Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Andri Dihan Pramana NIM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin UMY

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

Jurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Disusun Oleh : Yosa Wahyu Saputra

LUTFI RISWANDA Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI NIKEL DENSO U20EPR TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN PERFORMA MOTOR HONDA SUPRA X 125

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin UMY 2017

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Jurnal Teknik Mesin UMY 2016

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

PENGARUH VARIASI BAHAN DAN JUMLAH LILITAN GROUNDSTRAP TERHADAP MEDAN MAGNET PADA KABEL BUSI SEPEDA MOTOR

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB III ANALISA DATA

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

: ERLANGGA BAGUS FIANDRY

TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 2 JENIS CDI RACING

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN

METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi 3 bagian yang dapat ditunjukkan pada gambar-gambar di bawah ini : 1.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi Proses yang dilakukan pada percikan bunga api pada busi adalah untuk mengetahui karakteristik percikan bunga api yang meliputi warna, kestabilan dan besarnya bunga api yang dihasilkan dimana langkah pengambilan datanya sebagai berikut : Mulai Persiapan bahan pengujian : 1. Busi Denso Standar 5. Busi Platinum NGK CPR6GP 2. Busi Autolite 6. BUsi PlatinumTDR 065 3. Busi NGK-R CPR6 7. Busi Racing Bee 4. Busi NGK-R CPR9 8. Busi Denso Iridium IU27 Persiapan alat uji : 1. Alat uji percikan bunga api 2. Tachometer 3. Kamera A Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi 29

30 A Kondisi mesin 1 sampai 8 : 1. Kondisi standar, busi denso standar 2. Kondisi standar, busi autolite 3. Kondisi standar, busi NGK CPR6 4. Kondisi standar, busi NGK CPR9 5. Kondisi standar, busi NGK CPR6GP 6. Kondisi standar, busi TDR 065 7. Kondisi standar, busi Racing Bee 8. Kondisi standar. Busi denso iridium Menghidupkan mesin Mengatur putaran mesin uji percikan bunga api dengan tachometer N = 2800 RPM Pengambilan hasil pengujian : gambar dan video Mematikan mesin Penggantian busi A B Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi (lanjutan)

31 A B Semua kondisi sudah TIDAK YA Analisis gambar dan video pada hasil pengujian percikan bunga api Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi (lanjutan)

32 1.1.2. Diagram alir pengujian torsi dan daya Langkah- langkah pengujian torsi dan daya Mulai Persiapan bahan pengujian : 1. Busi Denso standar 5. Busi Platinum NGK CPR6GP 2. Busi Autolite 6. BUsi Platinum TDR 065 3. Busi NGK-R CPR6 7. Busi Racing Bee 4. Busi NGK-R CPR9 8. Busi Denso Iridium IU27 Persiapan Alat Uji : 1. Sepeda motor Honda Karisma 125 cc 2. Bahan bakar ( pertamax) Kondisi mesin 1 sampai 8 : 1. Kondisi standar, busi denso standar 2. Kondisi standar, busi autolite 3. Kondisi standar, busi NGK CPR6 4. Kondisi standar, busi NGK CPR9 5. Kondisi standar, busi NGK CPR6GP 6. Kondisi standar, busi TDR 065 7. Kondisi standar, busi Racing Bee Menghidupkan mesin A B Gambar 3.2. Diagram alir pengujian torsi dan daya

33 A B Posisi transmisi gigi 1-3 Pengambilan data Output (RPM, HP, N.m,T) didapat dari komputer Mematikan mesin Penggantian busi Pengecekan ringan menyeluruh Semua busi telah dilakukan pengujian TIDAK YA Analisis serta pengolahan data torsi dan daya Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.2. Diagram alir pengujian torsi dan daya (lanjutan)

34 1.1.3. Diagram alir pengujian konsumsi bahan bakar. Langkah langkah pengujian konsumsi bahan bakar. Mulai Persiapan bahan pengujian: 1. Busi Denso Standar 5. Busi Platinum NGK CPR6GP 2. Busi Autolite 6. BUsi Platinum TDR 065 3. Busi NGK-R CPR6 7. Busi Racing Bee 4. Busi NGK-R CPR9 8. Busi Denso Iridium IU27 Persiapan alat uji : 1. Sepeda motor Honda Karisma 125 cc 2. Bahan bakar ( pertamax) 3. Buret 50 ml 4. Kunci busi 5. stopwatch Kondisi mesin 1 sampai 8 : 1. Kondisi standar, busi denso standar 2. Kondisi standar, busi autolite 3. Kondisi standar, busi NGK CPR6 4. Kondisi standar, busi NGK CPR9 5. Kondisi standar, busi NGK CPR6GP 6. Kondisi standar, busi TDR 065 7. Kondisi standar, busi Racing Bee Menghidupkan mesin A B Gambar 3.3. Diagram alir pengujian konsumsi bahan bakar

35 A B Posisi gigi transmisi 1-3 Pencatatan data hasil pengujian : Waktu dan konsumsi bahan bakar s Mematikan mesin Penggantian busi Semua TIDAK kondisi sudah YA Analisis serta pengolahan data konsumsi bahan bakar Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.3. Diagram alir pengujian konsumsi bahan bakar (lanjutan)

36 3.2. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta b. Mototech Yogyakarta yang bertempat di jl.ringroad selatan, banguntapan Yogyakarta c. Pengujian konsumsi bahan bakar bertempat di jl. Ringroad selatan 3.3. Bahan dan Alat Penelitian 3.3.1. Bahan Penelitian 1. Sepeda Motor Dalam penelitian ini sampel atau bahan yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Karisma 125 cc tahun 2004, dalam kondisi standar pabrikan dan menggunakan bahan bakar premium dengan spesifikasi sebagai berikut : Spesifikasi mesin Tipe mesin : 4 langkah, SOHC, 1 silinder Kapasitas mesin : 125 cc Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm Rasio kompresi : 9.0:1 Daya maksimum : 9,3 PS @7500 rpm Torsi maksimum : 10,1 N.m @ 4000 rpm Kopling : Otomatis, basah, ganda Starter : Elektrik dab kick Busi :ND U20EPR9,NGK CPR6EA-9 Spesifikasi Kelistrikan Aki (ACCU) : MF 12V-3,5 Ah Sistem pengapian : CDI-DC, Baterai Kapasitas Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 liter Kapasitas minyak pelumas mesin :0,70 liter

37 Transmisi Dimensi Panjang x lebar x tinggi Jarak sumbu roda Jarak terendah ke tanah Berat Rangka Tipe rangka Tipe suspense depan Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Rem depan Rem belakang : 4 kecepatan (N-1-2-3-4-N) : 1901 x 708 x 1078 mm : 1246 mm : 137 mm : 102,2, kg : Tulang Punggung : Teleskopik : 2,50 17 38 L : 2,75 17 41 L : Cakram hidrolis : Tromol Gambar 3.4. Sepeda motor Honda Karisma 125 cc 2. Baterai Baterai pada sepeda motor Honda karisma 125 cc tahun 2005 merupakan baterai asli dari pabrikan sepeda motor honda. Dipakai sebagai

38 sumber arus lampu-lampu dan sistem pengapian. Apabila mesin sudah hidup tugas dari baterai diambil alih oleh kumparan pengisian. Spesifikasi baterai : - Merk : GS Astra - Seri : GTZ5S - Kapasitas : 3,5 Ah ( Ampere Hour) - Tegangan : 12 Volt Gambar 3.5 Baterai 3. CDI ( Capacitor Discharge Ignition ) pada sepeda motor Honda karisma 125 cc tahun 2005 merupakan CDI asli dari pabrikan honda yang digunakan untuk sistem pengapian.

39 Gambar 3.6 CDI (Capacitor Discharge Ignition) 4. Koil (Ignition Coil) Koil yang digunakan pada Honda karisma 125 cc merupakan koil asli dari parikan honda, dimana koil ini memiliki performa yang cukup terbatas untuk penggunaan harian dengan harapan dan menunjang kenyamanan berkendara. Spesifikasi koil standar Honda Karisma X 125 CC : - Kode :300500KPH900 - Input : 100 Volt - Output : 35.000 Volt

40 Gambar 3.7 Koil (Igntion Coil) 5. Busi (Spark Plug) Busi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 8 busi yang dipaparkan sebagai berikut: a. Busi standar pabrikan (Denso U20EPR9) Busi standar pabrikan merk Denso merupakan busi yang direkomendasikan oleh pabrikan sepeda motor honda. Elektroda tengah dan elektroda ujung dari busi jenis ini berbahan nikel. Gambar 3.8 Busi standar merk denso b. Busi standar merk Autolite Busi merk Autolite seri 4303 merupakan busi standar dengan kedua elektroda berbahan nikel. Akan tetapi, busi ini bukanlah bawaan pabrik sepeda motor honda karena pihak honda sendiri bekerja sama dengan Denso untuk penyediaan busi sepeda motor pabrikannya.

41 Gambar 3.9 Busi standar merk Autolite c. Busi resistor NGK CPR6EA-9 Busi resistor ini kedua elektrodanya berbahan nikel akan tetapi di dalam busi ini ditanami resistor yang berfungsi untuk meminimalisir gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh mesin. Busi resistor merk NGK seri CPR6EA-9 merupakan busi tipe panas. Gambar 3.10 Busi resistor NGK CPR6EA-9 d. Busi resistor NGK CPR9EA-9 Busi resistor ini kedua elektrodanya berbahan nikel akan tetapi di dalam busi ini ditanami resistor yang berfungsi untuk meminimalisir gelombang

42 elektromagnetik yang dihasilkan oleh mesin. Busi resistor merk NGK seri CPR9EA-9 merupakan busi tipe dingin. Gambar 3.11 Busi resistor NGK CPR9EA-9 e. Busi platinum NGK CPR6EAGP-9 Busi platinum ini memiliki perbedaan dengan busi standar. Yaitu pada bahan elektroda tengahnya yang menggunakan material platinum. Akan tetapi, elektroda massanya tetap berbahan nikel. Gambar 3.12 Busi platinum NGK CPR6EAGP-9 f. Busi platinum TDR 065 Busi platinum TDR 065 ini memiliki persamaan dengan busi platinum NGK CPR6EAGP-9 pada bahan elektroda tengahnya yang menggunakan material platinum dan elektroda massanya tetap berbahan nikel.

43 Gambar 3.13 Busi platinum TDR 065 g. Busi tiga elektroda (Racing Bee RR8EI3) Busi Racing Bee RR8EI3 memiliki 3 elektroda massa. Ketiga elektroda massa tersebut berbahan nikel sedangkan elektroda tengahnya berbahan nikel. Gambar 3.14 Busi 3 elektroda Racing Bee RR8EI3 h. Busi Iridium Denso IU27 Busi Denso IU27 merupakan jenis busi Iridum power (single iridium). Perbedaan busi ini dengan busi yang lain terletak pada elektroda tengahnya yang berbahan material iridium sedangkan pada elektroda massanya tetap menggunakan material nikel.

44 Gambar 3.15 Busi iridium denso IU27 3.3.2. Alat penelitian 1. Alat uji percikan bunga api pada busi Alat uji percikan bunga api pada busi adalah alat yang digunakan untuk menguji karakteristik bunga api yang dihasilkan oleh busi atau besarnya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi. Alat uji ini memiliki putaran rendah sekitar 900 s/d 1000 rpm dan memiliki putaran maksimal 2400 rpm. Gambar 3.16 Alat uji percikan bunga api pada busi 2. Tachometer Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur putaran mesin uji percikan bunga api pada busi, guna untuk memastikan putaran mesin uji pada posisi putaran 2800 rpm pada saat pengambilan data karakteristik percikan bunga api.

45 3. Kamera casio exilim Gambar.3.17 Tachometer Digunakan untuk pengambilan data gambar dan video pada saat uji percikan bunga api pada busi. Spesifikasi Casio Exilim 16,1 MP. Casio Exilim ZR1100 datang dengan kecepatan shutter maksimum 1/4000 detik, sementara minimum adalah 15 detik dan mampu mencatat 1280 x 720 video pada 30 frame per detik. Gambar 3.18 Kamera casio exilim

46 4. Dynometer Alat ini digunakan untuk mengukur torsi dan daya mesin. Gambar 3.19 Dynometer 5. Personal Computer (PC) Digunakan sebagai akurasi data dari dynometer Gambar 3.20 Personal computer

47 6. Tangki mini (buret) Tangki mini 50 ml berfungsi untuk mengukur volume bahan bakar dan sebagai pengganti tangki standar. Gambar 3.21 Buret 50 ml 7. Stopwatch Stopwatch adalah alat ukur untuk menghitung seberapa waktu pengambilan pada saat uji konsumsi bahan bakar.

48 Gambar 3.22 Stopwatch 3.4. Persiapan Pengujian Persiapan awal sebelum dilakukannya penelitian yang harus dilakukan adalah memeriksa alat uji dan mesin kendaraan yang akan diuji, agar pada saat pengujian data hasil yang diperoleh akurat. Langkah-langkah pemeriksaan : 1. Sepeda motor Sebelum dilakukan pengujian sepeda motor harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Mesin, komponen, dan oli mesin harus dalam keadaan siap uji dan normal sesuai dengan kondisi standar. Dalam pengujian mesin harus dalan keadaan ready. 2. Alat ukur Alat ukur seperti buret dan stopwatch sebelum digunakan harus dipastikan dalam kondisi siap pakai atau normal. 3. Bahan bakar Dalam pengujian bahan bakar (pertamax) diisi terlebih dahulu pada tangki atau buret dengan pengisian secukupnya. 3.5. Tahapan Pengujian 3.5.1. Pengujian percikan bunga api pada busi Pada proses pengujian dan pengambilan data percikan bunga api pada busi, langkah langkah yang harus dilakukan dalah sebagai berikut :

49 1. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam proses pengujian, diantaranya charger baterai,multitester dan tachometer. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap alat uji sistem pengapian. 3. Menyiapkan bahan uji seperti accu, CDI standar, koil standar, dan 8 jenis busi. 4. Menempatkan accu, CDI, koil, dan busi pada pada alat uji. 5. Melakukan pengujian dan pengambilan data berupa gambar dan video percikan bunga api dengan menggunakan kamera exilim. 6. Melakukan pengecekan ulang terhadap alat uji. 7. Membersihkan tempat pengujian setelah selesai melakukan uji percikan bunga api. 3.5.1. Pengujian Daya dan Torsi Proses pengujian dan pengambilan data daya dan torsi adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan sepeda motor Honda Karisma 125 cc. 2. Melakukan service ringan sepeda motor sebelum dilakukan pengujian. 3. Mempersiapkan alat seperti dynometer dan 8 merk busi. 4. Mempersiapkan bahan bakar pertamax pada tangki kendaraan. 5. Penggantian variasi 8 merk busi. 6. Menempatkan sepeda motor pada tempat pengujian yaitu pada unit Dynometer. 7. Melakukan pengujian dan pengambilan data daya dan torsi sesuai prosedur. 8. Membersihkan dan merapihkan tempat setelah melakukan pengujian. 3.5.3. Pengujian bahan bakar Proses pengujian dan pengambilan data konsumsi bahan bakar pertamax adalah dengan uji jalan, berikut langkah-langkahnya : 1. Mempersiapkan sepeda motor, alat ukur seperti tangki mini (buret), stopwatch dan 8 merk busi.

50 2. Mengisi bahan bakar pertamax pada alat ukur (buret) sebelum melakukan pengujian. 3. Penggantian variasi 8 merk busi. 4. Melakukan uji dengan mengendarai sepeda motor di jalan raya. 5. Melakukan pengambilan data konsumsi bahan bakar dengan sesuai prosedur uji jalan. 6. Membersihkan, merapikan alat dan bahan. 3.6. Skema Alat Uji Dynamometer Skema alat uji Dynamometer dapat dilihat pada gambar 3.23 dibawah ini: Gambar 3.23 Skema alat uji dynamometer Keterangan gambar: 1. Personal Computer (PC) 2. Torsimeter 3. Tachometer 4. Monitor PC 5. Penahan motor 6. Sepeda motor

51 7. Dynamometer 3.7. Prinsip kerja alat uji 3.7.1. Prinsip kerja alat penguji percikan bunga api pada busi Prinsip kerja dari alat ini mengambil prinsip kerja dari sistem pengapian DC pada motor bensin. Hanya saja alat ini memiliki perbedaan dibanding sistem pengapian DC pada motor bensin yang terletak pada penggunaan motor listrik sebagai flywheel magneto-nya. Magnet pada flywhel tersebut menyentuh pulser, kemudian pulser akan mengirimkan sinyal ke CDI. Selanjutnya CDI mengalirkan arus menuju koil, kemudian koil menaikkan tegangan listrik dan menaglirkannya ke busi sehingga busi akan menghasilkan percikan bunga api. 3.7.2. Prinsip kerja dynamometer Dynamometer terdiri dari suatu rotor yang digerakkan oleh motor yang akan diukur dan berputar dalam medan magnet. Kekuatan medan magnetnya dikontrol dengan mengubah arus sepanjang susunan kumparan yang ditempatkan pada kedua sisi rotor. Rotor ini berfungsi sebagai konduktor yang memotong medan magnet. Karena pemotongan medan magnet tersebut maka terjadi arus dan arus diinduksikan dalam rotor sehingga rotor menjadi panas. 3.8. Metode pengambilan data 1. Metode pengambilan data torsi dan daya Metode pengambilan data torsi dan daya dilakukan dengan pengujian secara gas spontan. Yaitu sepeda motor Honda Karisma-X 125 cc dihidupkan terlebih dahulu dan transmisi dimasukkan dari gigi 1 sampai gigi 3 sebelum mencapai putaran

52 mesin 4000 rpm. Ketika putaran mesin sudah mencapai 4000 rpm maka gas ditarik secara spontan dan gas ditarik sampai penuh. Putaran mesin yang dipakai untuk mengambil data torsi dan daya mulai dari 4000 rpm sampai 9750 rpm. Pengujian ini dilakukan secara berulang-ulang sampai ada perintah berhenti dari operator. 2. Metode pengambilan data konsumsi bahan bakar Metode pengambilan data konsumsi bahan bakar menggunakan perbandingan antara waktu tempuh dan konsumsi bahan bakar. Sedangkan untuk jarak tempuh sudah ditentukan yaitu sepanjang 1,5 km. Pada saat start bahan bakar diisikan ke dalam gelas ukur ukuran 50 ml. Ketika sudah mencapai finish dapat diketahui berapa banyak bahan bakar yang dihabiskan dan waktu tempuh yang dibutuhkan. Dari masing-masing sampel busi diuji dua kali yang kemudian akan diambil ratarata pemakaian konsumsi bahan bakarnya. 3.9. Metode perhitungan torsi, daya dan konsumsi bahan bakar Dari pengujian dynamometer didapatkan besarnya torsi dan daya yang dihasilkan oleh sepeda motor Honda Karisma-X 125 cc. Data tersebut diolah menggunakan komputer dan hasilnya dikeluarkan dalam bentuk print out tabel dan grafik. Sedangkan data konsumsi bahan bakar diperoleh dengan metode uji jalan dan menggunakan gelas ukur sebagai pengganti tangki kendaraan agar pembacaan konsumsi bahan bakar dapat lebih akurat.