Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN MINYAK KELAPA DARI SANTAN SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN ENZIM PAPAIN DENGAN PENAMBAHAN RAGI TEMPE

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAMBILAN MINYAK KELAPA SECARA FERMENTASI BERULANG DENGAN MENGGUNAKAN SEL AMOBIL SACCHAROMYCES CEREVICEAE

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENETAPAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IOD B. PENETAPAN KADAR TRIGLISERIDA METODE ENZIMATIK (GPO PAP)

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI MENGGUNAKAN PRESS BERULIR DENGAN OPTIMALISASI SUHU

Pereaksi-pereaksi yang digunakan adalah kalium hidroksida 0,1 N, hidrogen

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN PEMBUAT MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil) Oleh : Ngatemin Prodi Teknolologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

Judul PEMBUATAN MINYAK DARI SANTAN KELAPA DENGAN FERMENTASI. Kelompok B Pembimbing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan determinasi tanaman.

PEMBUATAN MINYAK KELAPA MENGGUNAKAN KULIT NANAS

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL DARI BEBERAPA METODE PEMBUATAN

Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Penyabunan Sampel Minyak atau Lemak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

tak dengan oksigen dalam udara. Semakin tinggi kecepatan dan lama sentrifugasi terhadap minyak kelapa murni maka akan lebih mudah teroksidasi.

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN KONSENTRASI STARTER PADA KARAKTERISASI KIMIA VIRGIN COCONUT OIL YANG BERBAHAN DASAR KELAPA (Cocos nucifera)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

OPTIMASI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN PENAMBAHAN RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) DAN LAMA FERMENTASI DENGAN VCO PANCINGAN

PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TEMPE (Rhizopus sp) PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TERHADAP MUTU MINYAK. Ida Bagus Rai Wiadnya¹, Urip¹, Eka Minovriyanti1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 hingga Februari 2017

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI KUALITAS MINYAK GORENG CURAH DAN MINYAK GORENG KEMASAN DI MANADO

ANGKA PEROKSIDA PADA MINYAK KELAPA HASIL OLAHAN TRADISIONAL DAN HASIL OLAHAN DENGAN PENAMBAHAN BUAH NANAS MUDA

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PEMBUATAN PEKTIN DARI KULIT COKELAT DENGAN CARA EKSTRAKSI

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT SINGKONG MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM DAN ENZIMATIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

PENGARUH PENAMBAHAN GETAH PEPAYA TERHADAP KUALITAS MINYAK KELAPA MURNI YANG DIPEROLEH DARI METODE BASAH

LAPORAN TUGAS AKHIR GALUH CHYNINTYA R.P. NIM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

Indonesian Journal of Chemical Science OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENZIM BROMELIN DARI SARI BONGGOL NANAS DALAM PEMBUATAN MINYAK KELAPA

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Pengambilan Minyak Kelapa dengan Menggunakan Enzim Papain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA FERMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN RAGI TAPE. Anwar Fuadi *) ABSTRAK

PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM EKSTRAKSI MINYAK KELAPA DENGAN MENGGUNAKAN KHAMIR ROTI (Saccharomyces cerevisiae)

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Pengamatan Ekstraksi dengan Metode Maserasi. Rendemen (%) 1. Volume Pelarut n-heksana (ml)

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DENGAN METODE SENTRIFUGASI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

TINJAUAN PUSTAKA. kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

DATA PENGAMATAN. Volume titran ( ml ) ,5 0,4 0,5 6

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

TUGAS ANALISIS AIR, MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS LEMAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

PENGAMBILAN MINYAK KELAPA DENGAN METODE FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI MAKING COCONUT OIL BY THE FERMENTATION METHOD USING YEAST

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BEBERAPA PARAMETER MUTU PADA CRUDE PALM OLEIN YANG DIPEROLEH DARI PENCAMPURAN CPO DAN RBD PALM OLEIN TERHADAP TEORETIS

OPTIMATION OF THE INCUBATION TIME FOR ENZYMATIC PRODUCTION OF COCONUT OIL USING THE FRUIT S LATEX OF Carica papaya L

PENGARUH PEMANASAN DAN DERAJAT KEASAAMAN EMULSI PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA. H.A.R. Fachry, Serlis Arta, Fadma Dewi

PEMBUATAN ETANOL DARI NIRA SORGUM DENGAN PROSES FERMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

LAMPIRAN 1 DATA ANALISIS PRODUK SABUN PADAT TRANSPARAN. Tabel 9. Data Analisis Minyak Jelantah

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MAKALAH PENELITIAN PENENTUAN ASAL YANG TERKAIT DALAM PROSES PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN MEMFERMENTASI SANTAN TANPA PENAMBAHAN RAGI Disusun Oleh : 1. Ajar Burhanudin Y L2C3 06007 2. Bagus Arbianto L2C3 06016 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008

PENENTUAN ASAL YANG TERKAIT DALAM PROSES PEMBUATAN MINYAK KELAPA DENGAN MEMFERMENTASI SANTAN TANPA PENAMBAHAN RAGI Ajar Burhanudin Y(L2C306007) dan Bagus Arbianto (L2C306016) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln.Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang 50239, Telp/Fax: (024)7460058 Pembimbing: Ir. Indro Sumantri, M.Eng Abstrak Selama ini dikenal pembuatan minyak kelapa ada dua cara yaitu cara basah & cara kering. Tetapi baru baru ini ditemukan pembuatan minyak secara fermentasi dengan menggunakan ragi, baik ragi roti, ragi tapai maupun ragi tempe. Selain itu mempelajari proses pembuatan minyak kelapa dengan memfermentasi santan tanpa penambahan ragi, dimana santan pada kondisi tertentu dibiarkan di udara terbuka. Penelitian ini dilakukan dengan fermentasi selama 72 jam untuk masing-masing ragi dengan volume santan kelapa (250 ml) dan suhu proses fermentasi pada suhu kami, sedangkan variabel berubah yang digunakan adalah jenis ragi yaitu ragi roti, ragi tapai, ragi tempe,proses fermentasi yang digunakan aerob dan anaerob serta jumlah ragi yang ditambahkan sebanyak 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5 gr. Dari penelitian diperoleh hasil minyak yang optimal untuk produksi minyak dengan 0,5 gr ragi tempe pada proses aerob Kata Kunci: Ragi; minyak kelapa; fermentasi Abstract We know to making coconut oil is two methods a dry method and wet method. But it is now find new method in making coconut oil with fermentation use bread yeast, tapai yeast and tempe yeast. Other it s studying for making process coconut oilwitk fermentation coconut milk without yeast, when coconut milk in spesifik condition to allow in open air. The research to do with fermentation during 72 hour for each yeast with coconut milk volume (250 ml) and temperature is room temperature, is using change variabel item yeast namely bread yeast, tempe yeast and tapai yeast. Using process fermentation anaerob and aerob with total yeast to add 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5 gr. From our research we find that optimum oil for use 0,5 gr tempe yeast in aerob process. Key Word : yeast; coconut oil; fermentation 1. Pendahuluan Baru-baru ini ditemukan proses pembuatan minyak kelapa dengan memfermentasikan santan, baik dengan penambahan ragi (ragi roti, ragi tapai dan ragi tempe), maupun tanpa penambahan ragi. Dengan penambahan ragi dilakukan fermentasi secara aerob, sementara tanpa penambahan ragi dilakukan secara aerob, dengan kata lain membiarkan santan di udara terbuka. Dalam penelitian ini akan dianalisa asal enzim dalam mikroba yang berfungsi memutuskan ikatan protein dan minyak pada santan. Apakah sudah ada dalam santan sendiri, apakah berasal dari udara atau apakah berasal dari ragi (Sacharomyces Cereviseae), ragi tapai atau ragi tempe (Rhizopus). Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam minyak asam laurat karena kandungan asam lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (Iodine Value), maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena bilangan Iod minyak tersebut berkisar antara 7,5 10,5. Komposisi asam minyak jenuh minyak kelapa kurang lebih 90%.

Minyak kelapa mengandung 84% trigliserida dengan tiga molekul asam lemak jenuh dan 4% trigliserida dengan 1 asam lemak jenuh. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui asal enzim dalam pembuatan minyak kelapa dengan proses fermentasi baik dengan atau tanpa penambahan ragi. 2. Bahan dan Metode Penelitian Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kelapa parut, Aquadest, ragi roti, ragi tempe, ragi tape. Selain itu dalam penelitian ini juga mengunakan KOH 0,5 N, HCL 0,5 N, Indikator PP 1 %, Alkohol 95 %, NaOH 0,1 N sebagai bahan dalam analisa produk minyak yang dihasilkan. Penetapan Variabel Penelitian ini ditetapkan variable berubah, yaitu : jenis ragi (ragi tapai, ragi roti, ragi tempe, tanpa ragi), Proses fermentasi (aerob dan anaerob) dan Jumlah ragi 0,1;0,2;0,3;0,4;0,5 gram. Selain itu dipergunakan variable tetap yaitu: volme santan kelapa 250 ml, suhu proses fermentasi (suhu kamar) dan waktu fermentasi 72 jam. Prosedur percobaan Kelapa parut ditambahkan air dengan perbandingan 2 : 1, lalu diperas untujk diambil santannya sebanyak 250 ml dan dimasukkan kedalam erlenmeyer yang steril tanpa penambahan ragi kemudian untuk proses anaerob erlenmeyer ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan alumunium foil sehingga udara tidak dapat masuk, sedangkan untuk proses aerob erlenmeyer ditutup dengan alumunium foil yang telah diberi lubang-lubang kecil sehingga udara bisa masuk dan dilakukan inkubasi selama 3 hari Proses yang sama dilakukan dengan penambahan masing- masing ragi (tempe, tapai, roti) tiap-tiap 5 buah erlenmeyer sebanyak 0,1;0,2;0,3;0,4;0,5 gram Setelah dihasilkan minyak kelapa dilakukan proses pengambilan dan pemurnian. Proses pengambilan minyak dilakukan dengan menggunakan pipet lalu dimasukkan kedalam centrifuge untuk dimurnikan dengan kecepatan 2500 rpm selama 15 menit. Setelah disentrifuge minyak diambil dengan menggunakan pipet untuk dianalisa Analisa minyak yang digunakan yaitu analisa angka sabun. Minyak dari sentrifuge ditimbang sebanyak 3 gram lalu dimasukkan ke erlenmeyer 500 ml untuk ditambahkan 50 ml KOH 0,5 N, erlenmeyer tersebut dipanaskan hingga minyak tersabunkan secara sempurna yang ditandai dengan tidak terlihat butir-butir lemak dalam larutan. Selanjutnya diidinginkan kemudian dititrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator PP hingga warna merah hilang dan diukur jumlah HCl yang digunakan (ts) ml. Dengan cara yang sama dibuat larutan blangko (tanpa sampel) dan diukur jumlah HCl yang digunakan 3.Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian A.Analisa Sifat Fisis Minyak 1. Jumlah minyak kelapa Tabel 1. Jumlah Minyak Kelapa yang dihasilkan Jenis Proses Aerob Anaerob Jenis Ragi Jumlah Ragi (gr) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 Roti 11 ml 15 ml 18 ml 20 ml 23 ml Tempe 18 ml 20 ml 25 ml 27 ml 28 ml Tape 17 ml 16 ml 13 ml 12 ml 11 ml Tanpa Ragi 8 ml Roti - - - - - Tempe - - - - - Tape - - - - - Tanpa Ragi -

30 Jumlah Minyak (ml) 25 20 15 10 5 0 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 Jumlah Ragi (gr) RAGI ROTI RAGI TEMPE RAGI TAPAI Gambar 1. Grafik Jumlah Minyak Kelapa (ml) terhadap jumlah ragi (gr) 2.Analisa Kadar Air Tabel 2. Hasil pengukuran kadar air pada berbagai macam ragi (%) Jumlah ragi (gr) / 250 ml santan Ragi roti (%) Ragi tempe (%) Ragi tapai (%) 0,1 0,11 0,12 0,17 0,2 0,13 0,14 0,13 0,3 0,16 0,15 0,12 0,4 0,18 0,19 0,09 0,5 0,20 0,22 0,07 Gambar 2. Grafik Kadar air minyak (%) terhadap jumlah ragi (gr) 1. Berat Jenis Minyak Kelapa Tabel 3 Hasil pengukuran berat jenis pada berbagai macam ragi (gr/ml) Jumlah ragi (gr) / 250 ml santan Ragi roti (gr/ml) Ragi tempe (gr/ml) Ragi tapai (gr/ml) 0,1 0,962 0,937 0,938 0,2 0,955 0,935 0,940 0,3 0,941 0,929 0,945 0,4 0,932 0,922 0,948 0,5 0,930 0,920 0,953

Gambar 3. Berat Jenis Minyak (gr/ml) terhadap Jumlah Ragi (gr) B. Analisa Sifat Kimia Minyak Bilangan Penyabunan Tabel 4 Hasil pengukuran angka sabun pada berbagai macam ragi (mg KOH/gr sampel) Jumlah ragi (gr) / 250 ml santan Ragi roti (mg KOH/gr sampel) Ragi tempe (mg KOH/gr sampel) Ragi tapai (mg KOH/gr sampel) 0,1 255,8 260,06 262,62 0,2 257,52 260,91 260,49 0,3 258,79 262,19 256,67 0,4 261,34 263,46 255,39 0,5 263,04 264,31 252,84 ANGKA SABUN (mg KOH/gr sampel) 266 264 262 260 258 256 254 252 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 RAGI ROTI RAGI TEMPE RAGI TAPAI JUMLAH RAGI (gr) Gambar 4. Angka Sabun (mg KOH/gr sampel) terhadap Jumlah Ragi (gr) 4. Pembahasan A. Sifat Fisis Minyak 1. Jumlah minyak yang dihasilkan Dari hasil diperoleh jumlah minyak yang dihasilkan dengan penambahan ragi roti dan tempe menghasilkan jumlah minyak kelapa yang semakin banyak tetapi pada ragi tapai dengan penambahan jumlah ragi minyak yang dihasilkan sedikit. 2. Analisa Kadar Air Rata-rata kadar air dari minyak pada masing-masing variabel cukup rendah sehingga kecil kemungkinan terjadi hidrolisa pada trigliserida atau minyak menjadi gliserida dan asam lemak bebas. Kadar air semua perlakuan memenuhi standart yang telah ditetapkan oleh Standart Industri Indonesia yaitu dibawah 0.5 %Dari hasil penelitan kadar air minyak yang dihasilkan menggunakan ragi tempe lebih besar daripada kadar air jenis ragi yang lainnya. 3. Berat Jenis Minyak Dari hasil penelitian yang didapatkan ternyata berat jenis minyak kelapa dengan menggunakan ragi tempe didapatkan lebih kecil dibandingkan menggunakan jenis ragi yang lain, hal ini menandakan pada ragi tempe tingkat kejernihan minyak yang dihasilkan lebih jernih dibanding dengan menggunakan ragi yang lain

B. Sifat Kimia Minyak Bilangan Penyabunan Pada analisa bilangan penyabunan diperoleh bilangan penyabunan hampir semua sesuai dengan standar (yang ditetapkan yaitu berkisar antara 255-265) ternyata didapatkan angka penyabunan pada ragi tempe lebih besar dibanding ragi yang lain, sehingga minyak kelapa yang dihasilkan dengan menggunakan ragi tempe lebih baik daripada jenis ragi yang lainnya. 5. Kesimpulan 1. Bahwa enzim yang bertanggung jawab pada proses pembuatan minyak dengan fermentasi santan tidaklah berasal dari santan itu sendiri hal ini dibuktikan bahwa tidak terbentuknya minyak pada santan kelapa pada proses anaerob (tertutup rapat). 2. Ternyata enzim yang bertanggung jawab pada proses pembuatan minyak dengan cara memfermentasikan santan dari mikroba yang ada dalam ragi tempe, ragi roti dan ragi tapai serta berasal dari mikroba yang ada di udara. 3. Enzim yang berasal dari mikroba yang ada di udara sampai saat ini belum diketahui secara pasti jenis mikrobanya. 4. Semakin banyak jumlah ragi roti dan tempe yang ditambahkan dalam proses pembuatan minyak kelapa secara aerob maka jumlah minyak yang dihasilkan makin banyak sedangkan untuk ragi tapai justru semakin banyak ditambahkan semakin sedikit minyak kelapa yang dihasilkan. 5. Minyak kelapa yang dihasilkan dengan menggunakan ragi tempe pada berat 0,5 gr menghasilkan 28 ml minyak kelapa dalam 250 ml santan sehingga jumlah dan kualitas yang lebih baik daipada menggunakan jenis ragi yang lain Ucapan Terima Kasih 1. Bapak Ir. Indro Sumantri,M.Eng selaku dosen pembimbing penelitian atas segala bimbingannya. 2. Bapak Ali dan Ibu Juriah selaku laboran di Laboratorium Mikrobiologi yang telah membantu terlaksananya penelitian. 3. Orangtua, keluarga penyusun dan teman-teman TekKim yang telah memberikan doa, support, dan materi. DAFTAR PUSTAKA Djiwo, S., (1987), Dasar Mikrobiologi, Djamban, Jakarta Ketaren, S., (1986), Minyak dan Lemak Pangan, UI, Jakarta Ketaren, S. Dan Djatmiko,B., (1985)., Daya Hasil Kelapa,IPB, Bogor Kirk, R.E., and Othmer.,(1969). Encyclopedia of Chemical Technology,2 nd End vol 19, John Willey and Sons, New York Saono., (1982), Problem in Traditional Food Fermentation, Departement of Agricultural Product Technology,FATEMATA.,IPB, BOGOR