ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ASSEMBLING REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD DR.ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen. mendapatkan pelayanan gawat darurat. 2

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI

Analisis Kebutuhan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi Rekam Medis RS Aisyiah Muntilan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram 80 Volume 1. No. 2 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyelenggarakan rekam medis. 2. mengandung isian yang lengkap tentang identitas pasien, kepastian

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA PETUGAS ASSEMBLING DAN KODING BERDASARKAN TEORI WISN DI RSUD UNGARAN TAHUN 2016

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN PENDAFTARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE WISN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan masyarakat ditambah dengan

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN WISN DI BAGIAN KODING INDEKSING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan usahanya tidak semata-mata mencari keuntungan. Rumah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

ANALISIS KEBUTUHAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT UMUM ASSALAM GEMOLONG

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. fasilitas kesehatan padat teknologi dan padat pakar.

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 - Januari 2015

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA KODING/INDEKSING BPJS DENGAN METODE WISN DI RS. PANTI WILASA Dr.CIPTO SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah. yang bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015

PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA REKAM MEDIS DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED (WISN) DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II KOTA YOGYAKARTA

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN TEORI WISN DI BAGIAN FILING RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2013

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Sehingga

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS FILING BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR STAFF NEED

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

Transkripsi:

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA ASSEMBLING REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD DR.ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016 SUHERNI Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FakultasIlmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara No.9, Duri Kepa, Kb.Jeruk, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510 ABSTRACT Assembling staff is important because the medical records can bearranged according to their standars. RSUD Dr.Adjidarmo still needs assembling staffs. Ar RSUD Dr.Adjidarmo, each staffs do their work completely but there are still a lots of work unfinished, such as Assembling while the staff that do assembling is only 1 person. Therefore, a purpose of this reseach is to calculate the number of staff required due to their workload. In this researcher used a descriptive reseach method, and to calculate using a Workload Indicator Staff Need (WISN) method. The result of the quantity activities are 94526 medical record per month. Assembling workload standart are 30345 medical records and the concession standart is 0.2 staff, so with that the number of staff required are 3 persons. Therefore, RSUD Dr.Adjidarmoneed to add more assembling staff. Keywords : The needs of Assembling staff PENDAHULUAN Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat serta penunjang yang lainnya. Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rekam medis. Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Assembling merupakan suatu kegiatan merakit, menyusun formulirformulir rekam medis yang kosong dan menyimpannya ke sampul rekam medis tersebut siap di gunakan, tertata rapi baik dari segi kuantitas maupun segi kualitasnya. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adjidarmo adalah rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Rumah sakit Umum Daerah Dr.Adjidarmo merupakan rumah sakit tipe B dan mempunyai 401 tempat tidur rawat inap, dengan jumlah kunjungan tahun 2015 pasien rawat inap 94.526 orang sama dengan rata-rata 262 orang/hari, pasien rawat jalan 187.468 orang sama dengan rata-rata 520 orang/hari dan instalasi gawat darurat sebanyak 30.815 orang sama dengan rata-rata 85 orang/hari. Indikator BOR Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adjidarmo ditahun 2015 sebesar 64.58 %. Menurut SPO Rumah Sakit Dr.Adjidarmo Assembling adalah suatu kegiatan merakit kembali/atau menyusun formulir-formulir dalam flder berkas 1

rekam medis sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari halaman depan sampai belakang berurutan sesuai dengan riwayat penyakit pasien. Pekerjaan yang dilakukan di bagian rekam medis RSUD Dr.Adjidarmo adalah keseluruhan kegiatan penyelenggaraan administrasi rekam medis dari melayani permintaan berkas rekam medis dari tiap poliklinik, pendistribusian berkas rekam medis, assembling, koding, indeksing, analisis, penyajian data dan membuat laporan intern dan ekstern. Berdasarkan observasi awal jumlah tenaga di bagian Rekam medis adalah 23 orang yang terdiri dari 1 orang kepala Instalasi Rekam Medis, dan 22 orang staff Rekam Medis. Dari 11 orang staff rekam medis tersebut, 1 orang di antaranya mempunyai tugas ganda yaitu sebagai pelaksana pengelolaan Assembling, melihat kelengkapan rekam medis, menyimpan berkas rekam medis, dan mengeluarkan kembali sewaktu-waktu diperlukan. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adjidarmo, jumlah rekam medis yang harus dikerjakan dalam 1 hari oleh petugas assembling berjumlah 97 rekam medis pelaksananya 1 orang, sehingga pekerjaan assembling rawat inap masih ada yang tertunda dan belum diselesaikan dan akan berdampak pada pekerjaan yang lain seperti koding, indeksing, pelaporan, filling dll.oleh karena itu penulis ingin menghitung kebutuhan tenaga Assembling rawat inap dan menganalisis beban kerja guna perencanaan tenaga rekam medis untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan assembling BRM rawat inap di RSUD Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif. Teknik pengumpulan adalah dilakukan secara observasi, wawancara, menghitung pada jumlah rekam medis pasien pulang setiap harinya, beban kerja petugas assembling rawat inap, dan tenaga kerja yang ada saat ini. Teknik analisa data pada penelitian ini dengan cara menghitung kebutuhan tenaga unit kerja rekam medis dengan menggunakan metode WISN (Work Load Indicator Staff Need) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Mengidentifikasi SPO Assembling SPO assembling di RSUD Dr.Adjidarmo telah tersedia dan pelaksanaan assembling rekam medis rawat inap telah dilaksanakan sesuai dengan SPO yang ada. Menurut SPO RSUD Dr.Adjidarmo berkas rekam medis pasien yang sudah pulang dikembalikan kebagian rekam medis selambat-lambatnya 2 X 24 Jam. Sedangkan menurut teori standar pelayanan minimal BRM pasien kembali kebagian rekam medis 1 X 24 jam. Dari hasil penelitian yang telah didapat melalui tinjauan kebutuhan kerja, diketahui bahwa jumlah 23 orang yang terdiri dari 1 Ketua Instalasi Rekam Medis, dan 22 staff rekam medis. Dari 11 orang staff rekam medis tersebut, 1 orang diantaranya mempunyai tugas ganda yaitu sebagai pelaksana assembling rawat inap, melihat kelengkapan rekam medis, melakukan dinas jaga bila 2

sewaktu-waktu di butuhkan. Jumlah pasien pulang rawat inap periode juni 2016 total pasien adalah 2583 orang dengan rata-rata perharinya 86 orang. 2. Menghitung Beban Kerja Petugas Assembling Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan dalam waktu satu tahun. Beban kerja di kegiatan assembling rekam medis perhitungan beban kerja tenaga assembling rekam medis, diperoleh waktu kerja tersedia 121380 menit/tahun dengan rata-rata waktu kegiatan pokok 4 menit sesuai dengan kegiatan pokok assembling rekam medis, Dari data di atas diperoleh standar beban kerja assembling rekam medis di Instalasi Rekam Medis RSUD Dr.Adjidarmo sebesar 30345 rekam medis/tahun. Jadi dalam 1 tahun tenaga assembling rekam medis harus mampu menyelesaikan assembling 30345 rekam medis. 3. Mengukur Lama WaktuKegiataan Assembling Dari 30 sampel jumlah waktu yang diperlukan untuk assembling selama 112,99 menit, jadi rata-rata 1 berkas rekam medis di assembling selama 4 menit. Dari hasil pengamatan kegitaan di Unit Assembling Rekam Medis Rawat Inap pada bulan juni 2016 yang seharusnya rekam medis yang harus kembali per harinya 86 rekam medis, kenyataannya rekam medis yang kembali pada bulan juni 2016 sebanyak 30 rekam medis, sehingga penulis mengambil 30 sampel rekam medis rawat inap untuk dapat menentukan berapa lama waktu yang di butuhkan untuk 1 rekam medis berapa menit. Dari hasil perhitungan memerlukan waktu 4 menit untuk 1 rekam medis mulai dari merapihkan rekam medis sampai menganalisa kelengkapan penulisan rekam medis dan formulir rekam medis dengan sampel sebanyak 30 rekam medis. Lama waktu assembling akan mempengaruhi kebutuhan tenaga yang tersedia. 4. MenghitungKebutuhanTenaga Saat ini petugas assembling 1 orang. Dalam rumus perhitungan kebutuhan jumlah tenaga unit rekam medis dengan menggunakan metode WISN, jumlah kebutuhan tenaga yang seharusnya diperoleh dengan cara membagi kuantitas kegiatan pokok dalam satu bulan dengan standar beban kerja dalam sebulan, kemudian ditambahkan dengan standar kelonggaran dalam satu bulan. a. Waktu kerja tersedia adalah 121380 menit/tahun b. Standar beban kerja adalah 30345 RM c. Standar kelonggaran adalah 0,02 tenaga d. Kebutuhan tenaga assembling rekam medis adalah 3 tenaga. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperlukan 3 tenaga untuk menyelesaikan penyelenggaraan assembling rekam medis Instalasi Informasi Kesehatan RSUD Dr.Adjidarmo, sedangkan tenaga yang tersedia saat ini hanya 1 orang. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan 2 tenaga di bagian assembling rekam medis rawat inap agar adanya kesesuaian antara jumlah tenaga dengan beban kerja yang ada. Penambahan tenaga diperlukan untuk dapat meminimalisir dampak dari kekurangan tenaga antara lain pekerjaan tidak selesai tepat waktu, penumpukan pekerjaan karena beban kerja yang tinggi dan terhambatnya pelayanan kepada pasien. 3

KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Analisis Kebutuhan Tenaga Assembling Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Dr.Adjidarmo Kabupaten Lebak Tahun 2016, maka di dapatkan kesimpulan: 1. RSUD Dr.Adjidarmo telah melaksanakan Assembling sesuai dengan SPO yang ada. 2. Saat ini beban kerja di RSUD Dr.Adjidarmo berjumlah 1 orang. Pada bulan juni 2016 rekam medis yang kembali ke unit rekam medis berjumlah 30 rekam medis. 3. Dari hasil perhitungan melakukan assembling 30 rekam medis memerlukan waktu rata-rata 4 menit untuk 1 rekam medis mulai dari merapihkan sampai menganalisa kelengkapan penulisan rekam medis dan formulir rekam medis. 4. Tenaga di Unit Assembling saat ini berjumlah 1 orang dengan pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat. Setelah dilakukan perhitungan tenaga diperlukan 2 orang tambahan. SARAN 1. Sebaiknya petugas Assembling Rekam Medis Rawat Inap selalu konsisten dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan SPO yang ditetapkan. 2. Sesuai SPO di RSUD Dr.Adjidarmo untuk petugas yang mengembalikan BRM ke unit rekam medis dalam waktu 2 X 24 jam. Sebaiknya perlu di perbaiki sesuai dengan standar SPM yaitu 1 X 24 jam agar pelayanan berjalan efektif dan efesien. 3. Untuk melakukan kegiataan assembling rekam medis rawat inap diperlukan penambahan 2 orang tenaga professional yang memiliki kompetensi dengan persyaratan minimal lulusan D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 4. Setelah mendapatkan penambahan tenaga 2 orang maka sebaiknya kegiatan pengelolaan assembling BRM rawat inap dibagi menjadi dua shif (pagi dan sore) untuk menjaga kesinambungan dan kelancaran pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penyelengaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta : Pemerintah. 2006. Hasibuan,H.Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Kencana Prenada Media Group. 2009. Hatta, Gemala.R., Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan, Jakarta : Universitas Indonesia Press. 2008 IFHIMA. Education Module 7 Administration and Management of The Health Record Departement 2012 Kesehatan Republik Indonesia No.81/Menkes/sk/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber. Jakarta : Pemerintah. 2004 4

Kesehatan Republik Indonesia No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta :Pemerintah. 2008 Kesehatan Republik Indonesia No. 377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan bagian III Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit. Jakarta : Pemerintah 2007 Kesehatan Republik Indonesia No.81/MenKes/SK/I/2004 Tentang Tenaga Kesehatan.Jakarta : Pemerintah. 2004 Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/III/2008 Tentang Rekam Medis.Jakarta : 2008 Sekretariat Negara. Peraturan Dalam Negeri Perundangan. No.12 Tahun 2008 tentang Beban Kerja. Jakarta : Pemerintah. 2008 Sekretariat Negara. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta : Pemerintah. 2009 Sekretariat Negara.Undang-UndangNomor 13 tahun 2003 Tentang Tenaga Kerja.Jakarta : Pemerintah. 2003 Sekretariat Negara. Undang-Undang No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Tenaga Kerja. Jakarta: Pemerintah.1969 Sekretariat Negara.Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta : Pemerintah. 2014 Widjaya, Lily, ManajemenInformasi Kesehatan Modul 1A. Jakarta : UEU Press.2013 Yani.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media:2012 5

6