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen

64 C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan unsur penting dalam penelitian, yang pada hakikatnya merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan sumber data yang memungkinkan informasi yang berguna untuk memperoleh berbagai data atau informasi yang dibutuhkan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di pusat pendidikan dan pelatihan geologi Bandung yang berjumlah 35 orang. Data terlampir. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari karakteristik populasi yang dijadikan objek penelitian. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan cara sampel total, yaitu semua anggota populasi dijadikan anggota sampel. Berdasarkan pendapat di atas dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah widyaiswara dilingkungan pusat pendidikan dan pelatihan geologi Bandung yang berjumlah 45 orang. Data terlampir. Tabel 3.1 Anggota Sampel Penelitian No Jenis Kelamin Populasi Sampel 1. Laki-Laki 31 31 2. Perempuan 4 4 Jumlah 45 45

65 D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahfahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam proposal ini, maka perlu adanya penjelasan sebagai berikut: Dari beberapa pendapat tentang sikap, peneliti mendefinisikan sikap untuk penelitian ini, bahwa sikap adalah kesadaran widyaiswara yang dapat merasakan, memikirkan, dan membuat tindakan atau perilaku terhadap pembelajaran, yang berdasarkan dari hasil evaluasi terhadap pembelajaran. 1. Widyaiswara Dalam penelitian ini yang dimaksud widyaiswara yaitu para pengajar yang ditugaskan untuk mengajar dilingkungan PUSDIKLAT Geologi Bandung. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data. Demi mencapai objektivitas data, maka alat yang digunakan untuk mengumpulkan data harus relevan dengan mempertimbangkan kepraktisan dan efisien dan kehandalan alat tersebut. Berdasarakan hal tersebut, maka alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi, angket atau kuisioner, dan studi dokumentasi. 1. Skala Sikap (attitude scale) Menurut Zainal Arifin (2011:235) secara umum, sikap diartikan sebagai suatu kesiapan yang kompleks dari seorang individu untuk memperlakukan suatu objek (orang, benda, lingkungan, sekolah, dan lain-lain) dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu. Ada tiga komponen sikap yang harus diperhatikan dalam pengukurannya yaitu kognisi (pengetahuan), afeksi (perasaan), dan konasi (kecendrungan

66 bertindak ) seseorang terhadap objek. Pada penilitian ini skala sikap digunakan untuk mengukur sikap widyaiswara yang tertuang dalam sebuag angket yang didalamnya terdapat pernyataan-pernyataan tentang sikap widyaiswara dalam pembelajaran. Alat pengukur yang akan digunakan dalam mengukur sikap ini yaitu skala sikap yang dikembangkan oleh Rensis Likert yang dikenal dengan nama skala Likert. Dalam sekala ini responden akan diberikan dua jenis pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif. Tiap item dibagi kedalam lima skala, yaitu sangat setuju, setuju, tidak tentu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap pernyataan positif diberi bobot 4, 3, 2, 1, dan 0, sedangkan pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya yaitu 0, 1, 2, 3, dan 4. Seperti table dibawah ini : Tabel 3.2 Arah Pernyataan dan Nilai Skala Sikap Arah Pernyataan SS S R TS STS Positif atau menyenangkan 5 4 3 2 1 Negatif atau tidak menyenangkan 1 2 3 4 5 Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

67 2. Angket Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket berstruktur untuk widyaiswara dengan skala Likert, dimana dalam angket telah disediakan berbagai alternatif jawaban yang akan memudahkan widyaiswara untuk menjawab pertanyaan, seperti yang diungkapkan Zainal Arifin (2011: 228) bentuk angket berstruktur jawaban tertutup adalah angket yang setiap pertanyaan sudah tersedia berbagai alternative jawaban. Instrumen angket ini digunakan untuk mengukur kemampuan widyaiswara dalam melaksanakan pembelajaran. Alat pengukur yang akan digunakan dalam mengukur kemampuan ini yaitu yang dikembangkan oleh Rensis Likert yang dikenal dengan nama skala Likert. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Merumuskan tujuan angket dan menetapkan batasannya. b. Menjabarkan variabel penelitian menjadi sub-variabel yang lebih spesifik. c. Merumuskan indikator-indikator yang akan dijadikan pertanyaan melalui kisi-kisi instrumen penelitian. d. Menyusun pernyataan angket. 3. Observasi Obeservasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Menurut Zainal Arifin (2011:231). "observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan

68 dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pendudukung dari mulai data pendahuluan, pengamatan sampai akhir penelitian, yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah dari penelitian ini, sehingga peneliti memperoleh data atau informasi yang cukup untuk mendukung data dari instrumen yang lain. 4. Studi Dokumentasi Zainal Arifin (2011:242) menjelaskan studi dokumentasi adalah teknik untuk mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dan informasi pendukung yang relevan dengan masalah penelitian, diantaranya yaitu : kurikulum pelatihan, SAP, Silabus, RPP, lembar soal, dan lain-lain. F. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Pengujian validitas instrumen yang dilakukan pertama tama adalah pengujian validitas konstruk. Menurut Zainal Arifin (2011:247) validitas konstruk atau yang disebut validitas logis, berkenaan dengan pertanyaan hinggamana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi prilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut, dan Sugiyono (2008:352) untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgement). Setelah pengujian

69 konstruk dari ahli selesai maka diteruskan dengan uji coba instrumen kepada 30 orang sampel yang diambil dari populasi. Penelitian ini menggunakan instrumen angket yang bersifat menghimpun data sehingga tidak perlu standarisasi instrumen, cukup dengan validitas isi dan validitas konstruk. a. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam mengungkap atau mewakili semua isi yang hendak diukur. Pengujian validitas isi instrumen pada penelitian ini menggunakan pendapat para ahli (experts judgement). Peneliti meminta bantuan kepada dosen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang ahli dalam hal pendidikan dan pelatihan, bahan ajar pendidikan dan pelatihan dan dosen ahli evaluasi pendidikan dan pelatihan. Pengujian validitas isi instrumen dengan cara experts judgement adalah dengan menelaah kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir pertanyaan. Setelah dilakukan experts judgement, maka dilakukan uji coba instrument bukan pada sampel penelitian. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Dengan rumus sebagai berikut:

70 (Sumber : Arifin, 2009: 254) Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Banyaknya subjek (peserta tes) X = Skor tiap butir soal Y = Skor total Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam klasifikasi koefisien validitas berikut : Tabel 3.3 Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800 r xy 1,00 Validitas Sangat Tinggi 0,600 r xy 0,800 Validitas Tinggi 0,400 r xy 0,600 Validitas Sedang 0,200 r xy 0,400 Validitas Rendah 0,000 r xy 0,200 Validitas Sangat Rendah (Sumber : Arikunto, 2006:276) Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus: (Sugiyono, 2008:230) Nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n 2.Apabila t hitung > t tabel, berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti.

71 1. Uji Reliabilitas Zainal Arifin (2011:249) mengatakan: reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Suatu instrument dapat dikatakan reliable jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha Cronbach atau koefisien alpha. Teknik ini dapat digunakan untuk menguji reliabilitas test dan skala sikap. Rumus yang digunakan untuk Koefisien Alpha : Keterangan: R : Jumlah butir soal : varian butir soal : varian skor total Adapun rumus untuk menghitung varians dari skor item adalah sebagai berikut: Keterangan : s 2 = Varians tiap butir soal

72 x 2 ( x) 2 n = Jumlah skor tiap item = Jumlah kuadrat skor tiap item = Jumlah responden G. Teknik Analisis Data Setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data. Data yang dikumpulkan merupakan data yang masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian yang penuh deskripsi mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Data tersebut dianalisis sehingga lebih memiliki makna. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikanya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan. 1. Pengolahan Data Kuantitatif a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov

73 Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009: 272-273) : 1) Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing-masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor. 2) Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a 2 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan P Z. sedangkan a 1 diperoleh dengan mencari selisih antara f/n dengan a 2. 3) Bandingkan angka tertinggi dari a 1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: Terima H 0 jika a 1 maksimal D tabel Tolak H 0 jika a 1 maksimal > D tabel Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program pengolah data SPSS 17 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal. b. Analisis Korelasi Zainal Arifin (2011:271) mengatakan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu.

74 Analisis korelasi untuk data interval, Karl Pearson menggunakan rumus Pearson Product-Moment, yaitu : c. Uji Hipotesis Zainal Arifin (2011:281) mengemukakan: Untuk menguji hipotesisnya, dapat digunakan harga-harga kritik produk momen. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan Ho dan Ha 2. Menentukan taraf nyata (α) dengan n 3. Menentukan r hitung dan r table, kemudian di bandingkan 4. Menentukan keputusan 5. Membuat kesimpulan H. Prosedur dan Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga sampai dengan penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Zainal Arifin (2011:302), yaitu : 1. Persiapan pengumpulan data. Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah membuat proposal penelitian yang didalamnya terdapat kegiatan seperti memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data. Kemudian melakukan proses perizinan penelitian dari mulai jurusan KURTEKPEND, FIP, dan BAAK..

75 2. Pelaksanaan pengumpulan data Langkah dalam tahapan ini adalah melaksanakn pengumpulan data yaitu membagikan instrumen angket kepada widyaiswara yang ada dilingkungan PUSDIKLAT Geologi Bandung yang berjumlah 35 orang oleh peneliti, yang sebelumnya instrumen tes dan angket tersebut sudah hasil uji coba dan expert judgement. 3. Pengolahan data Pada tahan ini peniliti mengolah data menggunakan rumus-rumus yang telah disebutkan diatas. Yaitu rumus Skala sikap, product moment, dan Koefisien Alpha. 4. Penyusunan laporan penelitian Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan.