PROFIL TENDEM FASILITATOR

dokumen-dokumen yang mirip
SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

BAB III METODOLOGI PENDAMPINGAN. Sehingga terjalin hubungan yang baik dan setara. Inkulturasi dengan

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

BAB VIII METODE DAN TEKNIK FASILITASI

TEKNIK FASILITASI PETANI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Profil Kepribadian. Online - 13 COntoh User STAFF / OFFICER All Manajemen Umum. TANGGAL PEMERIKSAAN : 13-Feb-2012 T:DISC

Melakukan Pendampingan yang Efektif

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Panduan Orientasi. Aktivitas:

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

PENDAHULUAN. Manjilala

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: Sam Poole ID: HC Tanggal: 23 Februari 2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PANDUAN PELAKSANAAN. Pendampingan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA SAAT MEMFASILITASI PEMBELAJARAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 3 Pajangan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

PROSES KADERISASI DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) PARTAI AMANAT NASIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG =====================================================

Sanksi Pelanggaran Pasal 22: Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PENGENALAN DIRI. Materi Pelatihan. Waktu : menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instuksional Khusus : Metoda :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

1.1 Menghargai perilaku beriman dan 1. Menunjukkan perilaku beriman dan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR Pengetahuan. ditujukan oleh para pendiri negara. dasar negara. Ketrampilan

Evaluasi Program Pelatihan

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

Pedoman Pembangunan Desa

Mengelola Keorganisasian Posdaya. Oleh: Afid Burhanuddin, M.Pd. STKIP PGRI PACITAN

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB III Tahapan Pendampingan KTH

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V PROFIL RELAWAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

: SMP Muhammadiyah Kasihan Bantul Mata Pelajaran : PPKn Kelas/ Semester : VII / 1

DISKUSI PANEL I INOVASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN: KASUS KABUPATEN KETAPANG

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB 10 Membeli Rumah

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

MEMBUDAYAKAN COACHING DI TEMPAT KERJA OLEH: SEGER, Widyaiswara Madya pada Pusdiklat PSDM

KONFERENSI: ALTERNATIF MODEL PEMBIMBINGAN PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIKAN MAHASISWA DI SMP NEGERI 2 BOJA KABUPATEN KENDAL

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA: PENDEKATAN COMMUNITY LEARNING AND PARTICIPATORY PROCESS (CLAPP) Oleh Utami Dewi 1

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

Metode pengumpulan data

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PRAKARYA K E R A J I N A N

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BAB II ARAHAN UMUM PENGURUS BEM HIMAGRIN FPTK UPI PRAKATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. deskripsi dan analisis penelitian dan pengembangan modul

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

TEKNIK KOMUNIKASI KUNCI KESUKSESAN

PEMBELAJARAN/ PENDAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

BUKU 1 PETUNJUK PELAKSANAAN PERSIAPAN

Transkripsi:

1 111

BAB 6 Profil Tendem Fasilitator Fasilitator infomobilisasi (FI) memiliki tugas untuk melakukan kaderisasi dengan merekrut para relawan FI. Bagaimana cara mengembangkan kapasitas para relawan FI tersebut? FI dapat mengembangkan mekanisme pendampingan (coaching) atau kerjasama tim dalam membangun kapasitas para relawan FI. Dalam mekanisme pendampingan, para FI terjun memfasilitasi suatu kegiatan sedangkan FI melakukan pengamatan dan memberikan masukan-masukan apabila diperlukan. Sementara itu, dalam kerjasama tim, FI dan para relawan bekerja bersama-sama untuk saling mendukung. FI memberi kesempatan untuk para relawan mengambil bagian dari suatu kegiatan bersama-sama seperti mekanisme magang. 1 113 PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA TIM Para relawan terdiri dari kalangan muda maupun tua. Seorang FI harus bersikap rendah hati dan berjiwa besar apabila menjadi satu tim dengan kalangan muda yang sedang belajar -bahkan terlalu bersemangat belajar sehingga sulit didampingi. Sebaliknya, FI juga perlu mengembangkan triks kerjasama yang nyaman dengan kalangan tua yang

1 114 pastinya 'tidak mau' diberitahu. Nah, bagaimana cara kerjasama tim dengan para relawan ini? Untuk bisa bekerjasama diperlukan adanya kesamaan persepsi atau pemahaman mengenai tugas dan tanggungjawab tim fasilitator. Selain itu juga, FI bisa mengajak para relawan menyusun prinsipprinsip memfasilitasi pembelajaran sebagai acuan bersama. Juga menyusun apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh fasilitator infomobilisasi. Selain itu, juga perlu dikembangkan prinsip-prinsip bekerjasama sebagai satu tim fasilitator antara lain: Mempunyai komitmen dan kepentingan yang sama tentang kegiatan pembelajaran. Mengembangkan peraturan yang jelas, transparan, dan disepakati bersama. Mengembangkan proses refleksi dan evaluasi secara berlanjut dan terbuka. Mampu mengendalikan diri dan menjaga keseimbangan antara emosi, dan pikiran.

Tidak boleh saling mendahului ("adu kehebatan") tetapi harus saling mendukung. Jangan menyalahkan di hadapan peserta, sebaiknya masukan diberikan pada saat refleksi dan evaluasi. Selalu berkonsultasi sebelum memutuskan sesuatu. Selalu mengusahakan untuk memahami sudut pandang dari pihak lain. Tetap bersikap terbuka, saling percaya dan membantu. MODEL KERJASAMA TIM Kerjasama tim fasilitator harus baik dan serasi (kompak). Untuk tim yang sudah sangat solid, kompak tidak berarti selalu sependapat atau mentabukan perbedaan pendapat di antara sesama fasilitator. Ada beberapa model kerjasama tim fasilitator (profil tendem), yaitu: Model bertinju: fasilitator utama dan pendamping sama-sama 'maju' menghadapi peserta (duet) dengan cara beradu argumentasi dan mendorong peserta untuk ikut serta dalam 'pertarungan' itu. Cara kerjasama ini sebaiknya dipakai saat peserta benar-benar siap terlibat dalam "adu tinju". Kalau belum siap, bisa jadi babak-belur. Kalau peserta siap, diskusi akan sangat dinamis. Model balap sepeda: fasilitator utama dan pendamping samasama 'maju' dengan cara keluar-masuk (kadang-kadang samasama maju, kadang-kadang satu ke depan dan yang satu mundur secara bergantian) sesuai proses yang berjalan. Pada saat yang tepat, cara kerjasama ini akan mendorong peserta untuk mengambil bagian dalam adu balap. Artinya, mereka juga ikut terlibat keluar-masuk dalam proses diskusi sehingga suasana belajar menjadi cair. 1 115 Model lari estafet: fasilitator utama dan fasilitator pendamping berbagi tugas secara giliran sesuai kesepakatan dalam persiapan sebelumnya. Cara kerjasama ini tidak menimbulkan reaksi peserta sehingga bisa digunakan kapan saja. Sedangkan 2 model kerjasama di atas, bisa mengagetkan peserta bila dilakukan di awal.

Model volley ball: fasilitator utama memfasilitasi proses, sedangkan fasilitator pendamping memberi 'umpan' (misal melontarkan pertanyaan-pertanyaan kunci) kepada peserta agar lebih aktif. Cara kerjasama ini cocok dipakai untuk mengkon-disikan suasana belajar yang partisipatif. Fasilitator tidak lengah dalam menjaga agar peserta selalu terlibat dalam proses diskusi. TIPS MEMBANGUN KERJASAMA TIM 1 116 Apabila FI tidak dapat banyak menyampaikan teori atau teknik fasilitasi kepada relawan kalangan tua, perlu dicari triks yang tidak 'mengajari' secara verbal. Lain dengan relawan muda, kita bisa saja mengembangkan diskusi evaluasi fasilitasi dan mengembangkan gagasan perbaikan. Mengembangkan kerjasama tim dengan relawan kalangan tua barangkali bisa dimulai dengan memberi contoh langsung dan praktek. FI dapat memandu proses pembelajaran terlebih dahulu, kemudian mempersilakan mereka memandu proses berikutnya dengan cara yang sama. Apabila proses dirasakan menjadi kurang interaktif, barulah FI masuk dengan melontarkan pertanyaan "umpan" agar diskusi berkembang. Gunakan model tendem "lari estafet" dan "volley ball" untuk membangun tim fasilitator, sebab cara ini lebih aman. Keberadaan tim fasilitator lainnya "tidak kentara" karena membaur dengan para peserta, sementara fasilitator utama memimpin di depan. Apabila tim sudah mulai solid, bisa coba model tendem yang lebih sulit yaitu "balap sepeda" atau "bertinju".

Selain itu, FI dapat menyelenggarakan pelatihan teknik fasilitasi untuk para relawan secara bertahap (misal sebulan 1x) agar proses evaluasi tidak terasa sebagai menilai orang per orang. Dalam pelatihan, peserta -baik tua maupun muda- diminta untuk menilai perkembangan kemampuannya sendiri (self evaluation). Hindari evaluasi yang bersifat saling 'membantai' sehingga menimbulkan perasaan tidak enak, bahkan merusak kerjasama tim. Kembangkan ciri atau kekuatan fasilitator yang berbeda untuk setiap orang. Setiap orang punya perbedaan karakteristik, sehingga tidak bisa disamakan atau diperbandingkan. Misalnya: ada orang yang humoris sehingga suasana belajar selalu mudah cair; ada orang yang cenderung serius dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat. Keberagaman ini sebaiknya menjadi kekuatan tim, bukan pertentangan. 1 117 Gunakan bab-bab pada Bagian-4 buku ini sebagai panduan untuk melakukan refleksi dan evaluasi fasilitasi. Format-format evaluasi pada halaman Lembar Praktek dapat digunakan sebagai instrumen pelatihan teknik fasilitasi atau pun evaluasi kegiatan bersama kelompok dampingan.

LEMBAR PRAKTEK Sekarang Anda akan bekerja sebagai seorang pendamping (coach) untuk mengembangkan kapasitas para relawan infomobilisasi. Cobalah untuk melakukan langkah-langkah berikut ini dalam mengembangkan kerjasama tim -dengan para relawan- mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi pelaksanaan kegiatan. 1. Gunakan Lembar Praktek-1 dan 2 pada Bab-1 untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran kelompok bersama tim relawan (kader). Lakukan pembagian tugas untuk setiap orang dalam memfasilitasi kegiatan tersebut nantinya. 1 Langkah/Tahap Siapa yang Bertugas Model Tendem 118

2. Gunakanlah tabel-tabel evaluasi pada Bab-1 sampai 5 untuk melakukan refleksi dan penilaian terhadap teknik evaluasi yang dilakukan saat pendampingan kelompok. Akan lebih efektif kalau dilakukan penayangan ulang rekaman kegiatan tersebut. Selalu gunakan pendekatan evaluasi diri (self evaluation) agar tidak terkesan terjadi 'pembantaian' oleh teman yanng lain. Apabila teman yang lain diminta untuk ikut menilai, selalu gunakan penilaian atas kekuatan dan kelemahannya secara seimbang. Ajak peserta untuk melihat sisi positif setiap orang. Apa yang Baik (+) Apa yang Perlu Ditingkatkan (-) 1 119

Apakah benar masyarakat pedesaan itu rasa sosialnya tinggi? Ataukah sebaliknya, sudah mulai "hitung-hitungan" dan sulit diajak bergotong royong? Cobalah untuk menggali mengapa seseorang mau menjadi relawan atau kader infomobilisasi. Apakah sulit/mudah memperoleh relawan dan kader di desa saya? 1 Apa yang mendorong mereka yang mau menjadi relawan infomobilisasi? Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Alasan menjadi relawan 120 Catatan Lain-lain