GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

dokumen-dokumen yang mirip
GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG

REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG

(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

Redesain Gereja Khatolik Mater Dei Paroki lamper Sari di Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal

RUMAH RETRET KATHOLIK DI AMBARAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KARYA YB. MANGUNWIJAYA

Gereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN

BIARA KATOLIK ORDO TRAPPIST DI PURWOREJO

RUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR

GEREJA HKBP DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO. RUMAH RETRET KATOLIK DI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular TUGAS AKHIR

TEMPAT DOA KRISTIANI DI SEMARANG

PENGEMBANGAN GOA MARIA KALIORI BANYUMAS SEBAGAI KAWASAN DOA UMAT KATOLIK DENGAN PENDEKATAN KONSEP TAMAN (Penekanan desain arsitektur organik)

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 135. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo-Vernakular

SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM. Redesain Kompleks Gereja Kristus Raja Semesta Alam di Kelurahan Tegalrejo, Salatiga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI REMBANG

MASJID BESAR KOTA SALATIGA

AUDITORIUM UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

KANTOR PEMERINTAH KABUPATEN DAN DPRD BEKASI (Penekanan Desain Arsitektur Regionalisme)

KATA PENGANTAR. Penyusun

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk

PENGEMBANGAN KAWASAN ZIARAH CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN DI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REDESAIN KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DI JAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Modern

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

KOMPLEKS SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA INTERNASIONAL HARVEST DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Modern

REDESAIN GEDUNG JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNDIP TEMBALANG

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

MASJID RAYA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RELOKASI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

REDESAIN KAWASAN AGRO TARUBUDAYA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

REDESAIN KOMPLEKS OLAHGARA DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang kecil,

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LP3A Tugas Akhir Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Tembalang

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

KANTOR SINODE GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) DI SALATIGA BABI PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen dimana terdapat

Bab I Pendahuluan Latar Belakang. Tugas Akhir 122

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. meredesain kawasan Masjid Raya Baiturrahman Arsitektur Noe Vernakuler

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

KOMPLEK OLAH RAGA DI TANGGERANG

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

REDESAIN KOMPLEKS KANTOR PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

PENGEMBANGAN PT. KARYA MUKTI ABADI SEBAGAI SENTRA INDUSTRI KAROSERI DUMP TRUK UNTUK WILAYAH JAWA TENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Hi-Tech

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

REKREASI DI HULU SUNGAI PEUSANGAN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

SEKOLAH TINGGI DESAIN DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 37 GEDUNG PERTEMUAN DI MARKAS PANGKALAN TNI AL SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

WATERPARK SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN PASAR MRANGGEN Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

ASRAMA MAHASISWA UNSOED PURWOKERTO

GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK KLASIK DI JAKARTA

1.7 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :

TERMINAL BUS PURWOKERTO (Pendekatan Konsep Post Modern)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

KAMPUS JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perhimpunan dari keluarga-keluarga Katolik. Terlepas dari kegiatan

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA NIM. L2B 099 257 Periode 76 Juni September 2004 Kepada JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2004

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang ber-ketuhanan Yang Maha Esa, menghargai dan melindungi hak warga negaranya dalam beragama. Hak beragama tersebut dijamin dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2. Pemerintah Indonesia mengakui 5 agama yang berkembang di Indonesia. Salah satu ajaran agama yang diakui adalah Agama Katholik. Pusat kehidupan umat Katholik adalah Kristus yang kehadiran-nya diwujudkan dalam sakramen. Sakramen merupakan inti kehidupan iman Katolik. Untuk mewujudkan Gereja sebagai tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan sarana persatuan umat manusia melalui penerimaan sakramen-sakramen maka dibutuhkan tempat ibadah yang disebut gereja. Gereja merupakan tempat beribadah bagi umat Katolik yang berfungsi sebagai wadah kegiatan peribadatan umatnya yang biasa dilakukan pada hari minggu. Selain untuk mewadahi kegiatan peribadatan, gereja diharapkan dapat menghadirkan suasana yang mendukung umatnya ketika menjalani ibadah misa. Gereja selain memiliki fungsi utama sebagai tempat beribadat, gereja juga diharapkan dapat menjadi sarana mempersatukan umat dalam semangat saling mengasihi dan mengasihi sesama. Karena itu gereja sebaiknya juga melengkapi dirinya dengan prasarana pendukung kehidupan rohani umatnya, seperti ruang tempat sekolah minggu, ruang berkumpul kegiatankegiatan kerohanian dan sosial lainnya diluar misa perayaan Ekaristi. Paroki Kristus Raja Ungaran telah berdiri cukup lama, + 70 tahun, di wilayah kota Ungaran. Bisa dikatan bahwa paroki ini adalah salah satu paroki perintis yang didirikan di Kab. Semarang. Pada masa-masa awal berdirinya paroki, umat melakukan kegiatan peribadatan di tempat-tempat seadanya, rumah umat, pendopo desa, atau ruang-ruang lain yang memungkinkan. Dengan semakin bertambahnya umat dan kesadaran akan dibutuhkannya ruang yang layak, umat secara swadaya mendirikan bangunan gereja untuk mewadahi kegiatan utama mereka. Sejalan dengan bertambahnya umat dan banyaknya kegiatan lain yang muncul, gedung gereja mengalami perkembangan. Bnagunan gereja yang semula cukup untuk

menampung sekelompok kecil umat, tidak cukup untuk menampung jumlah umat yang semakin beratmbah. Akhirnya tanggal 23 Nopember 1933 didirikanlah gereja permanen yang cukup luas untuk mewadahi kegiatan umat saat itu. Setelah + 70 tahu berdiri, bangunan gereja inipun tidak lagi cukup untuk menampung kegiatan peribadatan dan kegiatan pendukungnya, ditambah lagi banyaknya kendaraan yang melintasi jalan raya di depan gereja yang sekarang menjadi jalan utama Semarang-Solo/Yogyakarta sangat mengganggu kegiatan peribadatan karena jaraknya yang terlalu dekat. Seluruh umat paroki Kristus Raja Ungaran sangat mengharapkan adanya gereja yang baru yang cukup untuk mewadahi kegiatan peribadatan dan kegiatan kerohanian lainnya, karena bangunan yang sekarang tidak mungkin lagi dipugar ataupun ditambah luasannya. Selain itu perlu adanya fasilitas lain sebagai tugas Gereja dalam melayani masyarakat. Berdasarkan deskripsi tersebut maka perlu suatu perencanaan dan perancangan komplek Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran yang representative dimana dalam kompleks tersebut direncanakan akan dilengkapi dengan ruang-ruang penunjang seperti : rumah pastor, ruang pengurus, dan seksi-seksi dan ruang-ruang pelengkap (balai kesehatan, ruang pelatihan, rumah pelengkap, dll). Dengan demikian diharapkan pembangunan komplek gereja ini akan menampung segala kegiatan sesuai dengan kebijakan, strategi, misi, dan visi dari gereja tersebut. B. Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai adalah merencanakan Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran sebagai wadah yang ideal bagi umat Paroki Kristus Raja Ungaran untuk melaksanakan ibadat dan juga sebagai sarana persatuan dan saling melayani diantara umat serta sarana pelayanan sosial umat kepada masyarakat sekitar. Sasaran yang ingin dicapai adalah mendapatkan dasar-dasar perencanaan dan perancangan Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran sebagai sarana peribadatan dan aktivitas sosial.

C. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan substansial dalam LP3A ini adalah ilmu arsitektur, terutama bangunan massa banyak yang berkaitan dengan perencanaan Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran. Hal-hal diluar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sejauh masih berkaitan dan mendukung permasalahan utama. D. Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif-analitis, yaitu dengan menggali dan mengkaji data-data yang ada, baik data primer yang diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara maupun data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, kemudian data yang ada dianalisa untuk mendapatkan suatu program sebagai landasan perencanaan dan perancangan. Data primer diperoleh melalui survei lapangan ke Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran, wilayah Kota Ungaran, ke obyek studi banding serta ke pihak yang terkait. Selain itu juga melakukan wawancara dengan Pengurus Paroki Kristus Raja Ungaran, pengurus Keuskupan Agung Semarang, dan pengurus obyek studi banding. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur, yaitu yang berkaitan dengan tinjauan umum Agama dan Gereja Katolik Paroki, penekanan desain, tinjauan lokasi, dan standar besaran ruang. E. Sistematika Pembahasan Sistematika yang digunakan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah : BAB I PENDAHULUAN Berisi Latar Belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode dan sistematik pembahasan BAB II TINJAUAN UMUM GEREJA PAROKI Berisi pengertian, falsafah dan perkembangan Agama dan Gereja Katolik di dunia dan di Indonesia. Juga berisi sifat dan ciri gereja, hierarki struktural, kegiatanliturgi, perkembangan bentuk gereja, tinjauan umum gereja Katolik

Paroki beserta fungsi, struktur organisasi, aktivitas dan fasilitas gereja Paroki dan studi banding Gereja St. Paulus Sendangguwo dan Gereja St. Athanasius Agung. BAB III TINJAUAN KHUSUS GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Berisi Tinjauan Umum Kabupaten Semarang, Kota Ungaran dan Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran beserta fasilitas yang ada BAB IV BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi batasan dan anggapan yang akan digunakan dalam perencanaan dan perancangan Gereja Paroki Kristus Raja Ungaran BAB V PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang pendekatan perencanaan dan perancangan Geraja Paroki Kristus Raja Ungaran yang mencakup pendekatan aktivitas, pendekatan pelaku, standar besaran ruang serta struktur dan utilitas BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang tinjauan konsep dasar perancangan dan faktor-faktor penentu perancangan