BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2025,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

2011). Berdasarkan hal tersebut penulis dalam kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan post debridement ulkus diabetes melitus menegakkan sebanyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB III RESUME KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup lainya kapanpun diabetes bisa menyerang tanpa kita sadari. Diabetes

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. hormon insulin baik secara relatif maupun secara absolut. Jika hal ini dibiarkan

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah (RSUD) Prof. DR. Aloe Saboe kota Gorontalo. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei s.

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme kronis dengan multi-etiologi (banyak penyebab) yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kegagalan pengendalian gula darah. Kegagalan ini

ASUHAN KEPERAWATAN. PADA Ny. S DENGAN DIABETES MEILITUS DI RUANG FLAMBOYAN. RUMAH SAKIT Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

3.5. Cara Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Tahap Penelitian Rencana Analisis Data BAB IV.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

ANALISA KASUS. Apabila keton ditemukan pada darah atau urin, pengobatan harus cepat dilakukan karena

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang telah menjadi masalah global dengan jumlah

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. Data statistik organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan progresif, kadang sampai bertahun-tahun, dengan pasien sering tidak

Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA ORANG DEWASA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2011 OLEH:

C. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

Penyakit Diabetes (Kencing Manis)

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKAA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data International Diabetes Federatiaon (IDF)

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN Berdasarkan pengelolaan kasus Hiperglikemia pada penderita Diabetus Mellitus yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni 2014. Dengan urutan asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian keperawatan, analisa data, diagnosa keperawatan, implementasi sampai dengan evaluasi tindakan keperawatan terdapat hal-hal yang memerlukan pembahasan untuk membuktikan ada atau tidaknya kesenjangan dengan teori. Pembahasan dilakukan dengan membandingkan antara tinjauan teori dengan tinjauan asuhan keperawatan ketidakseimbangan gula darah pada Ny. T di ruang Bougenvile RSUD Banyumas. A. Pengumpulan Data. Dalam pengkajian ada 3 hal yang dibahas yaitu pengumpulan data, analisa data dan pengelompokan data. Data yang dikumpulkan saat pengkajian yang diperoleh dari hasil anamnesa/wawancara dengan pasien ataupun keluarga dan tenaga kesehatan yang ada. Data lain yang didapat dalam kelengkapan pengkajian diperoleh dari studi dokumentasi rekam medik ruangan, hasil observasi, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan diagnostik lain seperti laboratorium. Data yang berhasil didapatkan merupakan data subjektif pasien dan data objektif. Data subjektif yang didapat dari anamnesa pasien, keluarga dan tenaga kesehatan adalah pasien mengatakan merasakan badan lemas, badan

terasa pegal-pegal. Keluarga pasien mengatakan Ny. T sempat tidak sadarkan diri + 2 jam setelah itu langsung dibawa ke RS. Data objektif diperoleh keadaan umum lemah/lemas, kesadaran composmetis, pasien terpasang infus RL 20 tpm, pasien bedrest, GDS pada saat masuk IGD 150 mg/dl tanggal 6 juni 2014, Hematokrit 41,6 %,Hb 12.6 g/dl, TD: 120/80 mmhg N: 90 X/menit, R: 20 X/menit S: 36,6 C. B. Pengelompokan data (Analisa data, Diagnosa, Rencana, Implementasi dan Evaluasi) 1. Analisa Data Dari data subjektif didapatkan pasien mengatakan Pasien Mengatakan lemas, badan pegal-pegal. Data objektif dari data pertama yang diperoleh yaitu Pasien Tampak lemas, bicara pelan. TD : 120 /80 mmhg, RR: 20x/menit, N : 90x/menit, S : 36,6 o C, GDS terakhir 294 mg/dl. Data subjektif yang diperoleh pasien mengatakan infusan sudah 3hari terpasang, belum pernah dipindah. Data objektif pada infusan terlihat agak kemerahan, TD: 120/80 MmHg, N: 90 X/menit, R: 20 X/menit, S: 36,6 C,

c. Kurangnya pengetahuan b.d kurang paparan informasi tentang Data subjektif yang diperoleh pasien mengatakan belum begitu tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini. Data objektif pasien masih terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya. 2. Diagnosis keperawatan Dari data subjektif dan objektif yang di peroleh didapatkan masalah keperawatan ketidakseimbangan kadar gula darah pada tubuh. Menurut NANDA (2012) diagnosa Diabetes mellitus adalah suatu kondisi di mana pancreas tidak lagi memproduksi cukup insulin atau sel berhenti merespons insulin yang dihasilkan, sehingga glukosa dalam darah tidak dapat diserap ke dalam sel-sel tubuh. Sesuai dengan pengkajian pada Ny. T penulis mendapatkan masalah yang sama yaitu ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan penurunan fungsi pangkreas, dengan batasan karakteristik pasien terdapat gula darah sewaktu yang tidak stabil. Berdasarkan data yang diperoleh masalah keperawatan yang muncul adalah risiko infeksi. Menurut NANDA (2012) diagnosa risiko infeksi didefinisikan suatu kondisi dimana keadaan mengalami peningkatan

risiko terserang organisme patogenik. Faktor yang berhubungan dengan penegakan diagnosa risiko infeksi menurut NANDA (2012) meliputi penyakit kronis, pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemajanan, ansietas, pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat, ketidakadekuatan pertahanan sekunder, vaksinasi tidak adekuat, pemajanan terhadap pathogen lingkungan meningkat, prosedur invasif, malnutrisi. Sesuai dengan pengkajian pada Ny. T penulis mendapatkan masalah yang sama yaitu risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, dengan batasan karakteristik pasien terdapat kemerahan pada infusan, terdapat nyeri tekan pada infusan yang terpasang. c. Kurangnya pengetahuan b.d kurang paparan informasi tentang Berdasarkan data yang diperoleh masalah keperawatan yang muncul adalah kurangnya pengetahuan. Faktor yang berhubungan dengan penegakan diagnosa kurangnya pengetahuan menurut NANDA (2012) meliputi keterbatasan kognitif, salah interpretasi informasi, kurang pajanan, kurang minat dalam belajar, kurang dapat mengingat, tidak familier dengan sumber informasi. Sesuai dengan pengkajian pada Ny. T penulis mendapatkan masalah yang sama yaitu kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang penyakit DM, dengan batasan

karakteristik pasien terdapat kebingungan terhadap penyakit yang dideritanya saat ini, dan penyebab-penyebab 3. Intervensi tindakan keperawatan Pada masalah pertama yaitu risiko ketidastabilan kadar gula darah selama 2x24 jam dengan kriteria hasil Gula darah sewaktu menjadi stabil dalam batas normal dari awal 2 menjadi akhir 4. Untuk itu penuis melakukan tindakan Mengecek gula darah sewaktu Mempertahankan gula darah tetap stabil dalam batas normal Pemberian inj. Insulin disaat gula darah tidak stabil Pada masalah yang kedua tentang risiko infeksi dengan kriteria NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 jam masalah pasien teratasi dengan Kriteria hasil tidak terjadi tanda-tanda infeksi Dolor (nyeri) Calor (panas pada luka) Tumor (bengkak) Rubor (kemerahan) Fungsio laesa (penurunan fungsi) dari awal 2 menjadi hasil akhir 5 atau tidak ada. Tidak terjadinya kerusakan jaringan kulit dari awal 2 menjadi akhir 5 atau tidak. Dari diagnosa risiko infeksi penulis melakukan tindakan dengan cara mengganti dan membersihkan pembalut infusan (perawatan infus) agar tidak terjadi tanda-tanda infeksi yang muncul.

c. Kurangnya pengetahuan b.d kurang paparan informasi tentang Pada masalah yang kedua tentang kurangnya pengetahuan dengan kriteria NOC setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 jam masalah pasien teratasi dengan kriteria hasil pasien mengerti penyakit yang dideritanya, mengerti cara penanggulangannya, mengerti penyebab penyakit yang dideritanya, dari awal 2 menjadi hasil akhir 5 atau tidak ada. Da;an tindakan keperawatan pada diagnose kurangnya pengetahuan penulis menerangkan pada pasien tentang apa itu penyakitnya, cara penanggulangannya, dan cara pemberian insulin secara mandiri. 4. Implementasi keperawatan Implementasi tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk masalah diagnosa yang pertama tanggal 7-8 juni 2014 meliputi Mengkaji kadar gula darah, melakukan pengecekan GDS setiap hari pagi dan malam, pemberian insulin dengan dosis pemberian 20 ui. Implementasi tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk masalah diagnosa yang kedua mempertahankan agar tidak ada tandatanda infeksi, mempertahankan jaringan kulit agar tidak terjadi infeksi

(Dolor (nyeri), Calor (panas pada luka), Tumor (bengkak), Rubor (kemerahan), dan Fungsio laesa (penurunan fungsi)), mengecek gula darah sewaktu (GDS), menghindari terjadinya luka terbuka, menghindari terjadinya luka terbuka, menghindari terjadinya luka terbuka. Dengan cara mengganti dan membersihkan pembalut infusan ( perawatan infus). c. Kurangnya pengetahuan b.d kurang paparan informasi tentang Tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk masalah diagnosa yang ketiga Menjelaskan penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya Menganjurkan keluarga/pasien mencatat hasil pemeriksaan gula darah, Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pemberian insulin yang tepat, Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pemberian insulin yang tepat, Menganjurkan keluarga/pasien mencatat hasil pemeriksaan gula darah Menjelaskan penjelasan kepada pasien mengenai penyakitnya. 5. Evaluasi Pada evaluasi akhir tanggal 8 juni 2014 diagnosa risiko ketidakseimbangan gula darah dari jangka waktu 2x24 jam dengan data subjektif pasien mengatakan badan terasa lemas, dan pegal-pegal.

Sedangkan data objektif pasien terlihat lemas, bicara pelan, GDS pagi 150 siang 486, Masalah belum teratasi dikarenakan gula darah sewaktu belum stabil dengan kriteria hasil selama 2x24 jam, Gula darah sewaktu menjadi stabil dalam batas normal dari awal 2 menjadi akhir 4. Pada evaluasi tanggal 8 juni 2014 diagnosa risiko infeksi belum teratasi dari jangka waktu 2x24 jam. Data subjektif yang didapatkan pasien mengatakan Pasien mengatakan infusannya sudah terpasang 3 hari. Data objektif pada infusan terlihat agak kemerahan, Dolor : Agak nyeri saat ditekan, Calor : Tidak panas, Tumor : Tidak bengkak, Rubor : Ada kemerahan, dan Fungsio laesa : Tidak ada penurunan fungsi. Masalah sudah teratasi sebagian karena tindakan keperawatan sudah dilakukan, tetapi masih ada tanda-tanda dengan kriteria hasil tidak terjadi tanda-tanda infeksi Dolor (nyeri) Calor (panas pada luka) Tumor (bengkak) Rubor (kemerahan) Fungsio laesa (penurunan fungsi) dari awal 2 menjadi hasil akhir 5 atau tidak ada. Tidak terjadinya kerusakan jaringan kulit dari awal 2 menjadi akhir 5 atau tidak.

c. Kurangnya pengetahuan b.d kurang paparan informasi tentang Pada evaluasi tanggal 8 juni 2014 diagnosa kurangnya pengetahuan teratasi dari jangka waktu 2x24 jam. Data subjektif yang didapatkan pasien mengatakan belum begitu tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini.. Data objektif pasien masih terlihat bingung terhadap penyakit yang dideritanya. Masalah keperawatan sudah teratasi, setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien sudah tahu dan mengerti tentang penyakit yang dideritanya dengan kriteria hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 jam masalah pasien teratasi dengan kriteria hasil pasien mengerti penyakit yang dideritanya, mengerti cara penanggulangannya, mengerti penyebab penyakit yang dideritanya, dari awal 2 menjadi hasil akhir 5 atau tidak ada.