Hubungan Terpaan Bauran Promosi Rokok Apache dengan Minat Membeli. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

: Hubungan Terpaan Iklan, Terpaan Publisitas, dan Terpaan Promosi Penjualan KFC dengan Keputusan Pembelian ABSTRAK

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

Hubungan Terpaan Iklan Televisi OLX Indonesia dan Intensitas Komunikasi Teman Sebaya. Dengan Minat Bertransaksi di situs OLX.co.

BAB I P E N D A H U L U A N. memproduksi barang yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan konsumen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Pada Produk X Dengan Citra Diri Remaja Putri

ABSTRAK PERANAN ANGGARAN BIAYA PROMOSI SEBAGAI ALAT BANTU PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 3. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang. mana salah satunya dengan menciptakan promosi.

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN DEALER SEPEDA MOTOR HONDA CISALAK PT DAYA ANUGRAH MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sekarang ini tidak hanya sekedar menciptakan produk yang berkualitas

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ritel adalah sebuah set aktivitas bisnis untuk menambahkan nilai pada produk

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. DELTOMED WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan penjualan produk. Pengertian SPG dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku

ABSTRAK. Keywords : Humas, Citra Perusahaan. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB IV ANALISIS DATA

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. penghubung dengan masyarakat sebagai konsumen. perusahaan yaitu periklanan (Advertising), penjualan pribadi (Personal Selling),

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengelola dan memasarkan. menginginkan barang yang praktis tapi terkesan mewah.

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi para

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

: Komunikasi Pemasaran Terintegrasi, Citra Merek

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aspek kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

besar mencari berbagai cara yang lebih tepat untuk berkomunikasi secara efektif

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. oleh peneliti sehingga menemukan jawaban dari masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Promosi pada PT.Arwana Citra Mulia.Tbk. 1. Penilaian dan Analisa Situasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

PENGARUH PERIKLANAN, PERSONAL SELLING DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PRODUK CV. MUTIARASOLO

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan komputer di Indonesia diperkirakan meningkat 25% tahun demi

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ditengah persaingan antar merek dan produk yang terjadi pada saat

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN PERUSAHAAN ETHREE SHOES Bernard Suryadi Halim

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia pemasaran saat ini semakin ketat, perusahaan kecil

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

: HUBUNGAN TERPAAN IKLAN DAN CITRA MEREK DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TOP COFFEE ABSTRAKSI

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. PELAKSANAAN PROMOSI BLIFE INVESTLINK SYARIAH

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat

BAB IV ANALISA DATA. dengan menggunakan analisa korelasi. Bilamana kenaikan nilai variabel X

Transkripsi:

Hubungan Terpaan Bauran Promosi Rokok Apache dengan Minat Membeli Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dipoengoro Penyusun Nama : Ahmad Fauzi NIM : 14030110141001 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

HUBUNGAN TERPAAN BAURAN PROMOSI ROKOK APACHE DENGAN MINAT MEMBELI ABSTRAK Dalam bersaing dengan kompetitor, rokok Apache menggunakan bauran promosi sebagai alat dalam memasarkan dan mengkomunikasikan produknya kepada masyarakat. Penjualan rokok Apache sangat baik dan terus meningkat sejak pertama produksi. Empat bauran promosi yang digunakan rokok Apache antara lain: periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan perorangan. Rokok Apache hingga kini masih menggunakan keempat bentuk promosi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara terpaan periklanan, terpaan hubungan masyarakat, terpaan promosi penjualan, terpaaan penjualan perorangan dengan minat membeli rokok Apache. Dengan mengacu pada teori Advertising Exposure, teori behavior learning dan teori komunikasi personal. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatori. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling dengan cara purposive sampling sebagai teknik untuk menentukan sampel. Terdapat 50 responden yang menjadi sampel. Alat yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah uji statistik korelasi pearson. Hasil penelitian pada pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara terpaan periklanan dengan minat membeli rokok Apache. Hal ini ditunjukkan dengan angka signifikansi sebesar 0,014 dan nilai korelasi sebesar 0,344. Hasil pengujuan hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara terpaan hubungan masyarakat dengan minat membeli rokok Apache didasarkan pada angka signifikansi sebesar 0,000 dan nilai korelasi sebesar 0,540. Hipotesis ketiga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan promosi penjualan dengan minat membeli rokok Apache didasarkan pada angka signifikasi 0,039 dan nilai korelasi sebesar 0,292. Hipotesis terakhir menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara terpaan penjualan perorangan dengan minat membeli rokok Apache didasarkan pada angka signifikasi sebesar 0,046 dan nilai sebesar 0,284. Kata kunci : Terpaan Periklanan, Terpaan Hubungan Masyarakat, Terpaan Promosi Penjualan, Terpaan Penjualan Perorangan, Minat Membeli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 Kementerian Kesehatan RI menyatakan perilaku merokok penduduk usia 15 tahun ke atas masih belum terjadi penurunan dari 2007-2013, bahkan cenderung mengalami peningkatan dari 34,2% pada 2007 menjadi 36,2% pada 2013. Dan menurut penelitian dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), sebuah organisasi riset global di Universitas Washington, jumlah pria perokok di Indonesia meningkat dan menempati peringkat kedua di dunia dengan 57% di bawah Timor Leste 61%. (Sumber: http://lifestyle.bisnis.com/read/20140601/220/232021/jumlah-perokokterus-meningkat-indonesia-tertinggi-kedua-di-dunia, diunduh pada 28 oktober2014). Peningkatan jumlah perokok tidak lepas dari peran perusahaan rokok dalam mempromosikan produknya. Rokok adalah produk yang banyak dijauhi oleh masyarakat karena dinilai memberikan dampak negatif. Namun rokok adalah produk yang legal meski banyak aturan yang diberikan oleh pemerintah. Persaingan yang ketat antar perusahaan rokok menjadikan produk rokok adalah produk yang gencar dan kreatif dalam mempromosikan produknya. Strategi promosi adalah bagian penting dalam industri ini. Promosi mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh produsen untuk memicu transaksi (perdagangan besar/ ritel) dan/ atau konsumen untuk membeli suatu merek serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Para pengecer juga menggunakan insentif promosi untuk mendorong perilaku yang diinginkan dari para konsumen dengan kata lain datanglah ke toko saya bukan ke

toko pesaing, belilah satu merek dan bukan yang lain dsb. Insentif adalah tambahan atas manfaat dasar yang diberikan oleh merek dan untuk sementara dapat mengubah harga atau nilai yang dirasakan ( Shimp, 2003 :111) Salah satu tujuan dari kegiatan promosi adalah agar informasi mengenai suatu produk dapat diterima oleh para konsumen dan juga dapat untuk meyakinkan para konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki keunggulan lain bila dibanding dengan produk sejenis lainnya. Dengan demikian ketika konsumen sedang mencari informasi mengenai suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya, maka dengan adanya kegiatan promosi tersebut konsumen dapat dengan mudah mendapat informasi mengenai produk yang dibutuhkan dan bagi produsen sendiri produknya juga akan mudah dikenali oleh para konsumen. Semakin sering suatu produk dipromosikan maka tidak menutup kemungkinan produk tersebut akan mendorong para konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Semua komunikasi pemasaran harus dirancang sesuai dengan pasar sasaran tertentu, diciptakan untuk mencapai tujuan khusus, dan dilaksanakan untuk memenuhi tujuan menuju pasar sasaran dalam kendala anggaran (Shimp, 2003 :185). Agar promosi berjalan dengan baik dan efektif, perusahaan harus menyesuaikan dengan audiennya (target pasar), supaya media promosi yang mereka lakukan dapat diterima oleh target pasar. Media dalam berpromosi tidak terbatas, yang membatasi media dalam berpromosi adalah regulasi dari pemerintah untuk perusahaan hasil tembakau. Kreatifitas terus berkembang dalam berpromosi seiring semakin ketatnya aturan. Apache adalah salah satu brand rokok yang diproduksi oleh PT Karya Dibya Mahardika. Selain Apache perusahaan ini juga memproduksi beberapa

brand antara lain Absolute Mild, Absolute Mild Menthol, Absolute Ruby, Minna International, Minna Barokah, Barokah Rejeki, Extreme Mild, Extreme Mild Menthol, Bheta, dan beberapa varian produk lainnya. Dari beberapa brand yang diproduksi, brand paling sukses adalah Apache. Sebelum brand Apache keluar di tahun 2009, brand yang menjadi andalan perusahaan ini adalah Absolute, namun brand ini kurang begitu populer dan kurang diminati di pasaran. Berbeda dengan Absolute, Apache cepat berkembang dan termasuk produk yang populer dan disambut baik dipasaran. Dalam berpromosi rokok apache menggunakan berbagai macam media promosi antara lain Big event seperti konser, cooper attack, Small event dengan mendukung acara komunitas atau kelompok seperti kompetisi futsal, Branding menggunakan poster, baliho, MMT, Personal selling dengan SPG dan salesman, dan promosi penjualan dengan memberi bonus berupa korek gas Apache yang dipasarkan oleh SPG. Jika digolongkan berdasarkan sarana promosi, promosi yang dilakukan rokok apache menggunakan empat sarana promosi yaitu (1) Periklanan/advertising dengan menggunakan Poster, Baliho, MMT, (2) Hubungan masyarakat (public relations) dengan konser, cooper attack, sponsorship ( untuk membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan) (3) Promosi penjualan dengan memberi bonus berupa korek gas Apache yang dipasarkan oleh SPG (4) Penjualan perorangan (personal selling) dengan menggunakan salesman dan seles promotion girl. Tahun 2014 Apache mengeluarkan varian produk baru yaitu Apache Exclusive dan ditahun 2015 Apache black gold. Target pasar pada produk ini adalah remaja. Keempat sarana promosi Apache yakni iklan, hubungan

masyarakat, personal selling dan promosi penjualan rutin dilakukan tiap tahun sejalan dengan perkembangan dan popularitas brand hingga kini tetap menggunakan keempat sarana promosinya dalam usaha memasarkan produk. 1.2 Perumusan Masalah Ketatnya persaingan antar perusahaan rokok memiliki pengaruh yang besar bagi perusahaan. Perusahaan harus mencari strategi bagaimana produk mereka dapat bersaing dengan kompetitor mereka. Selain harga, strategi komunikasi pemasaran juga memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan. Promosi digunakan untuk mengenalkan produk mereka kepada audiens. Selain itu promosi sebagai cara untuk mempertahankan pasarnya atau bahkan merebut pasar pesaing. Beberapa sarana promosi yang dilakukan rokok Apache yaitu (1) Periklanan /advertising dengan menggunakan Poster, Baliho, MMT, (2) Hubungan masyarakat (public relations) dengan konser, cooper attack, sponsorship (3) Promosi penjualan dengan memberi bonus berupa korek gas Apache yang dipasarkan oleh SPG (4) Penjualan perorangan (personal selling) dengan menggunakan salesman dan seles promotion girl.. Dari berbagai macam sarana promosi yang dilakukan maka perlu diketahui dan dibuktikan apakah ada hubungan antara (1) Periklanan /advertising dengan menggunakan Poster, Baliho, MMT, (2) Hubungan masyarakat (public relations) dengan konser, cooper attack, sponsorship, (3) Promosi penjualan dengan memberi bonus berupa korek gas Apache yang dipasarkan oleh SPG, (4) Penjualan perorangan (personal selling) dengan seles promotion girl terhadap minat beli produk tersebut.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Analisis Hubungan Terpaan Bauran Promosi Rokok Apache terhadap Minat Membeli Sebelum mengetahui besarnya pengaruh variabel X1,X2,X3,X4 terhadap Y, terlebih dahulu penting untukmengetahui besarnya korelasi X1 terhadap Y, X2 terhadap Y, X3 terhadap Y dan X4 terhadap Y yang akan diuji dengan alat uji statistik pearson correlation dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikasi <0,01 : korelasi antar variabel sangat signifikan. Maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. 2. Jika nilai signifikasi <0,05 : hubungan antar variabel signifikan. Maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. 3. Jika nilai signifikasi >0,05 : hubungan antar variabel tidak signifikan. Maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Penelitian ini mengambil 50 sampel dengan teknik pengambilan sampel non probability. 2.2 Uji Hipotesis 2.2.1 Uji Korelasi Pearson Analisis korelasi sederhana (bivariate correlation) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi, salah satunya adalah pearson correlation. Korelasi pearson atau sering disebut korelasi product moment merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio. Hasil perhitungan analisis korelasi yang menyatakan hubungan antara variabel terpaan periklanan, terpaan hubungan

masyarakat (public relations), terpaan promosi penjualan (sales promotion), terpaan Penjualan perorangan (personal selling) dengan minat beli rokok Apache akan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil uji koefisien korelasi pearson Correlations x1 x2 x3 x4 y x1 Pearson Correlation 1,299 *,148,521 **,344 * Sig. (2-tailed),035,304,000,014 N 50 50 50 50 50 x2 Pearson Correlation,299 * 1,209,178,540 ** Sig. (2-tailed),035,146,215,000 N 50 50 50 50 50 x3 Pearson Correlation,148,209 1,277,292 * Sig. (2-tailed),304,146,052,039 N 50 50 50 50 50 x4 Pearson Correlation,521 **,178,277 1,284 * Sig. (2-tailed),000,215,052,046 N 50 50 50 50 50 y Pearson Correlation,344 *,540 **,292 *,284 * 1 Sig. (2-tailed),014,000,039,046 N 50 50 50 50 50 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan hasil uji korelasi pearson, untuk korelasi variabel terpaan periklanan (X1) terhadap minat beli rokok Apache (Y) diperoleh hasil signifikan dengan taraf signifikansi 0,014 dan koefisien korelasi sebesar 0,344. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara terpaan periklanan dengan minat membeli rokok Apache. Untuk korelasi variabel terpaan hubungan masyarakat (X2) terhadap minat membeli rokok Apache (Y) diperoleh hasil sangat signifikan dengan taraf

signifikansi 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,540. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara terpaan hubungan masyarakat dengan minat membeli rokok Apache. Untuk korelasi variabel terpaan promosi penjualan (X3) terhadap minat membeli rokok Apache (Y) diperoleh hasil yang signifikan dengan taraf signifikansi 0,039 dan koefisien korelasi sebesar 0,292. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara terpaan promosi penjualan dengan minat membeli rokok Apache. Kemudian untuk korelasi variabel terpaan penjualan perorangan (X4) terhadap minat membeli rokok Apache (Y) diperoleh hasil yang signifikan dengan taraf signifikansi 0,046 dan koefisien korelasi sebesar 0,284. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara terpaan penjualan perorangan dengan minat membeli rokok Apache. BAB III PENUTUP Rokok adalah produk yang banyak dijauhi oleh masyarakat karena dinilai memberikan dampak negatif. Namun rokok adalah produk yang legal meski banyak aturan yang diberikan oleh pemerintah. Persaingan yang ketat antar perusahaan rokok membuat perusahaan lebih gencar dan kreatif dalam mempromosikan produknya. Dalam mempromosikan produknya rokok Apache menggunakan empat sarana promosi yaitu (1) Periklanan/advertising (2) Hubungan masyarakat (public relations) (3) Promosi penjualan (4) Penjualan perorangan (personal selling

3.1. Kesimpulan 1. Terdapat hubungan antara terpaan periklanan dengan minat membeli rokok Apache yang didasarkan pada nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,344. 2. Terdapat hubungan antara terpaan hubungan masyarakat dengan minat membeli yang rokok Apache didasarkan pada nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,540. 3. Terdapat hubungan antara terpaan promosi penjualan dengan minat membeli rokok Apache yang didasarkan pada nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,292. 4. Terdapat hubungan antara terpaan penjualan perorangan dengan minat membeli rokok Apache yang didasarkan pada nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,284. 5. Hasil uji hipotesis tersebut menjelaskan bahwa dari empat sarana promosi yang dilakukan rokok Apache jika diurutkan berdasarkan variabel yang memiliki hubungan paling kuat yaitu pertama dengan menggunakan humas kemudian periklanan selanjutnya promosi penjualan dan yang terakhir dengan penjualan perorangan. 3.2. Saran Setelah mengkaji tentang hubungan terpaan periklanan, terpaan humas, terpaan promosi penjualan, dan terpaan penjualan perorangan dengan minat membeli rokokapache, maka saran yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Terpaan hubungan masyarakat secara sangat signifikan berhubungan dengan minat membeli rokok Apache. Hubungan masyarakat tentungan masih dapat

digunakan oleh rokok Apache untuk merangsang konsumen agar melakukan pembelian dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Terpaan periklanan, terpaan promosi penjualan, terpaan penjualan perorangan telah teruji memiliki hubungan dengan minat membeli rokok Apache. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang berkaitan dengan rokok Apache. Sebagai contoh pengaruh harga terhadap minat membeli atau keputusan pembelian rokok Apache. Daftar pustaka Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu jilid 1. Jakarta: Erlangga Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu jilid 2. Jakarta: Erlangga Sumber: http://lifestyle.bisnis.com/read/20140601/220/232021/jumlah-perokok-terusmeningkat-indonesia-tertinggi-kedua-di-dunia, diunduh pada 28 oktober2014