KASN SEBAGAI PILAR REFORMASI BIROKRASI CERAMAH PADA MUKERTAS KABUPATEN BANGKA UTAMA Jakarta, 8 Maret 2017
UU 5/2014 sebagai Pilar Ref Birokrasi UU ASN merupakan salah satu karya besar DPR 2009-2014 dalam pembentukan ASN profesional yang berintegritas tinggi, akuntabel, dan berkinerja tinggi; Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, UU mengamanatkan semua jabatan yang diduduki pegawai ASN sebgai suatu profesi yang bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas pemerintahan dan pelayanan publik. Profesi tersebut memiliki Nilai Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku Pegawai ASN, dan netralitas pegawai ASN. UU 5/2014 menetapkan adanya dua status kepegawaian (PNS dan PPPK), menerapkan sistem merit dalam pengisian JPT, JA, dan JF. Untuk mengawasi penerapan Nilai Dasar ASN, kode etik dan kode perilaku, UU ASN membentuk KASN; 2
UU 5/2014 sebagai Pilar Ref Birokrasi Untuk menjamin pelaksanaan tugas-tugas pengawasan tersebut KASN melakukan pengawasan yang bersifat: Preventif, dengan menerbitkan rekomendasi; Represif, berupa tindak lanjut atas pengaduan yang diterima KASN; Dua tahun setelah dilaksanakan, pengawasan yang dilaksanakan oleh KASN menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Peraturan pelaksanaan sistem merit di lingkungan pemda semakin lengkap dengan terbitnya Pp No 18/2016 tentang Perangkat Daerah, dan SE Menpan dan RB No. B/3116/M.PANRB/09/2016. 3
PENONTON ATAU PELAKU ABAD ASIA? Threshold USD 12.000 KASN 4
TRANSFORMASI BIROKRASI & APARATUR SIPIL NEGARA PENGELOLAAN SDM APARATUR BIROKRASI BERSIH, BERINTGRITAS, MELAYANI, DAN KINERJA TINGGI 2025 2018 APARATUR MEGARA DINAMIS APARATUR NEGARA KINERJA TINGGI 2013 APARATUR NEGARA TRADISIONAL ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN POTENSI HUMAN CAPITAL MANAJEMEN SDM KASN 5
Restrukturisasi kelembagaan pemerintah Menjalankan UU ASN secara konsisten Memberantas korupsi dalam tubuh ASN Peningkatan kualitas layanan publik Restrukturisasi kelembagaan pemerintahan yang efektif, efisien, dan sinergi Penguatan kapasitas reformasi birokrasi nasional Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara berbasis merit dan profesional SASARAN RB 2019 Penguatan payung hukum RB RPJM 2015-2019 AGENDA NAWACITA ARAH KEBIJAKAN RBN Peningkatan kualitas pelayanan publik MENINGKATNYA KINERJA BIROKRASI PEMERINTAHAN 6
FOKUS PENGAWALAN AGENDA REFORMASI BIROKRASI KANTOR STAF PRESIDEN v Performance Based Bureaucracy Indikator 1. Indeks Reformasi Birokrasi 2. Indeks Profesionalitas ASN Indikator Penguatan Tata Kelola dan Manajemen ASN* Penguatan inovasi pelayanan publik dan sistem pengawasan pelayanan publik ARAH KEBIJAKAN RB (RPJMN 2015-2019) 1. Opini BPK atas Laporan Keuangan 2. Kapabilitas APIP dan Maturitas SPIP Penguatan Akuntabilitas dan Integritas Birokrasi Penguatan dan Implementasi e-govt terintegrasi 1. Kepatuhan K/L/D terhadap UU 25/2009 2. Survey Kepuasan Masyarakat SASARAN RB 2019 1. Tingkat penggunaan eproc dalam PBJ 2. Indeks e-govt nasional Sumber: KSP, 2017 7 7
Sumber: KSP, 2007 8
Tonggak dalam pelaksanaan UU ASN Pengawasan Sistem Merit Pengawasan Netralitas Peg ASN Revisi UU ASN Rekrutment JPT Rekrutmen, Mutasi, Promosi, dan Pemberhentian Non JPT Pilkada Serentak 2015 Pilkada Serentak 2017 Implikasi fiskal Kehancuran moral Pegawai ASN Kegagalan Sistem Merit 9
AKIBAT LEMAHNYA PELAKSANAAN SISTEM MERIT 2019 77 6,78 57 69 10
Sumber: KSP, 2017 11
PELAKSANAAN SELEKSI TERBUKA 12
KINERJA KASN 2015-2016 13
Pelaksanaan PP 18/2016 Rekomendasi KASN Jumlah Daerah Melapor Belum Lapor 514 244 270 Disetujui 196 Disetujui dg revisi 48 Sumber: KASN, Nagian Data dan Informasi, 2017 14
APA KONSEKUENSI REVISI UU ASN? Salah satu tujuan revisi UU ASN adalah membubarkan KASN yang merupakan lembaga independen untuk mengawasi penerapan Nilai Dasar ASN, pelaksanaan Kode Etik dan Kode Perilaku, Netralitas peg ASN, dan mewujudkan JPT yang profesional, berintegritas dan berkinerja tinggi; Pemandulan pengawasan atas pelaksanaan sistem merit dalam manajemen SDM ASN akan berdampak suburnya praktek jual beli 443.281 jabatan pada Instansi Pusat dan Daerah 15
Jual beli jabatan bertambah marak Klaten dan 10 kabupaten lain yang sedang diperiksa KPK merupakan puncak Gunung Es. Menurut perkiraan sementara, di sebagian besar daerah (34 provinsi dan 508 daerah) ada praktek jual beli jabatan, atau 90 % dari 443.281 jabatan telah di lelang di pasar kerja. Praktek jual jabatan telah berjalan puluhan tahun, yang telah merugikan rakyat karena terjadi penyunatan dana proyek yang berguna bagi masyarakat. 16
Lelang Jabatan di lingkungan Pemda Klaten 17
ESTIMASI TRANSAKSI JABATAN 2016 NO JABATAN TARIF TRANSAKSI (RP. JUTA) JUMLAH PERSENTASI TOTAL TRANSAKSI 1.841.10 500 920,550,000,000 23.913.80 250 4,782,600,000,000 97.879.90 150 13,213,665,000,000 208.582.90 100 18.772.380.000.000 1Jab. Pimp. Tinggi a. JPT di K/L/Pemprov b. JPT di Prov/Kab/Kota 2Admin 3 Pengawas 36.768.645.000.000 18
KERUGIAN NEGARA DAN MASYARAKAT Campuran 1:3 30.586 JPT 97.817 Admin 314.879 Pengws TRANSAKSI Rp 40-45 Triliun JABATAN ASN Kerugian Rp 120 135 Tril / Thn Kemerosotan Moral ASN Gagalnya Sistim Merit KERUGIAN NEGARA 19
AKIBAT REVISI UU 5/2014 Walau demikian pada pengujung 2016, warga ASN dikejutkan oleh usulan Komisi-2, yang merupakan lembaga yang melahirkan UU ASN yang sangat progresif tersebut, untuk merevisi UU kebanggaan warga ASN; Kalau usulan revisi UU No. 5 Tahun 2014 yang disetujui oleh Sidang Paripurna DPR, disetujui Pemerintah, semangat reformasi yang mulai tumbuh pada Aparatur Sipil Negara RI, dikhawatirkan akan padam kembali. Selama dua tahun keberadaan KASN, walau pun dengan anggaran kecil dan personil terbatas, namun telah mampu mengendalikan pelanggaran netralitas pegawai ASN, mengurangi intervensi politik dalam pengangkatan, promosi atau mutasi aparatur sipil negara pada instansi pemerintahan di tingkat pusat dan di daerah. 20
AKIBAT REVISI UU 5/2014 Revisi UU No. 5/2014 ditengarai akan menyebabkan pelaksanaan sistem merit melemah kembali; Transaksi 443.281 jabatan pimpinan ASN volumenya sangat besar lebih kurang Rp. 40-45 trilyun. Pemeriksaan terhadap kepda di 11 kabupaten dan kota merupakan puncak gunung es. Revisi UU ASN diperkirakan akan menambah maraknya praktek lelang jabatan yang selain menimbulkan kerugian negara dan masyakarat yang sangat besar, tapi juga akan menggagalkan revolusi mental yang sedang giat-giatnya digulirkan oleh Presiden Joko Widodo, dan menyebabkan kegagalan sistemik karena gagalnya pembentukan sistem aparatur sipil negara profesional, berintegritas tinggi, dan kinerja tinggi. 21
KONSEKUENSI REVISI UU ASN? Potensi kerugian akibat praktek rente jabatan, untuk merecover cost sebesar Rp. 45 milyar diperkirakan mencapai 2 sampai 3 kali pengeluaran untuk membeli jabatan tsb. Artinya, berupa kerugian dari mark-up proyek diperkirakan Rp 90 s/d Rp 135 trilyun per tahun. Secara akumulatif revisi UU ASN akan menyebabkan Indek Efektivitas Permerintahan Indonesia terjun bebas dari 46 menjadi IEP 35-36, atau 20 poin di bawah Vietnam. 22
Terima kasih 23